Tahapan Analisis PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI TERHADAP POLA PEMANFAATAN LAHAN DI WILAYAH KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

29 sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Keuntungan dari pada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti Arikunto, 2002. Dalam penelitian ini, peneliti langsung mencari informasi pada masyarakat di lokasi penelitian mengenai siapa di antara mereka yang pernah menjual lahannya.

1.11 Tahapan Analisis

Tahapan analisis diperlukan sebagai arahan bagi peneliti dalam melakukan analisis sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai. Tahapan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Analisis karakteristik industri di Kecamatan Bergas. Untuk menganalisis karakteristik perkembangan industri di Kecamatan Bergas akan di lakukan dengan menganalisis data hasil observasi dan data sekunder yang berhubungan dengan perkembangan industri, yang terdiri dari jenis industri, jumlah industri, luas lahan industri, jumlah tenaga kerja, serta lokasi industri. Data yang akan digunakan adalah data time series selama 10 tahun terakhir, dan data-data yang berbentuk peta. Luaran dari analisis ini adalah karakteristik perkembangan industri di Kecamatan Bergas, yang terdiri dari: c. Jenis industri yang berkembang d. Nilai investasi dari industri e. Penyerapan kerja di sektor industri 30 f. Pertumbuhan Industri g. Pola lokasi Industri 2. Analisis faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya industri di Kecamatan Bergas. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan berkembangnya industri di Kecamatan Bergas akan digunakan data hasil wawancara terhadap industri yang ada dan aparat pemerintah dan akan dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Luaran dari analisis ini faktor-faktor dominan yang menyebabkan berkembangnya industri di Kecamatan Bergas. 3. Analisis pola pemanfaatan lahan sebelum dan sesudah perkembangan industri di Kecamatan Bergas. Untuk mengkaji pola pemanfaatan lahan sebelum dan sesudah perkembangan industri akan dilakukan melalui dua cara, pertama dengan mengadakan survai kepada responden yang diambil dari pemilik lahan yang telah mengalih fungsikanmenjual lahannya. Kedua dilakukan dengan cara menghubungkan data sekunder untuk mengetahui terjadinya alih fungsi lahan di Kawasan Industri Bergas. Berdasarkan hasil penelitian terhadap para responden diharapkan dapat diketahui berapa besar lahan milik responden yang telah beralih fungsi, dan digunakan untuk kegiatan apakah lahan- lahan yang telah beralih fungsi tersebut. Adapun penelitian dengan mengkaji data sekunder diharapkan dapat mengetahui berapa luas lahan yang beralih fungsi sejak adanya kegiatan industri di Kecamatan Bergas 31 beserta pola persebarannya. Data yang digunakan untuk mendukung analisis ini adalah data time series selama 10 tahun terakhir. Untuk menganalisis pola persebaran lahan industri dan pemanfaatan lahan yang lain akan digunakan dengan metode tumpang tindih overlay dengan bantuan peta-peta yang ada dan foto udara. Metode tumpang tindih ini akan membantu menganalisis hubungan industri dengan pola pemanfaatan lahan yang terjadi di suatu lokasi. 4. Analisis pengaruh perkembangan industri terhadap pola pemanfaatan lahan. Hasil dari kajian karakteristik perkembangan industri dan kajian pola pemanfaatan lahan selanjutnya akan dianalisis dengan analisis sapasial dengan teknik tumpang tindih overlay untuk mengetahui adanya pengaruh industri terhadap perubahan pemanfaatan lahan di lokasi kajian. Rangkaian tahapan analisis yang telah dijabarkan di atas dapat dilihat pada Gambar 1.4.

1.12 Sistematika Penulisan