Historitas Pindah Agama dalam Islam dan HAM

keselamatan dan ketertiban publik, kesehatan atau kesusilaan umum atau hak- hak asasi dan kebebasan orang lain.

8. Non-Derogability

Negara tidak boleh mengurangi kebebasan beragama atau berkeyakinan dalam keadaan apapun.

B. Historitas Pindah Agama dalam Islam dan HAM

Kutipan sejarah keberagamaan manusia dalam al-qur’an banyak menunjukan sesuatu yang diwarnai dengan penggunaan kekuatan fisik dan kekerasan atas nama agama yang dilakukan oleh golongan orang yang tidak sedikit pun memiliki pengetahuan tentang Allah. Nabi Nuh a.s. yang mengajak umatnya ke jalan taqwa dan wara’ tidak pernah melakukan penindasan atau memaksa kaumnya. Meski demikian, kaumnya telah berbuat tidak fair karena mereka menyembunyikan suara Nuh a.s ketika mendengar kerasulan Nuh a.s. Sejarah kekerasan dan kezaliman atas nama agama sebagaimana yang disinyalir al-qur’an dengan jelas menyatakan bahwa para pengikut agama sendirilah yang justru menjadi korban. Al-qur’an menyebutkan Nabi ibrahim a.s. sebagai contoh diantara nabi-nabi yang mengajak kaum kejalan Allah dengan penuh kecintaan, kasih sayang, dan kerendahan hati. Beliau tidak pernah menggunakan pedang, bahkan satupun alat perang. Namun, para pemuka kaumnya melakukan hal yang serupa sebagaimana yang dilakukan para musuh agama Nabi Nuh a.s. Azar, bapak nabi ibrahim, berkata kepada Ibrahim: k Y V =pd AiNd  `Xu =4 XS g] 8 ‚“6 1  I P C¯ j=•4gpŸo … -tg = AT Y ﻡ I : W Artinya: “Berkata bapaknya:Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? jika kamu tidak berhenti, Maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah Aku buat waktu yang lama. Q.S. Mariam19: 46. Di Eropa, pada abad-abad pertengahan dapat kita jumpai bahwa orang- orang yang menamakan dirinya para pengikut Yesus-Paus, para Uskup, para penentu undang-undang gereja, serta tokoh-tokoh gereja, telah menulis satu pasal yang amat mengerikan dalam sejarah penulisan kitab-kitab. Paus Agustin menganggap pasal yang mengerikan tersebut sebagai “Penindasan Saleh” gereja terhadap orang-orang fasik, dan pada hari ini, para sejarawan Kristen telah mengakui bahwa “penindasan saleh” yang dilakukan dengan mengatas namakan Yesus tersebut, merupakan aib bagi gereja. Dalam Musium Lilin di Londen, para pengunjung dapat melihat kerudung-kerudung kematian para biarawan dan penggalan-penggalan kepala koleksi Antonit dan lois XIV. Juga dapat disaksikan alat tiang gantung yang sebenarnya. Di samping alat-alat penyiksa lain, seperti yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh orang-orang kristen yang mengatas namakan Penindasan Saleh. Alat-alat penyiksaan yang berada di Musium Lilin itu memberikan gambaran mengenai peristiwa-peristiwa tragis yang pernah terjadi dalam lembaga-lembaga peradilan di Spanyol dan Perancis. Telah banyak orang-orang kristen yang tak berdosa mengalami penindasan dan penyiksaan karena tuduhan Pindah agama dari agamanya.

C. Hukum Pindah Agama dalam Islam dan HAM 1. Hukum Pindah Agama dalam Islam