Penetapan Threshold Pengukuran Risiko Operasional Dengan Pendekatan Peak Over Threshold – Generalized Pareto Distribution

3.2 Penetapan Threshold

Pengambilan sampel data kerugian operasional dengan pendekatan point process adalah semua data kerugian operasional yang berada diatas threshold. Untuk mengetahui data kerugian operasional di atas suatu level threshold digunakan teori Picklands, Dalkema, de Hann. Teori ini menyatakan bahwa fungsi distribusi atau yang disebut sebagai fungsi distribusi kondisi lebih dirumuskan sebagai distribusi Pareto yang digeneralisasi Generalized Pareto Distribution. Besarnya threshold kerugian risiko operasional merupakan kebijakan perusahaan sendiri. Untuk contoh simulasi perhitungan threshold diberikan pada Tabel 3.1. Adapun perhitungan threshold adalah sebagai berikut: a. Rata-rata data n x x i i ∑ = = 98 1 930 . 1 98 177 . 189 = = Rata-rata di atas digunakan untuk mengetahui data di atas threshold. Jika data dikurangi dengan rata-rata menghasilkan nilai yang positif maka data tersebut berada di atas threshold. Sebaliknya, jika data dikurangi dengan rata-rata menghasilkan nilai yang negatif maka data tersebut berada di bawah threshold. Dari Tabel 3.1 diketahui bahwa besarnya threshold adalah Rp 1.930. Dengan threshold sebesar Rp 1.930 tersebut, terdapat 34 data kerugian operasional yang di atas threshold. Tabel 3.1 Perhitungan Sample Mean Excess Peak Over Threshold No Data i x x x i − No Data i x x x i − No Data i x x x i − No Data i x x x i − 1 76 -1.854 26 496 -1.434 51 1.349 -581 76 3.000 1.070 2 100 -1.830 27 496 -1.434 52 1.365 -565 77 3.000 1.070 3 114 -1.816 28 497 -1.433 53 1.476 -454 78 3.115 1.185 4 122 -1.808 29 498 -1.432 54 1.494 -436 79 3.300 1.370 5 135 -1.759 30 531 -1.399 55 1.500 -430 80 3.315 1.385 6 189 -1.741 31 534 -1.396 56 1.500 -430 81 3.498 1.568 7 194 -1.736 32 590 -1.430 57 1.600 -330 82 3.500 1.570 8 208 -1.722 33 636 -1.294 58 1.628 -302 83 3.500 1.570 9 230 -1.700 34 681 -1.249 59 1.764 -166 84 3.931 2.001 10 248 -1.682 35 700 -1.230 60 1.835 -95 85 4.487 2.557 11 250 -1.680 36 741 -1.189 61 1.835 -95 86 4.500 2.570 12 261 -1.669 37 750 -1.180 62 1.835 -95 87 4.500 2.570 13 268 -1.662 38 769 -1.161 63 1.835 -95 88 4.859 2.929 14 271 -1.659 39 778 -1.152 64 1.903 -27 89 5.069 3.139 15 280 -1.650 40 800 -1.130 65 1.980 50 90 5.750 3.820 16 303 -1.627 41 900 -1.030 66 1.994 64 91 6.000 4.070 17 316 -1.614 42 910 -1.020 67 2.090 160 92 6.000 4.070 18 317 -1.613 43 925 -1.005 68 2.093 163 93 6.173 4.243 19 322 -1.608 44 960 -970 69 2.095 165 94 6.584 4.654 20 362 -1.568 45 1.110 -820 70 2.165 235 95 6.740 4.810 21 367 -1.563 46 1.162 -768 71 2.400 470 96 7.000 5.070 22 382 -1.548 47 1.244 -686 72 2.493 563 97 7.427 5.497 23 400 -1.530 48 1.250 -680 73 2.768 838 98 7.800 5.870 24 418 -1.512 49 1.290 -640 74 2.855 925 25 496 -1.434 50 1.344 -586 75 2.996 1.066 Sumber: Muslich, Muhammad,”Managemen Risiko Operasional – Teori dan Praktik”, Sinar Grafika Offset, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2007

3.3 Estimasi Parameter Extreme Value Theory EVT – Generalized Pareto Distribution