2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terminologi 2.1.1 Tradisional
Susilo et al. 1992 menjelaskan bahwa tradisional adalah kebiasaan yang timbul dan berkembang serta melembaga dalam masyarakat dari masa ke masa
untuk kurun waktu tertentu, sekurang-kurangnya sampai dua generasi. Tradisional juga dapat diartikan sebagai sikap dan cara berfikir serta bertindak
yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun atau menurut tradisi Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1999. Namun dalam konteks reparasi kapal ikan, istilah tradisional tersebut tidak diartikan sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman atau
sesuatu yang sudah tidak layak lagi untuk diterapkan. Cara reparasi kapal yang seolah-olah telah menjadi tradisi turun-temurun inilah yang kemudian
memunculkan istilah tradisional di atas.
2.1.2 Modern
Modern dapat diartikan sebagai sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 1999. Brinton 1981 menjelaskan bahwa modern berasal dari kata tambahan B
ahasa Latin ”kemudian” yang berarti sekarang ini, dan dalam Bahasa Inggris berarti yang berlaku sekarang sebagai lawan kuno
ancient. Salah satu ciri dari kehidupan modern adalah kesadaran akan suatu cara hidup baru yang lebih baik dan dimiliki bersama serta berlainan dengan cara
hidup nenek moyang. Oleh karena itu, manusia diharapkan mampu menghasilkan suatu cara, metode ataupun proses baru yang lebih baik dan berbeda dengan cara
hidup generasi sebelumnya agar dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan taraf hidupnya sesuai dengan tuntutan zaman.
2.1.3 Teknologi
Teknologi dapat dikatakan sebagai sebuah proses kreatif yang melibatkan manusia, pengetahuan, dan sumber-sumber material untuk menyelesaikan
permasalahan dan meningkatkan efisiensi Hall et al., 1994 vide Indrawati, 2003.
Salah satu cara yang dapat ditempuh manusia agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan tuntutan zaman adalah melalui penerapan dan
pengembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Undang-Undang UU No.18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menjelaskan bahwa teknologi adalah suatu cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan
dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan dan peningkatan mutu kehidupan
manusia. Teknologi juga berarti kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang bersandarkan pada proses teknik atau sering
disebut ilmu teknis Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1999. Selain itu, Sewoyo 2001 vide Suryansyah 2005 juga
mengemukakan bahwa teknologi dapat berupa teknik, metode atau cara serta peralatan yang dipergunakan untuk menyelenggarakan suatu rancangan
transformasi input menjadi output dengan sasaran tertentu yang didasarkan atas hasil ilmu pengetahuan science dan rekayasa engineering tercapai.
Menurut Purwasasmita 2000, peta teknologi mengenal adanya empat komponen teknologi yang saling terkait yang dapat menjelaskan tingkat
kecanggihan pemanfaatan suatu teknologi, yaitu: teknologi technoware, organisasi orgaware, tenaga kerja humanware, dan informasi tentang
teknologi yang dimiliki infoware. Identifikasi tingkat kecanggihan suatu teknologi dapat dilakukan dengan melihat interaksi dinamis yang terjadi di antara
komponen-komponen tersebut. Gambar interaksi dinamis antara komponen teknologi disajikan pada Gambar 1.
1 Technoware; teknologi yang melekat pada obyek object embodied technology meliputi seluruh fasilitas fisik yang diperlukan dalam operasi transformasi,
seperti instrumen, peralatan, permesinan, alat pengangkutan, dan infrastuktur fisik;
2 Humanware; teknologi yang melekat pada manusia person embodied technology meliputi seluruh kemampuan abilities yang dimiliki dan
diperlukan dalam operasi transformasi seperti pengetahuan knowledge,
keterampilan skill, kebijakan wisdom, kreativitas creativity, dan pengalaman experience;
3 Infoware; teknologi yang melekat pada dokumen document embodied technology mencakup seluruh fakta dan gambar-gambar yang diperlukan
dalam operasi transformasi seperti informasi tentang proses process, prosedur, teknik, metode, teori, spesifikasi, pengamatan observation, serta
keterkaitan relation; dan 4 Orgaware; teknologi yang melekat pada kelembagaan institution embodied
technology mencakup kerangka kerja yang diperlukan pada operasi transformasi seperti praktek manajemen management practice, pertalian
linkage, dan pengaturan organisasi organizational arrangement.
Sumber: Indrawati, 2003
Gambar 1 Interaksi dinamis antara komponen teknologi. Technoware adalah inti sistem transformasi yang dikembangkan, diinstalasi,
dioperasikan, dan ditingkatkan oleh humanware. Humanware adalah inti dari suatu operasi transformasi, humanware bekerja berdasarkan panduan dari
infoware. Infoware menggambarkan akumulasi pengetahuan manusia yang selalu berkembang secara berkelanjutan dan perlu diperbaharui dalam menunjang kerja
efektif humanware dan technoware. Orgaware diperlukan dalam mengkoordinasi infoware, humanware, dan technoware dalam menjalankan operasi transformasi.
UN-ESCAP, 1989 vide Indrawati, 2003.
1 Teknologi tradisional
Menurut Suryana 2008, perkembangan teknologi dalam masyarakat tradisional tidak terlalu pesat, meskipun tidak selambat dalam masyarakat ladang
berpindah apalagi masyarakat berburu dan meramu. Inovasi terpenting teknologi tradisional adalah dari sudut bahan dasar dan fungsi. Bahan dasar teknologi
tradisional adalah dari logam, sementara dari fungsinya teknologi tradisional tidak hanya sebatas sebagai kepanjangan tangan saja, tetapi sudah menjadi kepanjangan
seluruh tubuh.
2 Teknologi modern
Enam ciri teknologi modern menurut Suryana 2008, yaitu: a. Teknologi modern adalah teknologi yang telah melepaskan dirinya dari
pasokan energi alam seperti air dan angin; b. Teknologi modern lahir oleh hasrat menguasai alam;
c. Teknologi modern dicirikan oleh orientasi yang serba komersial; d. Teknologi modern dicirikan oleh sistem hak individual yang
dilegalisasikan oleh paten. Sistem kepemilikan pada teknologi modern adalah kompensasi biaya yang harus dikeluarkan dalam proses
menemukan dan mengembangkan teknologi modern; e. Teknologi modern memiliki nilai jual yang tinggi. Itulah sebabnya
banyak yang tidak segan menginvestasikan modal untuk melakukan penelitian dasar agar berhasil menciptakan dan mengembangkan sebuah
teknologi baru; dan f. Teknologi modern menjadi salah satu faktor pendorong ekspansi
perusahaan-perusahaan internasional yang telah melampaui kedaulatan negara. Berbagai penemuan dan pengembangan teknologi modern yang
terkait dengan proses produksi memungkinkan berbagai perusahaan multinasional membuka pabrik di negara-negara Asia Tenggara setelah
ia menerapkan sistem dan berjalan pada manajemen produksinya.
3 Penilaian teknologi
Penilaian teknologi merupakan tinjauan teknologi yang teratur tentang kekuatan dan kelemahan teknologi yang berkaitan dengan produk dan proses
dalam konteks bisnis saat ini dan di masa mendatang. Penilaian teknologi dapat berupa: melakukan pemeriksaan dan audit terhadap teknologi yang digunakan
serta melakukan perbandingan dengan dasar bench-marking antara teknologi yang digunakan terhadap praktek industri terbaik. Penilaian teknologi menurut Lowe
1995 bertujuan untuk: a. Menjelaskan dan menilai teknogi yang sedang digunakan;
b. Melakukan evaluasi biaya dan nilai tambah dari teknologi yang digunakan;
c. Melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan dari operasi teknologi perusahaan;
d. Menunjukkan cara membangun atau meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan melalui pemanfaatan yang lebih baik dari teknologi yang
ada; e. Melakukan identifikasi teknologi yang ada dan tersedia yang dapat
dimanfaatkan perusahaan dalam produk dan operasi bisnisnya; f. Menentukan dampak dan nilai tambah dari suatu penggunaan teknologi
baru dampak teknologi yang terjadi pada lingkungan dan masyarakat; dan
g. Menilai pilihan teknologi yang mungkin bagi perusahaan. Audit teknologi merupakan proses identifikasi dan evaluasi kemampuan
teknologi suatu perusahaan Dussage, 1997. Audit ini sebagai proses analisis bisnis global suatu perusahaan yang dipusatkan pada identifikasi dan evaluasi
kebutuhan serta kemampuan teknologi dan inovasinya. Audit teknologi bertujuan untuk:
a. Mendiagnosis kapasitas teknologi dan inovasi, kebutuhan dan peluang perusahaan, serta membantu perusahaan dalam mengembangkan dan
meningkatkan persaingan; b. Melakukan bench-marking antar perusahaan serta evaluasi posisi
persaingan perusahaan dan mendorong peningkatan kinerja yang berkelanjutan; dan
c. Mendefinisikan jasa yang ditawarkan oleh infrastruktur teknologi, konsepsi program dan orientasi kebijakan perusahaan terhadap industri,
sehingga mempunyai pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan riil perusahaan.
Audit teknologi dapat menggunakan beberapa pendekatan model, diantaranya adalah model teknometrik UN-ESCAP,1989, model audit teknologi
GRACIA-ARREOLA, dan model audit teknologi SELADA-VELOSO.
2.2 Galangan Kapal