Pengertian Tenaga Kerja Asing dan Cakupannya di Indonesia

64

BAB III ASPEK HUKUM MENGENAI ADVOKAT ASING DI INDONESIA

A. Pengertian Tenaga Kerja Asing dan Cakupannya di Indonesia

Menurut Pasal 1 ayat 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Asing selanjutnya disebut dengan TKA adalah warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia, dalam hal ini berarti setiap warga negara asing tanpa terkecuali baik pria maupun wanita yang memperoleh izin untuk tinggal dan bekerja di wilayah Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.02MENIII2008 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, menyebutkan bahwa Tenaga Kerja Asing adalah warga Negara Asing pemegang visa kerja warga Negara Indonesia yang ditunjuk dan dipersiapkan sebagai pendamping Tenaga Kerja Asing.Pemberi kerja Tenaga Kerja Asing merupakan badan hukum atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. Menurut Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.02MENIII2008 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, pemberi kerja Tenaga Kerja Asing meliputi : 1. Kantor perwakilan dagang asing, kantor perwakilan perusahaan asing atau kantor perwakilan berita asing yang melakukan kegiatan di Indonesia; Universitas Sumatera Utara 65 2. Perusahaan swasta asing yang berusaha di Indonesia; 3. Badan usaha pelaksana proyek pemerintah termasuk proyek bantuan luar negeri; 4. Badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia; 5. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan, kebudayaan atau keagamaan; dan 6. Usaha jasa impresariat. Menurut Pasal 1 ayat 8 dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.02MENIII2008 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, usaha jasa impresariat adalah kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan di Indonesia, baik yang mendatangkan maupun mengembalikan Tenaga Kerja Asing di bidang seni dan olahraga. Sehingga dalam hal pelatih sepakbola asing, keberadaan mereka di wilayah Indonesia merupakan bagian dari usaha jasa impresariat. Keberadaan pelatih sepakbola asing di wilayah Indonesia menjadi tanggung jawab dari pihak perusahaan impresariat yang mendatangkan pelatih sepakbola asing tersebut. Perusahaan impresariat itu sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha untuk mendatangkan dan memulangkan pelaku seni hiburan, serta olahragawan yang berkewarganegaraan asing. Penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia telah ada sejak dimulainya industrialisasi. Dilihat dari perkembangannya, latar belakang digunakannya Tenaga Kerja Asing di Indonesia telah mengalami perubahan sesuai zamannya. Ketika Belanda membuka perkebunan besar dibeberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Timur, alasan kelangkaan sumber daya manusia sebagai Universitas Sumatera Utara 66 pekerjaburuh yang mendorong pemerintah Belanda ketika itu mendatangkan Tenaga Kerja Asing dari negara lain. Kini, dengan semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK, maka alasan kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu menjadi alasan utama digunakannya Tenaga Kerja Asing. 60 . Prinsipnya, filosofi penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia adalah mereka yang dibutuhkan dalam dua hal sebagai berikut : 1. Tenaga kerja asing yang membawa modal sebagai investor; dan 2. Tenaga kerja asing yang membawa skill keahlian dalam rangka transfer teknologi ataupun keterampilan 61 . Menurut UU Ketenagakerjaan, pemberi kerja Tenaga Kerja Asing memiliki kewajiban-kewajiban dalam penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia, yaitu sebagai berikut : 1 Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk Pasal 42; 2 Pemberi kerja yang menggunakan Tenaga Kerja Asing harus memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk Pasal 43; 3 Pemberi kerja Tenaga Kerja Asing wajib menaati ketentuan mengenai jabatan dan standar kompetensi yang berlaku yang diatur dalam 60 Agusmidah. Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Dinamika dan Kajian Teori. Bogor : Ghalia Indonesia, 2010, hlm. 111 61 Rendy Andaria Bangun. Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Asing Di Sumatera Utara, Studi Pada PT Tolan Tiga Indonesia. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2007, hlm. 35. Universitas Sumatera Utara 67 Keputusan Menteri. Standar kompetensi yang dimaksud adalah kualifikasi yang harus dimiliki oleh Tenaga Kerja Asing antara lain pengetahuan, keahlian, keterampilan di bidang tertentu, dan pemahaman budaya Indonesia Pasal 44; 4 Pemberi kerja Tenaga Kerja Asing Wajib membayar kompensasi atas Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakannya Pasal 47; dan 5 Pemberi kerja wajib memulangkan Tenaga Kerja Asing ke negara asalnya setelah hubungan kerjanya berakhir Pasal 48. Adapun syarat-syarat dalam penggunaan Tenaga Kerja Asing menurut Pasal 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP- 20MENIII2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, meliputi : a Tenaga Kerja Asing yang dipekerjakan oleh pemberi kerja wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : i. Memiliki pendidikan danatau pengalaman kerja sekurang- kurangnya 5 lima tahun yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki; ii. Bersedia memuat pernyataan untuk mengalihkan keahliannya kepada tenaga kerja Indonesia khususnya tenaga kerja Indonesia Pendamping; dan iii. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara 68 b Dalam hal jabatan yang akan diduduki Tenaga Kerja Asing telah mempunyai standar kompetensi kerja, maka Tenaga Kerja Asing yang akan dipekerjakan harus memenuhi standar tersebut; dan c Tenaga kerja pendamping sebagaimana dimaksud diatas, harus memiliki latar belakang bidang pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki oleh Tenaga Kerja Asing. Sampai saat ini dan mungkin juga untuk beberapa waktu yang akan datang, penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia sulit untuk dihindari atau dicegah, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 62 1. Adanya Tenaga Kerja Asing dimungkinkan karena ada kaitannya dengan penanaman modal dan masuknya barang-barang modal dari luar yang masih dibutuhkan sebagai pelengkap dalam rangka pembangunan nasional serta penguasaan dan alih teknologi yang merupakan proses berlanjut dan berkesinambungan 2. Proses “peng-Indonesiasi-an” tenaga kerja masih memerlukan persiapan dan waktu dalam upaya tersedianya cukup jumlah tenaga kerja yang ahli dan terampil untuk menggantikan Tenaga Kerja Asing. Maksud dari peng-Indonesiasi-an yaitu usaha pemerintah untuk menyediakan dan mendidik tenaga kerja Indonesia untuk menggantikan Tenaga Kerja Asing; 3. Kurang cukup tersedianya tenaga kerja Indonesia yang memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan yang tersedia; 62 Rendy Andaria Bangun., Op.cit., hlm. 34 Universitas Sumatera Utara 69 4. Pemakaian mesin-mesin yang bersifat canggih dan beresiko tinggi, sehingga bila tidak ditangani oleh mereka yang ahli, dapat mengakibatkan kerugian yang besar, berupa kehilangan baik yang bersifat materi maupun non materi; dan 5. Semakin luas dan berkembangnya berbagai usaha yang membutuhkan Tenaga Kerja Asing. Tujuan penggunaan tenaga kerja asing tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan professional dibidang tertentu yang belum dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia serta mempercepat proses pembangunan nasional dengan jalan mempercepat alih ilmu pengetahuan dan tekonologi dan meningkatkan investasi asing sebagai penunjang pembangunan di Indonesia walaupun pada kenyataanya perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia baik itu perusahaan-perusahaan swasta asing ataupun swasta nasional wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia sendiri. 63 Pemerintah memandang perlu untuk mengatur pekerjaan- pekerjaan yang dapat dijalankan oleh tenaga asing dengan maksud untuk membatasinya dalam hal-hal yang dipandang perlu dan dengan demikian menyediakan kesempatan kerja itu bagi warga Negara Indonesia sendiri. Penempatan tenaga kerja asing sampai sekarang tidak banyak berbeda daripada sebelum kemerdekaan. Keadaan ini akan berlangsung terus, jika pemerintah tidak mulai turut campur dalam penempatan tenaga itu dengan tegas. Didalam melaksanakan penempatan tenaga - tenaga asing itu Pemerintah berpendapat bahwa khusus untuk menghilangkan 63 HR. Abdussalam, Hukum Ketenagakerjaan Jakarta:Restu agung, 2008, hlm. 322. Universitas Sumatera Utara 70 unsur- unsur kolonial dalam struktur ekonomi Negara dalam lapangan usaha yang vital bagi perekonomian nasional. 64 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menyatakan bahwa “setiap pemberi kerja yang memperkerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau Pejabat yang ditunjuk. 65

B. Pengertian dan Ketentuan Mengenai Advokat Asing yang berprofesi di Indonesia