Perdarahan Intraserebral SICH TINJAUAN PUSTAKA

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perdarahan Intraserebral SICH

Perdarahan intraserebral SICH terjadi apabila ada pembuluh darah arteri ke otak yang pecah sehingga timbul gangguan aliran darah yang menyebabkan bagian otak tersebut tidak mendapatkan asupan darah yang memadai serta berakibat pada kerusakan dan gejala yang mendadak Rincon et al, 2008. SICH terjadi sekitar 4 – 14 dari seluruh jenis stroke dan berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi Bamford et al., 1990; Kase et al., 1994. Sekitar 32 hingga 50 penderita meninggal dalam 30 hari, dan hanya 20 yang mampu hidup mandiri setelah 6 bulan mengalami serangan ICH Anderson et al., 1994; Counsell et al., 1995; Broderick et al., 1994. Beberapa faktor klinis dan radiologis seperti usia, tingkat kesadaran, hipertensi, demam, hiperglikemia, tekanan nadi, volume ICH, volume edema perihematoma, hidrosefalus, pergeseran garis tengah midline shift MLS dan IVH diketahui memberikan prognosis yang buruk pada penderita SICH Fieschi et al., 1998; Portenoy et al., 1987; Daverat et al., 1991; Tuhrim et al., 1988; Tuhrim et al., 1991; Broderick et al., 1993; Qureshi et al., 1995; Gebel et al., 2002; Ahn et al., 2004; Broderick et al., 1999; Franke et al., 1992; Gebel et al., 2002; Leira et al., 2004; Mendelow et al., 2005; Reithmeier et al., 2005; Yuzawa et al., 2008. Universitas Sumatera Utara 15 Selain beberapa faktor prognosis diatas, dikenal juga istilah END early neurological deterioration, yang terjadi pada 20 hingga 40 penderita SICH, dan berhubungan dengan prognosis yang buruk Lisk et al., 1994. Prediktor independen dari END antara lain suhu tubuh, hitung neutrofil, dan kadar fibrinogen plasma yang tinggi. Hipertermia merupakan dampak dari reaksi fase akut dan inflamasi. Kadar fibrinogen mencerminkan aktivasi mekanisme inflamasi yang menyebabkan kerusakan jaringan di sekitar hematoma. Secara klinis mayoritas penderita SICH datang dengan penurunan kesadaran akibat peningkatan ICP dan atau penekanan langsung atau distorsi thalamus atau RAS Reticular Activating System di batang otak. Presentasi klinis penderita SICH disamping penurunan kesadaran tergantung dari lokasi hematoma. Tabel 1. Tabel karakteristik klinis penderita SICH berdasarkan lokasi perdarahan Jenis perdarahan Lokasi Tampilan klinis Supratentorial Putaminal Thalamic Hemiparesis dan hemisensory loss, hemianopia disfasia apabila hemisfer dominan terlibat, deviasi konjugat ke sisi yang mengalami perdarahan Hemisensory loss, hemiparesis gangguan pergerakan ekstraokular, forced downward gaze, upgaze palsy, pupil miosis dan nonreaktif, paralisis konvergens, nistagmus Universitas Sumatera Utara 16 Infratentorial Non-spesifik Lobar Cerebellar Pontine Intraventricular retraktif ptosis Occipital: nyeri bola mata ipsilateral defisit lapangan pandang; temporal: disfasia, ganguan lapangan pandang nyeri telinga; frontal: nyeri kepala hemiparesis; parietal: nyeri kepala di temporal anterior hemisensory loss Mual muntah yang mendadak, ataksia, nistagmus, dismetria, kelemahan otot wajah Bila berukuran kecil, dapat menyebabkan paralisis dan dapat berhubungan dengan pergerakan bola mata lock-in state, bila berukuran besar dapat menyebabkan koma, kuadriplegia, rigiditas deserebrasi pupil yang pinpoint Meningismus penurunan kesadaran SICH yang berkembang menjadi IVH terjadi pada 30 hingga 45 dan merupakan faktor independen terhadap hasil akhir yang buruk. Adanya IVH meningkatkan risiko kematian yang bermakna pada penderita SICH dan volume IVH secara langsung mempengaruhi faktor kematian. IVH yang berkembang pada saat awal serangan memperburuk hasil akhir penderita SICH, dan pengangkatan Universitas Sumatera Utara 17 hematoma intraventrikel akan mengurangi respons inflamasi, hidrosefalus dan defisit fungsional jangka panjang.

B. Patofisiologi SICH