76
a.
Jumlah advokat asing yang dapat bekerja di kantor advokat Indonesia adalah maksimal 5 orang, dengan ketentuan perbandingan 4 orang
advokat Indonesia berbanding 1 orang advokat asing. Kantor advokat Indonesia yang hanya memiliki 3 orang advokat Indonesia
diperkenankan untuk mempekerjakan 1 orang advokat asing.
b.
Setiap 6 bulan sekali, kantor advokat Indonesia yang mempekerjakan advokat asing wajib menyampaikan laporan berkala mengenai
pelaksanaan kewajiban Pasal 5 ayat 3 huruf b, c, dan d SK Menkumham 2004 kepada Menkumham dengan tembusan kepada
Menakertrans. 4.
Pengawasan terhadap advokat asing di Indonesia dan sanksi yang dapat dikenakan.
a. Pengawasan atas advokat asing dilakukan oleh Menkumham atau pejabat
yang ia tunjuk; b.
Advokat asing yang melanggar kewajiban-kewajibannya sebagaimana diatur dalam Pasal 5 SK Menkumham 2004 dapat dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dan keimigrasian.
c. Menkumham atau pejabat yang ditunjuknya dapat mengusulkan
pencabutan ijin kerja kepada Menakertrans.
C. Batasan-batasan terhadap advokat asing di Indonesia
Mekanisme pasar yang berlaku dalam dunia advokat sudah tidak dapat dipungkiri lagi, sehingga pencari keadilanjustitiabelen seringkali berada pada
Universitas Sumatera Utara
77
posisi sebagai konsumen dan advokat sebagai penyedia jasa. Konsumen baca: pencari keadilanjustitiabelen dapat dengan bebas memilih advokat yang akan
membela kepentingannya,
baik berdasarkan
pertimbangan kapabilitas,
kepercayaan, besaran honorarium, dan lain sebagainya.
67
Dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA pada tahun 2015 maka nantinya mobilitas arus barang, manusia, modal, termasuk jasa
advokat dari negara lain akan semakin sulit untuk dibendung, sehingga persaingan di dunia advokat menjadi semakin kompetitif. Namun demikian,
supremasi konstitusi tetap harus diutamakan dalam hal terdapat pertentangan antara instrumen hukum internasional dengan sistem hukum nasional karena Pasal
3 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan mengatur bahwa UUD 1945 merupakan hukum dasar dalam Peraturan
Perundang-undangan, sehingga UUD 1945 harus senantiasa menjadi sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundang-undangan di bawahnya, termasuk
UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Pasal 23 UU Advokat diatur bahwa advokat asing dilarang beracara di
sidang pengadilan, berpraktik danatau membuka kantor jasa hukum atau perwakilannya di Indonesia. Advokat asing dapat dipekerjakan oleh kantor
advokat domestik sebagai karyawan atau tenaga ahli dalam bidang hukum asing atas izin Pemerintah dengan rekomendasi Organisasi Advokat dengan disertai
pembebanan kewajiban untuk memberikan jasa hukum secara cuma-cuma untuk suatu waktu tertentu kepada dunia pendidikan dan penelitian hukum.
67
Alfin Sulaiman,
Prospek Pengaturan
Advokat Asing
di Indonesia,
hukumonline.comberitabacalt538d8182aa44f diakses tanggal 1 Juni 2015.
Universitas Sumatera Utara
78
Adapun peraturan pelaksanaan secara komprehensif mengenai persyaratan dan tata cara mempekerjakan advokat asing serta kewajiban memberikan jasa
hukum secara cuma-cuma kepada dunia pendidikan dan penelitian hukum saat ini diatur lebih lanjut berdasarkan Kepmenkumham RI Nomor M.11-HT.04.02 Tahun
2004. Dengan konstruksi hukum semacam ini maka advokat asing secara tegas dilarang untuk berpraktik danatau membuka kantor jasa hukum atau
perwakilannya di Indonesia. Hal ini pada prinsipnya tidaklah bertentangan dengan pedoman International Bar Association IBA, namun demikian tiap-tiap negara
memiliki regulasinya masing-masing terkait advokat asing. Amerika Serikat misalnya mengatur bahwa advokat asing dari negara lain dapat berpraktik di
Amerika Serikat apabila telah lulus dari ujian bar exam dan sama sekali tidak ada ketentuan di Amerika Serikat yang mengatur bahwa advokat yang berpraktik di
Amerika Serikat haruslah berkewarganegaraan Amerika Serikat.
68
Jika bandingkan dengan Pasal 23 UU Advokat, maka rumusan Pasal 54 RUU Advokat akan memungkinkan advokat asing untuk membuka perwakilan
kantornya di Indonesia. Hal ini tentunya harus dicermati secara seksama oleh para pembentuk undang-undang dengan mempertimbangkan segala aspek yang terkait
antara lain aspek kedaulatan bangsa, aspek ekonomi, serta aspek supremasi dan implikasi hukum apabila memungkinkan advokat asing untuk membuka
perwakilan kantornya di Indonesia.
69
Hal yang paling terasa jika advokat asing dimungkinkan untuk membuka perwakilan kantornya di Indonesia adalah terjadinya liberalisasi sektor jasa
68
Ibid.
69
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
79
advokat di Indonesia. Hal ini tentunya akan memiliki dampak yang signifikan bagi menurunnya pelayanan bagi para pencari keadilan justitiabelen. Advokat
asing kalaupun telah lulus ujian hukum nasional di Indonesia misalnya tentunya akan kesulitan dalam memahami filosofi-filosofi hukum yang khas keindonesiaan.
Selain itu, jika Advokat asing dimungkinkan untuk membuka perwakilan kantornya di Indonesia maka dalam hal Pemerintah berhadapan dengan korporasi
asing maka hampir dapat dipastikan korporasi asing tersebut akan menggunakan jasa perwakilan kantor advokat asing yang ada di Indonesia.
70
Hal ini tentu akan membawa proses hukum menjadi bias karena akan dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik internasional, baik bilateral,
regional, maupun multilateral, sehingga berpotensi menghasilkan suatu putusan pengadilan nasional yang dipengaruhi oleh kondisi politik internasional.
Dalam konstruksi yuridis dan sosiologis di Indonesia, advokat dianggap sebagai suatu profesi yang mulia officium nobile. Dengan diakuinya secara
empiris bahwa advokat merupakan sebuah profesi maka upaya yang dilakukan advokat dalam memberikan jasa hukum bagi para pencari keadilan justitiabelen
terkait pula dengan hak asasi advokat untuk mengejar kebahagiaan memperoleh penghasilanhonorarium, meskipun dalam mengejar kebahagiaannya itu, advokat
harus tetap menjaga kemuliaan profesinya. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 juga diatur bahwa hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan hanya diperuntukkan bagi “Warga Negara”, bukan bagi “Setiap Orang”, sehingga hak konstitusional atas pekerjaan
70
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
80
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, khususnya dalam memilih profesi sebagai advokat hanya diperuntukkan bagi warga negara Indonesia.
D. Prosedur Advokat Asing Yang Bekerja di Indonesia.