Pelaksanaan Penelitian 1. Sterilisasi alat dan bahan

3.4 Pelaksanaan Penelitian 1. Sterilisasi alat dan bahan

Cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, erlenmeyer, pinset spora, pipet mikro, kertas saring, pasir sungai, dicuci bersih, dibungkus kertas HVS, dimasukkan ke dalam otoklaf pada suhu 121 C tekanan 1 atm selama 60 menit. 2. Isolasi spora Teknik mengisolasi spora FMA menggunakan teknik tuang saring dan dilanjutkan dengan teknik sentrifugasi. Prosedur kerja teknik tuang saring yang digunakan berdasarkan Pacioni 1992, pertama adalah mencampurkan mikofer sampel sebanyak 50 g dengan 200-300 ml air dan diaduk. Selanjutnya disaring dalam satu set saringan bertingkat ukuran 710 µm, 425 µm dan 45 µm secara berurutan dari atas ke bawah. Dari saringan bagian atas disemprot dengan air kran untuk memudahkan bahan saringan lolos. Kemudian saringan paling atas dilepas dan saringan ke dua kembali disemprot dengan air kran. Setelah saringan kedua dilepas sejumlah mikofer sisa yang tertinggal pada saringan terbawah dipindahkan ke dalam tabung sentrifuse untuk dilanjutkan dengan teknik sentrifugasi. Prosedur kerja teknik sentrifugasi yang digunakan berdasarkan Brundrett dkk. 1996, pertama adalah hasil saringan dalam tabung sentrifuse ditambahkan dengan glukosa 60 yang diletakkan pada bagian bawah dengan menggunakan pipet. Tabung sentrifuse ditutup rapat dan disentrifuse dengan kecepatan 2500 rpm selama 3 menit. Selanjutnya larutan supernatan yang mengandung spora dituang ke dalam saringan 45 µm, dicuci dengan air mengalir air kran untuk menghilangkan glukosa. Selanjutnya spora-spora tersebut dituangkan ke dalam cawan petri dan siap untuk masuk tahap sterilisasi. Universitas Sumatera Utara 3. Sterilisasi spora Spora yang diperoleh dari kegiatan isolasi spora dimasukkan ke dalam tabung, kemudian dimasukkan bahan sterilan chlorox 5 dan disentrifugasi dengan 2500 rpm selama 2 menit. Setelah disentrifugasi sterilan yang terdapat di dalam tabung disedot dengan pipet sampai habis dan kemudian dimasukkan larutan pembilas aquades ke dalam tabung tersebut dan kemudian tabung dikocokdigoyang dengan tangan dan setelah itu larutan pembilas disedot. Kegiatan membilas spora dilakukan sebanyak 3 kali. Spora-spora yang telah disterilisasi diletakkan di cawan petri wadah sementara dan kemudian diletakkan ke dalam cawan petri perlakuan dan untuk seterusnya dilakukan pembuatan kultur. 4. Pembuatan kultur Untuk pengamatan variabel persentase perkecambahan, hari mulai berkecambah dan laju perkecambahan dibuat kultur FMA tanpa tanaman inang. Mula-mula cawan petri diberi label F0M1, F1M1, F2M1, F3M1, F4M1, F5M1, F6M1, F0M2, F1M2, F2M2, F3M2, F4M2, F5M2, F6M2 dengan ulangan sebanyak 3 kali. Berikutnya cawan petri diberi pasir sungai masing-masing seberat 20 g, diratakan, diberi alas kertas saring, diletakkan masing-masing 5 spora Gigaspora margarita, Acaulospora tuberculata sesuai label. Setelah itu cawan petri diberi perlakuan konsentrasi fungisida bahan aktif asam fosfit dan metalaksil dimana pemberian langsung mengenai spora dengan cara diteteskan sedikit demi sedikit sampai alas kertas saring lembabbasah. Terakhir ditutup dengan bidang atas cawan petri. Universitas Sumatera Utara 5. Pemeliharaan Seluruh cawan petri yang telah berisi FMA tanpa tanaman inang yang telah diberi perlakuan dimasukkan ke dalam rak kultur selama 42 hari pada suhu kamar, tanpa cahayaruang gelap.

3.5 Variabel yang Diamati