Azas-Azas Bimbingan

3. Azas-Azas Bimbingan

Syamsu Yusuf (2005 : 22-24 ), mengemukakan bahwa keberhasilan layanan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut :

1. Rahasia, yaitu menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang murid yang menjadi sasaran layanan, dalam data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini, guru berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.

2. Sukarela, yaitu menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan murid mengikuti/ menjalani layanan/ kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.

3. Terbuka, yang menghendaki agar murid yang menjadi sasaran layanan/ kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini, guru mengembangkan keterbukaan murid. Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada murid yang menjadi sasaran layanan kegiatan. Agar murid dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.

4. Kegiatan, yaitu menghendaki agar murid yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan layanan/ kegiatan bimbingan. Dalam hal ini, guru perlu mendorong murid untuk aktif dalam setiap layanan/ kegiatan pembimbing dan konseling yang diperuntukkan baginya.

5. Mandiri, yaitu menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni : murid sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan cara-cara mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan mengarahkan serta memujudkan diri sendiri. Guru hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian murid.

Bimbingan dan Konseling

6. Kini, yaitu menghendaki agar murid sebagai objek sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan murid dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/ atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.

7. Dinamis, yaitu asas bimbingan dan konseling menghendaki agar isi layanan bimbingan terhadap sasaran layanan (klien) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.

8. Terpadu, yaitu menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerjasama antara guru dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

9. Harmonis yaitu menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan BK didasarkan pada nilai dan norma yang ada, tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Layanan atau kegiatan BK yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaanya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, layanan dan kegiatan BK justru harus dapat meningkatkan kemampuan murid memahami, menghayati dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.

10. Ahli yaitu menghendaki agar layanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana BK hendaklah tenaga-tenaga yang benar-benar ahli dan bidang BK. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud dalam penyelenggaraan jenis- jenis layanan dan kegiatan BK maupun dalam penegakkan kode etik BK.

11. Alih tangan kasus, yaitu menghendaki agar fihak-fihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan BK secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan murid mengalihtangankan permasalahan itu kepada fihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/ praktik dan lain-lain.

12. Tut Wuri Handayani, yaitu asas BK yang menghendaki agar pelayanan BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada murid untuk maju. Demikian juga segenap layanan dan kegiatan BK yang diselenggarakan hendaknya disertai dan sekaligus dapat membangun suasana pengayoman, keteladanan, dan dorongan seperti ini.

Selain asas-asas terkait satu sama lain, segenap asas itu perlu diselenggarakan secara terpadu dan tepat waktu, yang satu tidak perlu didahulukan atau dikemudiankan dari yang lain. Begitu pentingnya asas-asas tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa asas-asas itu merupakan jiwa dan nafas dari seluruh proses kegiatan pelayanan BK. Apabila asas-asas itu tidak dijalankan dengan baik penyelenggaraan pelayanan BK akan tersendat-sendat atu bahkan terhenti sama sekali.

Bimbingan dan Konseling

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silahkan Anda mengerjakan latihan berikut ini :

1. Jelaskan beberapa prinsip bimbingan berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD !

2. Berikan contoh-conroh kegiatan yang Anda lakukan dalam mengajar yang menggambarkan pelaksanaan fungsi Bimbingan dan Konseling di SD !

3. Jelaskan azas-azas bimbingan sebagai berikut : rahasia, sukarela, terbuka, kegiatan, mandiri, kini, dinamis, terpadu, harmonis, ahli, alih tangan kasus dan tut wuri handayani.

1. Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan Prayitno menjabarkan prinsip pelaksanaan bimbingan berkaitan dengan permasalahan individu, sasaran, program layanan, tujuan dan pelaksanaan.

2. Muro dan Kottman mengemukakan BK perkembangan mengan prinsip-prinsip sebagai berikut : bimbingan diperlukan oleh seluruh murid, memfokuskan pada pembelajaran mu- rid, kerja sama antara konselor dengan guru, pelaksanaan kurikulum bimbingan, kepedulian terhadap potensi siswa, proses mendorong perkembangan, pengembangan yang terarah, tim oriented, identifikasi murid, peduli dengan penerapan psikologi (anak, perkembangan dan teori-teori belajar/ pembelajaran), serta sifatnya mengikuti urutan dan lentur.

3. Fungsi bimbingan : pencegahan (preventif), perbaikan (kuratif), pengembangan (devel- opment), dan pemehaman (informatif).

4. Azas-azas bimbingan : rahasia, sukarela, terbuka, kegiatan, mandiri, kini, dinamis, terpadu, harmonis, ahli, alih tangan kasus, serta tut wuri handayani.

Bimbingan dan Konseling

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat !

1. Salah satu prinsip bimbingan adalah bimbingan mempunyai sifat mengikuti urutan dan lentur. Maksud dari berurutan disini adalah……

A. Program bimbingan dirancang sesuai dengan tingkat perkembangan murid

B. Program hendaknya disesuaikan dengan perbedaan individual

C. Program disusun dari tahun ke tahun secara berurutan

D. Program berdasarkan peraturan sekolah

2. Yang tidak termasuk prinsip bimbingan yang berkaitan dengan program layanan adalah…

A. Program bimbingan harus fleksibel

B. Program bimbingan disusun secara berkelanjutan

C. Isi dan pelaksanaan program perlu diadakan penilaian

D. Program disusun berdasarkan keinginan kepala sekolah

3. Dalam proses pengambilan keputusan sebaiknya klien dapat melakukannya berdasarkan….

A. Keputusan konselor

C. Keputusan dengan guru yang bermasalah

B. Kemauan klien itu sendiri

D. Keputusan berdasarkan pendapat teman

4. Layanan yang membantu murid untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah, merupakan pengertian dari fungsi….

A. Preventif

C. Kuratif

B. Developmental

D. Pemahaman

5. Mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan seperti ekstrakurikuler, kesenian, keterampilan, dan sebagainya adalah salah satu contoh layanan dari fungsi…

A. Preventif

C. Kuratif

B. Developmental

D. Pemahaman

6. Apabila guru pembimbing tidak mampu menangani masalah siswa, maka sebaiknya dilakukan….

A. Pengambilan keputusan secara sepihak

C. Azas musyawarah

B. Voting

D. Alih tangan kasus

7. Layanan dan kegiatan BK didasarkan pada nilai dan norma yang ada, merupakan salah satu azas-azas bimbingan yaitu…

A. Terbuka

C. Dinamis

B. Harmonis

D. Terpadu

8. Isi layanan bimbingan hendaknya terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan siswa. Hal ini merupakan salah satu azas bimbingan, yaitu….

A. Terbuka

C. Dinamis

B. Harmonis

D. Terpadu

Bimbingan dan Konseling

9. Salah satu azas BK yang menghendaki agar pelayanan BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi ialah…

A. Tut wuri handayani

C. Terbuka

B. Mandiri

D. Sukarela

10. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan perlu diadakan penilaian, dengan tujuan….

A. Mengungkapkan kelemahan-kelemahan kinerja BK

B. Menilai sejauh mana pelaksanaan program itu mencapai tujuan yang telah ditetapkan

C. Mendapatkan penghargaan dari sekolah

D. Menilai upaya bantuan yang diberikan.

Cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 3 yang ada pada bagian belakang bahan belajar mandiri ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

Rumus:

Jumlah Jawaban Anda yang benar