Manfaat FMA Bagi Tanaman Inang

2.2.3. Manfaat FMA Bagi Tanaman Inang

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh tanaman inang dari adanya asosiasi mikoriza adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan penyerapan unsur hara Tanaman yang bermikoriza biasanya tumbuh lebih baik dari pada yang tidak bermikoriza, dapat meningkatkan penyerapan unsur hara makro dan beberapa unsur hara mikro. Selain itu akar tanaman yang bermikoriza dapat menyerap unsur hara dalam bentuk terikat dan tidak tersedia untuk tanaman. Menurut Abbot dan Robson 1984, akar yang bermikoriza dapat meningkatkan kapasitas pengambilan hara karena waktu hidup akar yang dikolonisasi diperpanjang dan derajat percabangan serta diameter akar diperbesar, sehingga luas permukaan absorpsi akar diperluas. Unsur hara yang meningkat penyerapannya adalah N, P, K, Ca, Mg, Fe, Cu, Mn dan Zn. b. Tahan terhadap toksik Mikoriza dapat berfungsi sebagai pelindung biologi bagi terjadinya kolonisasi pada akar. Mekanisme perlindungan ini bisa diterangkan sebagai berikut: - adanya lapisan hifa mantel dapat berfungsi sebagai pelindung fisik untuk masuknya zat toksik - mikoriza menggunakan hampir semua kelebihan karbohidrat dan eksudat akar lainnya, sehingga tidak cocok bagi patogen. 11 Universitas Sumatera Utara - fungi mikoriza dapat melepaskan antibiotik yang dapat menghambat perkembangan toksisitas. - Sebagai konservasi tanah Mikoriza yang berasosiasi dengan akar berperan dalam konservasi tanah. Hifa mikoriza ini sebagai kontributor untuk menstabilkan pembentukan struktur agregat tanah dengan cara mengikat agregat-agregat tanah dan bahan organik tanah. c. Mikoriza dapat memproduksi hormon dan zat pengatur tumbuh Fungi mikoriza dapat memberikan hormon seperti auxin, sitokinin, giberellin, juga zat pengatur tumbuh seperti vitamin kepada inangnya. FMA juga dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan seperti auksin, sitokinin dan giberelin bagi tanaman inangnya. Kolonisasi akar oleh FMA meningkatkan antibodi poliklonal ABA abcisic acid dan IAA Indole acetic acid bagi tanaman inangnya Selvaraj dan Chelappan, 2006. d. Sebagai sumber pembuatan pupuk biologis. Fungi ini dapat diisolasi, dimurnikan dan diperbanyak dalam biakan monosenik, seperti yang dilaporkan oleh Bertham 2003. Isolat-isolat tersebut dapat dikemas dalam bentuk inokulum dan sebagai sumber material pembuat pupuk biologis yang dapat beradaptasi pada kondisi daerah setempat Setiadi, 1991. e. Sinergis dengan mikroorganisme lain Keberadaan mikoriza juga bersifat sinergis dengan mikroba potensial lainnya seperti bakteri penambat N dan bakteri pelarut fosfat. Keberadaan FMA dan Universitas Sumatera Utara Rhizobium secara bersamaan dapat memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan tanaman, terlihat dari bobot kering akar tanaman inang, tinggi tanaman serta kandungan N dan P pada jaringan tanaman Nusantara, 2002. Adakalanya inokulasi FMA dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman yang dikolonisasi. Menurut Pang dan Paul 1980, kompetisi terhadap fotosintat mungkin merupakan keterangan mengapa terjadi hambatan terhadap pertumbuhan FMA dan pertumbuhan tanaman. Biomass FMA besarnya lebih dari 17 dari berat kering akar, sehingga akar bermikoriza memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan dengan akar yang tidak bermikoriza, akan tetapi peningkatan kebutuhan energi dari akar tanaman bermikoriza sebenarnya telah dicukupkan dari hasil fotosintesis yang meningkat dari tanaman bermikoriza Selvaraj dan Chelappan, 2006. Tabel 2. Karakteristik morfologi akar yang dipengaruhi mikoriza Brundrett, 2002 Bentuk Assosiasi Anatomi akar Pengaruh mikoriza FMA Korteks Distribusi hifa dan pertumbuhan Sel Korteks Penyebaran arbuskula Epidermis dan hypodermis Letak appressoria dan penetrasi akar Endodermal Batas pertumbuhan fungi Sistem Perakaran Efisiensi pembentukan mikoriza Ektomikoriza Dinding sel di hypodermis atau korteks Kedalaman dari hifa Tingkat pertumbuhan akar Bentuk mikoriza Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberadan FMA