Tujuan Asuransi Syariah PENUTUP

sistem aqilah dapat menggantikan atau menghindari balas dendam berdarah yang berkelanjutan.

E. Tujuan Asuransi Syariah

1. Misi Aqidah 36 Ekonomi Islam adalah ekonomi Rabbani, karena ia lahir dari aqidah robbaniyah. Aqidah tauhid yang dengannya Allah telah mengutus para rasul-Nya dan menuntunkan kitab-kitab-Nya. Ia merupakan penjabaran aqidah dalam bidang ekonomi dan ia merupakan pelayan bagi aqidah tersebut. Asuransi takaful syariah membawa misi untuk membersihkan umatnya dari praktek-praktek muamalah yang bertentangan dengan syariat-Nya. Oleh karena itu, landasan iman dan komitmen syariah yang mendasari pemikiran akan perlunya lembaga perasuransian yang sesuai dengan ketentuan Allah. Asuransi dengan prinsip-prinsip syariah pada hakekatnya adalah manifestasi tahkim pada aturan yang menjamin kesucian dan ketakwaan. Asuransi syariah menjadi wasilah sarana mensucikan diri kita melalui praktek muamalah yang Islami, yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, dan membersihkan jiwa dari praktek gharar, maisir, dan riba. 2. Misi Ibadah Ta’awun Asuransi syariah adalah asuransi yang bertumpu pada konsep tolong- menolong dalam kebaikan dan ketakwaan wata’awanu’alal birri wattaqwa, dan perlindungan at-ta’min. Juga menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung. Prinsip dasar asuransi konvensional sangat berbeda dengan asuransi syariah, karena prinsip dasar asuransi syariah berangkat dari filosofi bahwa manusia berasal dari satu keturunan Adam dan Hawa. Dengan demikian, manusia pada hakekatnya merupakan keluarga besar. Untuk dapat meraih kehidupan bersama, sesama manusia harus berbuat kebaikan tabarru’ saling menolong dan saling 36 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General Konsep dan Sistem Operasional, Gema Insani, Jakarta, 2004, hlm 321. Universitas Sumatera Utara menanggung. Ini merupakan dasar pijakan bagi kegiatan manusia sebagai makhluk sosial. 3. Misi Iqhtishodi Ekonomi Dalam konteks umat, usaha asuransi takaful adalah mencari keuntungan ekonomis bagi peningkatan kesejahteraan dan perjuangan umat, membangun jaringan ekonomi umat. Terutama memperkuat basis lapisan ekonomi menengah, selain dalam upaya menegakkan syariat Islam di bidang iqtishodiyah ‘ekonomi’ dan menciptakan kultur ekonomi yang Islami. Berdirinya asuransi takaful dan asuransi syariah lainnya, jelas akan meningkatkan kesadaran berasuransi. Sehingga, disamping ikut membangun untuk memperkuat sumber daya keuangan dalam negeri, juga akan memberikan dampak kontraksi moneter untuk menahan laju inflasi. Dengan optimalnya investasi yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah Islam, maka akan dapat membantu pertumbuhan ekonomi secara maksimal. 4. Misi Pemberdayaan Umat Sosial Sebagaimana misi yang diemban asuransi umumnya, pada asuransi syariah misi mengemban beban sosial terasa lebih melekat pada dirinya, melalui produk- produk yang khusus dirancang untuk lebih mengarah kepada kepentingan sosial dan pemberdayaan umat daripada kepentingan komersial. Tidak keliru jika dikatakan penikmat utama dari produk-produk asuransi konvensional adalah masyarakat menengah ke atas. Tetapi, hal ini tentu bukan berarti bahwa masyarakat lapis bawah sama sekali tidak mendapatkan manfaat dari kehadiran asuransi takaful. Melalui produk asuransi berjangka misalnya, masyarakat dari berbagai lapisan, mendapatkan kesempatan sesuai kemampuan masing-masing secara berkelompok mengambil produk tersebut. Bagi masyarakat yang sangat rentan, terlebih terhadap musibah keluarga dan kematian, manfaat Takaful yang diperoleh Rp.1 juta untuk setiap premi Rp.5000 per tahun sekurang-kurangnya ikut menyangga kehidupan ekonominya untuk tidak jatuh miskin atau semakin terpuruk manakala mendapat musibah. 37 37 Andi Ihsan Arqam, Asuransi Takaful: Sebuah Solusi, Dalam Bunga Rampai Asuransi Takaful Sari Kusumawati ed., 2001, hlm 165. Universitas Sumatera Utara

F. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah