Lighting (Pencahayaan)

6. Lighting (Pencahayaan)

Tat a cahaya adalah seni pengat uran cahaya dengan mempergunakan peralat an pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan j elas, dan mencipt akan ilusi sehingga penont on mendapat kan kesan adanya j arak, ruang, wakt u dan suasana dari suat u kej adian yang dipert unj ukkan dalam program t elevisi. Sepert i halnya mat a manusia, kamera video membut uhkan cahaya yang cukup agar bisa berf ungsi secara

ef ekt if . Dengan pencahayaan penont on akan bisa melihat sepert i apa bent uk obyek, di mana dia sal ing berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan perist iwa it u t erj adi.

Secara t eknis Tuj uan penat aan cahaya adalah unt uk

a. Memperoleh cahaya dasar (base light ) sehingga kamera mampu mel ihat obyek dengan j elas.

b. Menghasil kan cont r ast r at i o yang t epat , perbandingan ant ara cahaya yang kuat dan bayangan t idak menyolok, begit u j uga warna-warna yang t erang dengan warna yang gelap.

c. Mengat ur suhu warna yang t epat , sehingga warna kul it manusia akan nampak al amiah. Secara art ist ik Tuj uan penat aan cahaya adalah unt uk

a. Memperj elas bent uk dan dimensi obyek.

b. Mencipt akan ilusi dari suat u realit as.

c. Mencipt akan kesan/ suasana t ert ent u.

a. Contrast Ratio

Cont r ast r at i o (perbandingan kont ras) berhubungan erat dengan reaksi t abung kamera at au CCD t erhadap t ingkat br i ght ness yang berbeda dalam suat u gambar. Sebagai cont oh, misal nya suat u adegan di dalam suat u ruangan dengan posisi wi de shot , warna gambar seimbang ant ara t erang dan gelap, det il gambar j el as. Tet api begit u ada seseorang yang mengenakan baj u put ih masuk ke dal am adegan t ersebut dan mengisi ¼ bagian dari f rame sebelah kiri, akan t erj adi perubahan drast is, di mana ¾ bagian

f rame sebelah kanan ot omat is menj adi lebih gelap, warna menj adi keruh. Hal ini disebabkan karena AGC (Aut omat ic Gain Cont rol) pada kamera bereaksi t erhadap bidang yang paling t erang dengan mengurangi cahaya yang masuk ke dalam kamera. Cahaya yang t adinya t epat unt uk adegan t ersebut di at as diperkuat dengan t ambahan cahaya yang dipant ulkan oleh warna put ih, sehingga perbandingan kont ras ant ara gelap dan t erang menj adi lebih besar. Maka dari it u penat aan cahaya harus diusahakan unt uk menghindari perbandingan kont ras yang menyol ok.

b. Suhu Warna

Sumber cahaya yang berbeda akan menghasil kan suhu warna yang berbeda. Lampu neon memberikan warna hij au kebiru-biruan, l ampu t ungst en-halogen menghasil kan warna kemerah-merahan, sinar mat ahari memancarkan warna cahaya kebiru-biruan. Suhu warna diukur dengan deraj at Kel vin. Cahaya yang mengandung warna kemerah- merahan l ebih rendah deraj at Kelvinnya, lebih t inggi deraj at Kelvinnya mengandung warna kebiru-biruan.

Cahaya l ampu t ungst en-halogen mempunyai suhu warna ant ara 3000° -3200° K, adalah cahaya yang sangat cocok unt uk t elevisi

10. 000° Langit biru

9. 000° Langit mendung

5. 600° Cahaya mat ahari

4. 900° Lampu neon

4. 200° Dua (2) j am sebelum mat ahari t erbit / sebel um t erbenam

3. 800° Sat u (1) j am sebelum mat ahari t erbit / sebel um t erbenam

Lampu hal ogen

Lampu pij ar

Mat ahari t erbit / t erbenam

Cahaya l ilin Suhu warna dit ent ukan pula oleh int ensit as cahaya.

Cahaya unt uk st udio t elevisi yang dikont rol dengan dimmer bisa menghasilkan cahaya put ih dengan int ensit as penuh, t et api bila dit urunkan int ensit asnya, cahaya akan berubah menj adi kemerah-merahan.

Kalau shot ing di lapangan (out door ), cahaya mat ahari adalah sumber cahaya ut ama. Tergant ung pada kondisi langit , bersih at au berawan, suhu warna cahaya mat ahari ant ara 4. 200° -10. 000° K. Kamera harus dicocokkan dengan cahaya kebiru-biruan, dengan memasang f ilt er koreksi warna unt uk 5. 600° K, dit ambah dengan pengat uran wr i t e bal ance. Masalahnya adalah karena mat ahari t erus bergeser at au cuaca sering berubah, sehingga suhu warna berubah- ubah pul a, maka writ e balance harus selalu dicocokkan.

c. Bentuk dan Dimensi

Karena layar t elevisi hanya dua dimensi, t inggi dan lebar, maka kit a cipt akan dimensi ket iga lewat pengat uran cahaya, yait u ke dalam. Pengat uran cahaya yang t epat dengan t erang dan bayangan akan memperj elas bent uk obyek yang t iga dimensi, posisinya di dalam ruang dan wakt u, j arak dan hubungannya dengan obyek lain sert a lingkungannya. Di sini pencahayaan lebih dit ekankan pada pengat uran t erang dan bayangan daripada mencipt akan gambar yang t erang sama sekali dan berkesan dat ar. Bayangan pada waj ah obyek akan memperj elas t ekst ur dan bent uk.

d. Realitas

Suat u adegan yang diambil di dalam st udio, dengan pengat uran cahaya yang t epat , kit a bisa mencipt akan wakt u t ert ent u, pagi, siang at au malam.

Bayangan-bayangan yang panj ang menunj ukkan wakt u pagi hari at au senj a, sinar yang t erang memberikan kesan suasana siang hari. Dengan ef ek pencahayaan khusus j uga bisa dicipt akan ilusi sumber cahaya t ert ent u, misalnya suat u adegan yang kesannya hanya dit erangi dengan sebuah lampu minyak.

Sehubungan dengan ef ek cahaya t iruan dari realit as ini kit a harus sering mengamat i lingkungan kit a sehari-hari. Misalnya, bagaimana perbedaan cahaya di suat u ruangan ant ara pagi dan sore hari. Dari mana sumber cahaya ut ama, apakah bayangan lebih gelap di siang hari at au sore hari.

e. Kesan dan Suasana

Kesan psikol ogis dari suat u adegan yang kit a saj ikan di t elevise bisa dicapai dengan pengat uran cahaya t ert ent u. Sit uasi komedi biasanya diberi pencahayaan yang t erang sama sekal i dengan menggunakan hi gh key l i ght i ng, unt uk memberikan kesan hat i yang gembira dan t erang. Begit u pula dengan acara kuis, permainan at au konser musik.

Sebaliknya t ragedi at au horor disaj ikan dengan pencahayaan yang redup at au gelap pada lingkungan sekit ar pemainnya, dengan menggunakan l ow key l i ght i ng. Pencahayaan dari bawah pemain menimbulkan suasana mist erius, horror. Bayangan-bayangan yang panj ang di sebuah j alan yang sepi mencipt akan suasana bahaya, t akut , t egang.

f. Pusat Perhatian ( Focus of At t ant ion)

Beberapa pengat uran cahaya unt uk memusat kan perhat ian penont on: Limbo Light ing: Obyek yang nampak t erang berada di depan l at ar belakang cycl or ama yang net ral t anpa menggambarkan sesuat u. Cameo Light ing: Obyek nampak t erang sedangkan lat ar belakang gelap sekali, hit am t anpa penyinaran. Silhout t e Ef f ect (Siluet ): Obyek yang gelap t anpa penyinaran berada di lat ar belakang yang t erang. Follow Light ing: Obyek yang bergerak diikut i dengan spot light yang lebih t erang dari cahaya l ainnya.

g. Instrumen Tata Cahaya

Inst rumen t at a cahaya diklasif ikasikan berdasarkan j enis cahaya yang dihasil kan:

SPOT LIGHT

Spot Light menghasil kan cahaya yang kuat , t erarah, bisa dif okuskan sesuai dengan keinginan. Spot light unt uk menyinari suat u bidang yang cukup sempit , dengan sorot an sinar t aj am, sehingga menghasil kan bayangan yang t aj am.

Jenis-j enis Spot Light

1) Fresnel Spot Ligh

Spot light ini paling banyak digunakan dal am produksi dilengkapi dengan lensa f resnel yang t ipis dan t ahan panas. Cahaya f resnel spot light bisa diat ur penyebarannya dengan menggunakan lampu dan ref lect or yang t erpasang di dal amnya.

2) Ellipsoidal Spot Light

Ellipsoidal spot light disebut j uga leko, biasanya digunakan unt uk memproyeksikan pola-pola t ert ent u pada background at au set t ing. Spot light t anpa lensa.

3) HMI (Halogen Met alic Iodine)

HMI menghasilkan cahaya dengan suhu warna 5. 500° K, cocok dengan cahaya mat ahari, oleh karena it u HMI disebut j uga day light dan digunakan unt uk mengimbangi cahaya mat ahari.

4) Follow Spot

Follow Spot dilengkapi dengan iris yang bisa dibuka dan dit ut up unt uk memperbesar dan memperkecil cahaya yang disorot kan.

5) PAR (Parabolic Aluminized Ref lect or)

PAR adalah sat u unit light ing yang berisi beberapa lampu, lensa dan ref lect or.

6) Flood Light

Flood light memancarkan cahaya t ersebar, lembut dan merah unt uk menyinari bidang yang relat ive luas, menghasil kan bayangan-bayangan yang t idak t erlalu t aj am.

Jenis- j enis Flood Light

Scoop, Sof t l i ght , Br oad l i ght , St r i p l i ght

h. Penyangga atau Gantungan Lampu

Fl oor st and, t r i pod, Pant ogr aph, Penj epit , Rel

i. Pengatur Penyebaran dan Intensitas Cahaya

1) Barn Door

Penut up met al yang dipasang di depan lampu, unt uk mengat ur arah sinar.

2) Flag

Pot ongan segi empat dari met al at au kain hit am yang dibingkai, dipasang pada t ripod di depan lampu at au t angkai yang mudah digerakkan, digunakan unt uk memblok at au menghalangi cahaya yang mengenai obyek at au set t ing.

3) Scrim

Dibuat dari anyaman kawat , berguna unt uk mengurangi int ensit as cahaya t anpa merubah suhu warna. Scrim biasanya digunakan pada f lood light unt uk melembut kan cahaya yang t ersebar.

4) Screen

Unt uk mengurangi int ensit as cahaya, dipasang di depan lampu, dibuat dari kert as kalkir at au spun.

5) Cuco, Break

Pot ongan-pot ongan bahan, dipasang di depan spot unt uk memproyeksikan pola t ert ent u pada cycl or ama at au set t ing.

j. Jarak antara Lampu dengan Obyek

Bila lampu dij auhkan dari obyek, penyebarannya akan meluas dan int ensit asnya berkurang. Sebal iknya j ika l ampu didekat kan ke obyek, penyebaran cahaya menyempit dan semakin kuat int ensit as cahayanya. Sudut pencahayaan j uga akan mempengaruhi penyebaran cahaya.

1) Dimmer Al at unt uk mengat ur int ensit as cahaya yang mirip dengan audio mixer. Dimmer mempunyai beberapa t ombol f ader unt uk menambah dan mengat ur j umlah daya pada masing-masing lampu.