Teknik pengumpulan data yang digunakan A. Deskripsi Per Siklus
Teknik pengumpulan data yang digunakan A. Deskripsi Per Siklus
antara lain: (1) data tentang proses pelaksanaan
pembelajaran model quantum teaching diperoleh Siklus I
dengan menggunakan lembar observasi; (2) data 1. Perencanaan
guru pengajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes hasil merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
tentang hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Peneliti
sebagai
belajar; (3) dokumentasi digunakan sebagai bukti melakukan hal-hal sebagai berikut: fisik kegiatan pembelajaran dalam siklus tindakan 1) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran dalam penelitian.
siklus
I dengan submateri persamaan
kedudukan warga negara
Teknik Analisis Data
2) Membuat skenario pembelajaran siklus I Teknik analisis yang digunakan adalah
3) Menyiapkan media pembelajaran berupa peta
teknik analisis deskriptif adalah
1. Tingkat ketuntasan
submateri persamaan menggunakan rumus:
kedudukan warga negara Nilai Akhir =
x 100
4) Membuat lembar observasi aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran quantum teaching
2. Tingkat ketuntasan klasikal, menggunakan
siklus I
rumus:
5) Membuat lembar observasi aktivitas belajar Ketuntasan Belajar=
siswa dalam pembelajaran quantum teaching
x 100%
siklus I
6) Menyusun soal-soal evaluasi dalam bentuk memberikan pujian atau menyuruh siswa lain kuis mengukur hasil belajar siswa pada siklus
untuk memberikan tepuk tangan kepada
siswa
bisa menjawab atau mendemonstrasikan pengetahuannya.
yang
7) Membuat kunci jawaban soal-soal evaluasi
3) Kegiatan penutup
pada siklus I. Dalam kegiatan penutup ini, guru
2. Pelaksanaan Tindakan memberikan evaluasi/tes dalam bentuk kuis. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari
Selanjutnya guru menutup pelajaran dengan Jumat tanggal 25 Februari 2011 dengan jumlah
salam.
siswa 43 orang. Peneliti bertindak sebagai guru
yang melakukan pembelajaran mengacu pada 3. Observasi Kegiatan Pembelajaran
Rencana Perbaikan Pembelajaran yang telah Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran dengan pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran di kelas X-2 dilaksanakan dengan menerapkan model quantum teaching. Kegiatan observasi model quantum teaching. Adapun langkah-langkah dilakukan oleh St. Wardha Sanusi, S.Pd. selaku kegiatan
dilaksanakan kolaborator atau guru bidang studi Pendidikan berdasarkan Rencana Perbaikan Pembelajaran Kewarganegaraan dengan menggunakan lembar dibagi dalam 3 kegiatan sebagai berikut:
pembelajaran
yang
observasi yang dibuat oleh peneliti. Kegiatan
1) Kegiatan Awal observasi diarahkan kepada hal-hal yang telah Guru membuka pelajaran dengan disepakati pada tahap perencanaan penelitian yakni menyampaikan salam, menanyakan kesiapan lembar observasi memuat skenario pembelajaran belajar siswa dan mengecek kehadiran siswa. dengan pendekatan model quantum teaching dan Selanjutnya guru menyampaikan tujuan teknik penilaian yang digunakan pada lembar pembelajaran yang akan dicapai pada akhir observasi. Kegiatan observasi terbagi atas dua pembelajaran, guru menyampaikan pula bagian yakni observasi terhadap aktivitas mengajar model pembelajaran yang akan digunakan guru dan observasi terhadap aktivitas belajar siswa. dalam pembelajaran. Guru memberikan
hasil observasi yang apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, dilakukan observer ditetapkan aktivitas mengajar motivasi siswa dan membuat kaitan materi guru mencapai persentase keberhasilan sebesar yang baru dengan materi sebelumnya.
Berdasarkan
70%. Adapun aktivitas belajar siswa mencapai
2) Kegiatan inti persentase keberhasilan hanya mencapai 50%. Hal Dalam
guru ini menunjukkan aktivitas mengajar guru dan menjelaskan
kegiatan
inti,
persamaan aktivitas belajar siswa belum maksimal karena kedudukan warga negara guru memberikan belum mencapai indikator kinerja yang ditentukan contoh-contoh atau pengalaman umum yang dalam penelitian ini yaitu 80%. mudah dipahami oleh siswa. Tahapan selanjutnya, siswa diberikan kesempatan
submateri
4. Evaluasi Hasil Belajar Siswa
untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami. Pertanyaan tersebut
Pada akhir proses pembelajaran Siklus I, sebelum
guru pada hari Jumat tanggal 25 Februari 2011 memberikan kesempatan kepada beberapa dilakukan evaluasi tes dalam bentuk kuis. Kuis siswa
untuk menjawab. Selanjutnya, tersebut diberikan dan dikerjakan siswa secara beberapa orang siswa diberikan kesempatan individual. Pemberian kuis ini harus dengan untuk mendemostrasikan pengetahuannya alokasi waktu yang cukup bagi siswa untuk tentang apa yang dipahami terkait submateri menyelesaikannya. Hasil evaluasi siklus I persamaan kedudukan warga negara di depan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah kelas atau di papan tulis dengan mengacu 66,21 dan ketuntasan belajar secara klasikal kepada peta konsep yang dibuatnya sendiri mencapai 55,8% atau hanya 24 siswa yang tuntas maupun guru. Siswa lain menyimaknya dan belajar dari 43 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bersiap-siap untuk menanggapinya. Guru bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum untuk menjawab. Selanjutnya, tersebut diberikan dan dikerjakan siswa secara beberapa orang siswa diberikan kesempatan individual. Pemberian kuis ini harus dengan untuk mendemostrasikan pengetahuannya alokasi waktu yang cukup bagi siswa untuk tentang apa yang dipahami terkait submateri menyelesaikannya. Hasil evaluasi siklus I persamaan kedudukan warga negara di depan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah kelas atau di papan tulis dengan mengacu 66,21 dan ketuntasan belajar secara klasikal kepada peta konsep yang dibuatnya sendiri mencapai 55,8% atau hanya 24 siswa yang tuntas maupun guru. Siswa lain menyimaknya dan belajar dari 43 siswa. Hasil tersebut menunjukkan bersiap-siap untuk menanggapinya. Guru bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum
2. Pelaksanaan tindakan
nilai ≥ 67 hanya sebesar 55,8% lebih kecil dari persentase ketuntasan klasikal yang dikehendaki
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada yaitu sebesar 80%.
hari Jumat tanggal 25 Februari 2011 dengan jumlah siswa 46 orang. Pada tahap ini, model
teaching kembali Refleksi yang dilakukan peneliti dan diterapkan. Kegiatan pembelajaran dilakukan sama
5. Refleksi pembelajaran
quantum
kolaborator menghasilkan beberapa tindakan dalam seperti pelaksanaan tindakan siklus I. Proses proses pembelajaran yang masih perlu diperbaiki pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana atau ditingkatkan pada siklus berikutnya baik dari pembelajaran yang dibuat sebelumnya yang aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. mengacu pada model pembelajaran quantum Sedangkam hasil belajar siswa mencapai teaching . persentase ketuntasan klasikal baru mencapai
Materi yang diajarkan pada siklus II ini 55,8% atau 24 orang siswa yang tuntas dari 43 merupakan kelanjutan materi yang diajarkan pada
orang jumlah siswa sedangkan 44,2% atau masih siklus I yakni pada submateri persamaan
19 orang siswa yang belum tuntas. Hal ini kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, menunjukkan bahwa tantangan yang harus agama, gender, suku bangsa dan budaya. Dalam ditingkatkan nilainya minimal sebesar 24,2%. proses pelaksanaan tindakan, lebih menekankan Untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu pada perbaikan kelemahan-kelemahan yang terjadi peningkatan dari segi hasil belajar siswa, dan pada siklus sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar meningkatkan aktivitas mengajar guru dan aktivitas proses pelaksanaan model pembelajaran quantum belajar siswa dalam memanfaatkan model teaching semakin maksimal, dengan demikian hasil pembelajaran quantum teaching. Hal ini yang belajar PKn siswa bisa meningkat. mendorong dilanjutkan pada siklus II.
3. Observasi
Tindakan siklus II Kegiatan observasi dilakukan bersamaan
1. Perencanaan
dengan pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran model quantum teaching. Kegiatan observasi
Pada tahapan perencanaan tindakan siklus II, dilakukan oleh St. Wardha Sanusi, S.Pd. selaku hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
kolaborator atau guru bidang studi Pendidikan
1) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran Kewarganegaraan dengan menggunakan lembar Siklus II dengan submateri persamaan observasi yang dibuat oleh peneliti. Kegiatan kedudukan warga negara tanpa membedakan observasi diarahkan kepada hal-hal yang telah ras, agama, gender, suku bangsa dan budaya
disepakati pada tahap perencanaan penelitian yakni
2) Membuat skenario pembelajaran siklus II lembar observasi memuat skenario pembelajaran
3) Membuat media pembelajaran berupa peta dengan pendekatan model quantum teaching dan konsep
submateri teknik penilaian yang digunakan pada lembar persamaan kedudukan warga negara tanpa observasi. Kegiatan observasi terbagi atas dua membedakan ras, agama, gender, suku bangsa bagian yakni observasi terhadap aktivitas mengajar dan budaya
submateri
dengan
guru dan observasi terhadap aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi siklus II, aktivitas mengajar guru dalam pembelajaran diketahui aktivitas mengajar guru telah mencapai
4) Membuat/menyiapkan
lembar
observasi
quantum teaching siklus II persentase keberhasilan sebesar 90% dan aktivitas
5) Membuat/menyiapkan
telah mencapai persentase aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran keberhasilan sebesar 90%. Dengan demikian,
lembar
observasi belajar siswa
quantum teaching siklus II aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa
6) Menyusun soal-soal evaluasi dalam bentuk telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan kuis siklus II untuk mengukur hasil belajar dalam penelitian ini. siswa
7) Membuat kunci jawaban kuis siklus II
4. Evaluasi mana hasil observasi aktivitas mengajar guru siklus
I mencapai tingkat keberhasilan 70% dan siklus II Pada akhir proses pembelajaran Siklus II, mencapai 90%, dengan persentase peningkatan
pada hari Jumat tanggal 25 Februari 2011 sebesar 20%. Hal ini sejalan dengan pendapat dilakukan evaluasi tes dalam bentuk kuis, yang Porter dalam Nilandri (2009: 3) mengatakan mana kuis tersebut diberikan dan dikerjakan siswa quantum teaching menunjukkan kepada guru untuk secara individual. Pemberian kuis ini diberikan menjadi lebih baik dan dengan menggunakan dengan alokasi waktu yang cukup bagi siswa untuk metodologi quantum teaching, guru akan dapat menyelesaikannya. Berdasarkan hasil evaluasi menggabungkan
keistimewaan-keistimewaan siklus II diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran
adalah 78,63 dan ketuntasan belajar secara klasikal yang akan melejitkan presetasi siswa. Hal ini mencapai 84,8% atau ada 39 siswa yang tuntas menunjukkan kemampuan guru dalam mengelola belajarnya dari 46 siswa. Hasil tersebut
pembelajaran akan terus membaik dan meningkat menunjukkan bahwa pada siklus II secara klasikal dengan menggunakan model pembelajaran siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang quantum
Adanya peningkatan memperoleh nilai ≥ 67 telah mencapai 84,8% lebih kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
teaching .
besar dari persentase ketuntasan klasikal yang juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan dikehendaki yaitu sebesar 80%.
hasil belajar siswa.
5. Refleksi Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran PKn pada materi persamaan kedudukan warga
Setelah kegiatan penelitian, tepatnya pada negara melalui model pembelajaran quantum hari Jumat, 25 Februari peneliti bersama teaching juga mengalami peningkatan pada setiap kolaborator
untuk siklusnya yakni hasil observasi aktivitas belajar membahas kerberhasilan pelaksanaan penelitian siswa siklus I mencapai tingkat keberhasilan 50% siklus II yang telah dilakukan. Jika dibandingkan dan siklus II mencapai 90% dengan jumlah mulai dari siklus I sampai dengan siklus II, nilai persentase peningkatan sebesar 40%. Hal ini hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X-2 SMA sejalan dengan pendapat Porter dalam Nilandri Negeri 9 Kendari menunjukkan hasil yang sangat (2009: 4) yang mengatakan dalam quantum memuaskan yakni mengalami peningkatan sebesar teaching mencakup petunjuk spesifik untuk 29%. Aktivitas mengajar guru mengalami menciptakan
mengadakan
pertemuan
belajar efektif, peningkatan sebesar 20% (skor siklus I hanya 70% menyampaikan isi, dan memudahkan proses
lingkungan
menjadi 90% pada siklus II) dan aktivitas belajar belajar. Selain itu, men urut A‟la (2010: 60) siswa juga meningkat sebesar 40% (skor siklus I mengatakan cara-cara belajar dalam quantum hanya 50% menjadi 90% pada siklus II). teaching dapat meningkatkan motivasi dan minat Peningkatan presentase keberhasilan baik dari segi belajar dengan menggunakan kerangka rancangan aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa pembelajaran yang dikenal dengan istilah tandur maupun hasil belajar siswa di atas telah mencapai (tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi indikator kinerja keberhasilan yang ditetapkan dan rayakan). Jadi, dapat dikatakan siswa sangat dalam penelitian ini yaitu ≥ 80%. Hal ini berarti antusias dan aktif dalam belajar. penelitian ini telah berhasil dan selesai sesuai
Dengan adanya peningkatan aktivitas dengan rencana dalam prosedur penelitian yaitu mengajar guru dan aktitas belajar siswa akan
tindakan dilaksanakan sampai dengan siklus II. berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan analisis data di mana diketahui
PEMBAHASAN
pada hasil kuis formatif tindakan siklus I menunjukkan bahwa penguasaan siswa secara
dalam klasikal terhadap submateri persamaan kedudukan pembelajaran
Aktivitas mengajar
guru
model warga negara sebesar 55,8% atau hanya 24 siswa pembelajaran quantum teaching pada setiap siklus dari 43 siswa yang berkriteria tuntas atau mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan memperoleh nilai ≥ 67 dengan nilai rata-rata 66,21. analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini di Hasil kuis tindakan siklus II yang menunjukkan
dengan
menerapkan menerapkan
secara klasikal terhadap materi pelajaran sebesar Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang 84,8% dengan persentase peningkatan sebesar 29% telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan atau sebanyak 39 siswa telah memperoleh nilai ≥ bahwa penerapan model quantum teaching dapat
70 dengan nilai rata-rata 78,63. Hal ini terjadi meningkatkan aktivitas mengajar guru, aktivitas peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I belajar siswa, dan hasil belajar dalam hanya mencapai 55,8% siswa yang tuntas KKM. pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Peningkatan
persamaan kedudukan warga negara pada siswa Kewarganegaraan siswa kelas X-2 yang dicapai kelas X-2 SMA Negeri 9 Kendari. tersebut selain dipengaruhi oleh penerapan model
quantum teaching , juga disebabkan peningkatan
aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006: A‟la, Miftahul. 2010. Quantum Teaching.
28) mengatakan bahwa untuk memperoleh hasil
Yogyakarta: DIVA Press.
belajar yang optimal, guru dituntut kreatif Hamilton dkk. 2000. The case for leaning outcome membangkitkan motivasi belajar siswa dengan: a) s(hhtp:/efcefc/ca/training
connection? memperjelas tujuan yang ingin dicapai; b)
Learning.html ).
membangkitkan minat siswa; c) ciptakan suasana Ibrahim dan Syaodin. 2003. Perencanaan yang menyenangkan dalam belajar; d) berilah
pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan Nastia. 2010. Skripsi: Upaya Meningkatkan
siswa; e) berilah penilaian; f) berilah komentar Keterampilan Sepak Sila Melalui Metode
terhadap hasil pekerjaan siswa; dan g) ciptakan Demonstrasi Kontrol Bola Menggunakan
persaingan dan kerjasama. Bola Kecil Pada Pembelajaran Sepak
Ketuntasan hasil belajar dalam penelitian Takraw Siswa SMA DDI Kendari.
ini telah mencapai 84,8%, aktivitas mengajar guru
Kendari: Unhalu.
telah mencapai 90% dan aktivitas belajar siswa Nilandri, Ary. 2009. Quantum Teaching. Bandung: juga telah mencapai 90%, maka dapat dinyatakan
Kaifa.
bahwa ketuntasan hasil belajar dalam penelitian ini Riduwan, 2005. Dasar-Dasar Statistika. Jakarta: telah tercapai, dalam hal ini minimal 80% siswa
memperoleh nilai ≥ 67 telah tercapai. Demikian Rusyan, T. 1994. Pendekatan Dalam Proses pula kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
Alphabeta.
Belajar Mengajar . Bandung: Remaja guru dan siswa dalam pembelajaran model
Roskadarya.
quantum teaching telah mencapai indikator kinerja Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran keberhasilan yakni minimal 80% aspek yang
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. diobservasi telah terlaksana berdasarkan uji siklus
Jakarta: Kencana.
II. Berdasarkan pencapaian ketuntasan ketiga Sudjana. 1998. Teori-Teori Pembelajaran Untuk faktor yang diteliti tersebut maka penelitian ini
Pengajaran . Jakarta: Pusat Penerbit UT. dikatakan telah berhasil dan dihentikan sampai ---------. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar
pada siklus II. Ini berarti bahwa hipotesis tindakan
Bandung: Sinar Baru telah terjawab yaitu aktivitas mengajar guru,