8
3. Strategi Pembiayaan Murabahah Dalam Peningkatan Jumlah
Pendapatan Di Lembaga Keuangan Mikro Syariah Al-Hidayah .
Emi Jamilatul Hijriah
5
melakukan penelitian pada LKMS Al-Hidayah Cililitan Jakarta Timur. Fokus pembahasan tentang strategi pembiayaan
murabahah pada LKMS Al-Hidayah Cililitan Jakarta Timur. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Adapun data kuantitatif sebagai
cara dalam membantu menganalisis data kualitatif atau sebagai penguat dalam melakukan analisis data. Adapun sumber data yang di gunakan bersumber dari
data-data yang diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dengan membuat list pertanyaan yang diajukan kepada pihak yang berwenang dan
para nasabah pembiayaan yang terlibat dalam penelitian ini. Dan data yang diperoleh dari buku-buku: Fred R. David, “Manajemen Strategi Konsep-
Konsep”, Edisi bahasa Indonesia, Cet ke 9, Jakarta: Indeks, 2004, Wiroso, SE, MBA., “Jual Beli Murabahah”, Yogyakarta: UII Press, 2005, Cet ke 1., Ir.
Adiwarman Karim, SE., M.B.A., M.A.E.P.,“Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan”, edisi ke 3, PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Muhammad,
“Manajemen Pembiayaan Bank Syariah”, Yogyakarta: AMP YKPN, 2005 dan lain-lain.
5
Emi Jamilatul Hijriah,Strategi Pembiayaan Murabahah Dalam Peningkatan Jumlah Pendapatan Di Lembaga Keuangan Mikro Syariah Al-Hidayah, Skripsi S1 Perbankan Syariah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
9
Adapun kesimpulan dalam pembahasan ini, bahwa: 1 Strategi pembiayaan yang dilakukan oleh LKMS Al Hidayah pertama, mempercepat
proses pembiayaan sehingga menutup kesempatan rentenir untuk masuk kedalam lingkungan masyarakat Cililitan, Kedua, marjin atau bagi hasil
sebesar 5 atau lebih rendah dari rentenir sebesar 20, Ketiga, strategi jemput bola sudah diberlakukan bagi nasabah pembiayaan, Keempat, asas
kepercayaan tanpa jaminan hanya untuk orang-orang tertentu yang sudah dikenal baik oleh pihak LKMS Al-hidayah, Kelima, prosedur lebih cepat
dibandingkan melakukan pinjaman ke bank-bank besar. Dalam penelitian yang penulis lakukan, data kuantitatif tidak
diikutsertakan dalam proses pengkajian penelitian, sedangkan Emi Jamilatul Hijriah, menggunakan data kuantitatif sebagai salah satu bahan dalam
mengkaji penelitian yang dia lakukan.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif yang bersifat induktif dalam arti cara menerangkannya dari data ke arah teori.
6
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau
6
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta, 2005, h.42
10
menghubungkan dengan variabel yang lain.
7
Penelitian bertujuan untuk membuat deskriptif mengenai situasi-situasi atau kejadian tertentu sehingga
diperoleh deskriptif yang sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta.
8
Yaitu dengan cara memaparkan informasi-informasi faktual yang diperoleh dari BMT Prima Syariah secara langsung yang berhubungan dengan kebijakan
penentuan harga jual beli murabahah kemudian mengevaluasinya dengan berbagai teori yang berkaitan dengan pokok masalah dalam penelitian ini,
sekaligus memberikan solusinya.
2. Sumber Data
Sumber data yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini terdiri atas : a. Data Primer
Merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari manajemen BMT Prima Syariah, baik melalui observasi maupun interview yang berkaitan
dengan penerapan metode penentuan harga marjin jual beli murabahah. b. Data sekunder
Teori- teori yang penulis ambil dari berbagai literatur, melalui buku diantaranya: Fiqih Muamalah Perbankan Syariah Wahbah Zuhaili, Fatwa
DSN-MUI, Bank Islam Adiwarman Karim dan lain-lain. Melalui internet dan literatur-literatur lain yang relevan dengan permasalahan yang
akan diteliti oleh penulis.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Cet. Kedelapan Bandung: CV. Alfabeta, 2005, h. 11.
8
Sumardi Surya Brata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1998, h. 10.