Penyelesaian Pemeriksaan Pertemuan dengan Wajib Pajak

waktu yang ditentukan. b. Memperlihatkan danatau meminjamkan buku, catatan, danatau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak. c. Memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan. d. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas SPHP. e. Meminjamkan KKP yang dibuat oleh akuntan publik. f. Memberikan keterangan lisan danatau tertulis yang diperlukan.

J. Penyelesaian Pemeriksaan

Pemeriksaan Lapangan atau Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan diselesaikan dengan cara : 1. Menghentikan Pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir. Penyelesaian Pemeriksaan dengan membuat LHP Sumir dilakukan dalam hal a. Wajib Pajak, wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari Wajib Pajak yang diperiksa : 1 Tidak ditemukan dalam jangka waktu 6 enam bulan sejak tanggal Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan diterbitkan. 2 Tidak memenuhi panggilan Pemeriksaan dalam jangka waktu 4empat bulan sejak tanggal Surat Panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor Universitas Sumatera Utara diterbitkan. b. Pemeriksaan Lapangan atau Pemeriksaan Kantor yang ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka dan Pemeriksaan Bukti Permulaan secara terbuka tersebut. 1 Tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena Wajib Pajak mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 3 Undang-Undang KUP. 2 Tidak dilanjutkan dengan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13A Undang-Undang KUP. 3 Dilanjutkan dengan penyidikan tetapi penyidikannya dihentikan karena tidak dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B Undang-Undang KUP. c. Pemeriksaan Lapangan atau Pemeriksaan Kantor yang ditangguhkan karena ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindak lanjut Pemeriksaan Bukti Permulaan secara tertutup dan penyidikan tersebut dihentikan karena memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44B Undang-Undang KUP. d. Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya. e. Terdapat keadaan tertentu berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pajak. Universitas Sumatera Utara

K. Pertemuan dengan Wajib Pajak

Pemeriksa Pajak wajib bertemu dengan Wajib Pajak yang diperiksa, baik untuk Pemeriksaan Lapangan maupun Pemeriksaa Kantor.Ada perbedaan antara Pemeriksaan Lapangan dengan Pemeriksaan Kantor, yaitu jika pemeriksaan lapangan maka pemeriksa wajib datang ke tempat Wajib Pajak aktif dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Lapangan SPPH. Sedangan Pemeriksaan Kantor, Wajib Pajak diundang ke kantor pajak dengan mengirim Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor. Pada saat pertama kali berjumpa dengan Wajib Pajak, Pemeriksa Pajak wajib memberikan penjelasan mengenai : 1. Alasan dan tujuan pemeriksaan. 2. Hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan. 3. Hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Wajib pajak denganWajib Pajak pada saat Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan . 4. Kewajiban dari Wajib Pajak untuk memenuhi permintaan buku, catatan, danatau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang dipinjam dari Wajib Pajak. Penjelasan terkait dengan 4 hal di atas wajb dibuatkan berita acara pertemuan dengan Wajib Pajak. Universitas Sumatera Utara

L. Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan