Nana Gustiana : Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Dividend Payout Ratio D P R P a d a P e r u s a h a a n – P e r u s a h a a n
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan
industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk uang, ekuitas, dan instrumen derivatif Darmadji, 2006:1. Dalam aktivitas pasar modal, para investor akan mendapatkan
dua keuntungan yang diperoleh dari aktivitas yang dilakukannya itu, yaitu yang berupa capital gain dan dividen.
Kebijakan pembayaran dividen mempunyai pengaruh bagi pemegang saham dan perusahaan yang membayar dividen. Para pemegang saham umumnya
menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena dengan kestabilitasan dividen akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan
sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya ke dalam perusahaan.
Kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan apakah laba yang diperoleh dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau ditahan
dalam bentuk laba ditahan retained earning guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai
dividen maka akan mengurangi laba ditahan yang selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya, jika perusahaan memilih
untuk menahan laba yang diperoleh maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Persentase laba yang dibayarkan perusahaan dalam bentuk
Nana Gustiana : Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Dividend Payout Ratio D P R P a d a P e r u s a h a a n – P e r u s a h a a n
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008, 2009.
dividen tunai pada pemegang saham disebut dengan rasio pembayaran dividen atau yang sering disebut Dividend Payout Ratio Sartono, 2001: 281.
Pemberian amanat kepada insiders dapat dipandang sebagai pemisahan fungsi decition making dan risk beating Jensen, 2002. Pemodal selaku penyedia
dana berkepentingan untuk mengamankan dananya yang diinvestasikan, sedangkan pihak insiders berhak atas gaji dan kompensasi lainnya karena
menjalankan amanat termasuk mengambil keputusan-keputusan bisnis yang diharapkan terbaik bagi pemilik modal. Phak insiders sering bekerja bukan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan, tapi justeru mengurusi atau berkutat pada peningkatan kesejahteraan insider sendiri . Hal ini tidak disukai oleh pemilik
perusahaan karena biaya-biaya itu akan dibebankan perusahaan yang pada gilirannya akan menurunkan dividen, pemilik perusahaan lebih suka dibiayai oleh
hutang, namun para manajer umumnya tidak suka karena hutang mengandung risiko yang tinggi.
Dispersion ownership merupakan penyebaran kepemilikan saham biasa. Dispersion of ownership dihitung dengan rumus variance, untuk menunjukkan
penyebaran kepemilikan saham. Semakin besar dispersion of ownership saham semakin terkonsentrasi pada kelompok tertentu. Sesuai dengan teori keagenan,
Pemegang saham yang semakin menyebar akan mengakibatkan kesulitan dalam proses monitoring perusahaan sehingga akan menimbulkan masalah keagenan
yang penyelesaiannya melalui pembayaran deviden dan akan mengurangi jumlah laba yang ditahan.
Pembayaran dividen khususnya cash dividend kepada para pemegang saham sangat tergantung pada posisi kas yang tersedia, hal ini dibuktikan oleh
Nana Gustiana : Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Dividend Payout Ratio D P R P a d a P e r u s a h a a n – P e r u s a h a a n
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008, 2009.
penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno 2001 yang menyatakan bahwa di antara beberapa faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio, hanya faktor posisi
kas cash position yang berpengaruh signifikan. Posisi kas yang benar-benar tersedia bagi para pemegang saham akan tergambar pada free cash flow yang
dimiliki oleh perusahaan. free cash flow aliran kas bebas menggambarkan tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan.
Walsh 2003 mendefinisikan free cash flow sebagai aliran kas diskresioner yang tersedia bagi perusahaan. Free cash flow adalah kas dari
aktivitas operasi dikurangi capital expenditures yang dibelanjakan perusahaan untuk memenuhi kapasitas produksi saat ini. Free cash flow dapat digunakan
untuk penggunaan diskresioner seperti akuisisi dan pembelanjaan modal dengan orientasi pertumbuhan growth-oriented, pembayaran hutang, dan pembayaran
kepada pemegang saham baik dalam bentuk dividen. Semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatu perusahaan, maka semakin sehat perusahaan
tersebut karena memiliki kas yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang, dan dividen.
Endang dan Minaya 2003, menganalisis pengaruh insider ownership, dispersion ownership, collaterizable assets, free cash flow, dan tingkat
pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan deviden, dengan sampel 12 perusahaan manufaktur periode 2000-2002. Penelitian tersebut menemukan
bahwa : 1 Ada pengaruh negatif signifikan antara insider ownership dan tingkat pertumbuhan terhadap kebijakan deviden; 2 Dispersion of Ownership, free cash
flow, memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap kebijakan deviden; 3 Collaterizable assets menunjukkan hubungan yang negatif dan tidak signifikan
Nana Gustiana : Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Dividend Payout Ratio D P R P a d a P e r u s a h a a n – P e r u s a h a a n
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008, 2009.
terhadap kebijakan deviden; 4 Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kebijakan deviden dividend payout ratio. Insider ownership, dispersion of Ownership, collaterizable assets, free cash flow, dan tingkat pertumbuhan secara
bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden. Perusahaan yang terdaftar di BEI tidak semuanya membagikan dividen
kepada para pemegang sahamnya, baik itu dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pertimbangan-pertimbangan
perusahaan dalam membuat keputusan kebjiakan dan pembayaran dividen dalam setiap perusahaan.
Sektor manufaktur merupakan sektor yang paling banyak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya selama kurun periode 2004-2008
dibandingkan sektor lain yang dterdaftar di Bursa Efek Jakarta BEI. Selama periode 2004-2008, ada sebanyak 18 perusahaan manufaktur yang membagikan
dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1 Sektor dan Jumlah Perusahaan Yang Membagikan Dividen Tahun 2004-
2008 No
Sektor Jumlah
Emiten Emiten yang
Membagi Dividen Persentase Emiten
yang Membagi Dividen
1 Infrastruktur
22 5
9,62 2
Keuangan 66
8 15,38
3 Manufaktur
142 18
39,13
4 Perdagangan
66 10
19,23 5
Pertambangan 12
3 5,77
6 Properti
39 2
3,85
Total 46
100
Sumber : Data sekunder dan www.idx.co.id
22 Juni 2009, diolah
Nana Gustiana : Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable Assets Dan Tingkat Pertumbuhan Terhadap Dividend Payout Ratio D P R P a d a P e r u s a h a a n – P e r u s a h a a n
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004-2008, 2009.
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan
deviden mendorong peneliti untuk mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Endang dan Minaya 2003. Berbeda dengan penelitian Endang dan Minaya
2003 penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan yang ada di Bursa Efek Inodinesia dengan periode lima tahun yaitu dari tahun 2004-2008.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin menganalisis: “Pengaruh Insider Ownership, Dispersion Of Ownership, Free Cash Flow, Collaterizable
Assets, dan Tingkat Pertumbuhan terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaam
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.”
B. Perumusan Masalah