komite audit disesuaikan besar-kecilnya dengan perusahaan dan tanggung jawab. Komite audit yang dibuat dengan tujuan mengawasi
jalannya operasional perusahaan memegang peranan yang cukup penting dalam mewujudkan Corporate Governance. Melalui
karakteristik-karakteristiknya, komite audit diharapkan dapat menjadi lebih efektif dalam mengawasi jalannya perusahaan.
Karakteristik-karakteristik yang dimaksud contohnya adalah ukuran komite audit, frekuensi pertemuan komite audit, dan
independensi komite audit. Dalam karakteristik-karakteristik tersebut dibutuhkan kriteria-kriteria khusus agar komite audit dapat
menciptakan Corporate Governance.
2.1.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Corporate
Governance
Penerapan Corporate Governance memiliki dua faktor yang memegang peranan yang menentukan keberhasilannya sebagai
berikut, seperti dikutip dari Ristifani 2009:113 :
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah pendorong keberhasilan pelaksanaan praktek Corporate Governance yang berasal dari dalam
perusahaan. Beberapa faktor yang dimaksud antara lain: a. Terdapatnya budaya perusahaan corporate culture yang
mendukung penerapan Corporate Governance dalam
mekanisme serta sistem kerja manajemen di perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Berbagai peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan mengacu pada penerapan nilai-nilai Corporate Governance.
c. Manajemen pengendalian risiko perusahaan juga didasarkan pada kaidah-kaidah standar Corporate Governance.
d. Terdapatnya sistem audit pemeriksaan yang efektif dalam perusahaan untuk menghindari setiap penyimpangan yang
mungkin akan terjadi. e. Adanya keterbukaan informasi bagi publik untuk mampu
memahami setiap gerak dan langkah manajemen dalam perusahaan sehingga kalangan publik dapat memahami dan
mengikuti setiap derap langkah perkembangan dan dinamika perusahaan dari waktu ke waktu.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah beberapa faktor yang berasal dari luar perusahaan yang sangat mempengaruhi keberhasilan
penerapan Corporate Governance. Di antaranya: a. Terdapatnya sistem hukum yang baik sehingga mampu
menjamin berlakunya supremasi hukum yang konsisten dan efektif.
b. Dukungan pelaksanaan Corporate Governance dari sektor publik lembaga pemerintahaan yang diharapkan dapat pula
melaksanakan Governance dan Clean Government menuju Government Governance yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Terdapatnya contoh pelaksanaan Corporate Governance yang tepat best practices yang dapat menjadi standard pelaksanaan
Corporate Governance yang efektif dan profesional. Dengan kata lain, semacam benchmark acuan.
d. Terbangunnya sistem tata nilai sosial yang mendukung penerapan Corporate Governance di masyarakat. Ini penting
karena lewat sistem ini diharapkan timbul partisipasi aktif berbagai kalangan masyarakat untuk mendukung aplikasi serta
sosialisasi Corporate Governance secara sukarela. e. Hal lain yang tidak kalah pentingnya sebagai prasyarat
keberhasilan implementasi Corporate Governance terutama di Indonesia adalah adanya semangat anti korupsi yang
berkembang di lingkungan publik di mana perusahaan beroperasi disertai perbaikan masalah kualitas pendidikan dan
perluasan peluang kerja. Bahkan dapat dikatakan bahwa perbaikan lingkungan publik sangat mempengaruhi kualitas
dan skor perusahaan dalam implementasi Corporate
Governance. Di luar dua faktor di atas, aspek lain yang paling strategis
dalam mendukung penerapan Corporate Governance secara efektif sangat tergantung pada kualitas, skill, kredibilitas dan integritas
berbagai pihak yang menggerakkan organ perusahaan. Jika berbagai prinsip dan aspek penting Corporate Governance dilanggar suatu
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, maka sudah dapat dipastikan perusahaan tersebut tidak akan mampu bertahan lama dalam persaingan bisnis global dewasa
ini, meski perusahaan itu memiliki lingkungan kondusif bagi pertumbuhan bisnisnya.
2.1.4 Kinerja Perusahaan
Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat dari segi analisis laporan keuangan dan dari segi perubahan saham. Dalam
mengukur kinerja keuangan perusahaan, dibutuhkan beberapa rasio keuangan. Najib 2010 menyatakan ada dua kelompok yang
menganggap penting rasio keuangan. Kelompok pertama adalah para manajer yang menggunakan rasio keuangan untuk mengukur dan
melacak kinerja keuangan sepanjang waktu. Kelompok kedua adalah pihak analis perusahaan yang membutuhkan ukuran yang pasti agar
mampu memberikan saran maupun penilaian terhadap klien. Terkait dengan pengertian kinerja, terdapat beberapa pendapat
dari para tokoh, antara lain yaitu pendapat yang diungkapkan oleh Mulyadi 2007: 337 yang menyatakan bahwa “kinerja adalah
keberhasilan personel, tim atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang
diharapkan”. Pendapat yang lain mengenai definisi kinerja juga diungkapkan oleh Bastian 2006: 274 yang menyatakan bahwa kinerja
adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogram kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Daftar apa yang ingin dicapai tertuang dalam perumusan penskemaan strategis strategic planning suatu organisasi. Secara
umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.
Menurut Yudha 2007:58 kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh
manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari
keputusan yang dibuat dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Kinerja keuangan merupakan salah
satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mecapai tujuannya. Efektifitas terjadi apabila manajemen
memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
efisiensi diartikan sebagai rasio perbandingan antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran yang
optimal. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan
secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya
terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan
melakukan analisa terhadap rasio-rasio keuangan perusahaan.
2.1.4.1 Pengukuran Kinerja Perusahaan