Sistem Pelaporan Penggajian Data Penelitian 1. Sejarah Singkat RSU Bina Kasih Medan

komputer. Hal ini tentunya menciptakan efisiensi keakuratan pencatatan, sehingga mendukung pengendalian intern gaji.

7. Sistem Pelaporan Penggajian

Gambar 4.1 Sistem Pelaporan Sumber: Mulyadi, Sistem Akuntansi, 2001. Dari gambar diatas bukti transaksi yang diterima oleh bagian Akuntansi dicatat dalam buku jurnal. Setiap akhir periode yaitu minggu atau bulan, buku jurnal dijumlahkan dan diposting ke buku besar. Apabila suatu rekening dalam buku besar perlu dibuatkan perincian, maka perincian itu biasanya dilakukan dengan cara membuat buku pembantu disebut perkiraan control, yaitu perkiraan yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya, pencatatan ke buku pembantu dalam hal ini tidak dari buku besar tetapi langsung dari bukti transaksi. Pada setiap periode bulanan, semua kartu perkiraan harus menunjukkan saldo- Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Internal Check Buku Pembantu Universitas Sumatera Utara saldonya, hal ini untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan dan kemudian laporan-laporan untuk tujuan bidang keuangan manajemen.

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Struktur Organisasi RSU Bina Kasih Medan

Pada struktur organisasi Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan terlihat berbentuk garis dimana pimpinan tertinggi berada pada seorang Direktur dan membawahi langsung beberapa bagian. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa bawahan bertanggung jawab atas tugasnya kepada atasannya. Dengan begitu akan menghasilkan disiplin yang tinggi pada setiap bawahan karena laporan hasil tugasnya akan langsung diberikan kepada atasannya dengan tepat waktu, tentunya pelaksanaan unit kerja secara umum telah berjalan dengan baik. Pada sistem penggajian terdapat pemisahan tugas. Misalnya fungsi keuangan sebagai verifikasi daftar gaji terpisah dengan bagian Kepegawaian yaitu sebagai pembuat daftar gaji. Selanjutnya Bagian Akuntansi sebagai bagian pencatatan terpisah dengan bagian pembayaran gaji yang berbentuk slip gaji yang dilakukan oleh bagian Kepegawaian. Yang menjadi kelemahan yaitu masih adanya rangkap tugas di Bagian Kepegawaian. Dimana suatu fungsi Kepegawaian merangkap tugas pencatatan waktu hadir karyawan, pembuat daftar gaji karyawan, sebagai penyeleksi dan penerima karayawan baru. Seharusnya hal ini tidak dilakukan karena dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan terhadap gaji. Universitas Sumatera Utara