1.1.2. Sumber Stres
Menurut Kozier 2010, secara luas sumber stres dapat di klasifikasikan kedalam tiga stresor yaitu :
a. Stresor internal yaitu stresor yang berasal dari dalam diri seseorang. Sebagai contoh perasaan depresi.
b. Stresor eksternal yaitu stresor yang berasal dari luar individu yang dapat disebapkan oleh banyak faktor. Contohnya bencana yang mengakibatkan
perubahan lingkungan, kematian orang terdekat, tekanan dari teman sebaya, perpindahan tempat tinggal.
c. Stresor perkembangan yaitu terjadi pada waktu yang dapat di perkirakan sepanjang hidup individu. Pada setiap tahap perkembangan, tugas tertentu
harus tercapai untuk mencegah atau mengurangi stres. contohnya tugas perkembangan pada remaja diantaranya menemukan identitas diri, mencapai
kemandirian, memilih karir, menerima perubahan fisik, dan mengembangkan hubungan yang melibatkan ketertarikan seksual.
1.1.3. Indikator dan Tanda-tanda Stres
Menurut Kozier 2010, indikator stres dapat dibagi kedalam indikator fisiologis dan psikologis.
1. Indikator fisiologis Indikator fisiologis dari stres adalah objektif, lebih mudah di
idetifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Namun demikian indikator ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada semua klien yang
mengalami stres, dan dampak tersebut bervariasi menurut individunya.
Universitas Sumatera Utara
Tanda vital biasanya meningkat, dan klien mungkin tampak gelisah dan tidak mampu untuk beristirahat atau berkonsentrasi. Indikator dapat timbul
sepanjang tahap stres. Durasi atau intensitas dari gejala secara langsung berkaitan dengan durasi dan intensitas stresor yang diserap. Dampak
fisiologis timbul dari berbagai sistem. Oleh karenanya pengkajian tentang stres mencangkup pengumpulan data dari semua sistem Potter Perry,
2005. Respon terhadap stres bervariasi, bergantung pada persepsi individu
terhadap peristiwa. Tanda fisiologis stres muncul akibat aktivitas sistem simpatetik dan sistem neuroendokrin tubuh. Ada pun indikator stres secara
fisiologis menurut Kozier, 2010, diantaranya : a. Pupil dilatasi untuk meningkatkan persepsi visual ketika muncul
ancaman serius terhadap tubuh. b. Produksi keringat diaferesis meningkat untuk mengendalikan
peningkatan panas tubuh akibat peningkatan metabolisme. c. Frekuensi jantung dan curah jantung meningkat untuk transport nutrein
dan produk metabolisme secara lebih efesien. d. Kulit pucat karena kontriksi pembuluh darah perifer yang merupakan
pengaruh norefinefrin. e. Retensi natrium dan air meningkat akibat pelepasan mineralokortikoid
yang meningkatkan volume darah. f. Kecepatan dan kedalaman respirasi meningkat karena dilatasi bronkiolus
yang meningkatkan hiperventilasi. g. Keluaran urine menurun.
Universitas Sumatera Utara
h. Mulut kering. i. Peristalsis usus menurun, meningkatkan kemungkinan konstipasi dan
flatus. j. Ketegangan otot meningkat untuk mempersiapkan pertahanan atau
aktivitas motorik yang cepat. k. Gula darah meningkat karena pelepasan glukokortikoid dan
glukogenesis. Menurut Nasir Muhith 2011, menyatakan bahwa ada beberapa
indikator stres fisiologis yaitu : a. Kenaikan tekanan darah.
b. Peningkatan ketegangan dileher, bahu, dan punggu. c. Peningkatan denyut nadi dan pernafasan.
d. Telapak tangan berkeringat, tangan dan kaki dingin. e. Postur tubuh yang tidak tegap.
f. Keletihan, sakit kepala, gangguan lambung. g. Suara yang bernada tinggi.
h. Mual, muntah, dan diare. i. Perubahan nafsu makan, perubahan berat badan.
j. Perubahan frekuensi berkemih. k. Dilatasi pupil.
l. Gelisah, kesulitan untuk tidur, atau sering terbangun saat tidur. 2. Indikator psikologis
Indikator psikologis adalah suatu keadaan emosional seseorang yang kadang dapat dikaji secara langsung atau tidak langsung dengan mengamati
Universitas Sumatera Utara
perilaku seseorang. Indikator psikologis mencangkup hubungan yang kompleks diantara banyak faktor, maka reaksi yang berkepanjangan
ditetapkan dengan memeriksa gaya hidup dan stresor seseorang yang terakhir, pengalaman terdahulu dengan stresor, mekanisme yang berhasil
dimasa lalu, fungsi peran, konsep diri, dan ketabahan yang merupakan kombinasi dari tiga karakteristik kepribadian yang diduga menjadi media
terhadap stres. ketiga karakteristik ini adalah rasa kontrol terhadap peristiwa kehidupan, komitmen terhadap kehidupan, komitmen terhadap aktivitas yang
berhasil, dan antisipasi dari tantangan sebagai suatu kesempatan untuk pertumbuhan Webe Williams, 1992 dalam Nasir Muhith, 2011.
Ada beberapa indikator psikologis menurut Looker Gregson, 2005, di antaranya yaitu :
a. Cemas, kecewa, menangis, rendah diri, merasa putus asa dan tanpa daya, histeris, menarik diri, merasa tidak mampu mengatasi, gelisah, depresi.
b. Tidak sabar, mudah tersinggung dan berlebihan, marah, melawan, agesif. c. Frustasi, bosan, merasa salah, terabaikan, merasa tidak aman, rentan
terhadap kecelakaan. d. Kehilangan ketertarikan pada penampilan sendiri, kesehatan, makanan,
seks, harga diri rendah dan kehilangan ketertarikan pada orang lain. e. Polifasis mengerjakan banyak hal sekaligus, tergesa-gesa.
f. Gagal menyelesaikan tugas-tugas sebelum beralih ke tugas berikutnya. g. Sulit dalam berfikir jernih, berkonsentrasi, dan membuat keputusan,
kurang kreatif, irasional, menunda-nunda pekerjaan, sulit memulai pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
h. Mudah lupa dan pikran buntu. i. Kehilangan motivasi.
j. Rentan untuk melakukan kesalahan dan melakukan kecelakaan. k. Punya banyak hal untuk dikerjakan dan tidak tahu dimana memulainya
sehingga mengakhiri segala sesuatunya tanpa hasil dan beralih dari satu tugas ke tugas lain dan tidak menyelesaikan apa pun.
l. Hiperkritis, tidak fleksibel, tidak beralasan, over kreatif, tidak produktif, efesiensi buruk.
1.1.4. Tingkatan Stres