Data Flow Diagram DFD

c. Selain itu program tersebut dapat memberi rekomendasi tindakan pencegahan yang perlu dilakukan berdasarkan dari hasil analisa data monitoring korosi.

4.3. Perancangan Sistem

4.3.1. Data Flow Diagram DFD

Perancangan Data Flow Diagram dirancang untuk sebuah sistem usulan berdasarkan hasil alternatif pemecahan masalah. Diagram ini menggambarkan secara garis besar masukan atau keluaran yang ada pada sistem. Berikut adalah perancangan diagram konteks untuk alternatif pemecahan masalah. Gambar dapat dilihat pada Gambar 4.2. a. Aliran data diawali dari bagian Operation memberikan laporan hasil inspeksi korosi kepada bagian Field Engineer FE. Gambar 4.2. Diagram Konteks Sistem Informasi Monitoring Korosi Pipa Minyak Field Engineer General Manager Kantor Pusat Komponen Korosi Decision CRR Approval CRR b. Hasil laporan inspeksi korosi berupa komponen korosi, yaitu data korosi yang akan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Monitoring Korosi Pipa Minyak Berbasis Web oleh FE. c. Sistem Informasi Monitoring Korosi Pipa Minyak Berbasis Web memberikan laporan berupa ranking resiko korosi Corrosion Risk Rangking CRR pada suatu jaringan pipa kepada General Manager GM di kantor pusat. d. Dari hasil CRR yang didapat GM, GM kemudian mengambil suatu keputusan decision maker yang perlu dilakukan pada suatu jaringan pipa. e. Decision tersebut kemudian diterima oleh FE, dengan decision tersebut FE dapat membuat rencana pekerjaan perawatan pipa yang akan dilakukan oleh bagian Operation. Setelah merancang diagram konteks, maka selanjutnya merancang DFD Level 1, diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data dari tahapan proses diagram sebelumnya. Diagram ini menggambarkan proses–proses yang terdapat dalam Sistem Informasi Monitoring Korosi Pipa Minyak Berbasis Web, diantaranya perancangan interface dan analisa data. Pengolahan peta dan pengumpulan data informasi yang kemudian diolah pada sistem, sehingga menghasilkan output berupa Informasi Monitoring Korosi Pipa Minyak yang diinformasikan kepada Field Engineer dan General Manager . Pada Gambar 4.3 merupakan gambar DFD level 1. Berikut ini merupakan penjelasan dari Gambar 4.3 DFD Level 1 : a. FE Field Engineer mendapatkan data hasil inspeksi pipa yang didapat dari bagian Operation, kemudian data-data yang merupakan komponen korosi diinputkan ke dalam sistem informasi monitoring korosi, diantaranya data gathering line, data general, data internal corrosion monitoring device, data Gambar 4.3. DFD Level 1 Field Engineer General Int. Corr. Mon. Dev. Water Sampling Chemical Treatment Scaling Tendency Ext. Corr. Protection Corr. Risk Data Corr. Rate Pigging Facility Pipe Condition General Manager Keputusan dan Rekomendasi PoF CoF Komponen Korosi CRR Persetujuan Data Korosi Gathering Line 2.0 Mengkategorikan Data Korosi 1.0 Menginput Data Korosi 3.0 Mengkonversi PoF CoF 4.0 Pembuatan Keputusan dan Rekomendasi water sampling , data chemical treatment, data scaling tendency, data external corrosion protection, data corrosion risk, data corrosion rate , data pigging facility dan data pipe condition. b. Setelah FE menginputkan semua data-data korosi, data-data tersebut kemudian dikategorikan menjadi dua buah kategori yaitu: PoF Probability of Failure dan CoF Consequence of Failure sehingga menghasilkan data yang termasuk PoF dan CoF. c. Data PoF dan CoF kemudian dikonversi sehingga menghasilkan Corrosion Risk Ranking CRR. CRR adalah tingkatan resiko terjadinya korosi pada suatu pipa. d. Dari CRR tersebut General Manager GM diminta untuk memberi persetujuan approval dari hasil CRR yang didapat, sehingga sistem dapat melakukan proses ke tahap selanjutnya berupa pembuatan suatu keputusan dan rekomendasi tentang tindakan perbaikan atau pencegahan yang perlu dilakukan pada suatu pipa. Hasil dari keputusan dan rekomendasi akan diterima oleh FE untuk direalisasikan oleh bagian Operation.

4.3.2. Perancangan Basis Data