Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
beroperasi di beberapa kota di Indonesia. Tarif angkutan antar kota terdiri dari tarif angkutan penumpang antar kota dan tarif angkutan barang.
2.9.2 Tarif Angkutan Kereta Api
Tingkat tarif kereta api yang berlaku sekarang didasarkan atas perhitungan biaya variabel jangka panjang long run variable costLVRC oleh Perum Kereta Api.
Walaupun tingkat tarif angkutan yang ditetapkan umumnya berada di atas LRVC, tetapi tarif beberapa jenis barang lebih rendah dari LRVC, khususnya untuk barang-
barang kebutuhan pokok.
2.9.3 Tarif Angkutan Laut
Tarif angkutan laut berlaku untuk pengiriman barang di Indonesia, meliputi tarif yang terdiri dari:
a. Tarif Pelayaran Nusantara
Tarif uang tambang yang dibayar oleh pemilik barang kepada perusahaan pelayaran atas jasa yang diberikan untuk melakukan
pengangkutan barang melalui laut dikenal dengan nama Tarif Uang Tambang Nusantara. Tarif angkutan laut ini ditetapkan berdasarkan komponen biaya,
yaitu 1 biaya pelayaran yang dinyatakan dalam biaya rupiah per ton mile pelayaran kapal, 2 biaya kapal di pelabuhan yang dihitung menurut besarnya
Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
biaya pengeluaran kapal di pelabuhan muat dan di pelabuhan bongkar muat dan 3 golongan barang.
b. Tarif OPPOPT Ongkos Pelabuhan PemuatanOngkos Pelabuhan Tujuan
Merupakan balas jasa untuk pekerjaan “board stevedoring”, “cargodoring”, “receivingdelivery” di pelabuhan pemuatan dan di
pelabuhan tujuan. 1
Tarif “board stevedoring” dikenakan atas jasa pekerjaan membongkar muatan dari dek kapal ke dermaga dan sebaliknya.
2 Tarif “cargodoring” dikenakan atas jasa mengeluarkan muatan dari
jaringan di atas dermaga, mengangkat ke gudang dan menyusun di dalam gudang dan sebaliknya.
3 Tarif “receivingdelivery” dikenakan atas pekerjaan mengambil
muatan dari gudang tempat penumpukan dan menyerahkan sampai ke atas kendaraan yang merapat di gudang darat dan sebaliknya. Tinggi
tarif tergantung pada golongan dan jenis barang.
2.9.4 Tarif Angkutan Udara
Ikhsantono : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Transportasi Terhadap Pertumbuhan Sektor Transportasi Di Kota Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Tarif angkatan udara dalam negeri di Indonesia terdiri dari tarif angkutan udara komersial berjadwal, tarif angkutan udara perintis, dan tarif angkutan
penerbangan lainnya. Tarif angkutan udara komersial berlaku untuk seluruh penerbangan domestik
dan tarif angkutan udara perintis berlaku bagi penerbangan perintis. Tarif jasa angkutan penerbangan lainnya diatur melalui perjanjian. Tarif angkutan udara terdiri
dari tarif penumpang dan tarif barang. Tarif udara komersial dibedakan antara tarif PT Garuda Indonesia dan tarif penerbangan berjadwal lainnya. Tarif angkutan udara
dibedakan menurut wilayah, perbedaan ini didasarkan atas kepadatan penumpang dan frekuensi penerbangan pada jalur-jalur tersebut. Tarif angkutan perintis lebih tinggi
daripada tarif angkutan komersial berjadwal. Penerbangan perintis dioperasikan pesawat udara kecil yang biaya operasinya lebih tinggi daripada pesawat yang
beroperasi pada jalur komersial.
2.10 Permasalahan Transportasi