2.2 PERUSAHAAN BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS PT
KUHDagang tidak mengatur rumusan defenisi atau pengertian tentang Perseroan Terbatas PT secara lengkap, akan tetapi pengertiannya dapat dilihat
dalam ketentuan umum Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Undang- Undang Perseroan Terbatas 1995 dan Undang-Undang Perseroan Terbatas 2007.
Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995 menyebutkan bahwa perseroaon terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian,
yang melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar terbagi dalam saham seluruhnya, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang.
Kemudian defenisi perseroan terbatas mengalami penyempurnaan dalam Undang- Undang Perseroan Terbatas 2007, dalam hal penambahan istilah persekutuan
modal. Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Perseroan Terbatas 2007 menyebutkan
bahwa perseroan terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang di bagi seluruhnya dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang dijalankan dalam undang-undang. Sama halnya dengan manusia, Perseroan
Terbatas mempunyai organ perseroan untuk menjalankan perseroan, yaitu : 1
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang eksekutif yang
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris sesuai batasan yang diberikan dalam undang-undang dan anggaran dasar. Dalam Undang-Undang
Perseroan Terbatas tahun 1995, RUPS merupakan organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala
kewenangan yang sudah diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. 2
Direksi Dalam pasal 1 butir 5 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40
tahun 2007, bahwa Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan
Universitas Sumatera Utara
bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksuid dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan
baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. 3
Dewan Komisaris Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas menyebutkan bahwa Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan
anggaran dasar serta member nasihat kepada direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan perseroan dalam hal kebijakan pengurusan
dan jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan. Dewan komisaris diatur dalam ketentuan pasal 1 ayat 6 sampai pasal
121 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007.
KOPERASI
Koperasi berasal dari bahasa Latin, yaitu Cum, yang artinya bersama, dan Aperari, yang artinya bekerja. Sedangkan dalam Bahasa Belanda disebut dengan
istilah Cooperative Vereneging, yang artinya bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
65
Landasan yuridis koperasi sebagai badan usaha terdapat dalam ketentuan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 ayat 1, yang
mengemukakan bahwa “perekonomian disusun sebagai badan usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian menyatakan bahwa tujuan koperasi Indonesia untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta ikut dalam pembangunan
perkeonomian nasional. Menurut pasal 21 Undang-Undang Perkoperasian, perangkat organisasi
koperasi terdiri atas rapat anggota, pengurus dan pengawas. Modal koperasi menurut ketentuan pasal 41 Undang-Undang Perkoperasian terdiri dari modal
sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri adalah modal yang menanggung
65
Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
Universitas Sumatera Utara
resiko atau disebut modal ekuiti. Mengenai pembubaran koperasi dapat dilakukan sesai keuptusa rapat anggota dan keputusan pemerintah. Keputusan pembubaran
oleh pemerintah dalam pasal 46 huruf B dilakukan apabila terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan undang-undang,
kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan, dan kelangsungan hidupnya tidak dapat diharapkan lagi.
B. KEWAJIBAN PERUSAHAAN
DALAM MELINDUNGI
KONSUMEN
Istilah konsumen berasal dari bahasa Inggris, consumer, yang secara harafiah diartikan sebagai “seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli
barang tertentu ata u menggunakan jasa tertentu”, atau “sesuatu atau seseorang
yang menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”, atau “setiap orang yang menggunakan barang atau jasa”.
66
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 1 butir 2, mendefenisikan
bahwa konsumen adalah “setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Selain membahas pengertian tentang konsumen, perlu juga membahas
pengertian dari perlindungan konsumen.Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
konsumen pasal 1 butir 1 Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Berbicara mengenai perlindungan konsumen, terdapat hak-hak konsumen yang wajib
dipenuhi oleh pelaku usaha. Hak-hak konsumen menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen
yang tertuang dalam pasal 4 yaitu : a
Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa,
66
Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, Op.cit hal.141.
Universitas Sumatera Utara
b Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang
danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan,
c Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa yang digunakan, d
Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan,
e Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut, f
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen, g
Hak untuk diperlakuan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak mendapatkan diskriminatif,
h Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian
apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan peerjanjian atau tidak sebagaimana mestinya,
i Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya. Dalam transaksi jual beli, yang menjadi kunci utama adalah pelaku
usahaprodusen. Dalam pasal 1 butir 3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pelaku usaha adalah setiap orang
perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk hukum maupun yang bukan berbadan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan
usaha dalam wiayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai
bidang ekonomi konsumen. Adapun kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usahaprodusen dalam melindungi konsumen menurut Undang-Undang Nomor 8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 7 adalah : a.
Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya, b.
Memberikan informasi yang benar,jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan barang danatau jasa,
Universitas Sumatera Utara
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif, d.
Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau di perdagangkan berdasarkan ketentuan standard mutu barang danatau jasa
tertentu serta memberi jaminan barang danatau jasa yang diperdagangkan, e.
Member kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan,
f. Memberi kompensasi ganti rugi atau penggantian apabila barang danatau
jasa yang di terima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian Meskipun demikian, dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen ada
ketentuan yang membebaskan pelaku usaha dari kewajiban yang dibebankan kepadanya, yaitu jika barang dan atau jasa tersebut terbukti seharusnya tidak
diedarkan atau tidak dimaksudkan untuk diedarkan, timbul cacat barang padakemudian hari, cacat barang timbul karena tidak ditaatinya ketentuan yang
telah dianjurkan, kelalaian yang diakibatkan oleh konsumen, dan lewatnya jangka waktu penuntutan selama 4 tahun sejak barang dibeli.
67
Diluar dari kewajiban pelaku usahaprodusen dalam menjalankan usahanya, tidak luput juga diperhatikan kewajiban para konsumen dalam
membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian, demi keselamatan dan keamanan yang tertuang dalam pasal 5 Undang-Undang
Perlindungan Konsumen yang merupakan penjabaran dari kewajiban konsumen untuk memahami informasi mengenai persyaratan dan kondisi barang danatau
jasa yang akan dibeli.
C. TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA DALAM MELINDUNGI KONSUMEN
Validitas pelaku usaha dalam e-commerce yang sangat penting, hal ini untuk memperlihatkan sejauh mana kebenaran akan keberadaan suatu subyek
hukum. Konsep validitas dalam e-commerce menjadi penting karena dapat
67
Pasal 27 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Universitas Sumatera Utara
mencegah terjadinya penipuan, serta untuk mengetahui kemana ganti rugi harus diajukan dan menambah kepercayaan konsumen untuk berbelanja. Dalam e-
commerce banyak cara yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk menunjukkan validitasnya misalnya dengan cara :
68
a pencantuman alamat.
Dengan mencantumkan alamatnya di website, mereka memberitahukan kepada calon konsumen bahwa mereka benar-benar ada, sehingga konsumen
merasa aman untuk berbelanja di Website tersebut. Selain itu dengan dicantumkannya alamat penjual, pembeli mengetahui kemana harus mengajukan
ganti rugi apabila terjadi kerusakan terhadap barang yang dibeli atau apabila barang tidak sampai ke tangan konsumen.
b Mencantumkan logo perusahaan
Pencantuman logo perusahaan dalam suatu website, menandakan bahwa website tersebut benar-benar ada, karena sudah diotorisasi oleh CA Certification
Authority. c
Feed back dari pelanggan. Ini adalah salah satu bentuk validitas yang paling sederhana namun tingkat
validitasnya hampir sempurna. Feed back ini diberikan oleh pelanggan yang merasa puas dengan pelayanan, kecepatan pengiriman barang yang dipesan dan
kualitas barang yang dibeli dari suatu website, feed back yang menyatakan kepuasaan pelanggan terhadap suatu website dalam dunia internet dikenal dengan
istilah positive feed back. Semakin banyak konsumen yang puas terhadap suatu website e-commerce, semakin tinggi reputasi dan validitas website tersebut,
sehingga calon pelanggan akan semakin yakin akan pelayanan website tersebut. Sistem ini sangat bagus, karena pelaku usaha dituntut untuk memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya. Dalam e-commerce, apabila suatu website
68
http:violetatniyamani.blogspot.com200709teori-validitas.html bahan
diakses tanggal 5 Mei 2015
Universitas Sumatera Utara
menerima feed back yang buruknegatif dari pelanggannya maka dapat dipastikan bahwa website tersebut akan sepi oleh pembeli.
Dalam rangka tetap memberikan perlindungan yang efektif kepada hak- hak konsumen, Undang-Undang Perlindungan Konsumen juga mengatur tentang
tanggung jawab pelaku usaha, pembinaan dan pengawasan bagi pelaku usaha, badan perlindungan konsumen nasional, lembaga perlindungan konsumen
swadaya masyarakat, penyelesaian sengketa, dan badan penyelesaian sengketa konsumen.
Konsep tanggung jawab hukum merupakan bagian dari konsep kewajiban hukum. Prinsip tentang tanggung jawab adalah bagian yang sangat penting dalam
hukum perlindungan konsumen, dalam kasus-kasus pelanggaran hak konsumen diperlukan kehati-hatian dalam menganalisa siapa yang harus bertanggung jawab
dan seberapa jauh suatu tanggung jawab dapat dibebankan kepada pihak-pihak yang terkait.
69
Hubungan hukum yang terjadi antara pelaku usahaprodusen dan konsumen melahirkan suatu hak dan kewajiban yang mendasari terciptanya suatu
tanggung jawab. Berikut merupakan prinsip-prinsip tanggung jawab pelaku usaha dalam hukum yang dalam prakteknya dapat dibedakan sebagai berikut :
70
a. Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan fault liability
Prinsip ini menyatakan bahwa seseorang baru dapat dimintai pertanggungjawabannya secara hukum jika ada unsur kesalahan yang
dilakukannya. Bila pihak penggugat gagal membuktikan adanya unsur kesalahan di pihak tergugat, maka gugatannya dinyatakan gagal. Prinsip ini erat kaitanya
dengan hubungan konsumen dan pelaku usaha yang mendasarkan pada kontrak bukan merupakan syarat. Di Indonesia, prinsip ini tergambar dalam beberapa
ketentuan KUH Perdata, yaitu pasal 1365, 1366, dan pasal 1367 KUH Perdata. Terdapat 4 empat unsur suatu perbuatan di kategorikan sebagai perbuatan
melawan hukum yaitu :
69
Edmon Makarim, Op.cit hal.333.
70
Ibid, hal.335.
Universitas Sumatera Utara
- perbuatan tersebut bertentangan dengan hak orang lain,
- bertentangan dengan kewajiban hukum sendiri,
- bertentangan dengan kesusilaan, dan
- bertentangan dengan keharusan yang diindahkan dalam pergaulan
masyarakat
b. Prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab presumption of liability
principle Prinsip ini menyatakan bahwa tergugat selalu dianggap bertanggung jawab
sampai ia dapat membuktikan, ia tidak bersalah. Jadi, beban pembuktian ada pada si tergugat. Terlihat adanya penerimaan atas beban pembuktian terbalik yang jika
diterapkan dalam kasus kosumen akan tampak bahwa asas ini sangat membantu konsumen pada saat berhadapan dengan pelaku usaha dalam sengketa hukum.
c. Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab
Prinsip ini hanya dikenal dalam lingkup transaksi konsumen yang sangat terbatas dan pembatasan ini biasanya dapat dibenarkan. Misalnya, pada kejadian
bahwa pihak tertentu yang tinggal di pinggir kali mengalami sakit perut akibat mengkonsumsi air kali untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini tidak semata-mata
adalah kesalahan dari pelaku usaha yang mempunyai pabrik di sekitar wilayah tersebut. Bias saja pihak yang mengalami sakit tidak menerapkan prinsip hidup
sehat seperti tidak memasak air secara baik, atau mengkonsumsi makanan yang tidak higienis.
d. Prinsip tanggung jawab mutlak strict liability
Prinsip ini menerapkan bahwa suatu tindakan dapat dihukum atas dasar perilaku bahaya yang merugikan tanpa mempersoalkan ada tidaknya kesengajaan
atau kelalaian. Jadi, kesalahan bukan sebagai faktor yang menentukan, melainkan ada pengecualian-pengecualian yang memungkinkan untuk di bebaskan dari
tanggung jawab. Pasal 19 jo pasal 28 Undang-Undang Perlindungan Konsumen mengatur perihal tanggung jawab pelaku usaha terhadap konsumen, akan tetapi
tidak diterapkan dalam prinsip tanggung jawab mutlak ini. Hal ini dikarenakan
Universitas Sumatera Utara
dalam pasal 28 Undang-Undang Perlindungan Konsumen dirumuskan bahwa ganti rugi ditentukan oleh adanya unsur kesalahan dari pelaku usahaprodusen.
Prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum perlindungan konsumen secara umum diterapkan pada produsen yang memasarkan produk cacat sehingga dapat
merugikan konsumen. Prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum perlindungan konsumen diterapkan pada produsen yang memasarkan produk cacat sehingga
dapat merugikan konsumen product liability. Bentuk tanggung jawab dapat bersifat kontraktual ataupun berdasarkan
undang-undang. Dalam UUPK, bentuk tanggung jawab dari pelaku usaha kepada konsumen dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu contractual liability
pertanggungjawaban kontraktual, product liability pertanggungjawaban produk, professional liability pertanggungjawaban profesional, criminal
liability pertanggungjawaban pidana. Sedangkan konsep tanggung jawab yang dijalankan oleh para pelaku usaha dalam transaksi elektronik e-commerce dibagi
menjadi tiga yaitu :
71
1. Tanggung jawab atas informasi
Pihak pelaku usaha harus dapat memberikan informasi yang memadai dan jelas bagi kepentingan konsumen dalam memilih barang danatau jasa. Mengutip
pendapat Howard Beales, Edmon Makarim mengemukakan standard umum mengenai informasi yang harus diberitahukan kepada konsumen adalah mengenai
informasi harga, kualitas dan keterangan-keterangan lain yang dapat membantu konsumen dalam memutuskan untuk membeli barang yang sesuai dengan
kebutuhan dan kualitas barang danatau jasanya. Sejalan dengan tujuan perlindungan konsumen dalam Undang-Undang
Perlindungan Konsumen pasal 3 butir d, yaitu menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi
serta akses untuk mendapatkan informasi, Edmon Makarim membagi bentuk tanggung jawab informasi dalam transaksi elektronik ini dalam tiga bagian yaitu
tanggung jawab atas informasi dan iklan di internet webvertising, tanggung
71
Ibid, hal.360-371
Universitas Sumatera Utara
jawab informasi atas kontrak elektronik, dan tanggung jawab informasi atas pilihan hukum choice of law.
2. Tanggung jawab atas produk product liability
Yang dimaksud dengan product liability yaitu tanggung jawab perdata secara langsung dari pelaku usaha atas kerugian yang dialami konsumen akibat
menggunakan produk yang dihasilkannya. Ketentuan ini terdapat dalam pasal 19 Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang menyatakan bahwa pelaku usaha
bertanggungjawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran danatau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang yang dihasilkan atau
diperdagangkan. Pertanggungjawaban ini diterapkan dalam hal tidak terdapat hubungan perjanjian antara pelaku usaha dan konsumen.
3. Tanggung jawab atas keamanan
Jaringan transaksi secara elektronik harus mempunyai kemampuan untuk menjamin keamanan dan keandalan arus informasi. Para pihak yang terlibat dalam
alur transaksi harus mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap infrastruktur jaringan yang digunakan. Keamanan yang diberikan bertujuan untuk mencegah
ancaman yang mungkin timbul sebelum benar-benar terealisasi , untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya ancaman dan mengurangi akibat yang
akan ditimbulkan dari ancaman tersebut. Jadi, sistem keamanan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan jenis business to consumer dalam e-
commerce adalah adanya mekanisme yang aman bagi cara pembayaran yang
dilakukan konsumen pada suatu website.
UU ITE sudah memberikan perlindungan terhadap data pribadi seseorang, hal ini diatur dalam pasal 26. Dalam ayat 1 disebutkan bahwa kecuali ditentukan
lain oleh peraturan perundang-undangan, penggunaan setiap informasi melalui media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas
persetujuan orang yang bersangkutan. Cakupan dari pengertian data pribadi yang dianut oleh Pasal 26 ayat 1 dapat ditemukan dalam penjelasan pasal, yaitu hak
untuk menikmati kehidupan pribadi dan bebas dari segala macam gangguan, hak untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan nyaman dan aman, hak untuk
Universitas Sumatera Utara
mengawasi akses informasi tentang kehidupan pribadi dan data seseorang. Perlindungan hukum terhadap data pribadi dalam Pasal 26 UU ITE sudah cukup
memadai, selain karena cakupan pengertian data pribadi yang dianut cukup luas, pasal tersebut juga memberikan hak untuk mengajukan gugatan kepada orang
yang dirugikan atas penggunaan data pribadi orang yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGEMBALIAN DANA
REFUND KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MEDIA INTERNET ONLINE SHOP OLEH LAMIDO WEB PORTAL
INDONESIA
Persaingan usaha dibutuhkan dalam struktur ekonomi yang baik. Globalisasi dan perdagangan bebas yang ditunjang oleh pesatnya kemajuan
teknologi telekomunikasi dan informatika, membuat ruang gerak dan arus transaksi barang danatau jasa yang ditawarkan menjadi semakin pesat. Banyak
perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan online di bidang khusus seperti gramedia shop yang dikenal dengan toko bukunya, Traveloka dengan penjualan
tiket dan voucher perjalanan wisata, dan lain sebagainya. Lamido Web Portal Indonesia adalah salah satu situs e-commerce di Indonesia yang sistem penjualan
nya berbasis C2C consumer to consumer. Lamido Indonesia merupakan situs e-commerce berbasis C2C di
Indonesia. Lamido adalah salah satu platform marketplace yang digunakan pengguna internet untuk melakukan transaksi jual-beli online dengan berbagai
jenis barang, mulai dari Handphone, Tablet, aksesoris gadget, computer, fashion, laptop, dan lain-lain. Pengunjung situs Lamido Indonesia tidak hanya bisa
berbelanja online tapi juga bisa berjualan barang - barang baru maupun bekas dengan stok yang banyak maupun satuan. Lamido Indonesia memang bukan situs
C2C pertama yang merambah pasar e-commerce Indonesia. Sudah ada beberapa nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak yang sudah terlebih dahulu
merambah pasar ini.Lamido Indonesia mulai meramaikan pasar e-commerce di Indonesia sejak September 2013 yang lalu, dan terdaftar di internet sejak Agustus
2013 oleh Admin Id : Magnus Ekbom dan Tech ID : Ali Rachman, dengan URL www.lamido.co.id sebagai situs web perdagangan e-commerce Toko Online.
Lamido Indonesia merupakan bagian dari Lazada Indonesia yang juga merupakan situs raksasa belanja online Indonesia, bersama Zalora dan Foodpanda
Universitas Sumatera Utara
yang merupakan bagian dari perusahaan incubator internet terbesar Rocket Internet
, PT. Ecart Service Indonesia, yang sukses membesut berbagai
perusahaan online, tidak hanya di daratan Eropa, tetapi juga di seluruh dunia. Selain di Indonesia, saat ini Lamido telah berdiri di Filipina dan juga Vietnam.
Rocket Internet berpusat di Berlin, Jerman, dan memiliki berbagai perusahaan online yang tersebar di seluruh dunia, diantaranya Zalando, Jumia,
Lamoda, dan lain-lain.
72
Pembelikonsumen situs Lamido Indonesia tidak hanya bisa berbelanja online tetapi juga bisa berbelanja barang-barang baru dan bekas
dengan stock yang banyak maupun jumlah satuan. Lamido Indonesia memang bukan situs C2C pertama yang merambah pasar e-commerce Indonesia. Giacomo
Ficari Managing Director Lamido, dan Tom Damek CEO Lamido Indonesia dalam wawancaranya bersama TechnicAsia.com, menyebutkan bahwa fokus
utama Lamido saat ini adalah untuk memberikan user experience terbaik bagi pengguna situs dan untuk menyediakan produk terbaik dari vendor terpercaya
dengan harga yang terbaik, dan berfokus pada vendor kecil dan menengah yang tidak memiliki platform khusus untuk menjual produk mereka. Dengan kata lain,
Lamido Indonesia lebih memasarkan produk-produk yang murah dan terjangkau oleh masyarakat kecil dan menengah.
A. PROSEDUR JUAL BELI INTERNET ONLINE DALAM LAMIDO WEB PORTAL INDONESIA
Berbelanja secara online saat ini sudah menjadi sebuah gaya hidup di masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan. Berbelanja online memberikan
nilai tambah dan fitur khusus yang akan mempermudah pembelli maupun penjual dalam melakukan transaksi jual beli barang maupun jasa. Saat ini banyak para
pelaku usahaprodusen membuka perusahaan market place dan meluncurkan situs perdagangan online yang menawarkan fitur, produk serta pelayanan yang aman
dan mudah. Setiap situs belanja tersebut memiliki prosedur jual-beli yang tidak jauh berbeda satu dengan lainnya. Dengan memilih barang, membuat email
72
http:www.rocket-internet.decategoryprojects?lang=en
Universitas Sumatera Utara
sebagai data konsumen, mentransfer dana kepada penjual sesuai dengan barang, maka konsumen dapat menerima produk barang danatau jasa yang diinginkan.
Sama halnya dengan situs berbelanja online lainnya, Lamido juga mempunyai alur untuk melakukan transaksi jual beli yang harus dilakukan oleh
para pihak baik penjual maupun pembeli. Di Lamido, untuk setiap transaksi yang dilakukan baik penjual maupun pembeli harus terlebih dahulu membuat sebuah
akun atau ID yang menjadi password untuk melakukan transaksi jual-beli. Jika sudah mempunyai akun, maka para penjual atau pembeli dapat mengikuti alur
transaksi yang telah di tentukan oleh Lamido, diantaranya yaitu : 1
Buka Lamido. Untuk membuka Lamido, pembelikonsumen dapat membuka halaman
situs Lamido di http:www.lamido.co.id . Lalu akan muncul halaman utama dari Lamido yang berisi produk yang ditawarkan dan tersedia yang akan dijual di
Lamido. 2
Login ke Lamido Klik Logindaftar di bagian pojok kanan situs tersebut. Untuk masuk kea
kun Lamido, pembeli harus mendaftar diri terlebih dahulu untuk mendapatkan user name dan password. Dengan user name dan password tersebut konsumen
dapat melakukan transaksi jual beli di Lamido. 3
Masukkan username dan Password Setelah pembelikonsumen mengklik log in atau dafar, selanjutnya
pembelikonsumen akan diarahkan ke halaman login yang disana terdapat form pengisian username dan password. Setelah pembelikonsumen mengisi username
akun yang sudah dibuat terlebih dahulu tersebut dan mengisi password, maka pembelikonsumen selanjutnya akan di tujukan kepada halaman yang terdapat
produk yang ditawarkan oleh Lamido.
Universitas Sumatera Utara
4 Pilih barang yang akan di beli
Selanjutrnya konsumenpembeli akan memilih salah satu produk yang ditawarkan oleh Lamido, mulai dari fashion, makanan, peralatan dapur, dan lain
sebagainya. Setelah menemukan barang yang ingin di beli, pembeli akan meng- klik tombol “Beli Sekarang” pada barang yang akan di beli.
5 Pilih jumlah barang
Konsumenpembeli akan ditanya serta di perkenankan untuk memilih berapa jumlah barang yang akan di beli, dan kemudian pembeli akan mengklik
lagi tombol “Beli Sekarang”. 6
Konfirmasi pembelian barang Selanjutnya pembeli akan menuju ke halaman pengaturan pengiriman.
Pembelikonsumen akan mengisi data yang diperlukan untuk pengiriman, yaitu alamat pembayaran dan pengiriman, pilihan jenis kurir pengiriman, jenis metode
pembayaran yang akan digunakan pembelikonsumen nantinya, serta syarat pengembalian barang dan jenis pesanan pembelikonsumen. Setelah itu klik
tombol “Pembayaran Sekarang”. 7
Pembayaran Setelah pembelikonsumen mengklik tombol “pembayaran sekarang”,
maka sistem Lamido akan secara otomatis melakukan proses pemesanan barang. Pembelikonsumen selanjutnya melakukan pembayaran ke rekening Lamido
sejumlah nominal yang tercantum di halaman tersebut. 8
Konfirmasi pembayaran Jika pembelikonsumen sudah melakukan pembayaran ke rekening
Lamido, maka selanjutnya pembeli harus segera melakukan konfirmasi pembayaran.
Universitas Sumatera Utara
9 Menunggu pesanan barang
Setelah melakukan
konfirmasi pembayaran,
selanjutnya pembelikonsumen menunggu pesanan barang sampai ke alamat yang ditujukan
oleh pembeli. 10
Konfirmasi kedatangan barang Langkah terakhir adalah melakukan konfirmasi kedatangan barang di
website Lamido. Jika barang yang di pesan sudah sampai, segera lakukan konfirmasi agar pihak penjual segera mendapatkan uangnya dari pihak Lamido.
Jika pesanan tidak sampai pada waktu yang ditentukan, ataupun pesanan tidak sesuai dengan apa yang di inginkan, pembeli dapat melakukan konfirmasi untuk
kemudian mendapat pertanggung jawaban dari pihak Lamido dan penjual apakah barang di kembalikan atau mendapat pengembalian dana refund yang telah
dibayarkan pihak pembeli sebelumnya. Dengan perkembangan jual beli online saat ini, para pelaku jual beli online
pasti menginginkan proses transaksi yang aman dan nyaman bagi kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli. Para pelaku jual beli online semakin di tuntut
untuk mengetahui mengenai proses, resiko serta keamanan dari sebuah proses transaksi online. Saat ini, jenis transaksi online semakin berkembang mulai dari
jenis konvensional dimana pepmbeli dan penjual harus bertatap muka dalam melakukan proses transaksi hingga yang menggunakan transaksi otomatis tanpa
harus bertatap muka. Seperti yang telah diuraikan, dalam jual beli online ada pihak-pihak yang terlibat yaitu penjual, pembeli, provider dan bank. Semua pihak
memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Pelaku usahamerchant merupakan pihak yang menawarkan produk
bertangung jawab untuk memberikan infoprmasi secara benar dan jujur atas produk yang ditawarkan kepada pembelikonsumen, dan produk yang ditawarkan
tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, tidak rusak dan tidak mengandung cacat tersembunyi dan sesuai dengan pesanan.
73
Penjual juga
73
Pasal 8 dan pasal 9 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Universitas Sumatera Utara
bertanggung jawab atas pengiriman produk yang telah di beli oleh seorang konsumen. Di sisi lain, seorang pembelikonsumen berkewajiban membayar
sejumlah harga atas produk barang danatau jasa yang telah dipesan dari penjualpelaku usaha.
Saat ini, ada 3 tiga jenis transaksi jual beli di internet yang paling umum dilakukan di Indonesia, diantaranya :
74
1. Transfer antar bank
Transaksi dengan cara transfer antar bank merupakan jenis transaksi yang paling umum dan populer digunakan oleh para penjual online. Selain prosesnya
yang mudah, jenis transaksi ini juga memudahkan proses konfirmasi karena dana bisa dengan cepat di cek oleh penerima dana pejual. Prosesnya adalah pertama,
pembeli mengirim dana yang telah disepakati, lalu penjual akan mengirimkan barang transaksi yang dijanjikan setelah dana tersebut masuk. Kekurangan
transaksi ini adalah perlunya kepercayaan yang tinggi dari para pembeli sebelum memutuskan untuk mengirim dana. Disini, tidak jarang terjadi penipuan setelah
dana terkirim ternyata barang yang di pesan tak kunjung diterima. Kredibilitas penjual menjadi tolak ukur bagi para pembeli. Para penjual yang kredibilitasnya
baik, bisaanya telah mempunyai kerjasama dengan bank yang digunakan untuk proses transaksi. Dengan demikian, keamanan dana pembeli dapat lebih terjamin.
Bank sebagai pihak perantara yang berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menyalurkan dana atas pembayaran suatu produk dari pembeli atau kepada
penjual produk, dengan cara mentransfer dana dari rekening pembeli kepada penjual. Transfer Dana adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah
dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana
oleh Penerima. Dan yang dimaksud dengan dana adalah :
75
74
Artikel 3 Jenis transaksi Jual Beli Online Terpopuler di Indonesia, oleh Marikxon, Edisi 6 Januari 2014.
https:www.mamanroe.com3-jenis-transaksi-jual-beli-online-terpopuler-di-Indonesia.html,
75
Pasal 1 angka 1 dan 4 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2011 tentang Transfer Dana
Universitas Sumatera Utara
a. uang tunai yang diserahkan oleh Pengirim kepada Penyelenggara
Penerima; b.
uang yang tersimpan dalam Rekening Pengirim pada Penyelenggara Penerima;
c. uang yang tersimpan dalam Rekening Penyelenggara Penerima pada
Penyelenggara Penerima lain; d.
uang yang tersimpan dalam Rekening Penerima pada Penyelenggara Penerima Akhir;
e. uang yang tersimpan dalam Rekening Penyelenggara Penerima yang
dialokasikan untuk kepentingan Penerima yang tidak mempunyai Rekening pada Penyelenggara tersebut; danatau
f. fasilitas cerukan overdraft atau fasilitas kredit yang diberikan
Penyelenggara kepada Pengirim.
2. COD Cash On Delivery
Tidak ada barang, tidak ada uang. Kalimat ini yang dapat menggambarkan
sistem yang berlaku pada metode COD. Sistem ini sebenarnya masih mengikuti
cara transaksi yang lama, yaitu dengan bertemunya penjual dan pembeli. Biasanya, transaksi ini dilakukan dalam jual beli antara orang ke orang dan pada
umumnya, sistem ini digunakan untuk membeli barang second karena pembeli harus memeriksa dengan baik keadaan barang tersebut. Disini, pembeli dan
penjual diharuskan bertemu di tempat dan waktu yang telah disepakati untuk melakukan transaksi secara nyata. Pembeli dapat mengecek langsung keadaan
barang yang sesungguhnya, baru setelah itu melakukan transaksi yang telah disepakati apabila kondisinya sesuai dengan yang diinginkan. Biasanya transaksi
jual-beli barang elektronik bekas yang sering menggunakan metode ini, dikarenakan resiko kondisi barang yang tidak sesuai dan pengiriman yang
cenderung tidak aman untuk barang elektronik. Keuntungan dari sistem ini adalah antara penjual dan pembeli lebih leluasa dalam melakukan proses transaksi.
Pembeli bisa melihat barang yang akan di beli dengan detil, dan juga memungkinkan akan terjadi proses tawar menawar. Jenis transaksi ini banyak
Universitas Sumatera Utara
digunakan oleh para penjual online.Kekurangan dari sistem ini adalah keamanan baik penjual maupun pembeli sedikit terancam dengan kemungkinan bahwa orang
yang ingin dijumpai memiliki niat yang jahat kepada kita. Kekhawatiran perusahaan terhadap COD adalah mudahnya pembeli mengembalikan barang
tidak jadi membeli. Tentu saja, sampai pembeli menyerahkan uangnya, transaksi belum resmi dilakukan, terlepas dari berapa kali ia memesan.
3. Rekening bersama
Jenis transaksi jual beli ini adalah dengan menggunakan rekening bersama atau yang disebut juga dengan istilah escrow. Cara pembayaran ini sedikit berbeda
dengan proses pembayaran melalui transfer antar bank. Di dalam transfer antar bank, pihak ketiganya adalah pihak bank terkait, sedangkan dalam sistem
rekening bersama yang menjadi pihak ketiga adalah lembaga pembayaran yang telah dipercayai baik oleh pembeli maupun penjual. Dalam hal ini peran lembaga
pembayaran sangatlah penting. Proses pertamanya yaitu pembeli mentransfer dana ke pihak lembaga pembayaran. Selanjutnya setelah dana dikonfirmasi
masuk, pihak rekening bersama meminta penjual mengirim barang yang sudah di sepakati. Dan jika barang sudah sampai baru dana tersebut dikirim kepada
penjual. Dengan sistem ini, dana yang diberikan oleh pembeli bisa lebih terjamin keamanannya, karena dananya hanya akan dilepas jika barang benar-benar sudah
berada di tangan pembeli. Jika terjadi masalah, dana bisa ditarik oleh pihak pembeli. Sistem ini banyak digunakan dalam proses transaksi jual beli
internetonline saat ini. Perjanjian rekening bersama memberikan kepastian hukum kepada penjual
dan pembeli dalam hal pembatalan transaksi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya klausula yang menyatakan bahwa pembatalan perjanjian hanya dapat dilakukan
melalui konfirmasi kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. Seorang penjual tidak akan dapat membatalkan jual beli tanpa adanya konfirmasi kepada pihak
rekening bersama dari pihak pembeli dan sebaliknya. Klausula ini menjamin para pihak tidak membatalkan secara sepihak perjanjian jual beli yang merupakan
perjanjian pokok dari perjanjian rekening bersama ini. Selain memberikan kepastian hukum klausula ini juga memberikan perlindungan hukum dari pembeli
Universitas Sumatera Utara
atau penjual yang beritikad buruk. Perjanjian dan ketentuan dari rekening bersama secara umum mengatur hal-hal apa yang wajib untuk dilakukan oleh pengguna
jasa, khususnya dalam hal memastikan kebenaran data-data dan objek dari jual beli yang akan menggunakan jasa rekening bersama mereka. Pembeli dan penjual
masing-masing dibebani kewajiban untuk mencek dan juga memberikan keterangan yang sebenar-benarnya mengenai segala hal terkait jual beli.
76
Menurut Abdul Halim Barkatullah, sistem pembayaran yang ada pada saat ini dapat di kategorikan menjadi 3 yaitu :
77
4 Sistem debit
Sistem ini mengharuskan konsumen terlebih dahulu mempunyai rekening di suatu bank. Saat melakukan pembayaran, maka pembayaran itu diambil dari
rekening konsumen dengan cara di debit. Contoh dari sistemi ini adalah Bank Internet Payment System BIPS, FSTC, Electronic Check E-Check
www.echeck.org, Open Financial Exchange OFX www.ofx.org. 5
Sistem kredit Sistem ini mengalihkan kewajiban pembayaran pada pihak ke tiga dan
kemudian kredit tersebut ditagih kepada orang yang bersangkutan. Pedagang akan melakukan permintaan pembayaran dari pihak ke tigia yang menjadi perantara.
Sistem ini terdiri dari Credit Card Over HTTPSSL dan SET. Sistem yang menggunakan SSL banyak digunakan oleh internet merchant pada saat ini.
Internet merchant menggunakan SSL dalam meng-encrypt proses capture dari nomor kartu kredit yang digunakan oleh konsumen.
6 Uang digital e-money “tunai” atau “electronic cashdigital cash”
Sistem pembayaran baru seperti uang digital hanya berhasil apabila keberadaannya diterima oleh banyak orang. Sistem ini merupakan salah satu
76
Jurnal “Perlindungan Hukum Pengguna Jasa Rekening Bersama Escrow Di Forum Jual Beli Kaskus”, oleh I Gede Jaya Wisesa, S.H.
77
Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-commerce,Jogjakarta:Pustaka
Pelajar,2005 hal 41
Universitas Sumatera Utara
perkembangan yang paling akhir dalam internet payment, yang penggunaannya mirip dengan pemakaian uang tunai dalam kegiatan sehari-hari. Kemiripan itu
dalam hal konsumen akan membayar uang koin atau uang kertas kepada penjual. Dalam sistem ini uang tunai digantikan oleh digital token atau suatu nilai digital
kepada penjual. Saat ini dalam melakukan transaksi secara jual-beli online ternyata tak
hanya mengandalkan fasilitas transfer dana yang disediakan oleh bank saja. Proses transaksi dapat menggunakan metode pembayaran lainnya yang dikenal
dengan sebutan e-payment. E-payment adalah sistem pembayaran yang menggunakan fasilitas internet sebagai sarana perantara. Saat ini banyak start up
yang memfasilitasi pihak penjual dan pembeli dengan memberikan jaminan keamanan transaksi e-commerce. Untuk menjamin keamanan transaksi tersebut,
start up yang menjadi perantara akan bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan untuk mulai memfasilitasi e-payment secara aman, cepat dan praktis.
Dengan menggunakan fasilitas e-payment, pihak penjual dan pihak pembeli akan mendapatkan beragam manfaat, antara lain:
Sistem transaksi yang mudah dan dapat dilakukan secara universal selama masih berada dalam 1 wilayah negara
Keamanan transaksi lebih terjaga dibandingkan dengan melakukan transaksi secara cash atau secara transfer rekening pribadi
Penggunaan waktu dan tenaga menjadi lebih simpel dan efisien Ada beberapa pihak yang terlibat dalam penggunaan dan penyediaan
fasilitas e-payment, yakni:
pihak pembeli yang melakukan pembayaran dengan metode e-payment
pihak penjual yang menerima e-payment
Issuer , berupa lembaga bank atau lembaga non bank
Pihak pengontrol regulasi regulator, bisaa pihak yang mengawasi dan mengatur proses e-payment adalah pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Di Lamido proses transaksi pembayaran dilakukan dengan dua sistem, yaitu cash on delivery dan cash on local pick up.
1. Cash On Delivery