Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimianya Penggolongan antibiotik berdasarkan spektrum atau kisaran kerja

10 Antibiotik dapat digolongkan menjadi beberapa golongan antara lain sebagai berikut:

2.3.1 Penggolongan antibiotik berdasarkan struktur kimianya

a. Golongan Beta laktam b. , antara lain golongan sefalosporin sefaleksin, sefazolin, sefuroksin, sefadroksil, seftazidim golongan monosiklik dan golongan penisilin penisilin, amoksisilin. Penisilin adalah suatu agen antibakterial alami yang dihasilkan dari jamur jenis Penicillium chrysogenum. Antibiotik golongan Aminoglikosida c. , aminoglikosida dihasilkan oleh jenis-jenis fungi Streptomyces dan Micromonospora. Semua senyawa dan turunan semi sintetisnya mengandung dua atau tiga gula amino di dalam molekulnya yang saling terikat secara glikosidis. Spektrum kerjanya luas, aktifitasnya adalah bakterisid. Contohnya neomisin, streptomisin, amikasin, gentamisin dan paranomisin. Antibiotik golongan Tetrasiklin d. , khasiatnya bersifat bakteriostatis. Mekanisme kerjanya berdasarkan diganggunya sintesa protein kuman. Spektrum antibakterinya luas dan meliputi banyak cocci Gram positif dan Gram negatif. Contohnya tetrasiklin, doksisiklin dan monosiklin. Antibiotik golongan Makrolida, bekerja bakteriostatis terutama terhadap bakteri Gram positif. Mekanisme kerjanya melalui pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga sintesa proteinnya dirintangi. Bila digunakan terlalu lama bisa menyebabkan resistensi. 11 e. Antibiotik golongan Linkomisin f. , dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis. Khasiatnya bakteriostatis, spektrum kerjanya lebih sempit dari pada makrolida terutama terhadap kuman Gram positif dan anaerob. Contohnya linkomisin. Antibiotik golongan Kuinolon g. , senyawa-senyawa kuinolon berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman. Golongan ini hanya dapat digunakan pada infeksi saluran kemih ISK tanpa komplikasi. Antibiotik golongan Kloramfenikol

2.3.2 Penggolongan antibiotik berdasarkan spektrum atau kisaran kerja

, kloramfenikol mempunyai spektrum luas. Bersifat bakteriostatis terhadap hampir semua kuman Gram positif dan sejumlah kuman Gram negatif. Mekanisme kerjanya berdasarkan perintangan sintesa polipeptida kuman. Contohnya kloramfenikol Tan dan Rahardja, 2007. Berdasarkan spektrum atau kisaran kerjanya antibiotik dapat dibedakan menjadi dua yaitu : a. Berspektrum sempit narrow spectrum b. , hanya mampu menghambat segolongan jenis bakteri saja, contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri Gram positif atau Gram negatif saja. Berspektrum luas broad spectrum

2.3.3 Penggolongan antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya