Latar Belakang Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan

Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Transportasi yang mengangkut pergerakan orang dan barang pada hakikatnya telah dikenal secara alamiah semenjak manusia ada di bumi, meskipun pergerakan atau perpindahan itu masih dilakukan secara sederhana. Sepanjang sejarah, transportasi baik volume maupun teknologinya berkembang sangat pesat. Sebagai akibat dari adanya kebutuhan pergerakan manusia dan barang, maka timbullah tuntutan untuk menyediakan prasarana dan sarana agar pergerakan tersebut bisa berlangsung dengan kondisi aman, nyaman, dan lancar, serta ekonomis dari segi waktu dan biaya. Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Transportasi merupakan unsur yang penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas penduduk yang tumbuh bersamaan dan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sektor tersebut. Hubungan antara kemajuan berbagai aspek jasa transportasi ini adalah berkaitan erat sekali dan saling bergantung satu sama lainnya. Sehubungan dengan itu pembangunan sektor dan bidang-bidang lainnya perlu didukung dengan pembangunan dan perbaikan dalam sektor transportasi atau sektor pengangkutan tersebut. Kemajuan dan perbaikan dalam sektor transportasi itu pada umumnya berarti tercermin dari penurunan ongkos transpor pada pemakaian jasanya, peningkatan kecepatan jasa transpor, dan berbagai perbaikan dalam kondisi atau kualitas jasa transpor tersebut, baik dalam transportasi di dalam negeri maupun transportasi antar negara. Peran dan pentingnya transportasi dan perbaikannya dalam kaitan dengan aspek ekonomi dan sosial-ekonomi pada negara dan masyarakat adalah: 1 tersedianya barang availability of goods, 2 stabilisasi dan penyamaan harga stabilization and equalization, 3 penurunan harga price reduction, 4 meningkatkan nilai tanah land value, 5 terjadinya spesialisasi antarwilayah teritorial division of labor, 6 berkembangnya usaha skala besar large scale production, 7 terjadinya urbanisasi dan konsentrasi penduduk urbanization and population concentration. Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Transportasi berperan penting dalam membuka akses kesempatan ekonomi dan penyediaan barang dan jasa yang mendukung pembangunan ekonomi. Dalam proses pertumbuhan ekonomi, kebutuhan transportasi terus meningkat, yang secara umum dapat dilihat dari tiga faktor berikut: a. Bila terjadi peningkatan produksi, maka semakin besarlah bahan yang diangkut untuk memenuhi bahan baku produksi dan semakin besar pula hasil produksi yang diangkut konsumen. b. Peningkatan volume produksi, mungkin sekali mengandung arti perluasan wilayah eksploitasi sumber bahan baku dan wilayah pemasaran. c. Peningkatan jumlah barang yang akan dijual akan melipat gandakan pertumbuhan kekhususan, dan peningkatan pendapatan akan menambah keragaman barang yang diminta. Dengan kata lain, peningkatan kegiatan ekonomi mengikutsertakan peningkatan mobilitas. Selain itu, penyediaan sarana transportasi tidak sama dengan mata niaga lain, dimana sarana tersebut tidak dapat digudangkan atau dilayankan pada waktu dan tempat yang lain. Nilai tambah ekonomis akan dapat diperbesar manakala sistem transportasi dapat diselenggarakan secara optimum, di antaranya: a. Transportasi memperbesar jangkauan terhadap sumber-sumber yang dibutuhkan suatu daerah dan memungkinkan digunakan sebagai Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 tambahan, di mana barang yang tidak bisa didapat di daerah setempat dapat menjadi tersedia. b. Pemakaian sumber yang lebih efisien mengakibatkan kekhususan setiap daerah ataupun pembagian tenaga kerja yang sesuai, yang mengakibatkan penambahan jumlah barang yang dapat dikonsumsi. Berhubungan erat dengan ini ialah kemungkinan untuk mengonsentrasikan produksi pada satu atau beberapa lokasi saja tetapi memungkinkan untuk melayani daerah pemasaran yang luas, sehingga keuntungan ekonomis dalam skala produksi dapat dimanfaatkan. c. Karena penyaluran barang tidak lagi terbatas pada daerah setempat saja, maka barang-barang dapat disalurkan dari sumber alternatif lain apabila sumber yang biasa dipakai tidak dapat memenuhi kebutuhan, ini penting apabila terjadi gangguan dalam penyaluran makanan pokok untuk kehidupan, misalnya. Dalam upaya pembangunan dan perbaikan dalam sektor transportasi diperlukan campur tangan pemerintah, baik berupa investasi pembangunan, perbaikan, penyediaan jasa angkutan, sampai subsidi untuk sektor ini contohnya subsidi BBM. Hal ini dikarenakan adanya hal-hal yang tidak dapat diserahkan kepada pihak swasta seperti sifat dan ketentuan pengaturannya maupun karena keperluan akan dana yang besar. Namun tidak berarti peranan pihak swasta dapat diabaikan. Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Peran pemerintah dalam sektor transportasi tentu berpengaruh terhadap perkembangan sektor transportasi itu sendiri. Namun seberapa besar pengaruh peranan tersebut, dapat dilihat dari pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk sektor ini, di mana pemerintah menitik targetkan pembangunan yang terealisasi sesuai dengan besar pengeluaran yang dilakukannya. Sebagai contoh pada tahun 2005, kontribusi sektor transportasi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto Nasional pada tahun 2005 adalah sebesar 3,8 lebih rendah dari target sebesar 4,25. Dalam besaran kontribusi tersebut realisasi pertumbuhan sektor transportasi sebesar 6,32 lebih rendah dari target sebesar 9. Realisasi konsumsibelanja pemerintah untuk kegiatan transportasi di luar jalan tercapai Rp.5,408 triliun 47,45 lebih rendah dari target Rp. 11,396 triliun. Realisasi investasi BUMN transportasi di luar jalan tercapai sebesar Rp. 1,077 triliun 64,56 lebih rendah dari target sebesar Rp.1,668 triliun, sedangkan realisasi investasi swasta tercapai Rp.1,312 triliun 4,68 lebih rendah dari target sebesar Rp.28,033 triliun. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh peran pemerintah tersebut terhadap pertumbuhan sektor transportasi. Di mana peran tersebut diukur dari besarnya pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah untuk sektor tersebut. Dan penulis menjadikan kota Medan sebagai lokasi penelitian. Kota Medan sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, ibukota propinsi Sumatera Utara memiliki posisi strategis. Kota ini menjadi Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. Selain itu, luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km 2 secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan dengan jumlah penduduk 2.067.288 jiwa pada tahun 2006, tentu memerlukan jasa pelayanan transportasi yang memadai dan mencukupi. Dapat kita lihat pertumbuhan sektor transportasi di kota Medan cukup pesat dari contoh pertumbuhan kendaraan bermotor. Pada tahun 2004 pertumbuhan kendaraan bermotor di kota medan mencapai 12,8. Dan meningkat pada tahun berikutnya mencapai 15. Dan pada tahun 2006 dan 2007 pertumbuhan kendaraan bermotor adalah 9,7 dan 10,6. Selain itu, sektor transportasi di kota Medan memberikan kontribusi cukup besar terhadap PDRB kota Medan. Pada tahun 2004 kontribusi sektor transportasi mencapai 14,67, pada tahun 2005 naik menjadi 15,81, pada tahun 2006 naik menjadi 16, dan pada tahun 2007 kembali naik menjadi 16,11. Sehubungan hal itu, maka penulis melakukan penelitian tentang peran pemerintah akan sektor transportasi khususnya di kota Medan, yang akan berbentuk dalam skripsi ini yang diberi judul “Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi di Kota Medan.

2. Perumusan Masalah