Jarak Kelahiran Berdasarkan jarak kelahiran diketahui bahwa sebagian besar responden

Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Paritas No Paritas Jumlah F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 10 21 15 15 13 5 1 2 1 2 28 20 20 17,3 6,7 1,3 2,7 1,3 2,7 Jumlah 75 100 Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa paritas responden sebagian besar berada pada kategori normal yaitu sebanyak 52 responden 69,3 dan sebanyak 23 responden 30,7 berada pada kategori risiko tinggi. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Paritas No Kategori Paritas Jumlah f 1 2 Normal, 5 Risiko Tinggi, ≥5 52 23 69,3 30,7 75 100,0

4.2.2.3. Jarak Kelahiran Berdasarkan jarak kelahiran diketahui bahwa sebagian besar responden

berada pada kriteria risiko tinggi 2 Tahun yaitu sebanyak 49 responden 65,3 dan sebanyak 26 responden 34,7 berada pada kriteria normal ≥2 Tahun. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Kelahiran No Jarak Kelahiran Jumlah f 1 2 Normal, ≥ 2 Tahun Risiko Tinggi, 2 Tahun 26 49 34,7 65,3 Jumlah 75 100,0 4.2.2.4. Pengetahuan Hasil penelitian mengenai pengetahuan menunjukkan sebanyak 52 responden 69,3 mengetahui tanda-tanda kehamilan adalah test urine air kencing positif, mual dan muntah, perut makin besar dan tidak haid, sedangkan yang tidak tahu sebanyak 23 responden 30,7. Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa pemeriksaan pertama kehamilan adalah sejak terlambat haid atau saat kehamilan trimester pertama sebanyak 40 responden 53,3, sedangkan yang tahu sebanyak 35 responden 46,7. Distribusi responden yang mengetahui bahwa pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, praktek bidan dan rumah sakit sebanyak 63 responden 84,0, sedangkan yang tidak tahu sebanyak 12 responden 16,0. Distribusi responden yang mengetahui bahwa manfaat pemeriksaan kehamilan adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayi, mengetahui adanya penyulit saat melahirkan sedini mungkin sebanyak 34 responden 45,3, sedangkan yang tidak tahu sebanyak 41 responden 54,7. Universitas Sumatera Utara Distribusi responden yang tidak mengetahui bahwa periksaan kehamilan minimal paling sedikit 4 kali selama kehamilan adalah sebanyak 45 responden 60,0, sedangkan yang tahu sebanyak 30 responden 40,0. Responden yang tidak mengetahui bahwa ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus toxoid TT sebanyak 2 kali selama hamil adalah 54 responden 72,0 sedangkan yang tahu sebanyak 21 responden 28,0. Responden yang menjawab tidak tahu bahwa manfaat imunisasi TT adalah untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum sebanyak 46 responden 61,3, sedangkan yang tahu sebanyak 29 responden 38,7. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 64 responden 85,3 menjawab tidak tahu bahwa tablet besi Fe adalah vitamin yang paling baik diminum setiap hari oleh ibu hamil, sedangkan yang tahu sebanyak 11 responden 14,7. Uraian hasil penelitian dalam bentuk tabulasi pengetahuan responden mengenai pemeriksaan kehamilan dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Deskripsi Responden Berdasarkan Uraian Pengetahuan No Pertanyaan f 1 Tanda-tanda kehamilan adalah test urine air kencing positif, mual dan muntah, perut makin besar dan tidak haid. a. Tahu b. Tidak tahu 52 23 69,3 30,7 Jumlah 75 100 2 Pemeriksaan pertama kehamilan adalah sejak terlambat haid atau saat trimester pertama. a. Tahu b. Tidak tahu 35 40 46,7 53,3 Jumlah 75 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Lanjutan 3 Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, praktek bidan atau rumah sakit. a. Tahu b. Tidak tahu 63 12 84 16 Jumlah 75 100 4 Manfaat pemeriksaan kehamilan adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayi, mengetahui adanya penyulit saat melahirkan sedini mungkin dan mendapat tablet Fe. a. Tahu b. Tidak tahu 34 41 45,3 54,7 Jumlah 75 100 5 Pemeriksaan kehamilan minimal paling sedikit 4 kali selama kehamilan. a. Tahu b. Tidak tahu 30 45 40,0 60,0 Jumlah 75 100 6 Ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT tetanus toxoid sebanyak 2 kali selama hamil. a. Tahu b. Tidak tahu 21 54 28,0 72,0 Jumlah 75 100 7 Manfaat imunisasi TT adalah untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum. a. Tahu b. Tidak tahu 29 46 38,7 61,3 Jumlah 75 100 8 Tablet besi Fe adalah vitamin yang paling baik diminum setiap hari oleh ibu hamil. a. Tahu b. Tidak tahu 11 64 14,7 85,3 Jumlah 75 100 Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 41 responden 54,6 berada pada kategori pengetahuan buruk, sebanyak 26 responden 34,7 berada pada kategori pengetahuan sedang, dan 8 responden 10,7 berada pada kategori pengetahuan baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan No. Pengetahuan f 1. 2. 3. Buruk Sedang Baik 41 26 8 54,6 34,7 10,7 Jumlah 75 100 4.2.2.5. Sikap Hasil penelitian mengenai sikap responden tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan, sebagian besar responden yaitu 43 responden 57,3 menyatakan setuju, 17 responden 22,7 menyatakan sangat setuju dan 15 responden 20 menyatakan tidak setuju. Distribusi responden yang menyatakan setuju bahwa pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, praktik dokter dan rumah sakit sebanyak 53 responden 70,3, sebanyak 14 responden 18,7 menyatakan tidak setuju dan 8 responden 10,7 menyatakan sangat setuju. Distribusi sikap responden menunjukkan sebanyak 40 responden 53,3 menjawab setuju bahwa imunisasi TT sangat perlu didapat ibu hamil sebanyak 2 kali selama kehamilan, sebanyak 22 responden 29,3 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 13 responden 17,3 menyatakan tidak setuju. Distribusi sikap responden menunjukkan sebanyak 37 responden 49,3 setuju bahwa sewaktu memeriksakan kehamilan ibu harus mendapatkan keterangan mengenai kesehatan ibu, makanan bergizi dan persiapan menyusui. Sebanyak 33 responden 40 menyatakan sangat setuju dan sebanyak 5 responden 6,7 menyatakan tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 41 responden 54,7 menyatakan sangat setuju bahwa pemberian Fe pada masa kehamilan berguna untuk mencegah anemia pada ibu, sebanyak 26 responden 34,7 menyatakan setuju dan 8 responden 10,7 menyatakan tidak setuju. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Sikap Tentang Pemeriksaan Kehamilan No Sikap Responden f 1 Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sekurang-kurangnya ≥ 4 kali selama kehamilan a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 17 43 15 22,7 57,3 20,0 Jumlah 75 100 2 Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di puskesmas, pustu, polindes, praktek bidan, praktek dokter dan rumah sakit a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 8 53 14 10,6 70,7 18,7 Jumlah 75 100 3 Suntikan TT untuk anti tetanus neonatorum sangat perlu didapat ibu hamil selama kehamilan sebanyak 2 kali a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 22 40 13 29,4 53,3 17,3 Jumlah 75 100 4 Sewaktu memeriksakan kehamilan, ibu harus mendapatkan keterangan mengenai kesehatan ibu, makanan bergizi dan persiapan untuk menyusui a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 33 37 5 44,0 49,3 6,7 Jumlah 75 100 5 Pemberian Fe pada masa hamil berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju 41 26 8 54,6 34,7 10,7 Jumlah 75 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa setelah dilakukan pengkategorian berdasarkan jawaban responden, sebanyak 38 responden 50,7 berada pada kategori sikap buruk, sebanyak 22 responden 29,3 berada pada kategori sikap sedang, dan 15 responden 20 berada pada kategori sikap baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap tentang Pemeriksaan Kehamilan di Kelurahan Pasir Bidang No Sikap f 1. 2. 3. Buruk Sedang Baik 38 22 15 50,7 29,3 20,0 Jumlah 75 100 4.2.3. Deskripsi Faktor Pemungkin Pekerjaan Suami dan Pendapatan Keluarga 4.2.3.1. Pekerjaan Suami Berdasarkan pekerjaan suami diketahui bahwa sebanyak 39 suami responden 52 bekerja sebagai nelayan, sebanyak 16 suami responden 21,3 wiraswasta, sebanyak 7 suami responden 9,7 buruh lepas, sebanyak 5 suami responden 6,7 PNS, sebanyak 5 suami responden 6,7 tukang becak dan sebanyak 3 suami responden 4,0 bekerja sebagai supir. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Suami No Pekerjaan Suami Jumlah f 1 2 3 4 5 6 PNS Wiraswasta Buruh lepas Nelayan Tukang becak Supir 5 16 7 39 5 3 6,7 21,3 9,3 52,0 6,7 4,0 Jumlah 75 100 Universitas Sumatera Utara

4.2.3.2. Pendapatan keluarga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

5 67 131

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin, dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam Di Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun Tahun 2014”,

3 77 146

Pengaruh Faktor Predisposisi Pemungkin dan Kebutuhan Ibu Bersalin terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan di Desa Bandar Khalifah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan

1 70 148

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pada Ibu Hamil Peserta Jampersal Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

3 57 107

Pengaruh Faktor Predisposisi, Kebutuhan dan Pemungkin Ibu Hamil terhadap Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Kota Medan

12 76 133

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung Dan Pendorong Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Oleh Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Butar Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2010

2 32 94

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Oleh Ibu Hamil di Kabupaten Aceh Tenggara

3 42 89

Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PEMUNGKIN DAN KEBUTUHAN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS PARONGIL KABUPATEN DAIRI Petunjuk Pengisian

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Antenatal - Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pada Ibu Hamil Peserta Jampersal Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal K4 Di Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2012

0 0 22

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG, DAN PENDORONG PADA IBU HAMIL PESERTA JAMPERSAL TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL K4 DI KELURAHAN LABUHAN DELI KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 13