Metode Relevansi Subjek KAJIAN TEORITIS

a. Relevan R . Dikatakan relevan apalagi tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran sudah sama dengan tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir. b. Relevan Marjinal RM . Apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran masih berada pada notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir. c. Tidak Relevan NR . Apabila notasi klasifikasi subjek sitiran berada diluar notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian ini dengan penggunaan relevansi subjek. Untuk mengetahui adanya sesuatu kesesuaian antara subjek yang disitir dengan subjek yang menyitir, maka penulis melakukan pengklasifikasian terhadap dokumen yang disitir dan dokumen yang menyitir.

2.6 Metode Relevansi Subjek

Dalam menghasilkan suatu karya ilmiah memang tidak akan pernah terlepas dari kegiatan mengutip referensi yang lain sebagai rujukan. Namun, untuk semua itu terdapat beberapa cara dan ketentuan dalam menentukan subjek yang relevan dengan karya yang akan dihasilkan. Hal ini juga ditegaskan oleh Andriani 2002 : 30 bahwa, “Idealnya karya yang disitir harus benar-benar mendukung karya ilmiah yang menyitir. Penyitiran dilakukan terhadap ide, konsep, teori yang dijadikan sebagai bahan pijakan karya yang menyitirnya”. Jadi, jelaslah bahwa relevansi atau kecocokan antara dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir sangat diperlukan sehingga hasil penelitian yang dilakukan dapat lebih tepat serta dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga perlu adanya ketentuan dalam menulis agar subjek karya ilmiah yang dihasilkan relevan dengan subjek dokumen yang akan disitir. Berikut ini diuraikan langkah-langkah dalam penulisan relevansi subjek menurut Sundari 2001 : 12 : 1. Tentukan Subjek Bahan Pustaka 2. Terjemahkan subjek 3. Pelajari Bagan Utama 4. Penggunaan Indeks Subjek Dari pendapat Sundari di atas dapat diuraikan bahwa : Universitas Sumatera Utara 1. Tentukan Subjek Bahan Pustaka. Sebelum menentukan notasi kelas suatu bahan pustaka, lakukan analisis subjek dengan menafsirkan isi pokok yang terkandung dalam bahan pustaka tersebut. Cara menganalisis isi buku: a. Baca dan perhatikan judul, daftar isi, tajuk-tajuk bab, dan kata pengantar dengan seksama. b. Baca dan perhatikan catatan yang terdapat pada jaket buku atau pada kulit bagian belakang buku. c. Baca bagian pendahuluan untuk memahami isi pokok bahan pustaka d. Dalam kasus sulit, baca ringkasan, tinjauan literatur, hasil dan kesimpulan, atau kemungkinan harus membaca teks bahkan juga daftar pustakanya. e. Jika masih mengalami kesulitan minta bantuan seorang yang ahli dalam subjek tersebut, misalnya peneliti, pengkaji, atau penyuluh. 2. Terjemahkan subjek. Setelah subjek diketahui, terjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagaimana yang digunakan DDC edisi ke-22. Gunakan kamus bahasa Indonesia- Inggris atau kamus tematisteknis menurut bidangnya. Ingat juga sinonim- sinonimnya. Simpulkan apakah subjek tersebut termasuk kegiatan produksi atau kegiatan pengolahannya. Untuk bidang pertanian misalnya, apakah termasuk pertanianusaha tani atau proses pengolahan hasil pertanian, agar tidak akan terjadi kesalahan mengutip notasi kelas. 3. Pelajari Bagan Utama. Untuk menentukan nomor klasifikasi, subjek yang telah diketahui dicari pada indeks subjek atau jika sudah paham cari langsung notasi kelasnya pada bagan utama. Untuk dapat mencari langsung, terlebih dahulu harus mempelajari dan memahami urut-urutan subjek di dalam bagan utama . Mengenai penggunaan tabel utama secara mendalam akan dijelaskan pada bab tersendiri. 4. Penggunaan Indeks Subjek. Salah satu cara yang mungkin dapat mempercepat pencarian notasi kelas adalah dengan menggunakan indeks subjek yang berupa daftar subjek verbal dalam bahasa Inggris yang disusun menurut abjad dan menunjuk kepada Universitas Sumatera Utara notasi kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode ilmiah perlu diketahui karena ini merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmupengetahuan ilmiah. Beberapa peneliti mempunyai pendapat bahwa suatu penelitian itu harus dilakukan secara ilmiah. Untuk itu perlu diketahui beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu penelitian dikatakan suatu penelitian ilmiah. Penelitian bukanlah hal yang dilakukan sederhana, penelitian harus dilakukan secara terencana, bertujuan, dan sistematis. Arikunto,1998:167. Mengingat proses dan maknanya tersebut penelitia harus dilakukan secara hati-hati, dengan tenaga yang cukup dan didukung oleh pikiran yang jernih. Berdasarkan pernyataan yang tertuang dalam rumusan masalah, maka langkah untuk mendapatkan tujuannya adalah, penulis mengunakan penelitian deskriptif. Seperti yang disebutkan dalam Arikunto 1998: 310, “Bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, keadaan.

3.3. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan di perpustakaan universitas negeri medan. Yang beralamat di Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate, Perpustakaan UNIMED. Karena kelengkapan data yang ada pada tesis di perpustakaan UNIMED adalah data yang lengkap dan merupakan data yang deberikan merupakan hasil dari koleksi perpustakaan UNIMED. Universitas Sumatera Utara