1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi telah membuat banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dengan perkembangan teknologi, umat manusia
saat ini dapat terhubung satu sama lain. Perubahan yang tejadi karena arus informasi, serta konten-konten yang disajikan melalui teknologi salah satunya
berupa televisi. Televisi merupakan teknologi yang paling digemari saat ini, mayoritas masyarakaat di seluruh dunia maupun di Indonesia memanfaatkan
televisi sebagai sumber informasi dan hiburan utamanya. Selain itu, dengan adanya televisi juga dapat meningkatkan kinerja dan mendorong berbagai
kegiatan sehingga dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, akurat, dan efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Semua informasi dapat kita temukan dengan menonton televisi, baik
informasi mengenai agama, keamanan, budaya, seni, peradaban, olah raga, memasak, ilmu pengetahuan, musik maupun informasi dunia kreatif yang dapat
menginspirasi penikmatnya. Selain informasi yang disebutkan diatas, kita juga sering menyaksikan informasi yang membahas tentang kesehatan di televisi. Hal
itu karena televisi mengerti kebutuhan pemirsanya khususnya bagi mereka yang ingin hidup sehat. Kesehatan merupakan harta yang paling berharga, banyak
2
orang mengeluarkan puluhan juta sampai dengan ratusan juta rupiah demi mendapatkan kondisi badan yang sehat jasmani.
Dengan adanya program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV, ibu rumah tangga tertolong secara biaya maupun efisiensi waktu untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan. Setidaknya masyarakat mendapatkan informasi secara murah mengenai berbagai macam jenis penyakit dan penyebabnya.
Dengan menonton program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV, ibu rumah tangga dapat mendapatkan informasi langsung dari layar kaca televisi yang ada
di rumah mereka masing - masing, selain itu mereka dapat menyaksikan acara tersebut sembari berkumpul dengan keluarga dan menyelesaikan pekerjaan
rumah mereka seperti menyiapkan makan untuk keluarga, membersihkan rumah, menyetrika pakaian dll.
Tayangan Dr. OZ Indonesia waktu penayangannya setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 15:00-16.00 WIB. Program acara Dr. OZ Indonesia ini sendiri
merupakan tayangan yang mengadobsi acara Dr. OZ Amerika. Dengan adanya tayangan Dr OZ Amerika, masyarakat di negara adikuasa tersebut berangsur-
angsur dapat mengubah pola hidup sembarangan dengan pola hidup yang lebih sehat. Perilaku hidup sehat saat ini bukanlah sesuatu yang remeh lagi bagi
masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga pada khususnya. Sejak dari dulu, sering sekali mendengar bahwasanya biaya untuk berobat ke rumah sakit
atau sejenisnya cukup memakan biaya yang mahal, bahkan sangat mahal. Mahalnya biaya kesehatan di Indonesia disebabkan beberapa faktor,
faktor yang sering disebutkan di media massa yaitu mengenai kecilnya anggaran
3
yang dikeluarkan pemerintah dibidang kesehatan. Untuk masalah anggaran, Indonesia masih harus mengeluarkan biaya ekstra pada sarana lain seperti
pendidikan, pembangunan, pertahanan, pekerjaan umum, kebudayaan setra bidang agama selain untuk menjamin kesehatan itu sendiri. Data dari
Departemen Keuangan tahun 2014 menyebutkan, alokasi APBN pada tahun 2014 ditujukan untuk sektor kesehatan melalui kementerian kesehatan hanya mendapat
3,8 dari total APBN. Jika saja anggaran untuk kesehatan dapat ditingkatkan menjadi 15 dari
total APBN sesuai dengan patokan dari badan kesehatan dunia WHO, bisa saja kualitas hidup masyarakat semakin tinggi dan Sumber Daya Manusia SDM
dapat meningkat. Karena masyarakat tidak banyak terbebani lagi jika nantinya mengalami sakit dan harus dirawat di rumah sakit baik negeri maupun swasta.
kalaupun anggaran tersebut tidak dapat dialokasikan untuk bidang kesehatan sebanyak 15 dari total APBN karena kebutuhan yang harus ditanggung negara
untuk kemajuan dibidang lainnya juga sangat tinggi, setidaknya ada peningkatan yang signifikan sebanyak minimal 5 dari APBN untuk sekedar meningkatkan
layanan kesehatan yang juga menjadi keluhkan masyarakat Indonesia. Jaminan Kesehatan Masyarakat JAMKESMAS, Asuransi Kesehatan
ASKES, BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan serta jasa asuransi swasta yang menjadi pilihan dari masyarakat saat ini. Karena
jika tidak ada jaminan kesehatan seperti yang tersebutkan diatas, biaya yang mahal akan kita dapatkan jika berobat ke rumah sakit.
4
Tayangan Dr. OZ Indonesia di Trans TV dengan pembawa acaranya dr. Ryan Thamrin dan asistennya dr. Reisa Broto Asmoro memberikan informasi
kesehatan dan solusi kesehatan disetiap topik bahasannya. Ditambah lagi dengan selalu mendatangkan pakar atau dokter ahli dibidangnya sesuai dengan
pembahasan penyakit pada saat itu. Selain itu, program acara ini juga mendatangkan bintang tamu dari kalangan artis atau tokoh - tokoh terkemuka
sebagai penunjang dan berbagi kisah pengalaman masing - masing mengenai masalah kesehatan. Tidak hanya berbincang - bincang saja dengan bintang tamu
atau mengenai topik bahasan, dr. Ryan juga memberikan contoh melalui gambar, animasi, maupun alat berbentuk replika manusia. Seringkali dr. Ryan meminta
penonton untuk turut berpartisipasi dalam memperagakan bagaimana suatu penyakit dapat muncul atau suatu penyakit dapat diminimalkan. Penjelasan yang
di utarakan juga menggunakan kalimat yang sangat mudah dimengerti oleh pemirsanya. Selain mudah dimengerti, yang terpenting adalah penjelasan hingga
bagian yang paling dasar dari suatu penyakit. Diakhir penekanan akan hal yang disampaikan, dr. Ryan serta dr. Reisa
Broto Asmoro juga memberikan tips dan cara - cara agar terhindar dari suatu penyakit. Tips inilah sebagai informasi yang akurat dan dibutuhkan oleh ibu
rumah tangga, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Ibu rumah tangga di RT I
–III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan dengan adanya tayangan Dr. OZ versi
Indonesia di Trans TV mendapatkan pengetahuan dan informasi khususnya mengenai dunia kesehatan. Ditambah lagi dengan ancaman penyakit kanker yang
5
selalu menjadi musuh utama bagi stiap perempuan, membuat tayangan ini menjadi bermanfaat bagi mereka khususnya bagi ibu rumah tangga.
Beberapa hal dan kebiasaan sehari-hari dapat menjadi ancaman kesehatan. Beatrice dalam bukunya yang berjudul udara dan kesehatan anda memaparkan
banyak hal yang dapat mengancam kesehatan seperti, polusi yang sering timbul didalam rumah yaitu debu, asap rokok jika ada anggota keluarga perokok aktif,
senyawa organik yang mudah menguap pewangi, pelarut, pengusir serangga dll. Sebagai ibu rumah tangga, pengetahuan mengenai beberapa hal tersebut haruslah
diketahui dengan baik. Karena selain debu, berbagai contoh diatas merupakan zat kimia yang sering digunakan dan bersentuhan langsung dengan keseharian ibu
rumah tangga. Jika penggunaannya tidak tepat akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang cukup serius.
Ancaman kesehatan bagi ibu rumah tangga di RT I – III RW 01
Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan juga datang dari polusi udara yang lebih besar skalanya serta pencemaran di air sungai. Polusi
udara dengan skala besar yang dirasakan masyarakat dan ibu rumah tangga di kota Pasuruan tidak hanya berasal dari asap kendaraan bermotor. Sebagai salah
satu kota industri di Jawa Timur, banyak sekali pabrik – pabrik baik kecil mupun
besar yang berada diwilayah kota Pasuruan. Pabrik – pabrik inilah yang
menghasilkan limbah berupa polusi udara yang luar biasa mengganggu pernafasan serta sebagian dari pabrik tersebut memanfaatkan sungai sebagai
pembuangan limbahnya. Hasilnya dapat dirasakan dengan ketidaknyamanan
6
masyarakat dengan aroma limbah hasil produksi yang beraroma tidak sedap, serta kondisi air yang berubah warna ketika limbah produksi dibuang ke sungai.
Kondisi seperti ini yang dapat menimbulkan gejala sesak nafas jika polusi udara terus
– menerus dialami oleh masyarakat di kota Pasuruan dan ibu-ibu rumah tangga di RT I
– III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan pada khususnya. Selain itu, masih adanya warga yang
memanfaatkan aliran sungai sebagai pemenuhan kebutuahn seperti membuang air besar dan mencuci pakaian, hal ini dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan
berupa gatal-gatal sampai dengan kanker jika kulit mereka secara terus-menerus bersinggungan dengan limbah pabrik yang bercampur dengan air sungai.
Jika menengok kembali rutinitas ibu rumah tangga, kita akan menemukan kegiatan berupa masak memasak. Kegiatan memasak merupakan kegiatan dan
rutinitas yang dapat dikatakan sebagai kewajiban bagi kebanyakan ibu rumah tangga di Indonesia. Dalam sehari, ibu rumah tangga dapat melakukannya dua
hingga tiga kali dalam sehari sesuai dengan kebutuhan keluarga masing-masing. Namun, dalam proses memasak ini sering sekali ibu rumah tangga mengabaikan
beberapa hal mengenai kesehatan dalam proses membuat makanan, mulai dari kebersihan hingga sampai pada kualitas pemilihan makanan itu sendiri.
Makanan yang tidak bersih membawa banyak sekali bakteri, bakteri inilah yang akan menimbulkan gangguan pencernaan jika daya tahan tubuh tidak
bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya untuk melindungi tubuh. Kurang menjaga kebersihan makanan dalam hal ini sering sekali terjadi ketika ibu rumah
tangga akan memakan makanan yang bisa secara langsung dimakan tanpa ada
7
proses untuk memasaknya seperti, buah apel, buah jambu dan anggur. Makanan tersebut sepintas terlihat mata memang seolah bersih, namun sebelum dimakan
haruslah dibilas dengan air bersih karena banyak sekali bakteri yang menempel. Hal ini dikarenakan makanan tersebut telah tersentuh tangan orang lain dan
tangan kita sebelumny. Tangan itu sendiri merupakan bagian yang paling banyak terdapat bakteri karena memiliki peluang yang paling banyak untuk bersentuhan
langsung dengan benda lain seperti remot TV, gagang pintu, laptop, pisau, sapu yang jumlah bakterinya bahkan melebihi yang ada di closet kamar mandi.
Dalam proses memasak, terkadang ibu rumah tangga melupakan kandungan nilai gizi yang ada pada bahan makanan tersebut. Karena setiap bahan
makanan memiliki karakteristik dan nilai gizi yang berbeda-beda. Seperti tomat yang memiliki kandungan vitamin yang cukup banyak, namun memiliki
karakteristik yang mudah hancur. Dibandingkan dengan daging yang memiliki tekstur yang lebih kenyal dan padat tentu saja perlakuan dan cara memprosesnya
akan berbeda. Bahan makanan lain juga demikian harus mendapatkan porsi perhatian dalam mengolahnya dengan tepat. Karena jika bahan makanan yang
diolah dengan sembarangan akan berkurang nilai gizinya. Jika hal tersebut dilakukan setiap harinya malah akan berdampak pada kesehatan karena ibarat
tubuh hanya diberi asupan ampas tanpa adanya gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktivitas. Kesalahan dalam proses memasak inilah yang sering
kali diutarakan oleh dr. Ryan Thamrin dan dr. Reisa dalam acara Dr. OZ Indonesia kepada ibu-ibu rumah tangga agar lebih memperhatikan makanan yang
8
akan dimakan setiap harinya. Sehingga dapat menciptakan kehidupan yang lebih sehat tanpa ada permasalahan kesehatan yang sangat membebani kehidupan.
Selain pemicu munculnya penyakit yang biasa dilakukan didalam rumah, kondisi kesehatan sekitar luar rumah juga sangat perlu diperhatikan bagi ibu
rumah tangga di RT I – III RW 01 Kelurahan Krampyangan yaitu, ancaman
penyebaran virus HIV-AIDS yang sampai saat ini dunia ilmu kesehatan masih belum mendapatkan obatnya.
Dari data Ditjen PP PL Kemenkes RI tahun 2014, Provinsi Jawa Timur merupakan kawasan dengan catatan kasus HIV-AIDS terbesar ke-2 dari
seluruh Provinsi yang ada di Indonesia setelah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah total kasus paling banyak yaitu pengidap HIV 32,782 orang dan AIDS
7,477 orang. Data tersebut dikeluarkan oleh Ditjen PP PL Kemenkes RI pada Juni 2014 yang menyebutkan bahwa jumlah kasus HIV-AIDS di Jawa Timur ada
sebanyak 18,210 kasus HIV dan 8,976 kasus AIDS. Di kota Pasuruan baik kota maupun kabupaten, kasus HIV-AIDS setiap tahunnya semakin meningkat
jumlahnya. Data dari Dinas Kesehatan dan lembaga terkait dalam 5 tahun terakhir kota Pasuruan masuk dalam lima besar kota di Jawa Timur dengan
jumlah pengidap HIV-AIDS terbanyak, bahkan kota Pasuruan sempat berada di peringkat ketiga setelah kota Surabaya dan kota Malang pada tahun 2009.
Jumlah kasus HIV-AIDS di kota dan kabupaten Pasuruan secara umum tercatat dari tahun 1993 sd 2014 sebanyak 751 kasus dengan angka kematian
tercatat kurang lebih 116 kematian. Permasalahan mengenai penyebaram penyakit HIV-AIDS yang ada di Pasuruan Raya baik ditingkat kota maupun
9
kabupaten telah menjadi pemberitaan baik ditingkat lokal maupun tingkat nasional. Media - media cetak maupun elektronik telah beberapa kali
mengeluarkan pemberitaan mengenai banyaknya penderita HIV-AIDS di Kota Pasuruan. Seperti pemberitaan pada Surabaya POST pada tahun 2009 menulis
judul “Kota Santri Pasuruan Epidemi AIDS”. Pemberitaan ini menjadi sebuah kritikan serta sindiran kepada masyarakat
kota Pasuruan secara umum. Bahwa, seharusnya dengan sebutan kota santri dengan jumlah lembaga pendidikan dan pondok pesantren berbasis islami yang
semakin menjamur jumlahnya, kota Pasuruan dapat menekan catatan kasus HIV- AIDS yang setiap tahun jumlahnya dapat meningkat hingga 200 lebih dari
catatan kasus tahun sebelumnya. Belum lagi penyebaran para pekerja seks komersial PSK dari lokasi
porstitusi Doli Surabaya yang telah digusur pada pertengahan tahun 2014, semakin membuat kota-kota yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Surabaya
seperti kota Pasuruan menjadi imbas perpindahan para PSK. Diantara PSK yang berpindah dari Surabaya ke kota Pasuruan, masih banyak yang belum terdata
oleh Dinas Kesehatan. Hal ini yang akan semakin menambah permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan HIV-AIDS di Kota Pasuruan dimassa yang
akan datang khususnya bagi generasi muda dan generasi yang akan menjadi calon ibu rumah tangga dikemudian hari.
Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Antara Terpaan Tayangan Program Acara Dr. OZ Indonesia Di Trans
10
TV Dengan Pe rilaku Hidup Sehat” Studi Pada Ibu Rumah Tangga RT I - III RW
01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.
1.2 Rumusan Masalah