Penelitian Terdahulu Kerangka Pemikiran

Suryana 1998, menyatakan bahwa pengembangan agribisnis pada konsepsi pembangunan pertanian yang modern dan kompetitif pada daerahnya berdasar pada upaya untuk menumbuhkan sistem agribisnis yang terpadu dan utuh yaitu dengan menghadirkan seluruh kegiatan dalam sistem agribisnis pada suatu wilayah pengembangan. Menghadirkan di sini memiliki pengertian baik secara fisik ataupun keterjangkauan untuk mengembangkan suatu usaha pertanian secara utuh. Suatu pembangunan pertanian berhasil jika didukung oleh penyediaan sarana- sarana produksi yang memadai, adanya sistem transportasi dan organisasi pemasaran yang baik. Dengan tersedianya sarana produksi pertanian dan dialokasikan dengan baik, maka produktivitas hasil pertanian menjadi tinggi sehingga pendapatan petani meningkat di samping menyumbangkan devisa negara. Pembangunan wilayah adalah usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan interdependensi dan interaksi antara sistem ekonomi economic system, manusia atau masyarakat social system dan lingkungan hidup serta sumber-sumber daya alamnya ecosystem. Konsepsi pembangunan regional selain menjamin keserasian pembangunan antar daerah, akan menjembatani pula hubungan rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang terkait dengan agribisnis tanaman hias antara lain i Rahmat 2002 dalam penelitiannya yang berjudul Perspektif Pengembangan Tanaman Hias mengatakan tanaman hias memiliki potensi sebagai sumber Universitas Sumatera Utara pertumbuhan baru sektor pertanian baik sebagai sumber devisa maupun sumber pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja pertanian. Hal ini dapat dilihat dari potensi pasar domestik maupun pasar ekspor ii dalam penelitiannya Analisis Kelayakan Usaha Komoditi Tanaman Hias Bunga Potong Non Anggrek, Arini Agustini 1999 menyatakan bahwa kuantitas penjualan berpengaruh positif terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh pedagang bunga potong non Anggrek.

2.5. Kerangka Pemikiran

Agribisnis adalah suatu konsep yang utuh terdiri dari proses produksi, mengolah hasil dan pemasaran. Kegiatan agribisnis merupakan suatu rangkaian kegiatan sub sistem berupa penyediaan sarana produksi, usaha tani, pengolahan serta pemasaran. Di mana keseluruhan sub sistem dan pelaksanaannya ditunjang oleh kegiatan jasa yang dapat berupa jasa transportasi ataupun jasa keuangan. Pengusaha tanaman hias yang berlokasi di Desa Bangun Sari dan Desa Bangun Sari Baru melakukan kegiatan agribisnis ini. Kegiatan agribisnis yang dijalankan pengusaha terdiri dari serangkaian perlakuan terhadap tanaman komoditi. Rangkaian kegiatan tersebut terdiri atas penyediaan sarana produksi yaitu penyediaan modal, tenaga kerja, lahan komoditi dan manajemen usaha. Pengusaha melakukan usahatani yang terdiri dari penanaman, pembibitan serta perawatan tanaman. Pemasaran tanaman hias itu sendiri telah mencakup daerah Medan, luar Sumatera bahkan telah ke luar negeri. Universitas Sumatera Utara Kegiatan agribisnis dapat berjalan dengan baik karena adanya jasa penunjang yaitu berupa jasa transportasi. Seluruh rangkaian kegiatan agribisnis dilakukan dengan harapan untuk dapat meningkatkan mutu ataupun kualitas tanaman sehingga harga jual tanaman dapat terdongkrak naik yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan mereka. Pendapatan usaha tani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya atau dengan kata lain pendapatan meliputi pendapatan kotor atau penerimaan total dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor atau penerimaan total adalah nilai produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi. Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Apabila jumlah faktor produksi yang digunakan selalu berubah-ubah, maka ongkos produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya. Jika jumlah suatu faktor produksi yang digunakan adalah tetap, maka ongkos produksi yang dikeluarkan untuk memperolehnya adalah tetap nilainya. Pada dasarnya pengembangan wilayah adalah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial, ekonomi, budaya dan geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan Universitas Sumatera Utara wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi dan permasalahan wilayah yang bersangkutan. Apabila memandang suatu wilayah minimal ada tiga komponen wilayah yang perlu diperhatikan, yaitu: sumber daya alam, sumber daya manusia, dan tekhnologi, selanjutnya disebut tiga pilar pengembangan wilayah. Pengembangan wilayah merupakan interaksi antara tiga pilar pengembangan wilayah. Suatu wilayah yang mempunyai sumber daya yang cukup kaya dan sumber daya manusia yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan tekhnologi akan cepat berkembang dibandingkan wilayah lainnya. Untuk memudahkan dan mengarahkan penelitian ini maka disusun skema kerangka pemikiran yang disajikan pada Gambar 2.3: Universitas Sumatera Utara Harga tanaman hias: - Biaya - Selera pasar Kegiatan agribisnis terdiri dari: - Penyediaan Saprodi - Usahatani - Pengolahan - Pemasaran Pendapatan pengusaha Pengembangan Wilayah Produksi dipengaruhi: - Modal - PAD - Infrastruktur - Kesempatan kerja - Sektor-sektor informal lain - Tenaga Kerja - Pengalaman Gambar 2.3. Skema Kerangka Berpikir Hipotesis: 1. Modal, tenaga kerja, pengalaman, dan kemampuan pengusaha untuk melakukan ekspektasi selera pasar berpengaruh positif dan nyata terhadap pendapatan pengusaha tanaman hias. 4. Kontribusi usaha agribisnis tanaman hias terhadap pengembangan wilayah di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang terdiri atas penambahan pemasukan pada Pendapatan Asli Daerah, perbaikan Universitas Sumatera Utara infrastruktur, membuka peluang kesempatan kerja serta peningkatan pada sektor-sektor informal lainnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN