Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam

Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank SUMUT

B. Latar Belakang Penelitian

Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis yang belum begitu terkenal, di mana bank tidak perlu mencari nasabah tetapi sebaliknya nasabahlah yang datang mencari bank. Kemudian era tahun 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini justru perbankan mulai aktif mengejar nasabah. Selanjutnya, awal tahun 1997 sampai dengan tahun 2000 merupakan kehancuran dunia perbankan Indonesia. Puluhan bank dilikuidasi alias dibubarkan dan puluhan lain dimerger akibat terus-menerus menderita kerugian. Saat ini perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan terutama bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya. Untuk dapat meningkatkan dunia usaha, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperbesar volume usaha di bidang industri dan jasa, yaitu dengan jalan penambahan modal usaha. Dana tersebut Universitas Sumatera Utara dapat diperoleh dengan meminjam kepada pihak lain, salah satunya adalah lembaga keuangan seperti bank. Bagi suatu bank, kredit merupakan sumber utama penghasilan bank sekaligus sumber risiko bisnis terbesar di mana ada kemungkinan kredit tak tertagih kredit macet. Kredit macet terjadi jika kredit yang diberikan oleh bank kepada pihak swasta tidak dapat dilunasi tepat pada waktunya, baik pokok pinjaman maupun bunga yang ditetapkan, sehingga dapat menekan dan mengurangi profitabilitas bank. Kredit macet terjadi terutama disebabkan oleh faktor manajemen bank dalam melakukan analisis kredit yang tidak akurat, faktor pengawasan kredit yang lemah, analisis laporan keuangan yang tidak memadai dan kompetensi dari sumber daya manusia yang masih lemah. Kredit macet dalam jumlah yang besar akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Dengan adanya kredit macet, kegiatan bank akan terhambat sebab keuntungan utama suatu bank diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Selain itu, dampak psikologis yang akan terjadi adalah menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Dalam rangka memperkecil dan menghindari terjadinya kredit macet di kemudian hari, pihak bank perlu menerapkan efektivitas dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Agar efektivitas dapat tercapai sudah seharusnya pihak bank melakukan analisis terlebih dahulu secara tepat dan akurat terhadap pihak-pihak yang mengajukan permohonan pemberian kredit dan terus mengevaluasi dalam rangka Universitas Sumatera Utara melakukan penilaian kelayakan pemberian kredit tersebut. Indikator yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menilai efektivitas pemberian kredit adalah melalui rasio-rasio keuangan yang dapat diperoleh dari laporan kuangan yang wajib diserahkan oleh debitur sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kredit. Laporan keuangan dapat memberikan dasar yang pasti untuk menilai kondisi keuangan dan tingkat laba perusahaan, juga kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang termasuk untuk keperluan operasi dan pembayaran pinjaman, serta mempertimbangkan aspek keuangan dan aspek nonkeuangan perusahaan. Oleh karena itu, proses seleksi calon debitur adalah hal yang wajib dilakukan oleh bank. Proses penyaringan yang dilakukan di antaranya adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan calon debitur dengan menggunakan rasio-rasio untuk menilai kondisi keuangan calon debitur. Dari hasil analisis dapat diperoleh informasi yang menjadi dasar pertimbangan pihak bank apakah suatu perusahaan layak atau tidak layak diberikan kredit. Para peneliti terdahulu, Reza 2008 mengambil kesimpulan bahwa rasio likuiditas, leverage dan profitabilitas secara signifikan berpengaruh terhadap pemberian kredit. Namun penelitian ini tidak memberi penjelasan mengenai bagaimana pengaruh masing-masing rasio secara individu terhadap pemberian kredit. Yuniar 2004 juga melakukan penelitian pada Bank Lippo dengan menggunakan rasio keuangan. Inventory turnover dan profit margin ratio secara individu berpengaruh terhadap pemberian kredit, sedangkan current ratio, debt to equity ratio, Universitas Sumatera Utara dan return on investment secara individu tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui bgaimana pengaruh rasio keuangan di PT. Bank Sumut pada tahun 2009, apakah sama dengan hasil penelitian terdahulu atau tidak dengan adanya penambahan variable baru. Adapun variable yang digunakan oleh peneliti adalah current ratio, debt to equity ratio, asset turn over, net profit margin, return on investment dan return on equity. Current ratio berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi current ratio berarti semakin bagus tingkat likuiditas perusahaan dan semakin menguntungkan bagi bank. Debt to Equity ratio berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendeknya. Semakin kecil rasio ini, maka semakin baik bagi bank maupun bagi perusahaan. Asset turn over menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan menggunakan aktivanya. Semakin besar angka yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba dari penjualannya. Net profit margin berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Jika perusahaan memiliki NPM yang tinggi berarti perusahaan semakin efisien dalam operasional perusahaan. Return on Investment menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atau seluruh investasi yang telah dilakukan atau menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp.1 investasi yang dilakukan. Return on Equity Universitas Sumatera Utara mengukur besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis pemegang saham atas modal yang dia setorkan untuk bisnis tesebut. ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya. Semakin tinggi rasio ROI dan ROE berarti semakin tinggi pula kemampuan debitur melunasi kewajibannya terhadap pihak bank. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis rasio laporan keuangan debitur yang dianggap berpengaruh terhadap pemberian kredit. Penelitian ini bersifat replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Yuniar 2004. Dengan demikian, peneliti akan mengadakan penelitian mengenai “PERANAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN DALAM EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK SUMUT”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan analisis kredit oleh PT. Bank SUMUT dan manfaat laporan keuangan debitur sebagai bahan petimbangan dalam efektivitas pengambilan keputusan pemberian kredit modal kerja pada PT.Bank SUMUT.

C. Rumusan Masalah