Fungsi Alih Sistem Kontrol Model Matematika Kecepatan Putaran Motor DC orde 1

95 PEREKAYASAAN SISTEM KONTROL Singkatnya, sistem yang melakukan pengukuran hasil sebelumnya dan koreksi disebut rangkaian tertutup atau kontrol umpan balik. Sistem yang tidak memiliki properti pengukuran dan koreksi disebut sistem rangkaian terbuka. Masukan Referensi Tranduser Masukan Keluaran Variabe Terukur Kontroler + Proses Plant Gangguan 1 Gangguan 2 + - Error Tranduser Keluaran Sensor Gambar 2.3 Fungsi alih sistem kontrol rangkaian tertutup

2.1.3 Fungsi Alih Sistem Kontrol

Subsistem direpresentasikan sebagai blok dengan input, output, dan fungsi alih. Ketika beberapa subsistem yang saling berhubungan, beberapa elemen skema harus ditambahkan ke diagram blok. Semua bagian komponen diagram blok untuk sistem linear waktu - invariant ditunjukkan pada Gambar 2.4. Gs Masukan Keluaran Ys Rs Sistem Gambar 2.4 Fungsi alih sistem kontrol rangkaian terbuka Fungsi alih sistem kontrol rangkaian terbuka adalah : YsRs = Gs Sistem umpan balik membentuk dasar untuk studi rekayasa kontrol sistem. Sistem umpan balik yang khas, ditunjukkan pada Gambar 2.5 a, sebuah model sederhana ditunjukkan pada Gambar 2.5 b. Masukan G1s Keluaran G2s G3s Kontroler - Error H1s Plant H2s Tranduser Masukan Tranduser Keluaran Umpan Balik Rs Es Ys Cs a 96 PEREKAYASAAN SISTEM KONTROL Masukan Keluaran Gs Kontroler + Plant - Error Hs Umpan Balik Rs Es Ys b Masukan Keluaran Gs --------------- 1±GsHs Rs Ys c Gambar 2.5 Fungsi alih sistem kontrol rangkaian tertutup Es = Rs±YsHs E s = Y s G s Fungsi alih sistem kontrol rangkaian tertutup adalah : Ge s = G s ± G s H s Mengarahkan perhatian kita pada model yang disederhanakan, dan pemecahan untuk fungsi alih, YsRs=Gs, diperoleh fungsi alih yang ditunjukkan pada Gambar 2.5c, hasilGsHs disebut fungsi alih rangkaian terbuka, atau penguat rangkaian. 97 PEREKAYASAAN SISTEM KONTROL

2.1.4 Model Matematika Kecepatan Putaran Motor DC orde 1

Identifikasi plant ditujukan untuk mendapatkan model matematis berupa fungsi alih yang digunakan untuk proses perancangan kontroler nantinya. Untuk jenis plant yang dibahas berupa motor DC sistem orde satu. Orde sistem menentukan jenis kontroler yang akan dipakai dan mencari nilai parameter kontroler untuk hasil respon yang diinginkan. Fungsi alih motor DC dapat ditentukan melalui pembacaan kurva karakteristik yang didapatkan melalui pengukuran keluaran kecepatan putaran motor dan tegangan masukan motor DC, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6. Tegangan steady state adalah tegangan masukan yang diberikan konstan pada masukan motor DC, putaran steady state adalah kecepatan putaran motor setelah mencapai putaran nominalnya setelah diberikan tegangan masukan tertentu, sementara waktu respon motor T1 adalah waktu transien yang diperlukan untuk perubahan kecepatan putaran motor mencapai putaran nominalnya. Gambar 2.6 Kurva kecepatan putaran motor orde 1 98 PEREKAYASAAN SISTEM KONTROL Dari parameter kurva karakteristik tersebut diatas, didapatkan parameter model matematika orde satu : K = yss xss T = t| ,6 ∗ yss Dimana : yss = sinyal putaran steady state xss = sinyal tegangan steady state t = waktu Fungsi alih dari kecepatan putaran motor DC orde 1 dituliskan dalam domain S seperti pada persamaan berikut : G s = K T s +

2.1.5 Model Matematika Kecepatan Putaran Motor DC orde 2