dan pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran Soekartawi, 1995.
Simanjuntak 1986, menyatakan kita harus menentukan suatu saat musim yang tepat untuk memilih harga tertentu yang akan digunakan dalam menentukan
analisa pasar yang menguntungkan. Harga tidak stabil karena pasar tidak sempurna, antara lain lembaga pemasaran yang tidak fleksibel, pengawasan harga, informasi
yang tidak sempurna mengenai harga yang tidak ditawarkan oleh penjual dan pembeli saingan, unsur-unsur monopoli, harga tradisionil dan sebagainya. Untuk menghindari
resiko ketidakpastian yaitu memperhitungkan pengeluaran biaya, penggunaan waktu musiman, selera konsumen serta perubahan tekhnologi baik sekarang maupun
dimasa yang akan datang.
2.3. Pengembangan Wilayah
Pada hakekatnya pengembangan development merupakan upaya untuk memberi nilai tambah dari apa yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas hidup.
Menurut Alkadri dalam buku Tiga Pilar Pengembangan Wilayah 1999 pengembangan lebih merupakan motivasi dan pengetahuan daripada masalah
kekayaan. Tetapi bukan berarti bahwa kekayaan itu tidak relevan. Pengembangan juga merupakan produk belajar, bukan hasil produksi, belajar memanfaatkan
kemampuan yang dimiliki bersandar pada lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya proses pengembangan itu juga merupakan proses
belajar learning process. Hasil yang diperoleh dari proses tersebut, yaitu kualitas
Universitas Sumatera Utara
hidup meningkat, akan dipengaruhi oleh instrument yang digunakan. Mengacu pada filosofi dasar tersebut maka pengembangan wilayah merupakan upaya
memberdayakan stakeholders masyarakat, pemerintah, pengusaha di suatu wilayah, terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan di wilayah tersebut
dengan instrumen yang dimiliki atau dikuasai, yaitu teknologi. Pengembangan
wilayah merupakan upaya mengawinkan secara harmonis sumber daya alam, manusia dan teknologi dengan memperhitungkan daya tampung lingkungan itu sendiri.
Wilayah merupakan unit geografis dengan batas-batas tertentu di mana bagian-bagiannya saling bergantung satu sama lain secara fungsional. Secara umum
pusatinti berfungsi antara lain: a tempat pemusatan pemukiman atau penduduk, b pemusatan industri c tempat pemasaran bahan-bahan mansion dan d tempat
pemusatan sarana-sarana pelayanan. Daerah bagian belakang hinterland berfungsi sebagai tempat proses bahan mentah dan sebagai tempat pemasaran produk-produk
industri Sunyoto, 1998. Pengembangan wilayah dapat diartikan pelaksanaan pembangunan nasional
di suatu wilayah yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan sosial wilayah serta menghormati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk wilayah pedesaan
yang selalu identik dengan petani dan kemiskinan maka dibutuhkan pembangunan di sektor pertanian. Pembangunan pertanian yang berhasil adalah jika terjadi
pertumbuhan produksi pertanian yang tertinggi dan sekaligus terjadi perubahan masyarakat tani dari yang kurang baik menjadi lebih baik Soekartawi, 1994.
Universitas Sumatera Utara
Suryana 1998, menyatakan bahwa pengembangan agribisnis pada konsepsi pembangunan pertanian yang modern dan kompetitif pada daerahnya berdasar pada
upaya untuk menumbuhkan sistem agribisnis yang terpadu dan utuh yaitu dengan menghadirkan seluruh kegiatan dalam sistem agribisnis pada suatu wilayah
pengembangan. Menghadirkan di sini memiliki pengertian baik secara fisik ataupun keterjangkauan untuk mengembangkan suatu usaha pertanian secara utuh.
Suatu pembangunan pertanian berhasil jika didukung oleh penyediaan sarana- sarana produksi yang memadai, adanya sistem transportasi dan organisasi pemasaran
yang baik. Dengan tersedianya sarana produksi pertanian dan dialokasikan dengan baik, maka produktivitas hasil pertanian menjadi tinggi sehingga pendapatan petani
meningkat di samping menyumbangkan devisa negara. Pembangunan wilayah adalah usaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan hubungan interdependensi dan interaksi antara sistem ekonomi economic system, manusia atau masyarakat social system dan lingkungan hidup
serta sumber-sumber daya alamnya ecosystem. Konsepsi pembangunan regional selain menjamin keserasian pembangunan antar daerah, akan menjembatani pula
hubungan rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.
2.4. Penelitian Terdahulu