Piramida makanan Tujuan :

2.3. Piramida makanan Tujuan :

1. Siswa paham tentang asal muasal makanan yang dimakan hingga proses perjalanan makanan tersebut.

2. Siswa mengetahui rantai makanan pada suatu ekosistem dan diperkenalkan pada pengertian piramida makanan.

3. Siswa mengetahuui dalam proses makan dan dimakan, sehingga terjadi perpindahan energi dan dalam proses perpindahan energi

tersebut terjadi pelepasan energi.

4. Memahami keterkaitan ekosistem dan terjadinya ketidakseimbangan apabila terdapat komponen ekosistem yang hilang.

Latar belakang :

1. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan dukungan pada penyampaian materi tentang rantai makanan untuk siswa kelas 1

SMP cawu III.

2. Di alam terjadi proses saling memakan di antara komponen ekosistem (produsen dan konsumen) dan terjadi proses perpindahan

energi yang mengakibatkan pelepasan energi (membentuk piramida energi)

Bahan :

o Kartu/kartu yang bergambar/bertuliskan komponen ekosistem. 6 kartu tanaman padi (produsen), 5 kartu tikus( konsumen i), 4 kartu ular

(konsumen ii), 3 kartu burung elang (konsumen iii), semua kartu diberi tali agar dapat digantung di leher.

Setting kegiatan :

a. Kegiatan dapat dilakukan di luar kelas. Kalau bisa dilakukan di lapangan berumput.

Kegiatan :

1. Berikan keterangan singkat kepada para siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini, yaitu tentang permainan rantai

makanan.

2. Pilih 6 anak untuk menjadi padi (usahakan yang bertubuh besar), 5 anak untuk menjadi tikus, 4 anak menjadi ular, dan 3 anak untuk

menjadi burung elang (cocok untuk anak yang bertubuh kecil).

3. Mintalah 6 anak yang menjadi padi untuk berjajar membentuk 1 barisan, mereka berperan menjadi produsen. Kemudian 5 anak yang

menjadi tikus (konsumen i) naik ke atas anak yang berperan menjadi padi (mengambil posisi jongkok). 4 anak yang menjadi ular (konsumen ii) kemudian menyusul naik ke anak yang menjadi tikus. Dan terakhir 3 anak yang menjadi burung elang (konsumen iii) naik ke atas para ular. Kegiatan ini menggambarkan bentuk piramida makanan yang ada di alam.

4. Jumlah peserta kegiatan boleh ditambah atau dikurangi. Tingkatan piramida juga boleh dikurangi atau, kalau mungkin, ditambah.

Misalnya hanya 3 tingkat : padi – tikus – ular – sawah.

5. Guru kemudian menarik satu anak yang menjadi rumput untuk keluar dari priramida.

6. Piramida yang terbentuk akan berantakan, anak – anak terutama yang menjadi tikus, ular dan elang, akan jatuh. Ini menggambarkan

bentuk piramida makanan yang terjadi di alam, jika ada komponen

7. Boleh dicoba untuk mengeluarkan anak dari konsumen i atau konsumen ii. Lihat apa yang terjadi kalau hal ini dilakukan!

Catatan Untuk Guru :

1. Guru yang menarik keluar anak dalam piramida dianggap sebagai “sesuatu” yang mengganggu komposisi komponen ekosistem.

Gangguan ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. “sesuatu” ini bisa manusia atau hal lain.

2. Apabila ada komponen ekosistem yang hilang/terganggu, maka kehilangan/gangguan ini akan berpengaruh kepada komponen

ekosistem yang lain. Komponen ekosistem yang lain bisa ikut hilang atau terganggu.

3. Bentuk piramida yang mengerucut/mengecil ke atas setiap konsumen mendapat bagian yang lebih kecil dari energi semula yang ditangkap

oleh produsen (adanya kehilangan energi dari proses makan memakan tersebut). Di alam populasi produsen harus lebih banyak daripada konsumen tingkat ii. Demikian seterusnya.

4. Diskusikan, apa yang terjadi apabila salah satu komponen ekosistem yang hilang/terganggu ?

5. Apa yang terjadi kalau konsumen i (tikus) mendapat gangguan ? Apa pengaruhnya pada piramida ? Lakukan diskusikan !

6. Apakah sikap manusia selama ini terhadap alam dapat mempengaruhi keseimbangan komponen ekosistem ? Lakukan

diskusi !

7. Terangkan labih jauh tentang piramida makanan. Kalau bisa dilengkapi dengan gambar.