H1
H2
H3 H4
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan pada kajian teori dari hasil penelitian terdahulu mengenai Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan. Kerangka konseptual ini
menunjukkan pengaruh ukuran dewan komisaris X
1
, frekuensi rapat X
2
, ukuran komite audit X
3
terhadap ROE Y, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Ukuran dewan komisaris adalah jumlah seluruh anggota komisaris berasal dari internal dan eksternal perusahaan yang melakukan pengawasan
terhadap direksi dalam menjalankan perusahaan. Dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan. Hal ini penting mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba yang
berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor. Untuk mengatasinya dewan komisaris diperbolehkan memiliki akses pada informasi perusahaan.
Ukuran Dewan Komisaris X
1
Frekuensi rapat X
2
Ukuran Komite Audit X
3
Variabel Dependen: Kinerja perusahaan
- ROE
Y Variabel Independen:
Mekanisme Corporate Governance
Universitas Sumatera Utara
Dewan komisaris tidak memiliki otoritas dalam perusahaan, maka dewan direksi bertanggung jawab menyampaikan informasi terkait dengan
perusahaan kepada dewan komisaris. Dalam hubungan dengan kinerja, alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan dalam kegiatan
investasi yang umum digunakan oleh para investor adalah rasio profitabilitas. Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan pemegang saham terletak pada
rasio profitabilitas yang menunjukkan hasil pengelolaan manajemen perusahaan atas dana yang diinvestasikan. Rasio ROE atau rasio keuntungan
berkaitan erat dengan kemampuan perusahaan dan efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Frekuensi rapat perusahaan pulp kertas merupakan intensitas dari kegiatan dewan komisaris, direksi dan komite audit dapat diukur dari
frekuensi diadakannya pertemuan rapat dan kinerja perusahaan. Seringkali dalam rapat dewan komisaris, direksi dan komite audit hadir dalam rapat
tersebut, hal ini akan mempengaruhi keputusan yang diambil oleh dewan komisaris, direksi dan komite audit. Apalagi bila manajer senior tersebut hadir
dalam setiap rapat, mempunyai suara dan ikut andil dalam diskusi rapat. Hal ini akan mempengaruhi keputusan mengenai strategi-strategi yang diambil
dalam rapat komisaris. Semakin sering dewan komisaris mengadakan rapat, maka akses informasi juga akan semakin merata di antara sesama komisaris,
sehingga keputusannya semakin baik yang berdampak pada kinerja perusahaan yang lebih baik. Rapat dewan komisaris merupakan salah satu
sumber informasi yang nantinya digunakan untuk meningkatkan efektifitas
Universitas Sumatera Utara
dewan komisaris. Informasi yang diungkapkan melalui rapat tersebut meliputi tidak hanya pada visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi
keuangan, pengendalian internal tetapi juga pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.
Ukuran komite audit merupakan salah satu karakteristik yang mendukung efektifitas kinerja komite audit dalam suatu perusahaan. Destika
2011 menyatakan bahwa karakteristik komite audit yang mendukung fungsi pengawasan terhadap manajemen agen agar tidak merugikan pemilik
perusahaan prinsipal adalah ukuran komite audit. Karena dengan semakin besarnya ukuran komite audit akan meningkatkan fungsi monitoring pada
komite audit terhadap pihak manajemen. Hal ini memperlihatkan bahwa corporate governance atau tata kelola perusahaan belum dapat memberikan
pengaruh terhadap keuntungan yang diharapkan oleh para pemegang saham. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Return on Equity ROE
dari setiap perusahaan yang dipilih menjadi sampel. Return on Equity ROE adalah rasio yang merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah
memperoleh hasil atas dana yang telah dinvestasikan oleh pemegang saham baik secara langsung maupun dengan laba yang ditahan.
2.4 Hipotesis