1.7. SISTEMATIKA LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan batasan , pendekatan, asumsi-asumsi , kerangka berpikir , dan sistematika laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek sejenis, tinjauan Umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor
pendukung proyek secara umum.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema
yang sejenis.
BAB IV ANALISIS
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi
tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep gubahan massa, konsep struktur, serta penzoningan baik luar maupun dalam.
BAB VI GAMBAR PERANCANGAN
Berisi gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja.
DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses
perencanaan dan perancangan kasus proyek.
Universitas Sumatera Utara
BAB II DESKRIPSI PROYEK
II.1. TERMINOLOGI JUDUL
Judul proyek ini adalah MEDAN CONVENTION CENTER. Berikut
merupakan penjelasan dari judul tersebut.
Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang
merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.
Pengertian Convention :
o Pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama bertukar
pikiran, pengalaman dan informasi melalui pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan didengar serta mempelajari, mendiskusikan
kemudian menyimpulkan topik-topik yang dibahas dalam pertemuan dimaksud. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 orang atau lebih.
o Kongres, konferensi, atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa
pertemuan sekelompok orang negarawan,usahawan, cendekiawan, dan sebagainya untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
kepentingan bersama.
1
Pengertian Center :
o Centre is place for a particular activity.
2
o Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi. Menempatkan untuk fasilitas
tertentu.
o Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang
dikonsentrasikan. o
Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.
Berdasarkan pengertian diatas, maka Medan Convention Center adalah suatu bangunan atau kelompok bangunan yang merupakan pusat kegiatan masyarakat kota,
nasional maupun internasional, dimana dapat berupa suatu pertemuan, kongres,
1
Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 108HM.703MPPT-91
2
Oxford Learner’s Pocket Dictionary, Oxford, 1995.
Universitas Sumatera Utara
forum, pameran dan acara-acara public ceremony seperti perayaan hari besar agama, pernikahan, konser musik,dll. Dengan tujuan untuk melayani dan memenuhi
kebutuhan masyarakat luas. Medan Convention Center merupakan bangunan komersial dengan fungsi
utama sebuah ruang serbaguna yang sifat pemakaiannya insidental, artinya kegiatan yang dapat diwadahi tidak secara rutin diselenggarakan. Bangunan ini berfungsi
sebagai tempat penyelenggaraan berbagai jenis kegiatan, seperti pameran, pertemuan- pertemuan berskala besar seperti konferensi dan pertemuan berskala kecil seperti
seminar, workshop, dan rapat perusahaan sebagai fokus utama. Selain itu, bangunan ini dapat dipergunakan untuk resepsi pernikahan, acara wisuda, kegiatan pertunjukan
seperti konser musik dan berbagai jenis kegiatan lainnya. Fungsi utama dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang bersifat komersial, seperti ruang pertemuan, retail-
retail dan cafe yang berfungsi mendukung keseluruhan fasilitas agar dapat menghidupkan aktifitas ketika ruang serbaguna tidak disewakan.
Kegiatan pertemuan atau conference yang akan ditampung adalah kegiatan komunikasi dalam tingkat perorangan personal level, yang memberikan kesempatan
kepada individu untuk bertukar gagasan dan pandangan.
II.2. TINJAUAN PROYEK
Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek , lokasi proyek , kegiatan pemakai dan pengunjung ,dan studi banding.
II.2.1. Deskripsi Proyek
Pada proyek ini berjudul Medan Convention Center, yang merupakan Proyek dengan fungsi sebagai pusat perayaan atau selebrasi maupun pertemuan formal
maupun informal.
Berdasarkan pengertian diatas, maka Medan Convention Center adalah suatu
bangunan atau kelompok bangunan yang merupakan pusat aktifitas selebrasi dengan tujuan untuk melayani masyarakat
Universitas Sumatera Utara
II.2.2. Lokasi a. Tinjauan Pemilihan Kota Medan
Pemilihan lokasi kota Medan untuk Medan performing arts center:
• Medan merupakan kota menuju metropolitan, kota terbesar ke-3 di Indonesia,
dan ibukota Propinsi Sumatera Utara, sehingga menjadikannya pusat kegiatan di Sumatera Utara.
• Adanya fasilitas bandara taraf internasional sehingga menyebabkan seiringnys
dikunjungi wisatawan mancanegara. •
Adanya transportasi darat yang baik menuju kota Medan. •
Tingkat ekonomi dan sosial budaya yang cukup tinggi.
b. Kriteria Pemilihan Lokasi
Sebagai sebuah bangunan publik, entertainment untuk lapisan masyarakat menengah ke atas, hal pertama yang harus dilakukan ialah memilih lokasi yang
mendukung keberadaan Medan Convention center beserta fasilitas pendukungnya
tersebut, yaitu : •
Lokasi merupakan daerah wilayah pengembangan. •
Berada tidak jauh dari pusat kota. •
Dapat dicapai dengan mudah dari berbagai tempat diseputaran kota Medan, dan transportasi menuju ke lokasi lancar.
• Lokasi dekat dengan fasilitas pendukung seperti rumah sakit, pusat
pendidikan, maupun fasilitas akomodasi. •
Memiliki arus lalu lintas dan tingkat kebisingan yang rendah. •
Tidak berada pada kawasan perindustrian. .
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan RUTRK, Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP , yaitu :
Tabel 2.1. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
W P
P Kecamatan
Pusat Pengembangan
Peruntukkan Wilayah
Program Kegiatan Pembangunan
A M. Belawan M. Marelan
M. Labuhan Belawan
Pelabuhan,industri, permukiman ,
rekreasi maritime. Jalan baru, jaringan air
minum, septic tank, sarana pendidikan dan
permukiman.
B M. Deli Tanjung Mulia
Perkantoran, perdagangan,
rekreasi indoor, permukiman.
Jalan baru, jaringan air minum,pembuangan
sampah, sarana pendidikan .
C M. Timur M. Perjuangan
M. Tembung M. Area
M. Denai M. Amplas
Aksara Permukiman,
perdagangan , rekreasi.
Sambungan air minum,Septic tank,
jalan baru, rumah permann, sarana
pendidikan dan kesehatan.
D M. Johor M. Baru
M. Kota M. Maimoon
M. Polonia Pusat Kota
CBD, pusat pemerintahan, hutan
kota, pusat pendidikan,
perkantoran, rekreasi indoor, permukiman.
Perumahan permanent,penanganan
sampah, sarana pendidikan.
E M. Barat M. Helvetia
M. Petisah M. Sunggal
M. Selayang M. Tuntungan
Sei Sikambing Permukiman,
perkantoran, perdagangan,
konservasi, rekreasi, lapangan golf dan
hutan kota. Sambungan air
minum, septic tank, jalan baru, rumah
permanen, sarana pendidikan dan
kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
WPP D Pusat
BisnisCBD, pusat
i h
WPP E Perumahan,
perkantoran, konservasi,
l
lf
WPP A Merupakan
Kawasan Pelabuhan,
WPP B Merupakan
kawasan perkantoran
WPP C
Merupakan kawasan
pemukiman
PETA WILAYAH PENGEMBANGAN
Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas hiburan yang bersifat publik dan
berskala kota. Berikut ini table 2.2 kriteria pemilihan lokasi :
No. Kriteria Lokasi
1. Tinjauan terhadap struktur kota
Berada di kawasan sub urban yang merupakan daerah pengembangan
perdagangan dan rekreasi. Berada di dekat jalan besar.
2. Pencapaian
Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun
pribadi. 3.
Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan
fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang
direncanakan atau di sekitar pemukiman yang belum ada fasilitas
Universitas Sumatera Utara
hiburannya. 4.
Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi.
Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.
Untuk pengembangan kawasan permukiman, perdagangan dan
rekreasi , WPP D atau WPP E KDB bangunan 60
KLB bangunan 4-6 lantai
Alternatif 1
Lokasi : Jl. Balai Kota Deli Plaza Kelurahan Kesawan Kecamatan
Medan Barat Kotamadya Medan Luas
: ± 62.000 m² 6,2 Ha
Universitas Sumatera Utara
Batas-batas site :
• Sebelah timur berbatasan dengan Jl. Balai Kota Jl. Putri Hijau serta area
perkantoran •
Sebelah utara berbatasan dengan Jl. Guru Patimpus •
Sebelah selatan berbatasan dengan Jl. Tembakau Deli •
Sebelah barat berbatasan dengan sungai Deli
Jalan-jalan utama di sekitar site :
Di sekitar kawasan Deli Plaza terdapat beberapa jalan-jalan utama yang menghubungkan kawasan ini dengan daerah yang lain, diantaranya :
- Jl. Raden Saleh Jalan ini menghubungkan kawasan ini dengan kecamatan Medan Petisah
- Jl. Balai kota Jalan ini menghubungkan kawasan ini dengan kecamatan Medan Baru
- Jl. Putri Hijau Jalan ini menghubungkan kawasan ini dengan kecamatan Medan Deli
- Jl. Guru Patimpus Jalan ini menghubungkan kawasan ini dengan kecamatan Medan Petisah
- Jl. Perintis Kemerdekaan
Lebar Jalan
Jl. Raden Saleh : 12 m
Jl. Balai kota : 20 m
Jl. Putri Hijau : 16 m
Jl. Guru Patimpus : 18 m
Jl. Perintis Kemerdekaan : 16 m
Peraturan Daerah
Setiap daerah mempunyai peraturan masing-masing yang harus ditaati bersama, termasuk tentang segala hal yang berhubungan dengan bangunan. Peraturan-
peraturan tersebut antara lain adalah:
Land Use RDTRK = Rencana Detail Tata Ruang Kota. Yaitu peruntukan dan
syarat-syarat lain tentang suatu wilayah pada daerah tertentu. Peraturan ini dibuat agar penggunaan lahan pada suatu kawasan dapat terencana dan teratur.
Universitas Sumatera Utara
GSB = Garis Sepadan Bangunan. Mengatur jarak batas bangunan dengan batas
kapling, bisa batas depan, samping atau belakang. Sering garis sepadan ini hanya depan atau jalan saja, 12 x lebar jalan atau 12 x lebar jalan + 1.
GSB pada site: -
GSB sebelah utara Jl. Guru Patimpus: 12x 18m + 1 = 10m
- GSB sebelah Timur Jl. Putri Hijau:
12x 20m + 1 = 11m -
GSB sebelah Barat Sungai Deli: ± 15 + 2 = 17M
- GSB sebelah Selatan Jl. Tembakau Deli:
12x 6m + 1 = 4m
BC = Building Coverage Koefisien Dasar Bangunan. Yakni perbandingan tapak dengan kawasan terbangun. Koefisien ini akan semakin kecil untuk
kawasan perbelanjaan atau kawasan mahal, bisa berubah tergantung fungsi dan harga tanah atau lahan, dan pemberian kenikmatan.
Jadi, KDB pada site Deli Plaza ialah 6.2 ha x 60 = 3.72 ha
FAR = Floor Area Ratio Koefisien Lantai Bangunan. Yaitu perbandingan luas tapak dan total luas lantai. Koefisien ini bisa lebih dari 100 untuk
bangunan bertingkat.
Alternatif 2
• Lokasi Site
: Jl. H. Adam Malik •
Eksisting Site : Lahan kosong dan pemukiman penduduk
• Kecamatan
: Medan Barat •
Luas Lahan : ± 42.000 m
2
• Lebar Jalan
: -
Jl. H. Adam Malik : 20 m
- Jl. Sei Deli
: 6 m -
Jl. Bangun : 5 m
Universitas Sumatera Utara
• GSB
: -
Jl. H. Adam Malik : 11 m
- Jl. Sei Deli
: 4 m -
Jl. Bangun : 3.5 m
• KDB
: 60
Alternatif 3
• Lokasi Site
: Jl. Jawa •
Eksisting Site : Lahan kosong dan pemukiman penduduk
• Kecamatan
: Medan Perjuangan •
Luas Lahan : ± 48.000 m
2
• Lebar Jalan
: -
Jl. Jawa : 20 m
Universitas Sumatera Utara
- Jl. Madura
: 8 m -
Jl. Timor : 8 m
- Jl. Bali
: 8 m •
GSB :
- Jl. Jawa
: 11 m -
Jl. Madura : 5 m
- Jl. Timor
: 5 m -
Jl. Bali : 5 m
• KDB
: 60
Universitas Sumatera Utara
Alternatif Lokasi
Kriteria Jl. Balai Kota
Jl. H. Adam Malik Jl. Jawa
Luas lahan ± 6,5 Ha
±4,2 Ha ±4,8 Ha
Tingkatan jalan Arteri primer satu
arah dan dua arah dengan median jalan
Arteri primer dua arah tanpa median
jalan Arteri primer
Pencapaian ke lokasi
Mudah karena dapat diakses dari segala
penjuru Medan baik dengan kendaraan
pribadi maupun angkutan umum,
berdekatan dengan stasiun kereta api.
Mudah karena dapat diakses dari segala
penjuru Medan baik dengan kendaraan
pribadi maupun angkutan umum,
berdekatan dengan stasiun kereta api.
Mudah karena dapat diakses
dari segala penjuru Medan
baik dengan kendaraan
pribadi. Dekat dengan stasiun
Kereta api
Jangkauan terhadap struktur kota
Kawasan pemukiman,
perdagangan, dan rekreasi dengan
program kegiatan sambungan air
minum, septic tank, jalan baru, rumah
permanen, sarana pendidikan dan
kesehatan Kawasan
pemukiman, perdagangan, dan
rekreasi dengan program kegiatan
sambungan air minum, septic tank,
jalan baru, rumah permanen, sarana
pendidikan dan kesehatan
Permukiman, perdagangan,
rekreasi
Fungsi pendukung di sekitar lokasi
Pemukiman, rumah sakit, mesjid,
sekolah, perkantoran, bangunan komersil.
Pemukiman, rumah sakit, mesjid,
sekolah, perkantoran, bangunan komersil.
Pemukiman, rumah sakit,
mesjid, sekolah,
Universitas Sumatera Utara
perkantoran, bangunan
komersil. Fungsi eksisting
Deli Super Block Lahan kosong dan
pemukiman penduduk
Lahan kosong dan
pemukiman penduduk
Kontur pengenalan entrance
Relatif datar, dikelilingi jalan
arteri primer, sekunder, dan jalan
lingkungan di 3 sisi, dan berbatasan
langsung dengan Sungai Deli
Relatif datar, dikelilingi jalan
arteri primer, sekunder, dan jalan
lingkungan di 4 sisinya. Pada salah
satu sisi juga berbatasan dengan
Sungai Deli tetapi tidak secara langsung
Relatif datar, dikelilingi jalan
arteri primer, sekunder, dan
jalan lingkungan di 4
sisinya.
Penilaian Alternatif Lokasi
Kriteria Jl. Balai Kota
Jl. H. Adam Malik Jl. Jawa
Jarak dari convention center yang sudah
ada ++
++ ++
Luas Lahan ++
+++ +++
Kontur ++ berbatasan
langsung dengan sungai
+++ +++
Kondisi Jalan +++
++ pada sebelah utara, Jl. Adam
Malik tidak memiliki median
+++
Universitas Sumatera Utara
jalan Tingkat kenyamanan
+++ +++
++ Aksesibilitas:
- Kenderaan pribadi - Kenderaan Umum
- Pejalan kaki +++
+++ +++
+++ +++
+ area pejalan kaki pada site sangat
minim +++
+ ++
Fasilitas pendukung : - Penginapan hotel
- Rumah ibadah - Rumah sakit
- Pusat perbelanjaan - Pemukiman
- Sarana dan prasarana radius
500m +++
++ ++
++ +++
+++ +++
+++ +++
++ +++
+++ +++
+++ ++
++ +++
+++
Kesesuaian dengan RUTRK Medan
+++ +++
++
JUMLAH 39+
40+ 37+
Dari penilaian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa perolehan nilai yang sangat seimbang disebabkan karena kedua tapak berada pada kecamatan yang
sama yaitu Kecamatan Medan Barat. Tetapi dengan hasil akhir diatas, maka dipilihlah
Jl. H. Adam Malik sebagai tapak karena dianggap lebih layak.
Mungkin satu hal penting yang dapat dicermati, jika lokasi yang dipilih adalah Jl. Balai Kota, dengan sendirinya mengakhiri keberadaan Deli Super Block yang
seyogyanya sangat berperan penting bagi pertumbuhan kota ke depannya.
Universitas Sumatera Utara
Posisi Site Terhadap Kota Medan
Batas-batas site Batas Utara
: JL. H. Adam Malik Batas Timur
: JL. Sei Deli Sungai Deli Batas Selatan : JL. Bangun
Batas Barat : JL. H. Adam Malik
Batas-batas site Batas Utara
: JL. Guru Patimpus Batas Timur
: JL. Balai Kota Batas Selatan : JL. Tembakau Deli
Batas Barat : Sungai Deli
Batas-batas site Batas Utara
: JL. Madura Batas Timur
: JL. Timor Batas Selatan : JL. Bali
Batas Barat : JL. Jawa
Universitas Sumatera Utara
II.3. TINJAUAN FUNGSI
II.3.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Pengguna pelaku kegiatan pada kasus Medan international exhibition center ini dapat di kelompokkan antra lain :
- Pengunjung, terbagi atas dua bagian yaitu pengunjung yang bersifat khusus
dan bersifat umum •
pengunjung bersifat umum yaitu pengunjung yang datang untuk bersifat rekreasi, tertarik menikmati pameran untuk memuaskan rasa
keingin tahuannya, Kegiatannya melihat-lihat objek yang dipamerkan dan jika cocok akan membeli objek yang dipilih
• pengunjung bersifat khusus yaitu pengunjung baik domestik maupun
manca negara yang mempunyai tujuan bisnis biasanya para pengusaha -
penyelenggarapenyewa yaitu orang yang mengorganisir pelaksanaan kegiatan. -
Pengelola yaitu pihak yang mengawasi, mengelola, dan memberikan pelayanan fasilitas yang di butuhkan penyelenggara
- materi dari pameran itu sendiri yaitu produk ataupun peralatan yang
ditampilkan
1. Wedding ceremony
II.3.1.1 Segmen Pengguna
2. Trade fair exhibition pameran
Pameran yang diselenggarakan secara regional, nasional, dan internasional 3.
Rapat asosiasi Merupakan kegiatan rapat yang diselenggarakan oleh suatu asosiasi, seperti
IDI Ikatan Dokter Indonesia, IAI Ikatan Arsitektur Indonesia
4. Company event
Merupakan pertemuan yang dilakukan oleh perusahaan besar yang pesertanya
merupakan karyawan dari perusahaan tersebut, seperti kegiatan pertemuan
perusahaan Honda Motor Indonesia. 5.
Program insentif Merupkan kegiatan pertemuan yang diselenggarakan perusahaan besar,
pesertanya merupakan karyawan khusus atau dealer khusus dari perusahaan
tersebut, yang bisa meningkatkan provit perusahaan 6.
Organisasi Internasional
Universitas Sumatera Utara
Merupkan kegitan yang pesertanya merupakan anggota dari organisasi internasional seperti WWF, OPEC, UNESCO
7. Konser
Merupakan kegiatan pertunjukan yang di selenggarakan oleh suatu event organiser berskala nasional hingga internasional
Adapun kegiatan di Medan exhibition center adalah
II.3.1.2 Kegiatan
A. Konvensi
Merupakan kegiatan pertemuan sekelompok orang, seperti: -
kegiatan konfrensi yang dilakukan oleh sekelompok orang seperti kelompok industri, pelaku bisnis, dan staf pemerintahan
- kegiatan seminar lokakarya dan penataran
- resepsi yaitu acara yang bersifat informal seperti acara silaturahmi, ulang
tahun, dan pernikahan -
kongres merupakan kegiatan pertemuan berupa diskusi untuk menyelesaikan beberapa masalah, merupakan jenis kegiatan pertemuan besar yang bersifat
formal untuk bertukar informasi, mencari pemecahan terhadap suatu permasalahan
- workshop merupakan kegiatan pertemuan dimana kegiatan ini membahas
sesuatu dan memberi pelatihan secara bersama-sama antar kelompok peserta, sehingga para peserta mendapatkan ilmu, wawasan dan keahlian seperti
workshop desain dan fotografi -
kuliah umum -
panel yang yang berupa tanya jawab oleh dua atau lebih kelompok peserta -
forum, merupakan kegiatan diskusi dua arah dimana pesertanya dari bidang yang berlainan
Universitas Sumatera Utara
B. Pameran
Exhibition center mempunyai kegiatan dalam hal melakukan suatu pergelaran pameran yang mana memamerkan beberapa bentuk objek contohnya :
- Pameran dagang, seperti furniture expo, pameran komputer, pameran
buku, pameran otomotif. -
Pameran seni, seperti pameran lukisan, pameran foto. -
Pameran jasa, seperti pameran pendidikan, bursa tenaga kerja. Pada umumnya pameran terdiri dari beberapa bagian yaitu :
- pameran konvensi yaitu pameran yang digelar bersamaan dengan kegiatan
konfrensi dalam waktu dan tempat yang sama. -
pameran umum yaitu pameran yang diselenggarakan terbuka untuk umum -
pameran khusus yaitu pameran yang memamerkan satu jenis produk -
pameran tunggal pameran yang diadakan oleh satu orang ataupun satu perusahaan kepada calon konsumen
Berdasarkan skala pelaksanaannya pameran dibagi atas : -
pameran skala internasional -
pameran skala nasional -
pameran skala regional -
pameran skala lokal
C. Pergelaran
Yaitu kegiatan berupa persembahan yang bersifat menghibur seperti pergelaran seni, drama, konser, dll
D. Kegiatan kelompok penunjang
Yaitu kelompok kegiatan yang mendukung keberlangsungan kegiatan seperti kegiatan pengelolaan, sistem manejementeknis bangunan, dan kegiatan lainnya yang
berfungsi menghidupkan mobilitas manusia di dalam bangunan.
II.3.2 Deskripsi perilaku
Berdasarkan sifat aktifitas yang dilakukan, prilaku dari pengguna Medan internasional exhibitionm center terbagi atas 2 yaitu :
- Bersifat stastis Perilaku pengguna bangunan lebih bersifat menetap pada satu tempat. Kebiasaan ini
merupakan kegiatan yang bersifat rutinitas maupun sementara dengan intensitas waktu yang lama sebagai contoh pengelola.
Universitas Sumatera Utara
- Bersifat dinamis Pengguna bangunan cenderung bergerak dan berpindah-pindah dari satu tempat-
ketenpat yang lain seperti pengunjung pameran
II.3.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Persyaratan ruang dan kriteria yang harus diprhatikan dalam merencanakan dan merancang sebuah exhibition center adalah fleksibilitas ruang pameran,
kenyamanan pengunjung yang dihubungkan dengan keadaan termal, pencahayaan terhadap objek yang di pamerkan, serta sirkulasi, baik sirkulasi dari pengunjung
maupun sirkulasi dari kegiatan pergudangan. Fleksibelitas ruang
Fleksibilitas ruang meksudnya kemampuan suatu ruang untuk dapat menyesuaikan diri terhadap aktivitas yang berlangsung didalamnya.kefleksibilitasan ruang ini
berpengaruh terhadap potensi ruang dapat menampung item dan stan pameran. Fleksibelnya suatu ruang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
- Pembagian ruang Pembagian ruang yang tepat dapat membantu seberapa banyak ruangan dapat
menampung kegiatan pameran. Penggunaan dinding geser pada bangunan eksebisi merupakan slah satu cara yang dapat dilakukan agar ruang pameran dapat fleksibel
menampung kegiatan pameran sehingga dapat menampung kegiatan pameran yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
- Pemilihan stuktur bangunan Pemilihan struktur bangunan yang tepat dapat mempengaruhi seberapa fleksibelnya
suatu bangunan. untuk kasus bangunan exibisi yang penggunaan ruangannya berbentang lebar membutuhkan suatu pemilihan struktur bentang lebar yang sesuai
untuk sebuah gedung exibisi. - Ketinggian ruang
ketinggian ruang ditentukan oleh jenis produk yang di pamerkan dan bentuk stan pameran. Dengan ruang yang tinggi kita dapat memberikan space pada
produk-produk yan memiliki ketinggian yang cukup dan menjadikan ruang lebih fleksibel dengan menerapkan desain stan yang bertingkat.
- Lightingpencahayaan
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari perancangan pencahayaan adalah memberikan suatu lingkungan suasana lingkungan yang menyenangkan dan nyaman terhadap visual, Cahaya yang baik dapat
membuat atmospehere dan mood suatu ruangan menjadi lebih efektif . Banyak pameran yang menjadi kurang menarik akibat pencahayaan yang tidak didesain
sejalan dengan desain dari pameran. Menurut sumbernya cahaya dibagi atas dua bagian yaitu pencahayaanalami dan pencahayaan buatan. Cahaya buatan merupakan
cahaya yang bersumber ari alam yaitu matahari, sedangkan buatan berasal dari penerangan buatan seperti lampu yang digunakan pada ruangan-ruangan dalam
kondisi tertentu. Penggunaan efek pencahayaan akan menjadi penerima yang baik dengan pengunaan
peralatan spesial seperti lampu sorot spot light atau peralatan optical lainnya. - Sirkulasi
Exhibition mesti memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk melihat dan memberikan kenikmatan, stimulasi, dan pengetahuan Perencanaan dan sistem sirkulasi
pameran ditekankan pada pola pengaturan pencapaian, sirkulasi pengunjung dan servis bangunan.
A. Analisa kegiatan
Kelompok kegitan Pemakai
Kegiatan Kebutuhan ruang
Pameran Pengunjung
Mencari informasi R. informasi
Mengikuti pameran R. pameran Bertransaksi
R.transaksi Istirahat
Kantin toilet Ibadah
Mushola Peserta
Menerima produk Loading dock
Memamerkan produk
R. pameran
Menyimpan barang R. sewa Istirahat
Kantin toilet Ibadah
Mushola Ganti pakaian
R. ganti Perancang
Merancang stan pameran
R. kerja
Universitas Sumatera Utara
Memasang dan membongkar stan
R. pameran
Menyimpan barang Gudang Istirahat
Kantin toilet Ibadah
Mushola Penyelanggara
Memberi informasi R. informasi Oprasional
Kantor exibisi Mencatat barang
masuk dan keluar Kantor penerimaan
barang Menyimpan barang Gudang
Menyediakan perlengkapan
pameran Loading dock
Istirahat Kantin toilet
Ibadah Mushola
Wartawan Mencari informasi
R. informasi Meliput kegiatan
R. pameran Wawancara
R. pers Istirahat
Kantintoilet Teknisi
Mengontrol pencahayaan
R. kontrol
Mengontrol suara R. kontrol
Menyimpan barang Gudang Istirahat
Kantin toilet Ibadah
Mushola
Teater Pengunjung
Mencari informasi R. informasi
Membeli tiket R. tiket
Mengikuti acara R. teater podium
penonton Istirahat
Toilet restauran Ibadah
Mushola
Universitas Sumatera Utara
Penyelenggara Memberi informasi R. informasi
Oprasional Kantor teater
Mencatat barang masuk dan keluar
Kantor penerimaan barang
Menyimpan barang Gudang Menyediakan
perlengkapan panggung
Loading dock
Istirahat Kantin toilet
Ibadah Mushola
Peserta Menunggu
pergelaran R.tunggu
Melakukan pergelaran
Panggung teater
Menyimpan barang Gudang Berias
R. hias Ganti pakaian
R. ganti Istirahat
Restauran toilet Ibadah
Mushola Wartawan
Mencari informasi R. informasi
Meliput kegiatan Teater
Wawancara R. pers
Istirahat Restauran toilet
Teknisi Mengontrol
pencahayaan R. kontrol
Mengontrol suara R. kontrol
Menyimpan barang Gudang Istirahat
Kantin toilet Ibadah
Mushola Perancang
Merancang panggung
R. kerja
Memasang dan Teater
Universitas Sumatera Utara
membongkar panggung
Menyimpan barang Gudang Istirahat
Kantin toilet Ibadah
Mushola
Konvensi Pembicara
Menunggu jadwal R. tunggu
Berpidato R. konfrensi
Wawancara R. pers
Istirahat Kantin toilet
Ibadah Mushola
Peserta Mencari informasi
R. informasi Menunggu jadwal
Lobby Mengikuti kegiatan R. konvensi
Istirahat Restauran toilet
Ibadah Mushola
Penyelenggara Memberi informasi R.informasi
Menyediakan peralatan
R. konvensi
Oprasional R. penyelenggara
Wawancara R. pers
Istirahat Kantin toilet
Ibadah Mushola
Wartawan Mencari informasi
R. informasi Meliput kegiatan
R. konvensi Wawancara
R. pers Istirahat
Restauran toilet Ibadah
Mushola Teknisi
Mengontrol sistem perlengkapan
R. kontrol
Menyimpan barang Gudang Istirahat
Kantin toilet
Universitas Sumatera Utara
Ibadah Mushola
Perjamuan pertunjukan
Pengunjung Mencari informasi
R. informasi
Mengikuti kegiatan R. konvensi r. Resepsi
Istirahat Kantin toilet
Ibadah Mushola
Penyelenggara Memberi informasi R. informasi
Oprasional R. penyelenggara
Menyediakan perlengkapan
R. konvensi
Menyimpan barang Gudang Istirahat
Kantin toiet Ibadah
Mushola Peserta
Menunggu kegiatan
R. persiapan
Mengganti pakaian R. ganti Berhias
R. hias Istirahat
Restauran toilet Ibadah
Mushola Wartawan
Meliput kegiatan R. pergelaran
Wawancara R. pers
Istirahat Restauran toilet
Ibadah Mushola
Teknisi Mengatur sistem
peralatan R. kontrol
Menyimpan barang R. kontrol Istirahat
Kantin toilet Badah
Mushola Perkantoran
Penyewa Informasi
R. informasi Oprasional kantor
Kantor sewa
Universitas Sumatera Utara
Rapat R. rapat
Istirahat Restauran toilet
Menyimpan barang Gudang Dapur
Koki Menerima dan
menyimpan bahan Gudang
Menyediakan menu makanan
Dapur
Mengganti pakaian R. ganti Istirahat
R. istirahat toilet Pelayan
Menerima dan menyimpan bahan
Loading dock
Mencuci peralatan R. cuci
Menyiapkan pesanan
Dapur
Ganti pakaian R. ganti
Istirahat R. karyawan toilet
Ibadah Mushola
Pengelola Direksi
Bekerja R. kerja
Menerima tamu R. tamu
Rapat R. rapat
Istirahat Kantin toilet
Ibadah Mushola
Staff Bekerja
R. kerja Menerima tamu
R. tamu Menyimpan arsip
Gudang arsip Istirahat
Kantin toilet Ibadah
Mushola Service
Teknisi me Merawat sistem
me R. ultilitas
Menjalankan oprasional
bangunan R. kerja
Universitas Sumatera Utara
Menyimpan alat Gudang
Ganti pakaian R. ganti
Istirahat Kantin toilet
Ibadah Mushola
Karyawan Merawat bangunan Setiap ruangan
Menyimpan alat Gudang janitor
Ganti pakaian R. ganti
Istirahat Kantin r.
Karyawan toilet Ibadah
Mushola Pergudangan
Kepala pergudangan
Mencatat barang masuk dan keluar
Loading dock , gudang, r. Kerja
Ganti pakaian R. ganti
Istirahat R. karyawan
kantin toilet Ibadah
Mushola Karyawan
Mengangkat dan menjaga barang
masuk dan keluar Loading dock
gudang
Ganti baju R. ganti
Istirahat R. karyawan
kantin toilet Ibadah
Mushola
B. Karakteristik ruang
Ruang Karakteristik
kegiatan Suasana
Kriteria ruang yang ingin dicapai
Entrance Aksses masuk
dalam site Ramai, bising,
dipengaruhi iklim Pemisahan yang
jelas antara akses masuk pengunjung
dan servis, jelas,
Universitas Sumatera Utara
menarik Parkir
Mencari tempat Bising, ramai,
banyak asap, panas Mudah diakses,
sirkulasi jelas, pemisahan antara
parkir servis dan pengunjung
Entrance bangunan Masuk ke dalam bangunan
Ramai, non formal Nyaman, mudah
diakses, sirkulasi jelas, pemisahan
antara service dan pengunjung
Lobby, fasilitas umum
Menunggu, bersoasialisasi,
mencari informasi Non formal, ramai
Muda h dicapai, sirkulasi jelas,
nyaman Pameran
Kegiatan pameran digunakan jika ada
kegiatan, pengguna cendrung
bergrerakdinamis Non formal, ramai,
bising Sirkulasi jelas,
fleksibel dan menarik,
kenyamanan, pencahayaan yang
baik, keamanan Konfrensi dan
rapat Digunakan jika ada
kegiatan, kegiatan konfrensi, kegiatan
bersifat menetapkegiatan
bersifat perjamuan, pertunjukan
Formal, ramai Akustik ruang,
fleksibel, kenyamanan,
sirkulasi yang baik
resatauran Makan, minum,
dapat dikunjungi oleh umum
Non formal, ramai, pergerakan dinamis
Orientasi, sirkulasi yang jelas,
nyaman, menarik, fleksibel
perkantoran Kegiatan
Formal, tenang Fleksibel, nyaman,
Universitas Sumatera Utara
administrasi, digunakan setiap
hari sirkulasi yang jelas
pengelola Kegiatan
administrasi, digunakan setiap
hari, pengatur kegiatan pada
bangunan Formal, tenang
Nyaman, pengolahan ruang
pergudangan Kegiatan
penyimpanan barnag, bongkar
muat barang Semi privat, bising,
ramai Keamanan,
sirkulasi, pengolahan ruang
ultilitas Kegiatan
oprasional pada bangunan,
perawatan Prifat, bising
Keamanan, sirkulasi, dan
paengolahan ruang
teater Digunakan jika ada
acara, kegiatan pertunjukan,
cenderung menetap Non formal, ramai,
bising Nyaman, menarik,
keamanan, sirkulasi jelas,
penataan suara dan cahaya
Universitas Sumatera Utara
II.3.4. Studi Banding Proyek Sejenis
•
Proyek Sejenis Tokyo International Forum
Selesai dibangun : 1997
Lokasi : 5-1 Marunouchi 3-chome, Chiyoda-ku, Tokyo, 100-0005,
Jepang. Klien
: Tokyo Metropolitan Government Arsitek
: Rafael Viňoly dibantu Charles Bloomberg Ahli struktur
: Structural Design Group Co. Ltd. Luas lahan
: 21.000 m2 Luas bangunan
: 7.360 m2 Luas lantai total
: 40.400 m2 Panjang bangunan
: 208 m Lebar bangunan
: 31,7 m Tinggi bangunan
: 57,5 m Berat konstruksi baja : 6.600 ton
Tokyo International Forum berlokasi di tengah kota. Di sudut dua blok, yaitu pusat hiburan dan komersial Ginza serta pusat bisnis Marunoichi. Lahan ini
sebelumnya ditempati oleh bangunan Tokyo City Hall. Jadi, bangunan ini difungsikan sebagai wadah yang mampu mengakomodasikan aktivitas, baik bisnis maupun
hiburan. Bangunan ini telah menjadi ikon baru di Jepang, simbol dari keajaiban perekonomian Jepang.
Universitas Sumatera Utara
Bangunan ini dibangun dilatarbelakangi oleh kompetisi internasional pada tahun 1989 yang diadakan oleh Union Internationale der Architectes UIA dalam
rangka kepentingan politik untuk memfasilitasi pertukaran informasi kebudayaan dan internasional dalam konteks urban center. Rafael Viňoly, seorang arsitek dari New
York memenangkan kompetisi ini. Konsep awal dari bangunan ini memakai analogi kapal di tengah ombak yang berguncang. Ombak yang berguncang dia analogikan
sebagai Jepang yang sering terguncang oleh gempa. Pemakaian model kapal ini dianggap mampu menahan getaran gempa layaknya sebuah kapal yang mampu
menahan gelombang yang kuat.
Skalanya yang besar menggambarkan kebesaran kota Tokyo yang pembangunannya tidak luput dari kepentingan perluasan kebudayaan. Karena
skalanya yang besar, Tokyo International Forum TIF mampu menampung 5000 orang di dalam ruang konferensinya.
TIF yang dikelilingi oleh jalur subway memudahkan akses masuk ke dalam bangunan yang meraih Commercial DuPont Benedictus Award pada tahun 1997 ini
menjadi mudah. Selain ruang konferensi, TIF dilengkapi dengan fasilitas:
• 2 teater salah satunya terbesar di dunia
• Lebih dari 6000 m
2
area pameran
Gambar 2.5 Interior Tokyo International Forum
Sumber : Internet
Universitas Sumatera Utara
• Restoran
• Perpustakaan
• Ruang multimedia
• Cafe
• Galeri kesenian
• Multimedia teater
Tokyo International Forum mempunyai beberapa elemen yang menarik, diantaranya adalah:
Glass Hall
Glass hall yang sangat besar didukung oleh sistem baja tempa inovatif berbentuk lengkung yang telah melalui proses kompresi dan didukung dengan
penggunaan elemen kabel baja penahan gaya tarik yang membentang sepanjang 225 m. Kabel baja itu digunakan sebagai pengikat dua mega kolom yang terletak di ujung-
ujung sumbu memanjang dari Glass Wall yang berfungsi menopang balok utama yang mempersatukan semua rangka baja yang melengkung. Selain itu didukung pula
dengan penggunaan Virendel yang berfungsi sebagai jembatan penghubung elemen bracing antara dua sisi Glass Wall.
Gambar 2.6 Glass Hall
Sumber : Internet
Universitas Sumatera Utara
Block Cluster
Block Cluster yang disusun oleh empat buah volume yang hampir kubikus dengan komposisi Square dari yang terkecil terletak di Utara dan terbesar di Selatan.
Hal yang paling menajubkan dari TIF adalah penggunaan kaca yang mencapai 80 dari seluruh fasade bangunan, terutama pada Glass Hall yang luas kacanya
mencapai 20.000 m
2
disusun atas panel – panel Laminated Heat-strengthened Glass setebal 17,5 mm yang merupakan produksi dari Asahi Glass of Japan ditopang oleh
spider joint pada tiap empat panel kaca yang dirangkaikan pada rangka baja lengkung. Tinggi Glass Hall ini mencapai 60 m. Pengunaan Laminated Glass ini atas dasar
pertimbangan akan keamanan yang tinggi terhadap getaran.
Jakarta Convention Center JCC
JCC merupakan Pusat Konvensi di ibukota yang sering dijadikan tempat diselenggarakannya kegiatan-kegiatan berskala nasional maupun internasional, seperti
konferensi PBB, pertemuan negara-negara APEC, pertemuan Negara-negara GNB. Selain itu sering dijadikan tempat diselenggarakannya acara penganugerahan,
pementasan seni, konser musik, dan berbagai pameran. Beberapa fasilitas yang dimiliki JCC antara lain :
• Plennary Hall dengan kapasitas 5000 kursi.
• Assembly Hall seluas 3.921 m
2
yang dapat dibagi menjadi tiga ruang-ruang kecil.
• Dua Exhibition Halls Hall A seluas 3.060 m
2
, Hall B seluas 5.850 m
2
. •
13 Flexible Meeting Rooms dengan ukuran yang berbeda-beda. •
Main Lobby seluas 5.500m
2
yang bersifat multifungsi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. 2.7. Denah Jakarta Convention Center JCC
Jakarta Convention Center terdiri atas beberapa hall besar dengan kapasitas yang cukup besar. Plenary Hall yang berbentuk lingkaran, dapat memuat sampai
dengan 5000 tempat duduk, merupakan hall utama. Konsep ruang yang fleksibel, memungkinkan fungsi Plenary Hall untuk diubah sesuai dengan kebutuhan, baik
untuk kegiatan konvensi maupun pameran. Selain itu terdapat Assembly Hall dengan luas ruang 3.921m2 dapat dibagai menjadi tiga ruangan yang lebih kecil sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu terdapat dua ruang pameran besar, yaitu Exhibition Hall A dan
Exhibition Hall B, dengan luas total 9.585m2, beberapa ruang pertemuan sedang maupun kecil, dan lobby utama dengan luas 5.500m2, yang dapat digunakan untuk
keperluan-keperluan tertentu sesuai dengan kebutuhan acara.
Keterangan : Ruang Pameran
Ruang Pertemuan
Gambar 2.8 Interior JCC
Sumber : Internet
Universitas Sumatera Utara
Plenary Hall dirancang sangat fleksibel, dengan kapasitas sampai dengan 5000 orang, mulai dari kegitan konferensi yang bersifat formal, sampai dengan konser
musik yang hingar bingar. Dilengkapi dengan peralatan audio video yang canggih termasuk 64 kamera video, dan sistem penerjemah yang dapat mengakomodasi
sampai dengan 8 bahasa. Assembly Hall dapat menampung 2500 orang untuk pertemuan dengan tempat duduk, dan 4500 orang untuk acara dengan berdiri.
Ruangnya yang fleksibel memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilakukan. Mulai dari gala dinner, ruang kelas, fashion show, launching produk, sampai malam
penganugerahan.
Ruang pameran utama terdiri dari dua bagian, A dan B. Kedua ruangan dihubungkan dengan koridor sehingga memungkinkan kedua ruangan untuk dipakai
secara bersama-sama. Selain itu terdapat 13 ruang-ruang pertemuan sedang dan kecil, dengan kapasitas mulai dari 20 orang sampai dengan 1000 orang.
Secara umum, penataan ruang-ruang utama tersebut diletakkan menyebar dengan orientasi utama pada lobby utama. Sirkulasi pengunjung dari lobby utama
kemudian dipecah ke ruang-ruang sesuai dengan keperluannya. Hal ini memberi keuntungan jika salah satu ruang saja yang terpakai, pintu masuk tetap melalui lobby
utama., sehingga sirkulasi menjadi lebih efisien. Jakarta Convention Center juga mempunyai drop off yang cukup panjang. Hal ini untuk mengakomodasi banyaknya
pengunjung yang datang yang mencapai ribuan orang, dan kondisi tapak yang berada di daerah perkotaan yang padat.
Gambar 2.9 Layout Ruang Pameran JCC
Sumber : Internet
Universitas Sumatera Utara
Tiara Convention Center
Convention ini merupakan salah satu tempat yang paling sering dipergunakan oleh masyarakat kota Medan untuk mengadakan pertemuan, seminar, rapat, resepsi,
konser musik, pameran, dan lain-lain. Tiara Convention merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh Hotel Tiara Medan.
Convention ini bertingkat tiga dengan full AC yang memiliki enam ruang pertemuan dan ballroom bebas kolom dilengkapi dengan fasilitas yang modern dan
up-to-date katering untuk konvensi, konferensi, pameran, seminar dan pernikahan. Convention ini memiliki daya tamping mulai 15 orang sampai 1500 orang.
Gambar. 2.11. Tiara Convention Center
Gambar 2.10 Suasana Pameran JCC
Sumber : Internet
Universitas Sumatera Utara
Gambar. 2.12. Interior Tiara Convention Center
Tiara Convention Center terdiri dari 5 ruangan utama, yaitu : 1.
Balai Raya, merupakan ruang utama tempat berlangsungnya kegiatan antara
lain : pertemuan, resepsi, pertunjukan musik, pameran, dan lain-lain. Pada ruangan ini perletakan kursinya tidak permanen, sehingga bisa disesuaikan
menurut keperluan konsumen. Ukuran ruang balai raya, 48 m x 28 m x 27 m.
Gambar. 2.13. Denah Balai Raya
2. Balai Citra, sering digunakan sebagai banquet hall, ukuran ruang 17 m x 23
m. 3.
Balai Wara, ukuran ruang 9 m x 18 m.
4. Balai Duta, ukuran ruang 9,6 m x 9 m.
5. Balai Tama, ukuran ruang 7,2 m x 9,5 m.
Universitas Sumatera Utara
Paket perayaan pernikahan Rp. 95.000 nett paket
Minimal pemesanan 400 orang, dapatkan : •
Ruangan pengantin yang elegan •
Sebotol anggur bersoda non alcohol dan kue •
Jalan red carpet dengan ukiran es •
Mencicipi makanan untuk 10 orang •
Parkir mobil gratis untuk 10 orang Paket Residential Meeting
Dapatkan : •
Menginap di kamar superior •
Sarapan pagi •
Makan siang •
Makan malam •
2x coffee break •
Fasilitas rapat •
Tambah Rp. 215. 000 untuk satu orang Harga sewa Convention Room
Termasuk dengan : Note pad, pulpen, whiteboard marker, OHP, slide projector, screen, flipchart, Mini Garden, Laser Pointer dan permen.
Universitas Sumatera Utara
Paket Meeting
Convention Center ini merupakan fasilitas dari hotel Tiara. Adapun fasilitas yang terdapat di hotel ini yaitu :
• Drugstore
• Beauty salon
• Business center
• Fitness dan swimming pool
• Parkir kenderaan roda 4 dan roda 2
Universitas Sumatera Utara
BAB III ELABORASI TEMA
III.1. PENGERTIAN TEMA
Tema yang dipilih untuk kasus proyek ini adalah Arsitektur Metafora, terdiri dari dua kata yaitu Arsitektur dan Metafora. Berikut beberapa pengertiannya :
•
Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.
3
Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya
seni.
4
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap,
hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
5
•
Metafora Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk
menjelaskan sesuatu melalui persamaan dan perbandingan. Metafora berasal dari
bahasa latin yaitu “Methapherein” yang terdiri dari 2 buah kata yaitu “metha” yang berarti: setelah, melewati dan pherein yang berarti : membawa. Secara etimologis
diartikan sebagai pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.
6
Arsitektur metafora adalah perancangan bangunan yang menggunakan perumpamaan atau kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan
dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
7
3
Encyclopaedia Britannica, www.tripod.com
4
Vitruvius, De Arhcitectura
5
id.wikipedia.orgwiki
6
http:sukmahadi.blogspot.com200907metafora-dan-arsitektur.html
7
Charles Jenks, ‘The Languages of Post Modern’
Universitas Sumatera Utara
Metafora sebagai kode yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat dari suatu obyek dengan mengandalkan obyek lain dan bagaimana melihat suatu bangunan
sebagai suatu yang lain karena adanya kemiripan..
8
Metafora mengidentifikasikan pola-pola yang mungkin terjadi dari hubungan- hubungan paralel dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan analogi yang
melihat secara literal.
9
Menurut aristotle metafora adalah memberi nama pada sesuatu yang menjadi milik sesuatu yang lain; pemindahan dari genus menjadi spesies, atau dari spesies
menjadi genus, atau dari spesies menjadi spesies atau pada dasar analogi... bahwa dari analogi terdapat empat istilah yang sangat berhubungan, yaitu yang kedua B menuju
yang pertama A sebagaimana yang keempat D menuju yang ketiga C, untuk itu kemudian secara metafora meletakkan D sebagai pengganti B dan B sebagai
pengganti D. Aristotle juga mengatakan, ”Metafora memberi gaya, kejernihan, daya tarik dan berbeda dari yang lain: dan ini bukanlah hal yang penggunaannya bisa
diajarkan oleh satu orang ke orang yang lain”.
10
Jadi arsitektur metafora adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan atau
keteknikan bangunan bangunan yang menggunakan perumpamaan atau kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan
tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
III.2. INTERPRETASI TEMA
Metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengidentifikasikan pola hubungan
sejajar. Dengan metafora seorang perancang dapat berkreasi dan bermain-main dengan imajinasinya untuk diwujudkan dalam bentuk karya arsitektur.
Pendekatan metafora dalam mendisain biasanya dilakukan dengan analogi. Dalam mencari bentuk arsitektur ketika merancang, tidak jarang kita akan
menggunakan analogi dari sebuah benda untuk diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk arsitektur. Dengan melakukan ini, kita seolah memindahkan karakter pada benda yang
sebelumnya ke dalam arsitektur, sehingga bentuk arsitektur yang muncul adalah penggambaran dari karakteristik tersebut. Metode ini dilakukan dengan mengambil
8
Anthony C. Antoniades, 1990, Phoetic of Architecture
9
James C. Snyder, dan Anthony J. Cattanese, ‘Introduction of Architecture’
10
Abel, 1997
Universitas Sumatera Utara
suatu makna tertentu yang akan ‘dibawa’ oleh suatu bentuk arsitektur. Seringkali kemudian, bentuk arsitektural yang muncul melambangkan makna yang dikenakan
padanya tersebut.
Metafora dapat mendorong arsitek untuk memeriksa sekumpulan pertanyaan yang muncul dari tema rancangan dan seiring dengan timbulnya interpretasi baru.
Karya –karya arsitektur dari arsitek terkenal yang menggunakan metoda rancang metafora,hasil karyanya cenderung mempunyai langgam Postmodern.
Ada tiga kategori dari metafora: •
Intangible Metaphor metafora abstrak
Yang termasuk dalam kategori ini misalnya suatu konsep, sebuah ide, kondisi manusia atau kualitas-kualitas khusus individual, naturalistis, komunitas,
tradisi dan budaya. Rancangan arsitektur yang mengacu kepada hal-hal yang bersifat abstrak dan tidak dapat dibendakan, misalnya: sosial, budaya, kondisi
manusia. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah Nagoya City Art Museum karya Kisho Kurokawa yang membawa unsur sejarah dan
budaya didalamnya. •
Tangible Metaphors metafora konkrit
Dapat dirasakan dari suatu karakter visual atau material. Rancangan arsitektur yang mengacu kepada benda-benda nyata dan dapat dirasakan secara visual.
Rancangan yang menggunakan metafora ini adalah Stasiun TGV karya Calatrava yang menerjemahkan bentuk burung terbang kedalam bangunan.
•
Combined Metaphors penggabungan antara keduanya
Dimana secara konsep dan visual saling mengisi sebagai unsur-unsur awal dan visualisasi sebagai pernyataan untuk mendapatkan kebaikan kualitas dan dasar.
Rancangan arsitektur yang memiliki metafora abstrak dan konkrit didalamnya. Rancangan arsitektur yang menggunakan metafora ini adalah EX Plaza
Indonesia karya Budiman Hendropurnomo yang menjadikan gaya kinetik pada sebuah mobil sebagai konsepnya, yang diterjemahkan menjadi gubahan masa
lima kotak yang miring sebagai ekspresi gaya kinetik mobil, kolom-kolom penyangganya sebagai ban mobil.
Universitas Sumatera Utara
Arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip Metafora, pada umumnya dipakai jika :
1. mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek ke
subjek lain. 2.
mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal yang lain.
3. mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau
penyelidikan lainnya dengan harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subjek yang sedang dipikirkan dengan
cara baru. Kegunaan penerapan Metafora dalam Arsitektur sebagai salah satu cara atau
metode sebagai perwujudan kreativitas Arsitektural, yakni sebagai berikut :
1. Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang lain.
2. Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interprestasi pengamat. 3. Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap
menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum sama sekali ada
pengertiannya. 4. Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.
Metafora atau kiasan pada dasarnya mirip dengan konsep analogi dalam arsitektur, yaitu menghubungkan di antara benda-benda. Tetapi hubungan ini lebih
bersifat abstrak ketimbang nyata yang biasanya terdapat dalam metode analogi bentuk. Perumpamaan adalah metafora yang menggunakan kata-kata senada dengan
“bagaikan” atau “seperti” untuk mengungkapkan suatu hubungan. Metafora dan perumpamaan mengidentifikasi pola hubungan sejajar. Charles Moore, dalam suatu
pembahasan tentang hal menarik hatinya, mengemukakan bahwa ia ingin agar bangunan-bangunan menyerupai batu alam. Metafora itu dikembangkannya dalam
suatu scenario singkat: Di Pulau St. Simon, Georgia, Kondominium-kondominium dekat pantai
melakukan sesuatu untuk menanggapi citra bagai batu alam ini. Dalam hal ini terjadi dialog antara konteks lingkungan dengan bangunan yang dibangun. Rupanya
ini adalah sebuah perkebunan Georgia tua, tapi sangat besar, di bagian dalam maupun luarnya terdiri dari sekumpulan tembok yang berwarna cerah dan meriah yang sangat
Universitas Sumatera Utara