10 kebijakan negara tersebut.
19
Bantuan luar negeri bukan hanya tentang pendanaan dan kerjasama, tapi juga dapat diartikan sebagai jalan bagi
kebijakan negara dalam praktek perkenalan dari foreign policy untuk masuk ke dalam sebuah kebijakan negara lainnya. Sehingga, bantuan luar negeri tidak
lagi bersandar pada sebuah istilah transfer sumber daya dari negara donor ke negara penerima, tapi telah menjadi alat untuk mendapatkan sumber daya baik
ekonomi dan politik oleh negara donor di negara penerima. Kedua
, bantuan luar negeri sebagai purposes. Melalui istilah ini, Lancaster membicarakan bantuan luar negeri sebagai sebuah pemahaman yang
lebih luas dari sekedar pemikiran dasar pemberian bantuan dan kemanusiaan. Bantuan ini juga digerakan oleh tujuan diplomatik, perkembangan, dan
komersialisasi ekonomi yang ditujukan sebagai pembawa kepentingan nasional negara donor di negara penerima.
20
Hal ini dapat dilihat dengan menganalisis tujuan-tujuan yang melibatkan keamanan dan politik kepentingan internasional
yang dibuat oleh pemerintah pemberi donor, keputusan yang mereka buat,jumlah alokasi, dan siapa negara penerimanya.
21
2. Konsep Foreign Policy
Menurut K.J. Holsti, Kebijakan luar negeri pada dasarnya merupakan instrumen kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara berdaulat
untuk menjalin hubungan dengan aktor-aktor lain dalam politik dunia Internasional demi mencapai tujuan nasionalnya.
22
Holsti juga mencirikan
19
Carol Lancaster, Foreign aid. Diplomacy, 9.
20
Carol Lancaster, Foreign aid. Diplomacy,13.
21
Carol Lancaster, Foreign aid. Diplomacy,17.
22
K. J. Holsti, NationalRole Conceptions in the Study of Foreign Policy University of British Columbia,2012, 222.
11 kebijakan luar negeri sebagai proses pembentukan keputusanataupengulangan
pola dan tindakansebagaiciri khasperilakudan sikapdiplomatik sebuah negara.
23
Secara definisi fungsi, kebijakan luar negeri adalah serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu negara berinteraksi dengan negara lain di
bidang-bidang ekonomi, politik, sosial, dan militer; atau dalam tingkatan lain juga mengenai bagaimana negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi
non-negara. Interaksi tersebut dievaluasi dan dimonitor dalam usaha untuk memaksimalkan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari kerjasama
internasional.
24
Definisi ini juga mencakup dalam bantuan luar negeri sebagai instrumen hubungan internasional. Kajian Holsti tentang foreign policy bisa menjadi
acuan untuk mengetahui cara pengambilan keputusan atau kebijakan di negara donor terhadap negara penerima. Sebagai aksi eksplisit dan implisit kebijakan
luar negeri suatu negara dalam mempromosikan kepentingan nasionalnya di atas batas teritori negara. Konsep ini akan menjabarkan bagaimana perubahan
dalam lingkungan eksternaldapat mempengaruh inegara yang bersangkutan, atauproses pembentukanimage yang diinginkan dari negara tersebut dari
lingkungan eksternalnya.
25
Konsep lain yang digunakan adalah Kebijakan luar negeri yang dikemukakan oleh Mark R. Amstutz yang berpendapat bahwa kebijakan luar
negeri dianggap sebagai sebuah seperangkat prinsip atau orientasi umum yang
23
K. J. Holsti, National Role Conceptions in the Study of Foreign Policy University of British Columbia, 2012, 233.
24
K. J. Holsti, NationalRole Conceptions in the Study of Foreign Policy University of British Columbia, 2012, 222.
25
K. J. Holsti, NationalRole Conceptions in the Study of Foreign Policy University of British Columbia, 2012, 222.
12 menjadi dasar pelaksanaan hubungan luar negeri suatu negera. Dapat diartikan
pula sebagai seperangkat rencana dan komitmen yang menjadi pedoman bagi perilaku pemerintah dalam berhubungan dengan aktor-aktor lain di lingkungan
eksternal dan berorientasipada terbentuknya pola aktif dari negara dalam membawa kepentingannya.
26
Selain itu, Kebijakan luar negeri juga dirancang untuk membantu dalam melindungi kepentingan nasional, keamanan nasional, tujuan ideologis, dan
kemakmuran ekonomi suatu negara. Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari kerjasama secara damai dengan bangsa lain, melalui serangkaian sasaran yang
menjelaskan bagaimana suatu negara berinteraksi di berbagai bidang konsetrasi. Dengan begitu, kebijakan luar negeri juga dapat diartikan sebagai
strategi yang dirumuskan oleh suatu negara dalam berhubungan dengan negara lain untuk memperoleh, memperjuangkan, dan mempertahankan kepentingan
nasionalnya melalui jalan diplomasi dan instrumen kebijakan luar negerinya.
27
Ini merupakan sebuah etika moral dalam membuat kebijakan yang harus mengedepankan unsur rasional dalam mengimplementasikan sebuah keputusan
pemberian bantuan luar negeri.
28
F. Metodologi Penelitian