3
3 1
3 ,
2 ,
1
∑
=
× =
i BIA
GI K
α
{ }
75 ,
18 3
75 ,
18 15
5 ,
22 3
15 125
15 100
15 150
= +
+ =
× +
× +
× =
dengan demikian, rata-rata dari ketiga tahun di atas menghasilkan persyaratan regulatory capital operasional sebesar USD 18,75 juta.
2.5.2 Standardized Approach SA
Standardized Approach mencoba untuk mengatasi kekurangan Basic Indicator Approach dalam hal sensitivitas terhadap risiko dengan cara membagi kegiatan usaha
bank ke dalam delapan lini usaha business line. Gross income masing-masing lini usaha digunakan sebagai indikator risiko operasional. Persyaratan permodalan untuk
masing-masing lini usaha dihitung sebagai persentase dari masing-masing gross income lini usaha. Kemudian hasilnya dijumlahkan untuk mendapatkan total modal
risiko operasional bank. Delapan jenis bisnis tersebut adalah: a.
Corporate Finance dengan beta 18 b.
Trading and Sales dengan beta 18 c.
Retail baking dengan beta 12 d.
Commercial Banking dengan beta 15 e.
Payment and Settlement dengan beta 18 f.
Agency Services dengan beta 15 g.
Asset Management dengan beta 12 h.
Retail Brokerage dengan beta 12 BSMR Tingkat 2, 2007
Angka beta ditetapkan oleh regulators yang menghitungnya dari angka rata- rata industri perbankan yang diwakili oleh pengambilan sampling dari sejumlah bank.
Angka beta mencerminkan peranan dari masing-masing kegiatan pada business line rata-rata seluruh bank. Angka beta diturunkan dari penerapan metode statistik
terhadap data kerugian risiko operasional dan alokasi modal yang diperoleh dari sejumlah bank pada saat dilaksanakannya Quantitative Impact Studies QIS.
Standardized Approach mengkaitkan area usaha bank dan risikonya dengan pembebanan modal risiko operasional. Untuk masing-masing lini usaha perhitungan
persyaratan modal hampir sama dengan Basic Indicator Approach. Gross income untuk satu lini usaha dikalikan dengan faktor untuk lini usaha yang disebut dengan
beta. Pada Standardized Approach jumlah modal agregat dihitung untuk setiap tahun dalam periode tiga tahun terakhir. Kemudian jumlah agregat ini dihitung rata-ratanya
untuk mendapatkan jumlah modal regulasi risiko operasional yang dibutuhkan.
Modal regulasi agregat untuk satu tahun dihitung dengan menjumlahkan hasil perkalian gross income dengan beta pada masing-masing lini usala. Dalam hal ini
negatif gross income tetap diperhitungkan. Jika angka agregat untuk untuk tahun tertentu negatif, maka angka tersebut diganti dengan nol untuk perhitungan rata-rata.
Berdasarkan Committe Basel Basel Capital Accord I perhitungan nilai rata-rata Standardized Approach selalu dihitung selama tiga tahun terakhir dan dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
[ ]
{ }
3 max
8 1
8 1
∑
− −
× =
β
GI K
SA
2.2
Keterangan:
SA
K = pembebanan modal risiko operasional menurut metode SA
8 1
−
GI = gross income untuk masing-masing jenis usaha
8 1
−
β = beta untuk masing-masing jenis usaha = jumlah tahun, 0 diikutkan dalam perhitungan SA, sehingga rata-rata selalu
dihitung selama tiga tahun Untuk contoh simulasi pengukuran risiko operasional dengan pendekatan
Standardized Approach SA diambil contoh suatu bank AA adalah sebuah retail bank
dan memiliki gross income untuk setiap lini usahanya selama tiga tahun terakhir sebagai berikut:
Tabel 2.1 Gross Income Selama Tiga Tahun Terakhir
Lini Usaha Beta
Tahun 1 USD juta
Tahun 2 USD juta
Tahun 3 USD juta
Corporate Finance 18
20 10
15 Trading and Sales
18 20
15 15
Retail Banking 12
65 45
55 Commercial Banking
15 10
5 5
Payment and Settlement 18
5 5
5 Acency Services
15 5
5 5
Asset Management 12
20 10
20 Retail Brokerage
12 5
5 5
Total 150
100 125
Sumber: Global Association of Risk Professionals dan Badan Sertifikasi Managemen Risiko,”Indonesia Certificate in Banking Risk and Regulation – Workbook Level 1, level 2”, GARP, London, 2007
Untuk ketiga tahun tersebut, gross income tiap lini usaha dikalikan beta untuk
memberikan Operational Risk Capital sebagai berikut: Tabel 2.2 Operational Risk Regulator Capital dari Gross Income
Lini Usaha Beta
Tahun 1 USD juta
Tahun 2 USD juta
Tahun 3 USD juta
Corporate Finance 18
3,60 1,80
2,70 Trading and Sales
18 3,60
2,70 2,70
Retail Banking 12
7,80 5,40
6,60 Commercial Banking
15 1,50
0,75 0,75
Payment and Settlement 18
0,90 0,90
0,90 Acency Services
15 0,75
0,75 0,75
Asset Management 12
2,40 1,20
2,40 Retail Brokerage
12 0,60
0,60 0,60
Total 21,15
14,10 17,40
Sumber: Global Association of Risk Professionals dan Badan Sertifikasi Managemen Risiko,”Indonesia Certificate in Banking Risk and Regulation – Workbook Level 1, level 2”, GARP, London, 2007
Hasil perkalian gross income setiap lini usaha dengan beta untuk ketiga tahun di atas menghasilkan modal risiko operasional tahunan sebagai berikut:
Tahun 1 USD 21,15 juta
Tahun 2 USD 14,10 juta
Tahun 3 USD 17,40 juta
Sedangkan berdasarkan persamaan 2.2 besarnya potensi kerugian operasional dengan pendekatan Standrdized Approach adalah sebagai berikut:
3 max
3 1
8 1
8 1
× =
∑
= −
− i
SA
GI K
β
[ ]
[ ]
[ ]
[ ] [
] [
]
05 ,
7 3
15 ,
21 3
40 ,
17 ,
3 10
, 14
, 3
15 ,
21 max
3 6
, 4
, 2
75 ,
9 ,
75 ,
6 ,
6 7
, 2
7 ,
2 ,
6 ,
2 ,
1 75
, 9
, 75
, 4
, 5
7 ,
2 8
, 1
, 6
, 4
, 2
75 ,
9 ,
5 ,
1 8
, 7
6 ,
3 6
, 3
max 3
5 12
20 12
5 15
5 18
5 15
55 12
15 18
15 18
5 12
10 12
5 15
5 18
5 15
45 12
15 18
10 18
25 12
20 12
5 15
5 18
10 15
65 12
20 18
20 18
= =
=
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ =
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
× +
×
=
Dengan demikian, rata-rata dari ketiga tahun di atas menghasilkan persyaratan regulatory capital operasional sebesar USD 7,05 juta.
2.5.3 Advanced Measurement Approach AMA