Kolonisasi FMA pada akar tanaman Pemerangkapan Trapping

penghitungan kepadatan spora dan pembuatan preparat guna identifikasi spora FMA yang ada.

3.6. Pembuatan Preparat Spora FMA

Pembuatan preparat spora mengguanakan bahan pewarna Melzer’s dan pengawet PVLG yang diletakkan secara terpisah pada satu kaca preparat. Spora-spora FMA yang diperoleh dari ekstraksi setelah dihitung jumlah diletakkan dalam larutan Melzer’s dan PVLG dan jenis spora FMA yang ada di kedua larutan ini sama. Selanjutnya spora-spora tersebut dipecahkan secara hati-hati dengan cara menekan kaca penutup preparat menggunakan ujung lidi. Perubahan warna spora dalam larutan Melzer’s adalah salah satu indikator untuk menentukan tipe spora yang ada.

3.7. Kolonisasi FMA pada akar tanaman

Pengamatan kolonisasi FMA pada contoh akar tanaman dilakukan dengan teknik pewarnaan akar root staining. Kolonisasi akar ditandai dengan adanya hifa, vesikula dan arbuskula atau salah satu dari ketiganya. Setiap bidang pandang mikroskop yang menunjukkan tanda kolonisasi diberi symbol + dan yang tidak diberi simbol -. Pengamatan kolonisasi FMA pada akar tanaman sampel dilakukan melalui teknik pewarnaan akar root staining, karena karakteristik anatomi yang mencirikan ada tidaknya kolonisasi FMA tidak dapat dilihat secara langsung. Metode yang digunakan dalam teknik pewarnaan akar sampel adalah metode pewarnaan dari Universitas Sumatera Utara Kormanik dan McGraw 1982 dalam Delvian 2003, yang secara lengkap adalah sebagai berikut, contoh akar dimasukkan kedalam larutan KOH 10 dan dibiarkan selama lebih kurang 24 jam sehingga akar berwarna putih atau pucat. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan semua isi sitoplasma dari sel akar sehingga memudahkan pengamatan struktur kolonisasi FMA. Kemudian contoh akar dicuci pada air mengalir selama 5-10 menit sebelumnya larutan KOH dibuang. Contoh akar tadi direndam dalam larutan HCL 2 dan diinapkan selama semalam. Selanjutnya larutan HCL 2 dibuang dengan mengalirkannya secara perlahan-lahan. Kemudian sampel akar direndam di dalam larutan Trypan blue 0,05. Larutan trypan blue dibuang dan diganti dengan larutan lacto glycerol untuk proses penghilangan warna destaining. Pengamatan persentase akar dilakukan dengan menggunakan metode panjang akar terkolonisasi Giovannetti dan Mosse, 1980. Secara acak potongan akar yang telah diwarnai dengan panjang ± 1 cm sebanyak 10 potongan akar dan disusun pada kaca preparat, untuk setiap tanaman sampel dibuat dua preparat akar. Penghitungan derajatpersentase kolonisasi akar dihitung dengan menggunakan rumus : kolonisasi akar = Universitas Sumatera Utara

3.8. Pemerangkapan Trapping

Teknik ini diperlukan dengan tujuan untuk mendapatkan keanekeragaman spora FMA yang baik dan jumlah yang cukup. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan media tumbuh dengan menggunakan pasir. Pasir dicuci sampai bersih untuk menghilangkan kotoran yang ada. Pasir disterilisasi dengan autoklaf pada tekanan 15 psi selama 15 menit untuk menghilangkan kemungkinan patogen yang ada. Teknik trapping yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti metoda yang dikemukakan oleh Brundrett et al., 1996 dengan menggunakan pot kultur terbuka. Media tanam yang digunakan berupa campuran contoh tanah sebanyak ± 50 g dan pasir sebanyak ± 150 g. Teknik pengisian media tanam dalam pot kultur adalah pot kultur diisi dengan pasir sampai setengah volume pot, kemudian dimasukkan contoh tanah dan terakhir ditutup dengan pasir sehingga media tanam tersusun atas pasir- contoh tanah-pasir. Pemeliharaan kultur meliputi kegiatan penyiraman, pemberian hara dan pengendalian hama secara manual. Larutan hara yang digunakan adalah Hyponex merah 25-5-20 dengan konsentrasi 1 gl. Pemberian larutan hara dilakuan setiap minggu sebanyak 20 ml tiap pot kultur. Tanaman inang disiapkan untuk teknik pemerangkapan. Tanaman yang digunakan sebagai tanaman inang untuk tujuan pemerangkapan ini adalah Pureria javanica. Sebelum digunakan untuk pemerangkapan tanaman tersebut terlebih dahulu Universitas Sumatera Utara direndam dalam larutan Chlorox 5 selama 5-10 menit sebagai upaya sterilisasi permukaan. Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil 4.1.1. Kepadatan Spora Fungi Mikoriza Arbuskula FMA