5. Pemeliharaan
Seluruh cawan petri yang telah berisi FMA tanpa tanaman inang yang telah diberi perlakuan dimasukkan ke dalam rak kultur selama 42 hari pada suhu
kamar, tanpa cahayaruang gelap.
3.5 Variabel yang Diamati
Tiga variabel yang diamati yaitu persentase perkecambahan, hari mulai berkecambah dan laju perkecambahan. Pengamatan dilaksanakan setiap hari
dimulai hari ke-1 sampai dengan hari ke-42. 1.
Hari mulai berkecambah Dilakukan pengamatan hari mulai berkecambah menggunakan mikroskop
dissecting. Spora berkecambah ditandai dengan adanya hifa. Kemudian dihitung rata-rata hari mulai berkecambah dari setiap cawan petri dengan rumus sebagai
berikut : X
1
+ X
2
+ X
3
+ ... + X
n
X = n
Dimana: X : Rata-rata hari mulai berkecambah spora dalam 1 cawan petri
X
1
: Hari mulai berkecambah data 1 X
2
: Hari mulai berkecambah data 2 X
3
: Hari mulai berkecambah data 3 X
n
: Hari mulai berkecambah data n n: Banyaknya data
Universitas Sumatera Utara
2. Persentase perkecambahan
Menghitung persentase perkecambahan spora fungi mikoriza arbuskula dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah spora yang berkecambah Persentase perkecambahan =
x 100 Jumlah spora yang dikecambahkan
3. Laju perkecambahan Kartasapoetra, 2003
Laju perkecambahan dihitung dengan menggunakan rumus berikut : 100 A
1
+ A
2
+
...
+ A
n
C.G = A
1
T
1
+ A
2
T
2
+ ... + A
n
T
n
Dimana : A : Jumlah benih yang berkecambah pada hari tertentu.
T : Waktu yang bersesuaian dengan A. n : Jumlah hari pada penilaianperhitungan akhir.
CG: Koefisiensi perkecambahan.
4. Uji kolonisasi FMA pada akar tanaman inang
Untuk membandingkan bagaimana pengaruh konsentrasi fungisida bahan aktif asamfosfit dan metalaksil terhadap FMA yang ada tanaman inangnya
menjadi penting dalam penelitian ini. Variabel yang diamati adalah persentase kolonisasi FMA pada akar tanaman inang Zea mays L.
Mula-mula pot plastik diberi label perlakuan F0M1, F1M1, F2M1, F3M1, F4M1, F5M1, F6M1, F0M2, F1M2, F2M2, F3M2, F4M2, F5M2, F6M2 dengan
ulangan sebanyak 3 kali. Setiap pot plastik diisi sebanyak ±500 gram pasir sungai yang terlebih dahulu pasirnya dicuci bersih dan dijemur di panas matahari.
Kemudian diberi 5 spora FMA Gigaspora margarita atau Acaulospora
Universitas Sumatera Utara
tuberculata dan benih tanaman inang Zea mays L. Setiap pot plastik yang telah berisi FMA dan tanaman inang Zea mays L disirami dengan air secukupnya
hingga tercapai keadaan kapasitas lapang, interval penyiraman 1 kali dalam 1 hari, diberi larutan pupuk hyponex merah konsentrasi 1 gram2 liter air, interval
penyiraman 1 kali dalam 3 hari dan diberi konsentrasi larutan fungisida asam fosfit dan metalaksil sesuai perlakuan, interval penyiraman 1 kali dalam 1 minggu.
Penyiraman air, larutan pupuk hyponex merah dan larutan fungisida dilakukan sampai tanaman berumur 42 hari.
Akar tanaman inang dipanen pada saat tanaman berumur 42 hari, yang digunakan adalah yang segar dan halus berdiameter 0,5-1,0 mm Rajapakse dan
Miller, 1992. Akar dicuci dengan air mengalir air kran hingga bersih, kemudian dimasukkan ke dalam larutan KOH 10 selama 24 jam sampai keluar seluruh isi
sitoplasma sel atau berwarna pucat untuk memudahkan pengamatan struktur kolonisasi FMA pada akar. Larutan KOH dicuci menggunakan air mengalir air
kran. Setelah itu akar direndam dalam HCl 2 selama 12 jam kemudian dicuci menggunakan air mengalir kran, bertujuan menurunkan pH akar agar proses
pewarnaan lebih bagus. Selanjutnya akar tanaman inang diberi larutan pewarna staining mengandung trypan blue 0,05 sesuai teknik yang dilakukan oleh
Kormanik dan McGraw 1982. Larutan trypan blue dibuang dan diganti dengan larutan lacto glyserol untuk proses destaining pengurangan warna. Setelah itu
akar dipotong-potong dengan ukuran panjang ±1 cm. Dari yang satu perlakuan dan ulangan yang sama diambil secara acak sebanyak 10 potong akar tanaman
yang berukuran ±1 cm tadi untuk disusun pada kaca preparat secara berbaris.
Universitas Sumatera Utara
Setiap preparat diberi label perlakuan dan ulangan. Selanjutnya kolonisasi FMA pada akar tanaman inang siap diamati menggunakan mikroskop compoun.
Penghitungan persentase kolonisasi FMA pada akar tanaman inang menggunakan metode panjang akar terkolonisasi Giovannetti dan Mosse, 1980.
Potongan akar tanaman yang tersusun pada preparat diamati di bawah mikroskop compoun untuk setiap bidang pandang. Bidang pandang yang menunjukkan
tanda-tanda kolonisasi terdapat hifa dan atau arbuskula dan atau vesikula diberi tanda +, sedangkan yng tidak terdapat tanda-tanda kolonisasi diberi tanda
negatif -. Selanjutnya dihitung persentase kolonisasi FMA pada akar tanaman inang menggunakan rumus :
∑ bidang pandang bertanda + kolonisasi FMA pada akar tanaman = x 100
∑ bidang pandang keseluruhan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN