KORELASI ANTARA TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA Dr. OZ INDONESIA DI TRANS TV DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan)

(1)

KORELASI ANTARA TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA Dr.

OZ INDONESIA DI TRANS TV DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT

(Studi Pada Ibu Rumah Tangga RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

MUHAMMAD RIYADI 201010040311230

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa, sholawat serta salam kami limpahkan kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.

Dengan mengucap syukur kepada Illahi Robbi, atas segala nikmat dan karunia serta petunjuk yang telah diberikan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Korelasi Antara Terpaan Tayangan Program Acara Dr. OZ Indonesia Di Trans TV Dengan Perilaku Hidup Sehat (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan)”.

Sebagai awalan, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sangat tulus kepada Bapak Hariyadi dan Ibu Sumarmi selaku orang tua peneliti yang selalu memberikan perhatian, kepercayaan, semangat dan juga do’a yang berlimpah kepada penulis, terima kasih “kalian adalah orang tua terbaik”.

Skripsi ini peneliti susun sebagai salah satu syarat untuk dapat meraih gelar sarjana pada Program Studi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang,

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan didalamnya dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki. Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan adalah milik manusia.


(7)

Karena kekurangan itulah maka peneliti mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak sebagai bahan untuk lebih baik kedepannya .

Dengan selesainya skripsi ini, Peneliti menyampaikan terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi, kepada:

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si. selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Nurudin, S.Sos,. M.Si selaku Pembantu Dekan I serta menjadi dosen pembimbing.

3. Sugeng Winarno, S.Sos,. MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi serta menjadi dosen pembimbing.

4. Seluruh Dosen dan Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik universitas Muhammadiyah Malang.

5. Budiyono, SH. Selaku Lurah di Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan dan Seluruh Staff.

6. Bapak dan Ibu Ketua RT I, II, dan III Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan

7. Ibu-ibu Rumah Tangga di RT I, II, dan III Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan

8. Kedua kakak peneliti, serta seluruh anggota keluarga yang turut memotivasi agar skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan hasil dan harapan dari peneliti.

9. Teman Kuliah, Khususnya anak kelas IKOM D yang telah melengkapi keseharian peneliti selama ini.

10. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan terhadap penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu tanpa mengecilkan arti bantuannya.


(8)

Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Semoga Allah SWT membalas budi baik kepada kita semua serta melimpahkan segala karunia- Nya. Amin.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 27 April 2015


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

1.5 Tinjauan Pustaka ... 11

1.5.1 Komunikasi Massa ... 11

1.5.1.1 Pengertian dan Perkembangan Komunikasi Massa ... 11

1.5.1.2 Karakter Komunikasi Massa ... 13

1.5.1.3 Efek Komunikasi Massa ... 16

1.5.1.4 Televisi Sebagai Media Massa ... 18

1.5.1.5 Perilaku Hidup Sehat ... 20

1.5.1.6 Masyarakat Perkotaan ... 22

1.5.1.7 Teori Stimulus – Respon ... 23 xi


(10)

1.6 Hipotesis ... 24

1.7 Definisi Konseptual ... 25

1.8 Definisi Operasional ... 26

1.8.1 Variabel Independen ... 26

1.8.1.1 Terpaan Tayangan Program Acara Dr. OZ di Trans TV ... 26

1.8.2 Variabel Dependen ... 26

1.8.2.1 Perilaku Hidup Sehat ... 26

1.9 Metode Penelitian ... 27

1.9.1 Tipe Penelitian ... 27

1.9.2 Lokasi Penelitian ... 28

1.9.3 Populasi dan Sample ... 29

1.9.3.1 Populasi ... 29

1.9.3.2 Sampel ... 29

1.9.4 Waktu Penelitian ... 29

1.9.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30

1.9.5.2 Angket ... 30

1.10 Uji Instrumen ... 30

1.10.1 Uji Validitas ... 30

1.10.2 Uji Reliabilitas ... 31

1.11 Teknik Analisa Data ... 32

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN ... 34

2.1 Gambaran Umum Masyarakat Kelurahan Krampyangan... 34

2.1.1 Akses Media Massa dan Teknologi ... 34

2.2 Kependudukan ... 40

2.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

2.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kewarganegaraan ... 40

2.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 41

2.2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 43

2.2.5 Jumlah Keluarga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan ... 44

2.2.6 Perilaku Hidup Sehat ... 45

2.2.6.1 Status Gizi Balita ... 45

2.2.6.2 Perilaku Hidup Bersih ... 46 xii


(11)

2.2.6.3 Layanan Kesehatan di Kelurahan Krampyangan ... 46

2.2.6.4 Pilihan Sarana Pengobatan ... 47

2.2.6.5 Pola Makan ... 48

2.2.6.6 Sarana Olahraga Dapat Terjangkau ... 49

2.3 Tayangan Dr. OZ Indonesia Trans TV ... 50

2.3.1 Konsep Acara ... 50

2.3.2 Segmen Acara Dr. OZ Indonesia ... 51

2.3.2.1 Segmen pembukaan dan Perkenalan ... 51

2.3.2.2 Segmen Pembahasan Tema I dan Penjelasan ... 52

2.3.2.3 Segmen Pembahasan Tema II dan Penjelasan ... 52

2.3.2.4 Segmen Diskusi Dengan Pakar Kesehatan & Bintang Tamu ... 53

2.3.2.5 Segmen Game Tentang Kesehatan ... 53

2.3.2.6 Segmen Tanya Jawab ... 53

2.3.3 Tema dan Topik Bahasan Tayangan Dr. OZ Indonesia Trans TV ... 54

2.3.4 Tim Produksi Tayangan Dr. OZ Indonesia Trans TV ... 57

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 61

3.1 Penyajian Data ... 61

3.1.1 Identitas Responden ... 61

3.1.2 Deskripsi Jawaban Responden ... 63

3.1.2.1 Terpaan Tayangan Program Dr. OZ Indonesia ... 63

3.1.2.2 Perilaku Hidup Sehat ... 76

3.1.2.3 Hasil Uji Validitas ... 87

3.1.2.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 91

3.2 Analisis Data ... 92

3.2.1 Analisis Korelasi Penelitian ... 92

3.2.2 Analisis Data Angket dan Jawaban Responden ... 93

BAB IV PENUTUP ... 139

4.1 Kesimpulan ... 139

4.2 Saran ... 140

4.2.1 Secara Akademis ... 140 xiii


(12)

4.2.2 Secara Praktis ... 140

DAFTAR PUSTAKA ... 141

LAMPIRAN ... 143

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Teori S-O-R ... 24

Tabel 2.1 Teknologi Dan Sumber Informasi Secara Umum Dimiliki... 34

Tabel 2.2 Stasiun Televisi Secara Umum Dinikmati ... 35

Tabel 2.3 Stasiun Radio Secara Umum Dinikmati ... 37

Tabel 2.4 Media Cetak Secara Umum Dinikmati ... 38

Tabel 2.5 Provider Telekomunikasi Yang Bisa Digunakan Secara Umum ... 41

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk berdasarkan Kewarganegaraan ... 41

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian ... 41

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 43

Tabel 2.10 Jumlah Keluarga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan ... 44

Tabel 2.11 Status Gizi Balita ... 45

Tabel 2.12 Jumlah Kepemilikan WC Pada Penduduk ... 46

Tabel 2.13 jumlah Layanan Kesehatan ... 46

Tabel 2.14 Kebiasaan Berobat Bila Sakit ... 47

Tabel 2.15 Kebiasaan Makan Dalam Sehari ... 48

Tabel 2.16 Sarana Olahraga Terdekat ... 49

Tabel 2.17 Tema dan Topik Bahasan Tayangan Dr. OZ Indonesia Tahun 2014 ... 54

Tabel 2.18 Tim Produksi Tayangan Dr. OZ Indonesia ... 57

Tabel 3.1 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 61

Tabel 3.2-3.21 Deskripsi Jawaban Responten ... 64-86 Tabel 3.24 Hasil Uji Validitas ... 88

Tabel 3.25 Pedoman Pemberian Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 95

Tabel 3.26 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Item Pertanyaan ... 94 xiv


(13)

Daftar Lampiran

1. Ijin Penelitian Skripsi ... 143

2. Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia s/d Tahun 2014 Berdasarkan Provinsi ... 144

3. Angket Penelitian ... 145

4. Data Hasil Penelitian ... 150


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ed. Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Biagi, Shirley, 2010. MEDIA/IMPACT, ed.9. Jakarta: Salemba Humanika

Effendy, Onong Uchyana, 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Hamid, Farid & Budianto, Heri, 2011. Ilmu Komunikasi: Sekarang Dan Tantangan Massa Depan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Hamidi, 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press Istiany, Ari dan Rusilanti, 2013. Gizi Terapan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset Kriyantono, R, 2006. Teknik Praktisriset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

McQuail, Dennis, 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika

Mukono, 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press

Notoatmodjo, 2005. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Soyomukti, Nurani, 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: AR-RUZ Media Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Rakhmat, Jalaluddin, 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ---, 2012. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Trum Hunter Beatrice, 2006. Udara Dan Kesehatan Anda. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer


(15)

Non buku :

1. Arsip data Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan tahun 2014.

Sumber Internet :

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud. 2012. Ibu.

http://kbbi.web.id/ibu diakses pada 30 Juni 2014 pada pukul 08:00 WIB

Departemen Keuangan RI. 2014. Anggaran Kesehatan, 2009-2014.

http://www.anggaran.depkeu.go.id/dja/athumbs/apbn/KESEHATAN.pdf diakses

pada 27 Juni 2014 pukul 20:00 WIB

Fajriati, Rafni. 2015. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota. http://www.academia.edu/9004743/Masyarakat_Desa_dan_Masyarakat_Kota. diakses pada tanggal 20 Agustus 2014 pukul 19:00 WIB

Okezone.com. 2014.5 Kementerian dengan Alokasi Belanja Terbesar di 2014.

http://economy.okezone.com/read/2013/12/10/20/910042/5-kementerian-dengan-alokasi-belanja-terbesar-di-2014diakses pada tanggal 27 juni 2014 pukul 19:27

WIB

PT. Viva Media Baru. 2014. Kota Santri Pasuruan Epidemi AIDS.

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/110467kota_santri_pasuruan_epidemi_aids diakses pada tanggal 27 Juni 2014 pukul 21:10 WIB

Spirita. 2014. Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Berdasarkan Provinsi.

http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf diakses pada 27 Juni 2014 pukul 21:00 WIB

Trans. 2009. DR.OZ. http://www.mytrans.com/program/1/40/314/dr-oz diakses pada tanggal 27 Juni 2014 pukul 19:07 WIB


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi telah membuat banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dengan perkembangan teknologi, umat manusia saat ini dapat terhubung satu sama lain. Perubahan yang tejadi karena arus informasi, serta konten-konten yang disajikan melalui teknologi salah satunya berupa televisi. Televisi merupakan teknologi yang paling digemari saat ini, mayoritas masyarakaat di seluruh dunia maupun di Indonesia memanfaatkan televisi sebagai sumber informasi dan hiburan utamanya. Selain itu, dengan adanya televisi juga dapat meningkatkan kinerja dan mendorong berbagai kegiatan sehingga dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, akurat, dan efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Semua informasi dapat kita temukan dengan menonton televisi, baik informasi mengenai agama, keamanan, budaya, seni, peradaban, olah raga, memasak, ilmu pengetahuan, musik maupun informasi dunia kreatif yang dapat menginspirasi penikmatnya. Selain informasi yang disebutkan diatas, kita juga sering menyaksikan informasi yang membahas tentang kesehatan di televisi. Hal itu karena televisi mengerti kebutuhan pemirsanya khususnya bagi mereka yang ingin hidup sehat. Kesehatan merupakan harta yang paling berharga, banyak


(17)

2 orang mengeluarkan puluhan juta sampai dengan ratusan juta rupiah demi mendapatkan kondisi badan yang sehat jasmani.

Dengan adanya program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV, ibu rumah tangga tertolong secara biaya maupun efisiensi waktu untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan. Setidaknya masyarakat mendapatkan informasi secara murah mengenai berbagai macam jenis penyakit dan penyebabnya. Dengan menonton program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV, ibu rumah tangga dapat mendapatkan informasi langsung dari layar kaca televisi yang ada di rumah mereka masing - masing, selain itu mereka dapat menyaksikan acara tersebut sembari berkumpul dengan keluarga dan menyelesaikan pekerjaan rumah mereka seperti menyiapkan makan untuk keluarga, membersihkan rumah, menyetrika pakaian dll.

Tayangan Dr. OZ Indonesia waktu penayangannya setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 15:00-16.00 WIB. Program acara Dr. OZ Indonesia ini sendiri merupakan tayangan yang mengadobsi acara Dr. OZ Amerika. Dengan adanya tayangan Dr OZ Amerika, masyarakat di negara adikuasa tersebut berangsur-angsur dapat mengubah pola hidup sembarangan dengan pola hidup yang lebih sehat. Perilaku hidup sehat saat ini bukanlah sesuatu yang remeh lagi bagi masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga pada khususnya. Sejak dari dulu, sering sekali mendengar bahwasanya biaya untuk berobat ke rumah sakit atau sejenisnya cukup memakan biaya yang mahal, bahkan sangat mahal.

Mahalnya biaya kesehatan di Indonesia disebabkan beberapa faktor, faktor yang sering disebutkan di media massa yaitu mengenai kecilnya anggaran


(18)

3 yang dikeluarkan pemerintah dibidang kesehatan. Untuk masalah anggaran, Indonesia masih harus mengeluarkan biaya ekstra pada sarana lain seperti pendidikan, pembangunan, pertahanan, pekerjaan umum, kebudayaan setra bidang agama selain untuk menjamin kesehatan itu sendiri. Data dari Departemen Keuangan tahun 2014 menyebutkan, alokasi APBN pada tahun 2014 ditujukan untuk sektor kesehatan melalui kementerian kesehatan hanya mendapat 3,8% dari total APBN.

Jika saja anggaran untuk kesehatan dapat ditingkatkan menjadi 15% dari total APBN sesuai dengan patokan dari badan kesehatan dunia (WHO), bisa saja kualitas hidup masyarakat semakin tinggi dan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat meningkat. Karena masyarakat tidak banyak terbebani lagi jika nantinya mengalami sakit dan harus dirawat di rumah sakit baik negeri maupun swasta. kalaupun anggaran tersebut tidak dapat dialokasikan untuk bidang kesehatan sebanyak 15% dari total APBN karena kebutuhan yang harus ditanggung negara untuk kemajuan dibidang lainnya juga sangat tinggi, setidaknya ada peningkatan yang signifikan sebanyak minimal 5% dari APBN untuk sekedar meningkatkan layanan kesehatan yang juga menjadi keluhkan masyarakat Indonesia.

Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), Asuransi Kesehatan (ASKES), (BPJS Kesehatan) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan serta jasa asuransi swasta yang menjadi pilihan dari masyarakat saat ini. Karena jika tidak ada jaminan kesehatan seperti yang tersebutkan diatas, biaya yang mahal akan kita dapatkan jika berobat ke rumah sakit.


(19)

4 Tayangan Dr. OZ Indonesia di Trans TV dengan pembawa acaranya dr. Ryan Thamrin dan asistennya dr. Reisa Broto Asmoro memberikan informasi kesehatan dan solusi kesehatan disetiap topik bahasannya. Ditambah lagi dengan selalu mendatangkan pakar atau dokter ahli dibidangnya sesuai dengan pembahasan penyakit pada saat itu. Selain itu, program acara ini juga mendatangkan bintang tamu dari kalangan artis atau tokoh - tokoh terkemuka sebagai penunjang dan berbagi kisah pengalaman masing - masing mengenai masalah kesehatan. Tidak hanya berbincang - bincang saja dengan bintang tamu atau mengenai topik bahasan, dr. Ryan juga memberikan contoh melalui gambar, animasi, maupun alat berbentuk replika manusia. Seringkali dr. Ryan meminta penonton untuk turut berpartisipasi dalam memperagakan bagaimana suatu penyakit dapat muncul atau suatu penyakit dapat diminimalkan. Penjelasan yang di utarakan juga menggunakan kalimat yang sangat mudah dimengerti oleh pemirsanya. Selain mudah dimengerti, yang terpenting adalah penjelasan hingga bagian yang paling dasar dari suatu penyakit.

Diakhir penekanan akan hal yang disampaikan, dr. Ryan serta dr. Reisa Broto Asmoro juga memberikan tips dan cara - cara agar terhindar dari suatu penyakit. Tips inilah sebagai informasi yang akurat dan dibutuhkan oleh ibu rumah tangga, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Ibu rumah tangga di RT I–III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan dengan adanya tayangan Dr. OZ versi Indonesia di Trans TV mendapatkan pengetahuan dan informasi khususnya mengenai dunia kesehatan. Ditambah lagi dengan ancaman penyakit kanker yang


(20)

5 selalu menjadi musuh utama bagi stiap perempuan, membuat tayangan ini menjadi bermanfaat bagi mereka khususnya bagi ibu rumah tangga.

Beberapa hal dan kebiasaan sehari-hari dapat menjadi ancaman kesehatan. Beatrice dalam bukunya yang berjudul udara dan kesehatan anda memaparkan banyak hal yang dapat mengancam kesehatan seperti, polusi yang sering timbul didalam rumah yaitu debu, asap rokok (jika ada anggota keluarga perokok aktif), senyawa organik yang mudah menguap (pewangi, pelarut, pengusir serangga dll). Sebagai ibu rumah tangga, pengetahuan mengenai beberapa hal tersebut haruslah diketahui dengan baik. Karena selain debu, berbagai contoh diatas merupakan zat kimia yang sering digunakan dan bersentuhan langsung dengan keseharian ibu rumah tangga. Jika penggunaannya tidak tepat akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang cukup serius.

Ancaman kesehatan bagi ibu rumah tangga di RT I – III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan juga datang dari polusi udara yang lebih besar skalanya serta pencemaran di air sungai. Polusi udara dengan skala besar yang dirasakan masyarakat dan ibu rumah tangga di kota Pasuruan tidak hanya berasal dari asap kendaraan bermotor. Sebagai salah satu kota industri di Jawa Timur, banyak sekali pabrik – pabrik baik kecil mupun besar yang berada diwilayah kota Pasuruan. Pabrik – pabrik inilah yang menghasilkan limbah berupa polusi udara yang luar biasa mengganggu pernafasan serta sebagian dari pabrik tersebut memanfaatkan sungai sebagai pembuangan limbahnya. Hasilnya dapat dirasakan dengan ketidaknyamanan


(21)

6 masyarakat dengan aroma limbah hasil produksi yang beraroma tidak sedap, serta kondisi air yang berubah warna ketika limbah produksi dibuang ke sungai.

Kondisi seperti ini yang dapat menimbulkan gejala sesak nafas jika polusi udara terus – menerus dialami oleh masyarakat di kota Pasuruan dan ibu-ibu rumah tangga di RT I – III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan pada khususnya. Selain itu, masih adanya warga yang memanfaatkan aliran sungai sebagai pemenuhan kebutuahn seperti membuang air besar dan mencuci pakaian, hal ini dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan berupa gatal-gatal sampai dengan kanker jika kulit mereka secara terus-menerus bersinggungan dengan limbah pabrik yang bercampur dengan air sungai.

Jika menengok kembali rutinitas ibu rumah tangga, kita akan menemukan kegiatan berupa masak memasak. Kegiatan memasak merupakan kegiatan dan rutinitas yang dapat dikatakan sebagai kewajiban bagi kebanyakan ibu rumah tangga di Indonesia. Dalam sehari, ibu rumah tangga dapat melakukannya dua hingga tiga kali dalam sehari sesuai dengan kebutuhan keluarga masing-masing. Namun, dalam proses memasak ini sering sekali ibu rumah tangga mengabaikan beberapa hal mengenai kesehatan dalam proses membuat makanan, mulai dari kebersihan hingga sampai pada kualitas pemilihan makanan itu sendiri.

Makanan yang tidak bersih membawa banyak sekali bakteri, bakteri inilah yang akan menimbulkan gangguan pencernaan jika daya tahan tubuh tidak bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya untuk melindungi tubuh. Kurang menjaga kebersihan makanan dalam hal ini sering sekali terjadi ketika ibu rumah tangga akan memakan makanan yang bisa secara langsung dimakan tanpa ada


(22)

7 proses untuk memasaknya seperti, buah apel, buah jambu dan anggur. Makanan tersebut sepintas terlihat mata memang seolah bersih, namun sebelum dimakan haruslah dibilas dengan air bersih karena banyak sekali bakteri yang menempel. Hal ini dikarenakan makanan tersebut telah tersentuh tangan orang lain dan tangan kita sebelumny. Tangan itu sendiri merupakan bagian yang paling banyak terdapat bakteri karena memiliki peluang yang paling banyak untuk bersentuhan langsung dengan benda lain seperti remot TV, gagang pintu, laptop, pisau, sapu yang jumlah bakterinya bahkan melebihi yang ada di closet kamar mandi.

Dalam proses memasak, terkadang ibu rumah tangga melupakan kandungan nilai gizi yang ada pada bahan makanan tersebut. Karena setiap bahan makanan memiliki karakteristik dan nilai gizi yang berbeda-beda. Seperti tomat yang memiliki kandungan vitamin yang cukup banyak, namun memiliki karakteristik yang mudah hancur. Dibandingkan dengan daging yang memiliki tekstur yang lebih kenyal dan padat tentu saja perlakuan dan cara memprosesnya akan berbeda. Bahan makanan lain juga demikian harus mendapatkan porsi perhatian dalam mengolahnya dengan tepat. Karena jika bahan makanan yang diolah dengan sembarangan akan berkurang nilai gizinya. Jika hal tersebut dilakukan setiap harinya malah akan berdampak pada kesehatan karena ibarat tubuh hanya diberi asupan ampas tanpa adanya gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk beraktivitas. Kesalahan dalam proses memasak inilah yang sering kali diutarakan oleh dr. Ryan Thamrin dan dr. Reisa dalam acara Dr. OZ Indonesia kepada ibu-ibu rumah tangga agar lebih memperhatikan makanan yang


(23)

8 akan dimakan setiap harinya. Sehingga dapat menciptakan kehidupan yang lebih sehat tanpa ada permasalahan kesehatan yang sangat membebani kehidupan.

Selain pemicu munculnya penyakit yang biasa dilakukan didalam rumah, kondisi kesehatan sekitar (luar rumah) juga sangat perlu diperhatikan bagi ibu rumah tangga di RT I – III RW 01 Kelurahan Krampyangan yaitu, ancaman penyebaran virus HIV-AIDS yang sampai saat ini dunia ilmu kesehatan masih belum mendapatkan obatnya.

Dari data Ditjen PP & PL Kemenkes RI tahun 2014, Provinsi Jawa Timur merupakan kawasan dengan catatan kasus HIV-AIDS terbesar ke-2 dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia setelah Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah total kasus paling banyak yaitu pengidap HIV 32,782 orang dan AIDS 7,477 orang. Data tersebut dikeluarkan oleh Ditjen PP & PL Kemenkes RI pada Juni 2014 yang menyebutkan bahwa jumlah kasus HIV-AIDS di Jawa Timur ada sebanyak 18,210 kasus HIV dan 8,976 kasus AIDS. Di kota Pasuruan baik kota maupun kabupaten, kasus HIV-AIDS setiap tahunnya semakin meningkat jumlahnya. Data dari Dinas Kesehatan dan lembaga terkait dalam 5 tahun terakhir kota Pasuruan masuk dalam lima besar kota di Jawa Timur dengan jumlah pengidap HIV-AIDS terbanyak, bahkan kota Pasuruan sempat berada di peringkat ketiga setelah kota Surabaya dan kota Malang pada tahun 2009.

Jumlah kasus HIV-AIDS di kota dan kabupaten Pasuruan secara umum tercatat dari tahun 1993 s/d 2014 sebanyak 751 kasus dengan angka kematian tercatat kurang lebih 116 kematian. Permasalahan mengenai penyebaram penyakit HIV-AIDS yang ada di Pasuruan Raya baik ditingkat kota maupun


(24)

9 kabupaten telah menjadi pemberitaan baik ditingkat lokal maupun tingkat nasional. Media - media cetak maupun elektronik telah beberapa kali mengeluarkan pemberitaan mengenai banyaknya penderita HIV-AIDS di Kota Pasuruan. Seperti pemberitaan pada Surabaya POST pada tahun 2009 menulis judul “Kota Santri Pasuruan Epidemi AIDS”.

Pemberitaan ini menjadi sebuah kritikan serta sindiran kepada masyarakat kota Pasuruan secara umum. Bahwa, seharusnya dengan sebutan kota santri dengan jumlah lembaga pendidikan dan pondok pesantren berbasis islami yang semakin menjamur jumlahnya, kota Pasuruan dapat menekan catatan kasus HIV-AIDS yang setiap tahun jumlahnya dapat meningkat hingga 200% lebih dari catatan kasus tahun sebelumnya.

Belum lagi penyebaran para pekerja seks komersial (PSK) dari lokasi porstitusi Doli Surabaya yang telah digusur pada pertengahan tahun 2014, semakin membuat kota-kota yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Surabaya seperti kota Pasuruan menjadi imbas perpindahan para PSK. Diantara PSK yang berpindah dari Surabaya ke kota Pasuruan, masih banyak yang belum terdata oleh Dinas Kesehatan. Hal ini yang akan semakin menambah permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan HIV-AIDS di Kota Pasuruan dimassa yang akan datang khususnya bagi generasi muda dan generasi yang akan menjadi calon ibu rumah tangga dikemudian hari.

Untuk itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Antara Terpaan Tayangan Program Acara Dr. OZ Indonesia Di Trans


(25)

10 TV Dengan Perilaku Hidup Sehat” (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan).

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian yang ada di latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Adakah korelasi antara terpaan tayangan program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV dengan perilaku hidup sehat ibu rumah tangga RT I – III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara terpaan tayangan program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV dengan prilaku hidup sehat ibu rumah tangga RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis

Penelitian ini dapat menjadi referansi bagi banyak pihak, khususnya bagi mahasiswa ilmu komunikasi yang ingin melakukan penelitian tentang korelasi antara tayangan program acara televisi terhadap perilaku penontonnya.


(26)

11 1.4.2 Kegunaan Praktis

Dapat digunakan sebagai masukan bagi setiap orang. Khususnya bagi ibu rumah tangga RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, bahwa menjalankan pola hidup sehat bukanlah aktivitas yang menyulitkan, karena pada saat ini kita dapat mendapat informasi tentang kesehatan dengan cara yang sangat mudah hanya melalui layar televisi lewat program acara kesehatan yang ditayangkan seperti acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV.

1.5 Tinjauan Puastaka 1.5.1 Komunikasi Massa

1.5.1.1 Pengertian dan Perkembangan Komunikasi Massa

Komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. (Rakhmat dalam Winarni, 2003: 6).

Perkembangan komunikasi massa telah berlangsung jauh sebelum adanya media elektronik dan media cetak muncul. (De Fleur dalam Winarni, 2003:6 s/d 8) Membagi perkembangan komunikasi massa dalam beberapa tahapan yaitu:

a. Abad penggunaan isyarat dan lambang-lambang

Pada massa ini, manusia mengenal cara-cara yang yang masih sangat sederhana dengan menggunakan isyarat atau tanda-tanda, serta


(27)

lambang-12 lambang yang diciptakan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Manusia pada saat itu belum dapat berkomunikasi melalui percakapan dengan bahasa, karena belum adanya pengaturan sistem bunyi dan sistem berbahasa.

Cara berkomunikasi dilakukan dengan cara gerakan tangan, volume suara atau tanda-tanda yang disepakati untuk kemudian dipertahankan sehingga mampu dijadikan alat mempertukarkan informasi yang berkaitan dengan keperluan mereka.

b.Abad berbicara dan penggunaan bahasa

Kurang lebih 300.000 tahun sampai dengan 200.000 tahun Sebelum Masehi mulai lahir manusia dengan kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu (HOMOSAPIENS). Namun, penggunaan media berbicara itu belum diubah dalam bentuk perlambangan bahasa.Misal huruf yang mewakili satu konsep bunyi ujaran. c. Abad penggunaan media tulisan

Kurang lebih 5000 tahun Sebelum Masehi manusia mulai memasuki abad yang mengenal dan menggunakan media komunikasi tulisan. Hal ini ditandai dengan penemuan beberapa tulisan di beberapa tempat, seperti di Cina, Mesir, dan mesopotamia.

Penemuan tersebut berkaitan dengan masa dimana penyampaian pesan menggunakan media gambar, diperkenalkannya sistem bunyi ujaran dalam bentuk perlambangan bahasa serta, diperkenalkannya huruf-huruf yang terdapat pada peradaban Mesir kuno.


(28)

13 Penemuan mesin cetak pertama di kota Mainz, Jerman oleh John Guttenberg pada tahun 1455 dianggap sebagai awal lahirnya istilah komunikasi massa. Karena dengan teknologi yang satu ini manusia akhirnya dapat memperbanyak pesannya kepada khalayak luas dengan mengandalkan salah satu sifat komunikasi massa yakni perbanyakan pesan melalui perbanyakan media.

Pada dasawarsa awal abad ke-20, komunikasi massa semakin meluas ketika adanya radio mulai digunakan secara masal. Kemudian disusul dengan televisi pada dekade berikutnya. Pada awal masa adanya televisi sebagai konsumsi publik secara umum, masyarakat di berbagai penjuru dunia merasakan dampak dari media massa yang ada pada saat itu, dengan munculnya pesan-pesan propaganda dari negara-negara yang maju melalui media kepada semua masyarakat yang ada di penjuru dunia. Saat ini, kita memasuki era telekomunikasi dengan digunakannya sistem satelit ruang angkasa dan jaringan komputer.

1.5.1.2 Karakter Komunikasi Massa

Seabagai bentuk komunikasi massa media massa memiliki karakter yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:

a. Publisitas

Bahwa media massa adalah produk pesan dan informasi yang disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak, massa;

Adanya pesan dan informasi yang menarik tidak akan lepas dari media massa, karena dengan pesan-pesan inilah media massa menjadi sumber dan


(29)

14 pencarian informasi bagi masyarakat luas atau khalayak. Semakin menarik isi pesan media massa, semakin banyak khalayak yang menikmatinya serta akan semakin banyak pula pemasukan media massa tersebut dari dana sponsor yang menyokong keuangannya.

b. Universalitas

Bahwa pesannya bersifat umum dan tidak dibatasai pada tema-tema khusus, berisi segala aspek kehidupan, dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum);

Karakter universalitas dalam media massa menjadikan media massa itu sendiri seolah tidak terbatas ruang dan waktu, karena dengan tidak adanya tema khusus media massa bebas untuk menggali informasi apapun itu tak terkecuali dari benda-benda mati sekalipun. Hal ini dikarenakan ilmu pengetahuan manusia tidak terbatas pada sesuatu yang bernyawa, benda mati juga memiliki sisi unik yang mampu di pelajari serta fenomena alam yang muncul tidak henti-hentinya membuat penasaran banyak orang. Masih ada alam semesta yang misterius dan tak terbatas jaraknya, khalayak luas dalam hal ini masih terus menunggu – nunggu penemuan fenomena baru yang ada di luar angkasa yang belum banyak di ketahui oleh manusia.

c. Perioditas

waktu terbit atau tayangnya bersifat tatap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. Perioditas membuat media massa memiliki penikmat tersendiri, karena hal inilah yang semakin menambah nilai


(30)

15 penasaran dan ingin tahu. Contohnya majalah olahraga khusus sepak bola yang hanya terbit pada hari rabu, menjadikan penikmat majalah tersebut akan menunggu dengan rasa penasaran sampai pada hari rabu selanjutnya untuk dapat menikmati informasi tentang sepak bola.

d. Kontinuitas

Artinya berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan periode tayang, mengudara atau jadwal tebit serta jadwal yang jelas dan tayangan menarik tak akan lepas dari media massa, karena tanpa ada jadwal tayang atau terbit yang jelas periodenya membuat penikmat media massa akan berpindah untuk menikmati media massa lainnya yang lebih jelas periodenya. Periode tayang ini juga yang menggambarkan nilai profesionalitas media massa tersebut, hal ini dikarenakan masyarakat tidak akan merasa di permainkan jika jadwal tayang atau terbit jelas periode waktunya.

e. Aktualitas

Berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik.

Aktualitas menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu oleh khalayak. Hal ini dikarenakan khalayak tidak ingin tertinggal dalam hal informasi terbaru, jika media massa tidak mempublikasikan hal-hal yang tidak baru dapat membuat penikmatnya bosan dan terkesan monoton karena informasi yang disajikan sudah terlebih dahulu diketahui (Soyomukti. 2012:199).


(31)

16 1.5.1.3 Efek komunikasi Massa

Rata - rata orang menghabiskan lebih banyak waktu dengan menggunakan media daripada tidak menggunakan media (Veronis, Suhler, Stevenson dalam Biagi, 2010:5). Dengan permintaan konsumsi media yang cukup besar, efek timbul akibat perpindahan informasi atau konten media dari komunikator kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek dapat melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis dari mengkonsumsi media massa.

Komunikasi massa diklasifikasikan menjadi efek kognitif (cognitive effect), efek afektif (affective effect) dan efek konatif atau yang sering disebut sebagai efek behavioral (Rakhmat, 2003:318). Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas. Ketika khalayak tidak mengetahui bahwasanya gelaran empat tahunan piala dunia diselenggarakan di negara Brasil, berita pada media cetak atau elektronik mengabarkan hal tersebut. Sehingga khalayak tidak merasa kebingungan tentang kapan dan dimana piala dunia diselenggarakan, bahkan informasi yang diterima akan semakin lengkap dengan pembahasan dari sisi-sisi lain dari penyelenggaraannya. Arus informasi tidak hanya merujuk pada satu hal saja, namun meliputi seluruh aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, agama, sosial budaya dan sebagainya. Contoh pesan komunikasi melalui media massa yang menimbulkan efek kognitif antara lain: berita, tajuk rencana, acara penerangan, acara pendidikan dan sebagainya.


(32)

17 Efek afektif berkaitan dengan perasaan, efek ini diakibatkan karena mengkonsumsi media massa seperti menonton televisi, mendengarkan radio, membaca koran atau majalah, sehingga muncul perasaan tertentu dari khalayak. Efek perasaan yang timbul akibat media massa seperti ketakutan sehingga merinding, lucu sehingga tertawa terbahak - bahak, sedih sehingga mengeluarkan air mata dan lain - lain. Adapula perasaan yang muncul di dalam hati, misalnya: perasaan benci, kesal, kecewa, marah, sinis, gemas, sayang dan sebagainya. Perasaan yang timbul ketika mengkonsumsi sebuah media merupakan dampak yang pasti terjadi, karena media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi khalayak luas baik melalui suara, gambar, tulisan, maupun foto. Contoh media konten media massa yang dapat mempengaruhi khalayak dan menimbulkan efek afektif antara lain: drama film, foto, cerita bergambar, sajak, sandiwara radio, drama televisi dan lain-lain.

Efek konatif bersangkutan dengan niat, upaya, tekat, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan. Hubungannya dengan efek behavioral karena efek konatif berbentuk perilaku, sehingga sering terdengar bahwa efek konatif sama dengan efek behavioral. Efek konatif muncul setelah efek kognitif dan efek afektif, artinya efek konatif tidak berdampak secara langsung ketika khalayak mengkonsumsi media massa, melainkan diawali oleh efek kognitif dan efek afektif.


(33)

18 1.5.1.4 Televisi Sebagai Media Massa

Televisi sebagai media massa artinya televisi merupakan tontonan umum yang dapat dinikmati oleh semua orang. Khalayak yang menikmati televisi tidak terbatas oleh usia, jadi semua orang baik tua, muda, anak-anak, laki-laki, perempuan dapat menikmati tontonan yang ditayangkan oleh televisi.

Daya tarik dari televisi sangat kuat, sehingga memiliki pengaruh paling tinggi dibandingkan dengan pengaruh dari radio serta media cetak. Penyampaian dalam televisi itu sendiri merupakan perpaduan antara suara, gambar bergerak, serta warna dan efek pendukung yang muncul secara bersamaan dan saling mengisi dan melengkapi antara satu dengan sama lain. Sehingga khalayak penonton tidak membutuhkan lagi daya imajinasi untuk memahami apa yang sedang ditayangkan didalamnya. Televisi juga dapat dinikmati hanya dari dalam rumah saja tanpa harus kita bepergian, sehingga menonton televisi dapat dilakukan dengan suasana nyaman dan seaman mungkin di rumah dengan berbagai acara hiburan di dalamnya.

Selain banyaknya keunggulannya, televisi juga memiliki kelemahan. Pesan yang disampaikan dalam televisi bersifat sepintas saja. Hal ini karena ketika kita telah menonton televisi, belum tentu kita mendapatkan konten yang sama persis dengan apa yang ditonton pada sebelumnya. Karena tayangan dalam televisi akan selalu berubah-ubah dengan sesuatu yang lebih baru dan jarang sekali untuk mengulangi apa yang telah ditayangkan sebelumnya.


(34)

19 Banyak alasan yang melatar belakangi seseorang untuk menikmati tayangan yang disajikan oleh televisi sebagai media massa. Adapun alasan mengapa seseorang menonton televisi menurut McQuail (2011: 175) yaitu: a. Pengalihan: Melarikan diri dari rutinitas atau masalah sebagai pelepasan

emosi.

b. Hubungan personal: Kegunaan sosial, Pertemanan.

c. Identitas pribadi: rujukan-sendiri, eksplorasi realitas, penguatan nilai. d. Pengawasan: (bentuk pencarian informasi).

Televisi sebagai media massa sangat dirasakan fungsinya oleh masyarakat Indonesia beberapa waktu yang lalu yaitu ketika proses kampanye untuk memperebutkan kursi presiden republik Indonesia periode 2014 - 2019. Stasiun televisi pada saat itu beramai-ramai menayangkan berita maupun informasi berupa profil dari kandidat calon presiden mulai dari pendidikan, garis keturunan, dan jenjang karir dari calon presiden.

Berita dan informasi meupakan hal pokok yang harus dimiliki oleh media massa (Nurudin, 2007:101). Tak hanya itu, Iklan kampanye yang muncul juga tidak ada henti-hentinya menghiasi layar kaca televisi untuk mengajak masyarakat dari Sabang sampai Merauke memilih salah satu calon presiden.

Ketika proses kampanye televisi sebagai media massa sangat dirasakan penting ketika untuk pertama kalinya diadakan dialok serta penyampaian visi dan misi dari setiap calon presiden melalui acara depat kebangsaan. Khalayak luas baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri bisa secara langsung


(35)

20 mendengarkan dan mengamati program-program yang akan di laksanakan calon presiden ketika nantinya telah terpilih.

Banyak opini-opini yang muncul ketika tayangan dialog, iklan, dan acara debat selesai ditayangkan di televisi. Opini maupun tanggapan dari masyarakat luas yang bermunculan inilah semakin membuat dinamika perpolitikan di Indonesia membuka babak baru dengan televisi sebagai media massa sebagai motor penggeraknya. Tak hanya itu, masyarakat Indonesia kini menjadi turut aktif dalam dunia politik contohnya seperti banyaknya postingan yang muncul pada blog-blog pribadi setelah menonton calon presiden menyampaikan visi-misi dan ditayangkan di televisi.

Hal ini dapat diartikan bahwasanya masyarakat sudah sangat kritis menanggapi tayangan yang muncul dilayar kaca televisi, televisi dapat mengkontruksi aspek kehidupan baik dari sikap sampai dengan tingkah laku.

1.5.1.5 Perilaku Hidup Sehat

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk mencegah penyakit, perawatan kebersihan diri, dan penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi (Sarwono, dalam Sunaryo 2004:19). Artinya, perilaku hidup sehat merupakan tingkah laku atau tindakan yang telah menjadi kebiasaan untuk senantiasa menjaga kondisi tubuh agar tetap dalam keadaan sehat.


(36)

21 Dalam perkembangannya mengenai pembahasan perilaku hidup sehat, Becker (dalam Notoatmojo 2005:47) menyebutkan tentang berbagai kegiatan yang dapat digolongkan sebagai perilaku hidup sehat antara lain:

a. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini adalah pola makan sehari-hari yang memenuhi kebutuhan tubuh baik menurut jumlahnya (kuantitas), maupun jenisnya (kualitas).

b. Kegiatan fisik secara teratur dan cukup. Kegiatan fisik disini tidak harus olah raga. Bagi seseorang yang pekerjaannya sudah memenuhi gerakan-gerakan fisik secara rutin dan teratur, sebenarnya sudah dapat dikategorikan berolah raga secara teratur.

c. Tidak merokok dan meminum minuman keras serta menggunakan narkoba. Merokok adalah kebiasaan yang kurang sehat, namun di Indonesia jumlah perokok cenderung meningkat. Hampir 50% pria dewasa di Indonesia adalah perokok. Sedangkan peminum minuman keras dan penggunaan narkoba meskipun masih rendah (sekitar 1,0%), tetapi semakin meningkat.

d. Istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup bukan saja berguna untuk memelihara kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental. Dengan berkembangnya iptek dewasa ini, juga memacu orang untuk meningkatkan kehidupannya, baik dibidang sosial dan ekonomi yang akhirnya mendorong orang bersangkutan untuk bekerja keras tanpa menghiraukan beban fisik dan mentalnya. Istirahat yang cukup adalah kebutuhan dasar menusia untuk mempertahankan kesehatannya.


(37)

22 e. Pengendalian dan manajemen stress. Stress adalah bagian dari kehidupan

semua orang, tanpa pandang bulu. Semua orang terlepas dari tingkat sosial, ekonomi, jabatan atau kedudukan, dan sebagainya mengalami stress. Stress tidak dapat dihindari oleh siapa saja, namun yang dapat dilakukan adalah mengatasi, mengendalikan atau mengelola stress tersebut agar tidak mengakibatkan gangguan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental (rohani).

f. Perilaku atau gaya hidup positif yang lain untuk kesehatan. Inti dari perilaku ini adalah tindakan atau perilaku seseorang, agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan masalah kesehatan, termasuk perilaku untuk meningkatkan kesehatan.

1.5.1.6 Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Adapun beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota dalam (Fajriati, 2015: 1 s/d 2) yaitu :

1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan didesa.

2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.


(38)

23 mempunyai batas-batas yang nyata.

4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.

5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.

6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.

7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

1.5.1.7 Teori Stimulus-Organisme-Response (S-O-R)

Disebutkan dalam Effendi (2003: 254 s/d 255) menyebutkan bahwa teori stimulus – organisme – response ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan. Karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia dan jiwanya meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognitif, afektif, dan konatif.

Teori ini menjelaskan pengaruh yang terjadi ketika khalayak atau individu menerima pesan (stimulus) dari komunikator sebagai akibat dari proses komunikasi. Tingkat pengaruh yang di hasilkan tergantung pada besar kecilnya isi pesan (stimulus) yang diberikan, serta seberapa perhatian dan pemahaman dari penerima pesan. Hal tersebut dapat digambarkan pada bagan dibawah ini.


(39)

24 Tabel 1.1

Bagan Teori S-O-R

Gambar diatas menunjukkan perubahan sikap yang bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Seperti yang terlihat pada bagan, terdapat tiga unsur yaitu stimulus (S) merupakan pesan, organisme (O) adalah pihak yang menerima pesan receiver, dan respon (R) adalah akibat atau pengaruh yang terjadi dinyatakan dengan tindakan terhadap pesan setelah proses perhatian, peengertian dan penerimaan yang dilakukan receiver (Effendi, 2003:255 s/d 256).

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara dan perlu pembuktian kebenarannya terhadap permasalahan penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh oleh pengumpulan data (Arikunto,2010:110)

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha (Hipotesis Kerja) = Ada korelasi antara terpaan tayangan pada program acara DR. OZ Indonesia di Trans TV terhadap prilaku hidup sehat

STIMULUS

ORGANISME -PERHATIAN -PENGERTIAN -PENERIMAAN

RESPONSE (PERUBAHAN


(40)

25 Ho (Hipotesis nol) = Tidak ada korelasi antara terpaan tayangan pada

program acara DR. OZ Indonesia di Trans TV terhadap prilaku hidup sehat.

1.7 Definisi Konseptual

Bertujuan untuk menyamakan pemahaman terhadap konsep dan permasalahan yang akan diteliti. Sehingga tidak ada kebingungan mengenai pengertian yang dapat menjadikan penelitian tidak terarah dan jauh dari permasalahan yang akan diteliti.

a. Terpaan media

Terpaan media adalah banyaknya informasi yang diperoleh melalui media, yang meliputi frekuensi, atensi dan durasi penggunaan pada setiap jenis media yang digunakan (Rakhmat 2012:66).

b. Perilaku hidup sehat

Perilaku hidup sehat merupakan tingkah laku atau tindakan yang telah menjadi kebiasaan untuk senantiasa menjaga kondisi tubuh agar tetap dalam keadaan sehat.

c. Ibu rumah tangga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu rumah tangga dapat diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga, atau dengan pengetian lain ibu rumah tangga merupakan seorang istri (ibu) yang hanya mengurusi berbagai pekerjaan dalam rumah tangga/tidak bekerja di kantor (BPPB Kemendikbud, 2012).


(41)

26 1.8 Definisi Operasional

1.8.1 Variabel Independent (X)

1.8.1.1 Terpaan Tayangan Program Acara DR.OZ di Trans TV

Program acara DR. OZ Indonesia disini adalah sebuah program acara yang berisi tentaang berita atau informasi mengenai dunia medis yang berhubungan dengan kesehatan. Program acara ini hadir setiap hari Sabtu dan Minggu pada pukul 15.00 WIB. Program acara tersebut memberikan manfaat mengenai berita dan informasi kepada masyarakat khususnya ibu – ibu rumah tangga sebagai target audience program tersebut yang membutuhkan pengetahuan lebih tentang menjaga kesehatan dan cara untuk mengatasi masalah kesehatan. Indikatornya adalah :

a. Frekuensi ibu rumah tangga menonton tayangan program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV.

b. Intensitas ibu rumah dalam menonton tayangan program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV.

c. Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga terhadap tayangan Dr. OZ Indonesia di trans TV.

d. Daya tarik tayangan program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV.

1.8.2 Variabel Dependent (Y) 1.8.2.1 Prilaku Hidup Sehat

Prilaku hidup sehat adalah suatu sikap yang sudah menjadi kebiasaan untuk senantiasa menjaga kondisi tubuh agar tetap dalam keadaan sehat.


(42)

27 Indikatornya adalah:

a. Menerapkan perilaku hidup sehat dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi

b. Lebih memperhatikan segala hal yang berhubungan dengan kesehatan c. Lebih menyadari pentingnya hidup sehat

d. Mempunyai pengetahuan lebih tentang mengetasi masalah kesehatan.

1.9 Metode Penelitian

Awal mula dari sebuah penelitian yaitu dari sebuah masalah dan diakhiri dengan memberikan jawaban atas masalah tersebut. Untuk menjawab masalah-masalah yang sedang diteliti diperlukan suatu metode tertentu. Adapun dalam masalah ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut:

1.9.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif yang pengumpulan datanya disajikan dalam bentuk data dan angka-angka. Dalam penelitian kuantitatif, hasil penelitian melalui sampel digunakan sebagai perwakilan atau dapat diberlakukan untuk populasi (Arikunto,2010:27 s/d 28). Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatif, dengan pendekatan asosiatif karena bermaksud untuk menjelaskan hubungan antara variabel x dan y. Kemudian penyajiannya datanya dalam bentuk interval (Sugiyono,2012:25 s/d 26). Pemilihan terhadap masing-masing jawaban responden pada pertanyaan


(43)

28 dalam angket untuk jawaban (a) diberi skor 5, untuk jawaban (b) diberi skor 4, untuk jawaban skor (c) diberi skor 3, sedangkan (d) diberi skor 2, dan (e) diberi skor 1.

1.9.2 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini akan dilakukan pada ibu rumah tangga di wilayah RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan. Lokasi ini dipilih berdasarkan observasi awal, masih ada warga yang menderita penyakit kelas berat atau membahayakan seperti penyakit jantung, liver (hati) dan ginjal yang disebabkan oleh berbagai faktor kesehatan. Disisi lain bahan baku konsumsi serta makan yang beredar di pasaran saat ini, baik dilokasi penelitian maupun disekitar lokasi penelitian masih sangat rentan mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak diketahui oleh ibu-ibu rumah tangga. Disamping itu, serta kebiasaan yang secara tidak sadar merupakan hal yang tidak menyehatkan. Kondisi sosial di lingkungan Kota Pasuruan saat ini semakin terancam oleh para PSK (Pekerja Seks Komersial) terjangkit virus HIV-AIDS yang belum terdata oleh Dinas kesehatan dan lembaga lainnya. Para pekerja seks komersial tersebut berpindah tempat akibat ditutupnya lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yaitu Doli, Surabaya.


(44)

29 1.9.3 Populasi dan Sampel

1.9.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:61). Populasi dalam penelitian ini ibu tangga di RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, yang telah menonton acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV periode Juni – Agustus 2014 dan yang mengaku minimal 15 kali menonton dalam sebulan. Sehingga berdasarkan pra-survey ditemukan jumlah populasi 30 orang.

1.9.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2012:62). Dari jumlah populasi sebanyak 30 orang ibu rumah tangga, penentuan sampling dengan menggunakan teknik total sampling. Sehingga sampling dalam penelitian ini ditetapkan berjumlah 30 orang ibu rumah tangga RT I–III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

1.9.4 Waktu Penelitian


(45)

30 1.9.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.9.5.1 Angket

Teknik ini merupakan upaya yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data melalui pembuatan daftar pertanyaan dengan jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti (Hamidi, 2010:140). Tujuannya adalah mengetahui dan mendapatkan informasi tentang sikap dan pendapat yang lebih mendalam dari responden. Data yang didapatkan merupakan informasi yang menyeluruh mengenai pengaruh terpaan tayangan pada program acara DR. OZ Indonesia di Trans TV terhadap perilaku hidup sehat ibu rumah tangga di Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

1.10 Uji Instrumen 1.10.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2012:348). Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan teknik korelasi produk momen (Arikunto, 2010: 213).


(46)

31 Dimana :

r

xy = indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan

x = X - X y = Y - Y

X = skor rata-rata dari X Y = Skor rata-rata dari Y

1.10.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel (dapat dipercaya) apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama (Arikunto, 2010:221).

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :





2

2 11

1

1

b b

k

k

r

Keterangan:

2 2

y

x

xy

r

xy


(47)

32 r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

b

 = Jumlah varians butir

2

b

 = Varians total (Arikunto, 2010:239)

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Setelah dilakukan pengujian terhadap data maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh adalah valid dan reliabel sehingga proses analisis berikutnya dapat dilanjutkan.

1.11 Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh sebelum disajikan dalam bentuk informasi akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono, 2012:29).

Langkah awal untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah pembuatan tabel distribusi jawaban responden. Tabel distribusi jawaban tersebut digunakan untuk melihat skor-skor dari setiap butir soal kemudian skor-skor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan skor total. Setelah membuat tabel distribusi jawaban atau tabulasi silang, maka langkah selanjutnya adalah


(48)

33 penyusunan distribusi frekwensi.

Untuk mengetahui korelasi antara terpaan tayangan program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV terhadap prilaku hidup sehat ibu rumah tangga RT I – III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan digunakan analisis korelasi dengan rumus sebagai berikut: (Sugiyono, 2012:228).

Dimana :

xy

r = Korelasi antara variabel x dengan y

x =

y =

2 2

y

x

x y

r

xy

xix


(1)

28 dalam angket untuk jawaban (a) diberi skor 5, untuk jawaban (b) diberi skor 4, untuk jawaban skor (c) diberi skor 3, sedangkan (d) diberi skor 2, dan (e) diberi skor 1.

1.9.2 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini akan dilakukan pada ibu rumah tangga di wilayah RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan. Lokasi ini dipilih berdasarkan observasi awal, masih ada warga yang menderita penyakit kelas berat atau membahayakan seperti penyakit jantung, liver (hati) dan ginjal yang disebabkan oleh berbagai faktor kesehatan. Disisi lain bahan baku konsumsi serta makan yang beredar di pasaran saat ini, baik dilokasi penelitian maupun disekitar lokasi penelitian masih sangat rentan mengandung bahan kimia berbahaya yang tidak diketahui oleh ibu-ibu rumah tangga. Disamping itu, serta kebiasaan yang secara tidak sadar merupakan hal yang tidak menyehatkan. Kondisi sosial di lingkungan Kota Pasuruan saat ini semakin terancam oleh para PSK (Pekerja Seks Komersial) terjangkit virus HIV-AIDS yang belum terdata oleh Dinas kesehatan dan lembaga lainnya. Para pekerja seks komersial tersebut berpindah tempat akibat ditutupnya lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yaitu Doli, Surabaya.


(2)

29 1.9.3 Populasi dan Sampel

1.9.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:61). Populasi dalam penelitian ini ibu tangga di RT I - III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan, yang telah menonton acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV periode Juni – Agustus 2014 dan yang mengaku minimal 15 kali menonton dalam sebulan. Sehingga berdasarkan pra-survey ditemukan jumlah populasi 30 orang.

1.9.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2012:62). Dari jumlah populasi sebanyak 30 orang ibu rumah tangga, penentuan sampling dengan menggunakan teknik total sampling. Sehingga sampling dalam penelitian ini ditetapkan berjumlah 30 orang ibu rumah tangga RT I–III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

1.9.4 Waktu Penelitian


(3)

30 1.9.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.9.5.1 Angket

Teknik ini merupakan upaya yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data melalui pembuatan daftar pertanyaan dengan jumlah pilihan jawaban yang telah ditetapkan oleh peneliti (Hamidi, 2010:140). Tujuannya adalah mengetahui dan mendapatkan informasi tentang sikap dan pendapat yang lebih mendalam dari responden. Data yang didapatkan merupakan informasi yang menyeluruh mengenai pengaruh terpaan tayangan pada program acara DR. OZ Indonesia di Trans TV terhadap perilaku hidup sehat ibu rumah tangga di Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan.

1.10 Uji Instrumen 1.10.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2012:348). Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan teknik korelasi produk momen (Arikunto, 2010: 213).


(4)

31 Dimana :

r

xy = indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan

x = X - X y = Y - Y

X = skor rata-rata dari X Y = Skor rata-rata dari Y

1.10.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang

reliabel (dapat dipercaya) apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama (Arikunto, 2010:221).

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :





2

2 11

1

1

b b

k

k

r

Keterangan:

2 2

y

x

xy

r

xy


(5)

32 r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

b

 = Jumlah varians butir

2

b

 = Varians total (Arikunto, 2010:239)

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Setelah dilakukan pengujian terhadap data maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh adalah valid dan reliabel sehingga proses analisis berikutnya dapat dilanjutkan.

1.11 Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh sebelum disajikan dalam bentuk informasi akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiono, 2012:29).

Langkah awal untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah pembuatan tabel distribusi jawaban responden. Tabel distribusi jawaban tersebut digunakan untuk melihat skor-skor dari setiap butir soal kemudian skor-skor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan skor total. Setelah membuat tabel distribusi jawaban atau tabulasi silang, maka langkah selanjutnya adalah


(6)

33 penyusunan distribusi frekwensi.

Untuk mengetahui korelasi antara terpaan tayangan program acara Dr. OZ Indonesia di Trans TV terhadap prilaku hidup sehat ibu rumah tangga RT I – III RW 01 Kelurahan Krampyangan Kecamatan Bugul Kidul Kota Pasuruan digunakan analisis korelasi dengan rumus sebagai berikut: (Sugiyono, 2012:228).

Dimana :

xy

r = Korelasi antara variabel x dengan y

x =

y =

2 2

y

x

x y

r

xy

xix


Dokumen yang terkait

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 63 106

STUDY KASUS KEJADIAN CHIKUNGUNYA DI DUSUN KEJOBO ENGAH KELURAHAN BLANDONGAN KECAMATAN BUGUL KIDUL PASURUAN DALAM HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT

0 3 22

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi di Trans TV Terhadap Perilaku Pemilihan Produk Makanan (Studi Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga RW 05 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing kota Malang

0 8 2

HUBUNGAN TERPAAN TALK SHOW “Dr Oz” DI TRANS TV DENGAN GAYA HIDUP SEHAT PADA MAHASISWA Hubungan Terpaan Talk Show “Dr Oz“ Di Trans Tv DenganGaya Hidup Sehat Pada Mahasiswa Komunikasi Angkatan Tahun 2013 Dan 2014 (Studi Korelasi Pada Mahasiswa Ilmu Komunik

0 2 13

HUBUNGAN TERPAAN TALK SHOW “Dr OZ“ DI TRANS TV DENGAN GAYA HIDUP SEHAT PADA MAHASISWA KOMUNIKASI ANGKATAN Hubungan Terpaan Talk Show “Dr Oz“ Di Trans Tv DenganGaya Hidup Sehat Pada Mahasiswa Komunikasi Angkatan Tahun 2013 Dan 2014 (Studi Korelasi Pada

0 2 18

Hubungan Antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV Dengan Persepsi Ibu Ibu Rumah Tangga Pada Tindak Kejahatan Dan Penipuan.

0 1 5

HUBUNGAN TERPAAN TALK SHOW “DR. OZ INDONESIA” di TRANS TV DENGAN GAYA HIDUP MASYARAKAT DALAM MENJAGA KESEHATAN (Studi Korelasional Hubungan Terpaan Talk Show “DR. OZ Indonesia” di TRANS TV Dengan Gaya Hidup Masyarakat Dalam Menjaga Kesehatan di Surabaya.

1 8 61

AKTIVITAS MENONTON ACARA DR.OZ DAN PENGETAHUAN KESEHATAN DAN PERILAKU HIDUP SEHAT (Stusi Korelasi Menonton Acara DR.OZ Indonesia di TransTV dENGAN pENGETAHUAN kESEHATAN dan Perilaku Hidup Sehat Bagi Warga Kelurahan Gedangan (Solo Baru) Kabupaten Sukoharjo

0 0 18

HUBUNGAN TERPAAN TALK SHOW “DR. OZ INDONESIA” di TRANS TV DENGAN GAYA HIDUP MASYARAKAT DALAM MENJAGA KESEHATAN (Studi Korelasional Hubungan Terpaan Talk Show “DR. OZ Indonesia” di TRANS TV Dengan Gaya Hidup Masyarakat Dalam Menjaga Kesehatan di Surabaya

0 0 13