Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada Kantor Cabang PT. Inbisco Niagatama Semesta, Tbk (Cabang Medan)

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

PADA

PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA,Tbk.

(CABANG MEDAN)

O l e h :

YUYUN DIAH SARI HRP

082102125

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

N A M A : YUYUN DIAH SARI HARAHAP

N I M : 082102125

PROGRAM STUDI : D-III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

PADA KANTOR CABANG PT. INBISCO

NIAGATAMA SEMESTA, Tbk (CABANG MEDAN)

Tanggal : ………. 2011 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak ) NIP. 19511114 198203 1 002


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKKHIR

N A M A : YUYUN DIAH SARI HARAHAP

N I M : 082102125

PROGRAM STUDI : D-III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM IBFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

PADA KANTOR CABANG PT. INBISCO

NIAGATAMA SEMESTA, Tbk (CABANG MEDAN)

Medan, ………….… 2011 Menyetujui

Pembimbing

(Syarief Fauzie, SE. MAK. Ak) NIP : 019750909 200801 1 012


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan kemudahan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa penyajian tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan segala kritik yang sehat dan saran dari pembaca sehingga dapat berguna bagi penulis untuk dijadikan sebagai bahan masukan dimasa yang akan datang.

Dimasa perkuliahan hingga selesainya Tugas Akhir ini, penulis sungguh merasakan banyak bantuan moril dan materil baik secara langsung dan tidak langsung dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si. Ak. selaku Ketua Program Studi Dilpoma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

3. Bapak Syarief Fauzie, SE. MAK. Ak selaku Dosen Pembimbing penulis

yang telah banyak meluangkan waktu dan penuh perhatian serta kesabaran dalam pemberian petunjuk dan bimbingan yang baik kepada penulis dalam


(5)

4. Bapak Anton Segi, SE. selaku Branch Manager dan ibu Shara Dinda

Marpaung, SE. selaku Supervisor Accounting PT. INBISCO NIAGA

Medan,

5. Yang paling spesial kepada kedua orangtua ku tersayang, ayahanda dan

ibunda tercinta Azhar Yusri Harahap dan Irmawati Siagian, terimakasih atas semua cinta dan kasih sayang serta doa dan nasehat yang tulus dan ikhlas yang diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna lebih menyempurnakan tulisan ini. Harapan penulis semoga tugas akhir ini memberikan manfaat dan memberikan masukan kepada kita semua.

Medan, Juni 2011 PENULIS


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Sistematika Penelitian ... 4

1. Jadwal Penelitian ... 4

2. Laporan Penelitian ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 7

C. Job Description ... 7

D. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan... 10

E. Rencana Kegiatan ... 11

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Prosedur Permintaan Dan Pengeluaran Barang ... 12


(7)

E. Kendala Yang Dihadapi Perusahaan ...31

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 34 B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan pengolahan data yang ada dalam sebuah organisasi, juga memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Sedangkan sistem informasi akuntansi hanya mengolah data akuntansi untuk menghasilkan informasi.

Untuk lebih jelasnya maka dikemukakan serangkaian pengertian Sistem Informasi Akuntansi. Barry E. Chusine (2001, hal. 17)memberikan definisi Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut : “Sistem Informasi Akuntansi didefinisikan sebagai kumpulan manusia dan sumber-sumber modal didalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan data transaksi.”

Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur yang secara continue diperoleh atau diproduksi dan dijual untuk menghasilkan laba. Sebagian besar sumber daya perusahaan sering di investasikan dalam bentuk barang-barang yang dibeli atau di produksi. Perusahaan yang bergerak dibidang industri dan perdagangan selalu berhubungan dengan persediaan, karena


(9)

Akuntansi persediaan harus dilakukan sebaik mungkin agar perusahaan tidak mengalami hambatan dan gangguan dalam operasi.

Apabila persediaan akhir dicatat terlalu besar akan mengakibatkan laba yang besar pada periode tersebut, persediaan awal yang semakin besar sehingga laba semakin kecil pada periode berikutnya. Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan untuk mencapai kemakmuran dengan cara mencapai laba yang maksimal dalam kegiatan operasinya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat mengetahui, bagaimana prosedur barang yang diterima dan barang yang dikeluarkan, agar produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan bisa sampai kepada para konsumen.

Perusahaan bertanggung jawab untuk memasarkan produknya, oleh sebab itu begitu penting dan menentukannya peranan penerimaan dan pengeluaran persediaan barang. Apabila tidak dilaksanakannya prosedur penerimaan dan pengeluaran persediaan barang yang baik dan benar, maka perusahaan akan mengalami terjadinya kecurangan maupun kerusakan barang dalam penerimaan maupun pengeluaran dan pencurian yang menguntungkan bagi pihak internal. Berdasarkan alasan diatas, maka penulis tertarik untuk menuangkan kedalam

tugas akhir dengan judul SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

PADA PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk MEDAN. Sistem ini diharapkan dapat diterapkan dengan baik di dalam perusahaan, agar perusahaan dapat memperoleh tujuan yang diinginkan terutama dalam meningkatkan laba yang maksimum.


(10)

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan pasti selalu ada saja masalah yang dihadapi, ini dapat dilihat dari banyaknya suatu kegiatan yang dilakukan saat mengerjakan suatu pekerjaan dan dapat dilihat dari berbagai tingkah pola manusianya dilihat dari sudut pandang keanekaragaman perilaku manusia, maka dapat dikatakan masalah yang akan timbul dalam kegiatan perusahaan. Perumusan masalah yang akan diuraikan adalah apakah sistem akuntansi persediaan yang digunakan oleh PT INBISCO NIAGATAMA SEMESTA Medan telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang rumusan masalah.

1. Untuk mengetahui apakah sistem pencatatan akuntansi persediaan pada

perusahaan telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.

2. Untuk mengetahui mengenai standar operasional prosedur permintaan dan

pengeluaran barang gudang pada perusahaan.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi perusahaan serta proses

pengendalian internal perusahaan yang sudah ada.

4. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada


(11)

Dari tujuan diatas maka dapat diketahui manfaat penelitian yang dapat memberi sesuatu yang berguna bagi perkembangan dan pengetahuan. Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. untuk peneliti, sebagai bahan masukan untuk menambah dan

mengembangkan pengetahuan penulis mengenai sistem akuntansi persediaan,

2. untuk perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan masukan dan juga pemikiran bagi perusahaan dalam mengatasi kekurangan dan kelemahan perusahaan,

3. untuk peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan bagi peneliti yang lain

untuk dapat menyempurnakan penelitian selanjutnya

D. Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian.

1. Jadwal Penelitian

N O

KETERANGAN

APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Study pendahuluan

2. Pengajuan judul

3. Proyek proposal

4. Pengajuan izin

penelitian

5. Pengumpulan data

6. Pengolahan data

7. Analisis data

8. Penyusunan Tugas

Akhir

9. Bimbingan Tugas

Akhir

10. Pengesahan Tugas Akhir


(12)

2. Laporan Penelitian

Laporan penelitian terdiri dari empat bab yaitu bab pendahuluan, profil perusahaan, topik penelitian, dan penutup. Pada bab pendahuluan, peneliti akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian yang terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian. Pada profil perusahaan, akan diuraikan sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, job description, kinerja usaha terkini yang ada pada perusahaan, dan rencana kegiatan yang akan dilakukan perusahaan untuk masa yang akan datang. Pada topik penelitian, peneliti akan menguraikan secara ringkas tentang prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang, system pencatatan akuntansi, system informasi akuntansi persediaan, pengawasan internal, dan kendala yang dihadapi perusahaan. Pada penutup, dimana bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran, peneliti akan menguraikan kesimpulan berdasarkan uraian – uraian diatas dan peneliti juga mencoba mengemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan di masa yang akan datang.


(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

PT INBISCO NIAGA Medan adalah anak perusahaan dari PT MAYORA INDAH, Tbk. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1998 yang berkedudukan dibeberapa kota salah satunya di Jakarta dan Medan. Untuk Jakarta sendiri PT INBISCO NIAGA terletak di jalan Mogot Km 18 Cengkareng Jakarta Barat sedangkan di Medan terletak di jalan Binjai Km 12 P. Kompos jl. Utama No. 21 Medan. PT MAYORA INDAH, Tbk didirikan pada tahun 1977 yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan khususnya penyaluran makanan dan minuman yang akan disalurkan oleh PT INBISCO NIAGA yang terletak di Jakarta Barat dan Medan.

PT INBISCO NIAGA Medan adalah tempat penyimpanan stok barang yang akan didistribusikan ke wilayah Aceh dan Sumatera. Beberapa produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut terdiri dari biskuit, wafer, cokelat, minuman berenergi, candy, bubur instant, minuman kopi dan lain-lain. PT INBISCO NIAGA Medan mempunyai beberapa distributor yang berada di wilayah seperti : B.Aceh, P.Siantar, Kisaran, Binjai, T.Tinggi, R.Prapat, Sibolga, P.Sidimpuan, dan Kabanjahe. Perusahaan tersebut telah memasarkan produknya baik dalam negeri maupun luar negeri. Untuk luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Hongkong dan Arab Saudi. PT INBISCO NIAGA Medan juga memasarkan produknya diberbagai tempat-tempat yaitu grosir dan swalayan yang ada di kota-kota


(14)

maupun ke toko retail, kios dan selanjutnya akan sampai kepada para konsumen yang membutuhkan produk tersebut.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan pasti mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda, perbedaan ini dapat terjadi berdasarkan bentuk dan jenis kegiatan perusahaan dan system kerja yang ada di perusahaan tersebut. Struktur organisasi merupakan alat bantu di perusahaan dalam melaksanakan kerja manajemen untuk memperlancar kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Untuk mengetahui bagaimana tujuan suatu organisasi dapat terpenuhi, maka perlu disusun suatu kerangka yang mengatur pola hubungan antara individu-individu yang menunjukkan kedudukan, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing individu dalam suatu kerja sama.

C. Job Description

Perusahaan ini telah membentuk struktur organisasi manajemen dalam rangka efisiensi dan telah diadakan pembagian tugas diantara fungsi organisasi.

1. Direksi

Direksi dalam perusahaan merupakan pucuk pimpinan yang bertugas memimpin, mengarahkan, mengawasi dan membuat perencanaan dan koordinasi kerja serta menjunjung tinggi perusahaan dan mengarahkan seluruh karyawan agar senantiasa bekerja secara profesional, efektif, efisien.


(15)

2. General Manager

General Manager bertugas memberikan pengarahan kepada bawahannya serta menjalankan intruksi yang diberikan oleh direktur.

3. Branch Manager

Branch Manager bertugas memonitor keluar masuknya barang dan membawahi bagian logistik, Order Selection/ Market Maintenance, Transport dan Accounting, Branch Manager juga wajib menginformasikan atau melaporkan stok barang yang ada di gudang dan satu minggu sekali ke kantor pusat (PT MAYORA INDAH,

Tbk). Branch Manager bertanggung jawab atas barang-barang yang ada di

gudang.

4. Kepala Gudang/ Logistik

Bertugas mengawasi keluar/ masuknya barang dan wajib melaporkan segala masalah barang ke atasannya (Branch Manager), baik itu kekurangan barang-barang ataupun kerusakan barang-barang, juga mengawasi kinerja bawahannya seperti checker, stock keeper, helper dan operator porklif. Kepala gudang bertanggung jawab atas kekurangan stok barang yang ada di gudang dan semua mesin logistic adalah tanggung jawabnya.

5. Order Selection/ Market Maintenance

Bertugas mengatur pesanan dari distributor, jika distributor memesan barang,

maka Order Selection yang akan membuatkan D/O (Delivery Order) untuk

distributor ke bagian transport. Order Selection/ Market Maintenance juga memonitor produk/ barang yang akan masuk ke gudang.


(16)

6. Transport

Tugas dari bagian transport adalah memonitor keluar/ masuknya truk/ container yang akan dikirim. Jika Order Selection/ Market Maintenance sudah membuatkan surat pengiriman barang D/O (Delivery Order), maka bagian transport inilah yang akan meneruskan ke bagian distributor. Armada yang digunakan untuk mengangkut barang yaitu Truk tronton, Truk engclel, Truk colt diesel dan L-300. Bagian transport membuatkan berita acara berupa surat jalan sebagai bukti pengiriman dari gudang ke distributor.

7. Accounting

Bertugas mengatur segala biaya operasional kantor dan mencatat segala bukti transaksi yang ada di perusahaan dan menyusun data untuk dilaporkan ke kantor pusat serta bertanggung jawab kepada bidang finance.

8. Stock Keeper 1 dan 2

Bertugas mencari barang dari surat pengiriman barang D/O (Delivery Order) yang sudah dicetak dan mencetak tanggal kadaluarsa (Expired Date) pada barang, juga berwenang memilih barang dari gudang yang akan di bawa container.

9. Helper 1, 2, 3, 4, 5, 6


(17)

D. Kinerja Usaha Terkini Perusahaan

Pada umumnya perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan khususnya makanan dan minuman akan mempunyai produk baru yang dapat menunjang perkembangan perusahaan untuk lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya. Begitu juga dengan PT MAYORA INDAH, Tbk. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan selalu menghadapi persaingan dalam meningkatkan penjualannya. Dimana perusahaan ini juga mempunyai produk baru di tahun 2010. PT MAYORA INDAH, Tbk mempunyai 4 produk baru yang akan di pasarkan di Indonesia, yaitu Beng-beng chasew, slai olay blueberry, teh pucuk harum, kopiko Coffee brown.

Produk-produk ini sudah mulai di pasarkan ditahun 2010 di seluruh Indonesia. Sebelum produk tersebut di pasarkan kepada konsumen, PT MAYORA INDAH, Tbk terlebih dahulu mendistribusikan produk-produk tersebut kesalah satu anak perusahaan yaitu PT INBISCO NIAGA Medan. Produk yang sudah di distribusikan kepada PT INBISCO NIAGA Medan terlebih dahulu akan dilakukan Launching New Product baik di perusahaan maupun di distributor-distributor yang bekerja sama dengan PT INBISCO NIAGA Medan. Setelah Launching New Product di lakukan, maka produk siap di pasarkan melalui distributor PT INBISCA NIAGA Medan.

Dengan adanya produk baru yang dimiliki oleh PT INBISCO NIAGA, perusahaan berharap dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dari tahun sebelumnya. PT INBISCO NIAGA sendiri telah merasakan dampak dari produk baru yang telah dikeluarkan oleh PT MAYORA INDAH, Tbk dalam 4 bulan


(18)

berjalan di tahun 2010. Pendapatan yang di peroleh oleh perusahaan lebih meningkat 4 bulan terakhir di tahun 2010 di bandingkan tahun 2009. Dengan demikian, kinerja usaha yang dimiliki oleh PT INBISCO NIAGA saat ini sangat baik dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Perusahaan ini juga mengharapkan kinerja yang lebih baik untuk tahun yang akan datang.

E. Rencana Kegiatan Perusahaan

Rencana kegiatan yang akan dilakukan PT INBISCO NIAGA Medan diwaktu yang akan datang.

1. Tidak akan ada lagi gudang di daerah cabang-cabang PT INBISCO NIAGA.

Hal ini dilakukan untuk menghindari seringnya terjadi selisih stock barang yang masuk dan keluar. Hal ini sering menyebabkan kerugian pada perusahaan. Maka yang ada hanya kantor cabang PT INBISCO NIAGA saja. Ini bertujuan untuk mengefisienkan waktu dan biaya, serta untuk menghindarkan kerugian pada perusahaan.

2. Akan dibentuk tim audit internal ditiap-tiap cabang PT INBISCO NIAGA,

bertujuan untuk dapat mengawasi dan mengontrol kegiatan perusahaan agar tidak terjadi penyelewengan dan penyalahgunaan baik dana atau apapun yang dapat menyebabkan penipuan terhadap perusahaan sehingga perusahaan mengalami kerugian.

3. Akan dibuatkan perbedaan pada produksi produk-produk yang dikeluarkan


(19)

sample, yang mana selama ini penyalahgunaan terhadap produk-produk tersebut sudah sering terjadi dilakukan oleh karyawan perusahaan.


(20)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Prosedur Permintaan Dan Pengeluaran Barang Gudang

PT INBISCO NIAGA Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan khususnya penyaluran makanan dan minuman. Pada umumnya prosedur penanganan persediaan barang dagang ini berjalan dengan baik. Oleh sebab itu perusahaan harus menerapkan kebijakannya seperti kebijakan dalam persediaan barang yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang dapat mencegah kerugian pada perusahaan.

Prosedur ini dimulai dari pemesanan barang kepada pemasok. Dari hasil penelitian, penulis akan menganalisis dan mengevaluasi prosedur pencatatan pada perusahaan tersebut, dimana PT INBISCO NIAGA Medan melakukan pengecekan terlebih dahulu kondisi barang sebelum barang dinaikkan kedalam kontainer yang akan dikirimkan ke tempat-tempat penjualan seperti pengecer, swalayan, dan kios.

Selain itu barang yang akan dikirim di periksa dahulu baik itu fisik dari barang yang di pesan maupun tanggal daluarsanya (expired date). Setelah barang semua masuk kedalam kontainer, maka kontainer tersebut akan disegel untuk menghindari kerusakan barang, setelah barang sudah dimuat kedalam kontainer, maka segala kerusakan barang dapat terhindar dan kerusakan barang sepenuhnya


(21)

ada di dalalm kontainer itu ke kontainer lain untuk dikirimkan langsung ke bagian penjualan dan selanjutnya kontainer itu kembali disegel. Setelah kontainer tersebut sampai di PT INBISCO NIAGA Medan, maka segel tersebut di buka dan disaksikan oleh pihak PT INBISCO NIAGA Medan, kemudian barang-barang tersebut di turunkan dan dihitung kembali oleh petugas logistik cabang Medan. Apabila barang-barang sudah berada di dalam gudang PT INBISCO NIAGA Medan, maka barang tersebut di keluarkan untuk di distributorkan kepada para pemesan barang. Proses pemesanan barang tersebut harus melaui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak PT INBISCO NIAGA Medan. Berikut adalah prosedur yang telah ditetapkan pada PT. INBISCO NIAGA Medan.

1. Distributor haruslah menyetorkan uang minimal satu minggu ke PT

INBISCO NIAGA Medan sebagai uang jaminan ke Bank sebelum barang diterima. Apabila distributor telah melampaui batas limit tanggal yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut, maka distributor perusahaan tersebut harus menyetorkan kembali uang jaminannya ke rekening PT INBISCO NIAGA Medan sebelum barang diterima, jika hal tersebut sudah dilakukan oleh distributor, maka perusahaan akan mengirimkan produk yang telah dipesan oleh distributor.

2. Setelah prosedur selesai, maka PT INBISCO NIAGA Medan mengirimkan

barangnya ke distributor melalui pihak ekspedisi dengan menggunakan kontainer sesuai dengan barang yang dipesan tersebut. Barang yang diterima maupun yang dikeluarkan oleh perusahaan harus terlebih dahulu diperiksa


(22)

mencocokkan jumlah pesanan dan data lainnya yang terdapat pada formulir pesanan dengan jumlah fisik barang yang datang. Selain itu pihak cheker harus memeriksa kecocokan data yang ada di faktur pesanan barang yang telah dibawa oleh pihak ekspedisi.

3. Jika barang sudah berada di distributor kemudian diteruskan ke grosir-grosir melalui wiraniaga, baik itu Salesman Taking Order (TO) yang mencatat pesanan barang maupun mobil dari pihak ekspedisi yang membawa barang ke grosir sesuai dengan pesanan dari sales taking order ataupun yang menjual langsung dengan menggunakan sepeda motor ke kios-kios atau retail dengan membawa bawaan barang yang relatif sedikit.

4. Pihak distributor tersebut memberikan jaminan pembayaran/ Top of

Payment (TOP) kepada grosir selama satu minggu dan grosir berhak mengembalikan barangnya ke distributor, apabila barang tersebut mengalami kerusakan (biasanya kemasan dalam kartonnya pecah) ataupun barang tersebut mengalami expired date. Lain halnya dengan kios pengecer, mereka tidak dapat menukar kembali barang tersebut ke grosir apabila mengalami kerusakan, begitu juga dengan distributor, jika barang-barang yang ada dalam gudang mengalami expired date atau rusak dari pihak pengiriman PT INBISCO NIAGA Medan, mereka berhak mengklaim ke PT INBISCO NIAGA Medan.


(23)

terjadi berulang-ulang. Prosedur penerimaan barang merupakan proses dari barang yang diterima dari perusahaan, sesuai dengan tercantumnya dalam Surat Order Penjualan (SOP) barang yang dipesan seharusnya dikirim tepat pada waktunya. Prosedur pengeluaran barang dari gudang juga harus ditaati oleh semua pihak agar barang terhindar dari pencurian dan manipulasi. (Suyadi Prawirosentono, 2004 : 245)

B. Sistem Pencatatan Persediaan Pada Perusahaan

Persediaan ditujukan untuk mengantisipasi kebutuhan permintaan. PT

INBISCO NIAGA Medan sebagai distributor dan supplier mempunyai berbagai

jenis persediaan barang dagangan sistem pengendalian intern persediaan yang dapat memonitor tingkat persediaan secara efektif dan efisien. Hal ini dilakukan agar persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikelola dengan baik sehingga tingkat perputaran persediaan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan perusahaan.

PT INBISCO NIAGA Medan menggunakan metode perpetual sebagai metode pencatatan persediaan barang dagangan. Dalam metode ini pencatatan mengenai jumlah persediaan dilakukan secara terus menerus, sehingga jumlah persediaan yang ada setiap saat dapat diketahui. Harga pokok persediaan dan harga pokok penjualan dapat diketahui setiap saat, sehingga pada akhir periode tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian. Metode perpetual diperlukan buku pembantu persediaan untuk mencatat kuantitas harga dan barang yang dibeli dan dijual. Dengan buku pembantu persediaan setiap saat dapat diketahui sisa persediaan


(24)

dengan cepat dan mudah. Dokumen bukti yang digunakan oleh PT INBISCO NIAGA Medan dalam pencatatan persediaan yaitu formulir pemesanan barang, laporan penerimaan barang, kartu gudang, formulir pengiriman barang.

Ada dua sistem akuntansi untuk persediaan yang utama, yaitu sistem periodik dan sistem perpetual. Sistem periodik digunakan setiap kali terjadi penjualan, hanya pendapatan yang berasal dari penjualan itu sajalah yang dicatat. Sistem perpetual ini dibuat catatan akuntansi secara terus-menerus dapat menunjukkan jumlah persediaan yang ada. ( C. Rollin Niswonger dan Philip E. Fess, 1992 ) Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. (Hall, 2001). Pengertian lain yang juga terdapat dalam buku Mulyadi (2001 : 5), “sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Menurut peneliti sistem adalah bagian dari sub-sub sistem dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui metode pencatatan persediaan barang, terlebih dahulu harus diketahui apa itu persediaan dengan jenis-jenis persediaan. Persediaan adalah barang yang disimpan untuk dipakai dalam produksi atau untuk dijual kepada konsumen. Menurut Sadono Sukirno (2004 : 164) beberapa jenis persediaan yang umumnya terdapat pada setiap perusahaan adalah :


(25)

2. persediaan barang dalam proses, yaitu semua barang yang sedang dalam proses produksi yang belum siap ataupun yang sudah siap,

3. persediaan barang jadi, yaitu semua produk yang sudah selesai dibuat tetapi belum dapat untuk dijual.

Penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangakan beberapa faktor yang penting.

a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan kualitas yang sesuai.

b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.

c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan system akuntansi itu harus dapat ditekan

sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan

benefit dalam mengahasilkan suatu informasi. (Zaki Baridwan, 1994)

C. Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Sistem informasi akuntansi persediaan dapat dikaitkan dengan pengolahan data akuntansi persediaan secara komputer dengan tujuan pengawasan persediaan adalah sebagai berikut :


(26)

1. Menyediakan Data Persediaan Yang Tepat dan Dapat Dipercaya

Pengolahan data persediaan yang berbasis komputer dalam perusahaan dengan sistem komunikasi yang diterapkan secara on-line menjadikan informasi yang dihasilkan dapat dipercaya. Sistem dan program komputer yang disusun menjadikan prosedur-prosedur dapat dijalankan dan diatasi dengan baik, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi handal. Pengamanan program dan transaksi tiap bagian juga membuat informasi yang dihasilkan dapat dipercaya, karena diyakini hal tersebut dapat terhindari dari penyalahgunaan yang mungkin terjadi.

Komputerisasi data persediaan dihubungkan dengan tujuan pengawasan persediaan dalam penyediaan data yang tepat dan terpercaya antara lain :

a. Membantu para pimpinan dan bagian yang berwenang dalam

mengamati dan mengawasi setiap perputaran persediaan.

b. Dapat setiap saat melihat posisi persediaan yang ada di gudang,

keadaannya serta informasi-informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.

c. Dengan pengawasan yang dilakukan perusahaan terhadap input,

proses, dan output pengolahan data menjamin informasi yang dihasilkan dapat dipercaya.

d. Program komputer yang memungkinkan untuk menolak data yang


(27)

f. Diterapkannya password untuk masing – masing orang yang berwenang mengoperasikan komputer untuk bagian tertentu.

2. Menjaga Aktiva dan Catatan – Catatan Perusahaan

Penerapan sistem komputer dalam pengolahan data akuntansi juga memungkinkan seluruh transaksi yang dicatatat dapat disimpan dengan baik. Transaksi akan terbebas dari orang – orang yang tidak bertanggung jawab karena data persediaan telah dijaga keamanannya dan diproteksi, sehingga hanya orang yang berhak dapat mengaksesnya. Fisik persediaan juga dapat dijaga dan diawasi karena setiap keadaan persediaan digudang dapat diketahui setiap saat.

3. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Operasi

Pengolahan data akuntansi dengan komputer menghasilkan informasi yang cepat dan tepat, yang mana data yang dimasukkan ke dalam komputer langsung diproses otomatis sesuai dengan program yang ada. Hal ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam operasional perusahaan.

4. Mendorong Ditaatinya Kebijaksanaan Pimpinan Perusahaan

Dalam penerapan komputer program – program yang ada telah disesuaikan (desain dan susunan) sesuai dengan kebijaksanaan dan peraturan dari pimpinan. Pegawai perusahaan didorong untuk mentaati kebijaksanaan, peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan, karena suatu sistem pengolahan berbasis komputer dianggap akan memiliki prosedur dan sistem pemisahan tanggung jawab atas akses dan proses data. Dengan bantuan komputer, pimpinan perusahaan akan lebih mudah mengawasi bagaimana


(28)

pelaksanaan tugas setiap bawahannya, apakah telah dilaksanakan atau belum.

Jadi dapat ditarik kesipulan bahwa pengolahan data akuntansi persediaan secara komputer sangat bermanfaat untuk menyediakan data persediaan yang tepat dan dapat dipercaya, menjaga aktiva dan catatan – catatan perusahaan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi yang terkait dengan persediaan atau Standar of Product pada PT. Inbisco Niagatama Semesta, Tbk Medan :

1. Sistem Informasi Akuntansi Pada Pemesanan Pesediaan

Pada PT. INBISCO NIATAMA SEMESTA, Tbk proses pemesanan barang diawali dengan mengetahui kebutuhan untuk mengisi kembali stok persediaan melalui pengamatan terhadap catatan persediaan dibuku besar persediaan. Proses pemesanan barang dilakukan atas dasar reorder point dan minimumnya stock level atau kebutuhan barang, maka bagian pengawasan persediaan membuat surat pesanan pembelian dalam rangkap 3 (tiga) yang didistribusikan kepada :

a. Surat pesanan pembelian pertama dikirim ke Manajer

b. Surat pesanan pembelian kedua untuk bagian Pembukuan

c. Surat pesanan pembelian ketiga untuk bagian Arsip


(29)

bagian pembelian dan bagian pembukuan, dimana bagian pembukuan dapat mengetahui barang yang akan masuk ke gudang. (LAMPIRAN 1)

2. Sistem Infomasi Akuntansi Pada Pembelian Persediaan

Pada tahap ini transaksi pembelian didahului dengan diterimanya surat pesanan pembelian dari bagian pengawasan persediaan. Pada PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk. Proses pembelian dilakukan ketika persediaan dikurangi oleh penjualan ke pelanggan telah sampai pada titik pemesanan kembali. Proses pembelian persediaan sebagai berikut :

a. Bagian pembelian menerima surat pesanan pembelian pertama dari

pengawasan persediaan, menyortir mereka menurut pemasoknya dan membuat permintaan penawaran harga ke bagian pembelian.

b. Bagian pembelian mengirimkan daftar harga ke bagian keuangan

untuk dianalisis dan kemudian menyetujui daftar harga dan kemudian dikirim kembali ke bagian pembelian.

c. Atas dasar harga yang telah disetujui, bagian pembelian menyiapkan order pembelian yang dibuat rangkap lima yang didistribusikan kepada :

1. Order pembelian pertama untuk bagian Supplier

2. Order pembelian kedua untuk bagian Pengawasan Persediaan

3. Order pembelian ketiga untuk bagian Pembukuan

4. Order pembelian keempat untuk bagian Unit Gudang


(30)

Menurut pengamatan penulis prosedur pembelian persediaan pada PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk. sudah berjalan sesuai dengan bagian unit kerja yang ada dengan menggunakan dokumen yang dibutuhkan seperti surat pesanan pembelian dan order pembelian sehingga prosedur tersebut sudah dapat membantu perusahaan guna mencapai target yang diharapkan serta mengantisipasi hal-hal yang dapat mengarah pada kerugian yang ditimbulkan sehubungan dengan pembelian persediaan. (LAMPIRAN 2)

3. Sistem Informasi Akuntansi Pada Penerimaan Persediaan

Kebanyakan perusahaan menghadapi jeda waktu antara waktu menempatkan pesanan dan penerimaan persediaan. Begitu juga dengan PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk.selama waktu tersebut salinan order pembelian ditempatkan di file sementara dalam berbagai bagian atau unit. Peristiwa berikutnya setelah pembelian barang adalah penerimaan persediaan barang sebagai berikut :

a. Unit gudang menerima barang dan slip pengepakan dari supplier.

Sewaktu menerima barang dicocokkan dengan order pembelian atas barang tersebut. Barang yang diterima direkonsiliasi dengan blind copy dari order pembelian. Blind copy ini mengharuskan petugas penerimaan harus memeriksa dan menghitung persediaan untuk menyelesaikan laporan penerimaan.


(31)

1. Laporan Penerimaan Barang pertama dikirim ke bagian pembelian.

2. Laporan Penerimaan Barang kedua untuk bagian pengawasan

persediaan.

3. Laporan Penerimaan Barang ketiga untuk bagian pembukuan.

4. Laporan Penerimaan Barang keempat untuk arsip gudang menyertai

persediaan fisik ke penyimpanan persediaan untuk disimpan.

c. Selama transaksi berlangsung, bagian pembukuan telah menerima

dan menyimpan sementara salinan surat pesanan pembelian, order pembelian dan laporan penerimaan barang. Perusahaan telah menerima persediaan dari supplier dan berkewajiban untuk membayar barang tersebut. Bagian pembukuan juga menerima faktur supplier.

d. Bagian pembukuan merekonsiliasi informasi keuangan, mencatat

dan memposkan setiap transaksi dalam buku besar. Setelah mencatat, bagian pembukuan mengarsip semua dokumen sumber (Surat pesanan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur) dan mentransfer salinan faktur ke bagian pengawasan persediaan.

e. Bagian pengwasan persediaan juga telah menerima dan menyimpan

sementara surat pesanan pembelian, order pembelian dan laporan penerimaan barang. Begitu juga salinan faktur dari bagian pembukuan yang kemudian semua dokumen sumber tersebut dicatat dalam buku besar pembantu persediaan.


(32)

Menurut penulis prosedur penerimaan barang dagang sudah baik dilihat dari penerimaan barang menggunakan faktur dan dimuat laporan penerimaan barang sehingga informasi cukup akurat. Bagian yang terkait juga sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan. (LAMPIRAN 3)

4. Sistem Informasi Akuntansi Pada Penjualan Persediaan

Pada PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk penjualan persediaan dimulai dari bagian penjualan yang menerima pesanan pelanggan yang mengidentifikasikan tipe dan kuantitas dari barang dagangan yang diminta, kemudian memproses transaksi tersebut sebagai berikut :

a. Bagian penjualan menyiapkan dokumen – dokumen seperti :

1. Pesanan penjualan pertama dan tagihan penjualan untuk diarsip

dibagian penjualan.

2. Pesanan penjualan kedua, slip pengepakan, dan surat pengantar

barang dikirim untuk bagian pengiriman.

3. Dokumen penjulan barang untuk bagian gudang.

b. Bagian gudang menerima dokumen penjualan barang. Dokumen ini

memberikan persetujuan bagi petugas untuk mengambil barang dan mengirimkannnya ke bagian pengiriman serta membuat laporan penjualan barang.


(33)

Dalam penerimaan barang digudang, petugas pengiriman mencocokkan barang dengan dokumen penjualan barang dan surat pengantar barang untuk memverifikasikan kebenaran pesanan. Petugas pengiriman mengepak barang dan dilengkapi dengan slip pengepakan dan surat pengantar barang serta menyiapkan dokumen tagihan bongkar barang. Salinan surat pengantar barang dan dokumen penjualan barang kemudian dikirim dan diarsipkan dibagian penjualan. Sedangkan salinan pesanan penjualan, slip pengepakan dan dokumen tagihan bongkar barang diserahakan pada pengangkut (carrier). Pesanan penjualan copy untuk diarsip.

d. Setelah dokumen penjualan barang dan surat pengantar barang

diterima, bagian penjualan memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menagih ke pelanggan dengan tagihan penjualan berdasarkan pesanan penjualan tesebut. Kemudian dokumen penjualan barang yang sudah diperiksa langsung dikirim ke bagian pengawasan persediaan.

e. Bagian pengawasan persediaan menggunakan dokumen penjualan

barang sebagai bukti untuk menyesuaikan buku besar pembantu persediaan. Setelah proses posting, dokumen penjualan barang diarsipkan.

Menurut penulis prosedur penjualan barang sudah baik, tetapi dokumen penjualan barang tidak langsung dibukukan oleh bagian pengawasan persediaan


(34)

pada saat itu juga, sehingga sering kali adanya perbedaan pencatatan persediaan perusahaan dengan fisik persediaan. (LAMPIRAN 4)

D. PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN

Aktivitas pengendalian persediaan barang dagangan pada PT. INBICO NIAGATAMA SEMESTA, Tbk meliputi kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh perusahaan ini untuk memberikan kemungkinan yang memadai bahwa system pengendalian persediaan barang dagangan yang ditetapkan telah dilaksanakan dalam beberapa ketegori seperti diuraikan di bawah ini :

1. Struktur Orgsnisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara

Merata

a. Pemisahan Fungsi Operasi yaitu orang yang melaksanakan kegiatan

operasi perusahaan. Tim support berwenang untuk memesan barang ke pusat dan menerima surat masuk barang. Dan kemudian surat masuk barang tersebut diberikan ke kepala gudang. Pada saat distributor memesan barang kepada pihak Branch Manajer, maka Branch Manajer memberi mandat ke tim support dan transportasi untuk mengeluarkan surat keluar barang kepada kepala gudang. Kepala gudang juga bertugas mencatat barang keluar secara manual di kartu stok. Kemudian helper mengeluarkan barang dari gudang oleh pengawasan kepala gudang. Setelah itu Checker mengecek barang yang keluar pada saat di masukkan ke alat transportasi.


(35)

jawab dalam penyimpanan persediaan barang di gudang serta mengawasi keluar masuknya barang.

c. Akuntansi yaitu orang yang bertugas/berwenang mencatat keuangan

perusahaan. Seorang accounting yang bertugas mencatat semua keuangan perusahaan. Sedangkan seorang support bertugas mencatat persediaan barang dalam suatu program dalam computer.

2. Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan

yang Cukup Terhadap Seluruh Karyawan Perusahaan

Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Selain itu, penggunaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.

3. Praktik yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsinya

Masing-masing

Hal ini dilakukan dengan menerapkan cara-cara berikut :

a. Menggunakan dokumen/formulir

b. Pemeriksaan mendadak

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau tanpa ada campur tangan dari pihak lain

d. Perputaran jabatan

e. Diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya

4. Pengedalian Internal Akuntansi Dalam Lingkungan Pengolahan Data


(36)

Unsur pengendalian terhadap sistem dan program dicapai dengan adanya pengujian dan pemeliharaan rutin terhadap program yang di dalam computer sehingga program tersebut jarang terkena gangguan yang dapat menyebabkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan.

Unsur pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data dicapai dengan adanya penggunaan password atau kode yang berbeda untuk masing-masing pihak. Sehingga data yang tersimpan dalam program terjaga kerahasiaanya.

Berdasarkan dari penelitian tersebut di atas, prosedur penerimaan dan pengeluaran persediaan barang tersebut berjalan cukup baik, sehingga dapat mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan khususnya oleh pihak internal perusahaan. Selain itu perusahaan telah menetapkan kebijakan yang menyangkut pengawasan guna mencegah kecurangan atau kecurian atas barang dagang.

a. Penempatan barang dan penyimpanan barang dagang disimpan di gudang

dengan sistem komputerisasi. Sistem komputerisasi pada perusahaan ini memakai sistem jaringan kerja yang akan menghubungkan suatu data dari suatu bagian ke bagian lain. Setiap kali persediaan barang mengalami pertambahan karena adanya pembelian maupun retur penjualan atau berkurangnya penjualan, maka data tersebut dimasukkan atau diproses secara otomatis.

b. Dengan adanya sistem komputer tersebut, maka laporan yang dihasilkan


(37)

yang dilakukan dengan memakai sistem komputerisasi data fax untuk pemesanan barang.

c. Barang yang diterima atau dikeluarkan harus menggunakan beberapa

rangkap dokumen yang akan di distribusikan kepada tiap-tiap bagian yang terkait, dokumen yang digunakan harus sesuai dengan nomor urut cetak, dengan maksud agar lebih mudah dalam mengawasi pengeluaran dan pengarsipan dokumen tersebut.

d.Persediaan barang yang ada di perusahaan terdapat laporan yang

menyediakan data yang lengkap, meliputi kuantiti dari tiap jenis item, konversinya, harga beli barang yang dipesan, rata-rata penjualan barang per item, serta penentuan kuantiti maksimal barang, sehingga informasi yang akan didapat lebih lengkap.

e. Dokumen tersebut dilengkapi dengan kolom tanda tangan petugas yang

melaksanakan transaksi tersebut. Bagian stok barang akan memeriksa kecocokan persediaan barang yang ada di gudang dengan data yang ada di dokumen yang akan dikoreksi langsung, sehingga hasilnya sesuai dengan kenyataan yang ada.

f. Setiap hari bagian accounting akan memeriksa kebenaran data yang

tercantum di dalam dokumen transaksi dan akan dicocokkan dengan data yang tersimpan pada sistem komputerisasi.

Persediaan barang merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu, persediaan berupa barang yang harus digunakan dengan baik. Mempergunakan itu bukan saja dari aspek perencanaan saja, tetapi tidak kalah


(38)

pentingnya mempergunakan secara fisik atas persediaan dalam perusahaan. Tanpa ditunjang kegiatan administrasi yang baik dalam penerimaan dan pemakaian barang yang memadai, bukan saja inefficiency tetapi dampak yang serius adalah hilang akibat dicuri yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

E. Kendala Yang Dihadapi Perusahaan

Dalam penerimaan dan pengeluaran persediaan barang PT INBISCO NIAGA Medan banyak mengalami kendala-kendala yang mengakibatkan perlunya perhatian serius. Berikut adalah beberapa kendala yang dihadapi oleh PT INBISCO NIAGA Medan.

1. Sering terlambatnya penerimaan barang dari PT MAYORA INDAH, Tbk

karena terjadinya kerusakan kotainer atau masalah-masalah yang terjadi dijalan atau denda pada pihak ekspedisi.

2. Banyaknya pengiriman barang dari PT MAYORA INDAH, Tbk,

sehingga mengakibatkan penumpukan kontainer di pelabuhan Belawan, sementara di PT INBISCO NIAGA Medan hanya bisa membongkar barang maksimal lima kontainer dalam satu hari.

3. Telatnya surat jalan dari PT MAYORA INDAH, Tbk sampai ke pihak

ekspedisi yang mengangkut barang, sementara kontainer pihak ekspedisi sudah tiba di pelabuhan Belawan, sehingga pihak ekspedisi masih menunggu surat jalan yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut.


(39)

pengiriman barang (delivery order) banyak yang akan dikirimkan ke distributor sehingga barang yang dikirim mengalami keterlambatan. Keterlambatan pengeluaran akibat barang rusak atau ada faktor-faktor lainnya.

4. Pengangkutan di PT INBISCO NIAGA Medan hanya memakai satu jasa

ekspedisi. Armada yang dipakai pada PT INBISCO NIAGA Medan yaitu tiga tronton, empat truk encle, satu colt diesel, satu L-300 dan sering terjadi perselisian dalam jumlah barang. Distributor kadang tidak mau menerima barang dengan alasan gudang sudah penuh, tidak adanya anggota untuk membongkar barang tersebut, sehingga kontainer tersebut bertahan di gudang PT INBISCO NIAGA Medan selama satu sampai dengan dua hari,

5. Pesanan barang ke distributor telat diterbitkan oleh order selection ke PT MAYORA INDAH, Tbk, sehingga mengalami tunggakan pembayaran dari distributor ke PT MAYORA INDAH, Tbk, dikarenakan faktor cuaca (hujan) sehingga barang tidak bisa dimuat ke kontainer dan kontainer tersebut tidak dapat memuat barang tersebut jika masih hujan. Pesanan dari distributor terkadang tidak ada di dalam gudang cabang Medan.

6. Terjadinya kesalahan dalam melakukan kebijakan permintaan dan

pesanan barang yang dapat mengakibatkan timbulnya kelebihan persediaan barang yang akan sangat merugikan perusahaan karena beban yang ditimbulkan dalam pengiriman barang.


(40)

7. Jarak kedatangan barang yang tidak sesuai dengan pesanan barang yang dilakukan oleh PT INBISCO NIAGA Medan, sehingga perusahaan sering mengalami kesalahan dalam pemeriksaan barang dan akan terjadinya penumpukan barang di gudang.


(41)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah penulis uraikan dalam bab-bab terdahulu, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan.

1. Sistem pencatatan akuntansi persediaan pada perusahaan telah memenuhi

prinsip cepat, aman dan mudah karena pencatatannya menggunakan buku pembantu persediaan yang dapat mempermudah untuk mengetahui sisa persediaan yang ada.

2. Standar operasional prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang pada perusahan telah berjalan sesuai dengan prosedurnya, dengan itu perusahaan dapat mencegah adanya kecurangan-kecurangan yang akan terjadi didalam perusahaan.

3. Kendala yang dialami oleh perusahaan dalam melaksanakan prosedur

penerimaan dan pengeluaran barang adalah faktor cuaca yang kurang mendukung. Selain itu perusahaan juga sering mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang yang akan dapat menimbulkan resiko kerugiaan.

4. Sistem pengendalian internal perusahaan yaitu dengan pemisahan tugas dan

wewenangnya masing-masing. Dan telah berjalan sesuai dengan prosedur perusahaan.


(42)

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis akan mengemukakan saran kepada perusahaan sekiranya bermanfaat bagi perusahaan.

1. Perusahaan harus mempertahankan proses pemesanan barang gudang sesuai dengan prosedur permintaan dan pengeluaran, agar tidak timbul kecurangan-kecurangan dalam pencatatan akuntansi persediaan.

2. Sebaiknya perusahaan dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan sistem pencatatan akuntansi persediaan yang telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.

3. Sebaiknya frekuensi stok opname lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah terjadinya kecurangan.

4. Pengendalian internal persediaan perlu dipertahankan dan ditingkatkan secara teratur untuk mencegah timbulnya kerugian pada perusahaan.

5. Sebaiknya perusahaan menentukan jarak kedatangan barang, agar perusahaan tidak salah dalam pemeriksaan barang yang masuk maupun keluar.

6. Sebaiknya perusahaan hanya mengirimkan barang yang telah dipesan saja, agar tidak terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan Belawan.

7. Bagian transport pada perusahaan seharusnya dapat memberikan surat jalan kepada pihak ekspedisi tepat pada waktunya, agar tidak terjadi keterlambatan pengeluaran akibat barang rusak atau adanya factor-faktor lainnya.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan zaki, 1994, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Ke-5, Cetakan Kelima, BPFE – Yogyakarta.

Carl S, Waren, James M, Reeve, Philip E, Fess, 2005, Pengantar Akuntansi. Edisi Ke-21, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ke-1, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Badan Penerbit STIE, YKPN, Jakarta

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ke-3, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Rollin C, Philip E. Fess. 1992. Dasar-Dasar Akuntansi 1. Edisi Revisi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sadono Sukirno, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi Ke-1, Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta.

Suyadi Prawirosentono, 2000, Manajemen Operasi, Edisi Ke-2, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.


(44)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA,Tbk. MEDAN

Direksi

General Manager

Branch Manager

Ka. Gudang/Logistik Order Section/Market

Maintanance Transport Accounting

Opr. Porklif Chekers Stok 1

Keeper

Stok 2 Keeper


(1)

pengiriman barang (delivery order) banyak yang akan dikirimkan ke distributor sehingga barang yang dikirim mengalami keterlambatan. Keterlambatan pengeluaran akibat barang rusak atau ada faktor-faktor lainnya.

4. Pengangkutan di PT INBISCO NIAGA Medan hanya memakai satu jasa ekspedisi. Armada yang dipakai pada PT INBISCO NIAGA Medan yaitu tiga tronton, empat truk encle, satu colt diesel, satu L-300 dan sering terjadi perselisian dalam jumlah barang. Distributor kadang tidak mau menerima barang dengan alasan gudang sudah penuh, tidak adanya anggota untuk membongkar barang tersebut, sehingga kontainer tersebut bertahan di gudang PT INBISCO NIAGA Medan selama satu sampai dengan dua hari,

5. Pesanan barang ke distributor telat diterbitkan oleh order selection ke PT MAYORA INDAH, Tbk, sehingga mengalami tunggakan pembayaran dari distributor ke PT MAYORA INDAH, Tbk, dikarenakan faktor cuaca (hujan) sehingga barang tidak bisa dimuat ke kontainer dan kontainer tersebut tidak dapat memuat barang tersebut jika masih hujan. Pesanan dari distributor terkadang tidak ada di dalam gudang cabang Medan. 6. Terjadinya kesalahan dalam melakukan kebijakan permintaan dan


(2)

7. Jarak kedatangan barang yang tidak sesuai dengan pesanan barang yang dilakukan oleh PT INBISCO NIAGA Medan, sehingga perusahaan sering mengalami kesalahan dalam pemeriksaan barang dan akan terjadinya penumpukan barang di gudang.


(3)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang telah penulis uraikan dalam bab-bab terdahulu, maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan.

1. Sistem pencatatan akuntansi persediaan pada perusahaan telah memenuhi prinsip cepat, aman dan mudah karena pencatatannya menggunakan buku pembantu persediaan yang dapat mempermudah untuk mengetahui sisa persediaan yang ada.

2. Standar operasional prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang pada perusahan telah berjalan sesuai dengan prosedurnya, dengan itu perusahaan dapat mencegah adanya kecurangan-kecurangan yang akan terjadi didalam perusahaan.

3. Kendala yang dialami oleh perusahaan dalam melaksanakan prosedur penerimaan dan pengeluaran barang adalah faktor cuaca yang kurang mendukung. Selain itu perusahaan juga sering mengalami keterlambatan dalam pengiriman barang yang akan dapat menimbulkan resiko kerugiaan. 4. Sistem pengendalian internal perusahaan yaitu dengan pemisahan tugas dan


(4)

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis akan mengemukakan saran kepada perusahaan sekiranya bermanfaat bagi perusahaan.

1. Perusahaan harus mempertahankan proses pemesanan barang gudang sesuai dengan prosedur permintaan dan pengeluaran, agar tidak timbul kecurangan-kecurangan dalam pencatatan akuntansi persediaan.

2. Sebaiknya perusahaan dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan sistem pencatatan akuntansi persediaan yang telah memenuhi prinsip cepat, aman dan murah.

3. Sebaiknya frekuensi stok opname lebih ditingkatkan lagi untuk mencegah terjadinya kecurangan.

4. Pengendalian internal persediaan perlu dipertahankan dan ditingkatkan secara teratur untuk mencegah timbulnya kerugian pada perusahaan.

5. Sebaiknya perusahaan menentukan jarak kedatangan barang, agar perusahaan tidak salah dalam pemeriksaan barang yang masuk maupun keluar.

6. Sebaiknya perusahaan hanya mengirimkan barang yang telah dipesan saja, agar tidak terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan Belawan.

7. Bagian transport pada perusahaan seharusnya dapat memberikan surat jalan kepada pihak ekspedisi tepat pada waktunya, agar tidak terjadi keterlambatan pengeluaran akibat barang rusak atau adanya factor-faktor lainnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan zaki, 1994, Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Ke-5, Cetakan Kelima, BPFE – Yogyakarta.

Carl S, Waren, James M, Reeve, Philip E, Fess, 2005, Pengantar Akuntansi. Edisi Ke-21, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ke-1, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntan Publik, Badan Penerbit STIE, YKPN, Jakarta

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ke-3, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Rollin C, Philip E. Fess. 1992. Dasar-Dasar Akuntansi 1. Edisi Revisi. Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sadono Sukirno, 2004, Pengantar Bisnis, Edisi Ke-1, Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta.

Suyadi Prawirosentono, 2000, Manajemen Operasi, Edisi Ke-2, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.


(6)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. INBISCO NIAGATAMA SEMESTA,Tbk. MEDAN Direksi

General Manager

Branch Manager

Ka. Gudang/Logistik Order Section/Market

Maintanance Transport Accounting

Opr. Porklif Chekers Stok 1

Keeper

Stok 2 Keeper

Helper 1

Helper 2

Helper 3

Helper 4

Helper 5

Helper 6