Canada International Development Agency di Indonesia

23

B. Canada International Development Agency di Indonesia

Sebagai upaya pengoptimalan konsep Human Security dan upaya Kanada membantu pembangunan dunia, Kanada membentuk CIDA Canada International Development Agency sebagai lembaga penyalur bantuan luar negeri Kanada yang dibentuk pasca berakhirnya Marshall Plan. 50 Sebagai lembaga resmi pengelolaan bantuan luar negeri CIDA berjalan dengan fokus kebijakan luar negeri pemerintah Kanada, termasuk dalam memberikan bantuan ke Indonesia yang dalam penerapan dan pelaksanaanya juga bergantung dari kebijakan tersebut. Sejak CIDA dibentuk tahun 1968 51 hingga kini, dua konsep kebijakan luar negeri Kanada melalui CIDA pernah dirasakan oleh Indonesia sebagai negara penerima bantuan Kanada. Kebijakan pertama, merupakan pendekatan moral yang dilakukan Kanada dalam memberikan bantuan luar negerinya dari tahun 1984- 1993. Kanada membangun ketahanan manusia domestiknya di bidang ekonomi, politik, sosial dan kemananan yang kemudian dibawa dalam kebijakan luar negerinya dibawah kepemimpinan perdana menteri Brian Mulroney, sebagai konsep “moral identity” dalam memberikan bantuan luar negeri ke negara miskin dan berkembang. 52 Di bawah kebijakan luar negeri ini, Kanada aktif mempromosikan human security ke daerah baru dengan mengedepankan pendekatan moral dalam bantuan luar negeri dan kegiatannya di area internasional dibawah payung PBB. 53 Termasuk didalamnya mempromosikan demokrasi dan perspektif Kanada tentang 50 David mutimer, Canadian International security policy: reflections for new era. centre for International and security studies , toronto, ontario york university, 2002, 3. 51 David mutimer, Canadian International security policy,3. 52 Edward Ansah Akuffo, Canadian Foreign Policy in Africa : “regional approaches to peace, security, and development” Canada: university of fraser valley 2012,17. 53 David mutimer, Canadian International security policy: reflections for new era. centre for International and security studies , toronto, ontario york university, 2002,.15 24 “good international citizen”, pembangunan moral dalam mengelola pemerintahan, meningkatkan hak asasi manusia dan menurunkan angka kemiskinan. Memberikan bantuan luar negeri ke Indonesia, tanpa kebijakan yang mengikat kepemilikan sumber daya di negara penerima. Namun begitu, kebijakan ini mendapat kritik dari Edward Ansah Akuffo dalam buku Canadian Foreign Policy in Africa . Edward berpendapat bahwa: “apa yang disebut sebagai Canada’s moral identity, tidak dibenarkan bila mengasumsikan adanya timbal balik dari negara lain baik berupa transfer keuntungan baik secara finansial, personil, material, atau sumber lainnya. Ini merupakan theoritical-reality gap dari kebijakan normatif kanada dalam memberikan bantuan luar negeri”. 54 Kebijakan kedua , selepas tahun 1993 pendekatan baru telah diterapkan di Indonesia. Kanada memasuki babak baru dalam konsep human security dengan pola- pola baru kerjasama internasional. yang disebut dengan “new human security of Canada’s policy” 55 dengan Lloyd Axworthy sebagai mentri luar negeri di bawah kepemimpinan perdana menteri Chretien di bulan januari 1996. 56 Konsep ini diadopsi dari kinerja negara-negara anggota OECD dan ODA yang dianggap effektif dalam membangun sistem yang lebih efisien dan produktif dalam kerjasama internasional dengan membawa kepentingan Kanada untuk dunia dan domestik Kanada sendiri. Kebijakan luar negeri ini dibangun menempatkan dua misi, yaitu: menyalurkan bantuan luar negeri yang lebih baik dalam Canada aid effectiveness, dan pembangunan ekonomi yang lebih produktif. 57 Misi dalam 54 Edward Ansah Akuffo, Canadian Foreign Policy in Africa, 12. 55 David mutimer, Canadian International security policy: reflections for new era. centre for International and security studies , toronto, ontario york university, 2002,3. 56 Edward Ansah Akuffo, Canadian Foreign Policy in Africa, 25. 57 Murray Dobbin, The Myth of the good corporate citizen: Canada and Democracy in the age of globalization Toronto: james lorimer company ltd., publishers 2003, 71. 25 Konsep baru Kanada ini, menjadi sebuah jalur yang dibawa oleh kanada dalam berbagai forum Internasional dengan OECD dan garis pembentukan CIDA’s Aid Effectiveness Action Plan hingga di tahun 2013. Kanada beranggapan bahwa konsep baru ini merupakan pendekatan yang lebih baik dalam sistem pemberian bantuan Kanada. Karena konsep ini, melihat kemiskinan di negara miskin bukan lagi sebagai masalah ekonomi semata.Melainkan sebuah variabel yang harus dituntaskan bersama dengan faktor lain yang menghambat penyelesaiannya. 58 Akan tetapi, mengingat pendekatan ini diadobsi dari system negara-negara donor di benua Amerika dan Eropa, tak dapat dikesampingkan pemikiran bahwa CIDA juga merupakan alat bagi kepentingan Kanada. Ini menjelaskan pengajuan Kanada dalam membentuk konsultasi bilateral dua negara Kanada-Indonesia dan kebijakan-kebijakan yang bersifat mengikat dalam membawa keuntungan yang besar bagi Kanada, ataupun berorientasi pada mengamankan perekonomian Kanada.

C. CIDA’s Aid Effectiveness Action Plan