102 sepanjang jalan Ngobo dan Ngempon lebih besar, dengan harga
yang relatif lebih murah. Bila dilihat dari tingginya intensitas pemanfaatan lahan
di sekitar jalan Ngobo, jalan Ngempon dan jalan Sukarno-Hatta, mengindikasikan bahwa pengaruh aksesbilitas ini cukup besar
dalam perkembangan pola pemanfaatan lahan di Kecamatan Bergas. Hal ini juga didukung hasil wawancara dengan beberapa
pihak industri yang memberikan penjelasan bahwa salah satu alasan dalam memilih lokasi industri di Kecamatan Bergas adalah
kemudahan akses.
4.2.3 Dukungan Masyarakat
Dukungan masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan lokasi perusahaan. Blair Dalam
Nugroho, 2004: 13 menegaskan bahwa pengambilan keputusan yang berkaitan dengan lokasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu
yang berkaitan langsung locational factors dan tidak langsung non-locational factors. Diantara faktor yang berkaitan langsung
dengan lokasi adalah faktor inersia, yaitu sumber daya alam dan hubungan sosial yang meliputi hubungan yang baik antara
produsen, konsumen, tenaga kerja, persahabatan, budaya, dan faktor-faktor yang bersifat individual.
Data yang diperoleh dari responden, menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka 93 setuju mendukung
berkembangnya industri. Hanya sebagian kecil yang menjawab tidak setuju 5 . Sebagian besar merasakan bahwa dengan
berkembangnya industri dapat mengurangi pengangguran 57
103 dan membuka peluang usaha sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraannya 38.
TABEL IV.2 DUKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP INDUSTRI
No Persetujuan terhadap
industri Jumlah Prosentase
1 Setuju 93
93 2 Tidak
setuju 5
5 3 Tidak
menjawab 2
2 JUMLAH
100 100
Sumber: Analisa kuesioner 2010
Tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa dukungan masyarakat menjadi faktor yang menyebabkan berkembangnya industri di
wilayah Kecamatan Bergas. Sementara Tabel IV.3 menunjukkan dampak sosial dari perkembangan industri, yaitu dapat
mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
104
Sumber: Hasil analisis, 2010
GAMBAR 4.9 ANALISIS AKSESBILITAS PADA KAWASAN INDUSTRI
DI KECAMATAN BERGAS
105 Tingginya dukungan masyarakat ini berkaitan erat
dengan jenis industri yang berkembang di Kecamatan Bergas, yang sebagian besar merupakan industri hilir, yaitu industri
pakaian jadi dan industri furniture. Sifat industri hilir yang banyak menggunakan teknologi madya dan teruji serta pada
umumnya bersifat padat karya mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar dan membangkitkan ekonomi masyarakat
sekitar dengan membuka warung, kos-kosan, dan penitipan sepeda motor. Dukungan masyarakat ini berpengaruh pada
kemudahan mendapatkan lahan untuk pembangunan industri. Kondisi ini akan memperbesar peluang terjadinya alih fungsi
lahan konversi untuk industri. Bila hal ini tidak dilakukan pengendalian oleh pihak pemerintah, maka pembangunan industri
akan berdampak pada hilangnya lahan-lahan produktif yang ada di masyarakat. Hal ini didukung pula dengan sikap masyarakat
yang menganggap bahwa kehadiran industri dapat meningkatkan kesejahteraan dengan bekerja di pabrik, buat warungtoko, atau
membuat kos-kosan, yang menunjukkan kecendrungan sikap masyarakat yang lebih memilih bekerja di sektor industri,
perdagangan atau jasa daripada di sektor pertanian Tabel IV.2.
4.2.4 Dukungan Kebijakan Pemerintah