29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Sifat Antioksidan
Hasil dari identifikasi antioksidan berdasarkan daya reduksi secara dari hasil maserasi herba seledri dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Antioksidan Berdasarkan Daya Reduksi dari Hasil
Maserasi Herba Seledri
Reaksi Ag Ammoniakal Reaksi Fehling
Hasil Pengamatan + Cermin perak
+ Endapan merah bata
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa herba seledri memiliki antioksidan, karena memiliki daya reduksi terhadap pereaksi Ag ammoniakal
dan pereaksi Fehling. Hasil pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 50.
4.2 Kapasitas Antioksidan
Pada penelitian ini telah dilakukan analisis untuk mengetahui kapasitas antioksidan di dalam hasil maserasi herba seledri dan sediaan jamu herba
seledri yang beredar di pasaran. Analisis dilakukan dengan menggunakan instrumen spektrofotometer sinar tampak.
4.2.1 Panjang Gelombang Maksimum
Panjang gelombang maksimum ditentukan menggunakan spektrofotometer sinar tampak dilakukan terhadap larutan standar vitamin C
dengan konsentrasi 12,7273 µgml pada rentang panjang gelombang 400-800 nm.
Universitas Sumatera Utara
30 Kurva panjang gelombang maksimum vitamin C dengan konsentrasi
12,7273 µgml dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 4.1. Kurva Panjang Gelombang Maksimum Vitamin C dengan
Konsentrasi 12,7273 µgml Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa panjang gelombang maksimum dari
kompleks MoV yang berwarna hijau adalah pada 711,0 nm. Hal ini sesuai dengan literatur di mana warna hijau memberikan panjang gelombang
maksimum pada rentang 680-780 nm Harris, 2007.
4.2.2 Waktu Kerja
Waktu kerja yang didapat dengan mengukur larutan vitamin C dengan konsentrasi 12,7273 µgml pada panjang gelombang 711 nm dengan selang
waktu satu menit selama 30 menit adalah pada menit ke-44 hingga menit ke-48 setelah proses inkubasi selesai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengukuran
Universitas Sumatera Utara
31 kompleks Mo V stabil selama 5 menit. Kurva waktu kerja dapat dilihat pada
Gambar 4.2 berikut ini.
Gambar 4.2. Kurva Waktu Kerja 4.2.3 Kurva Kalibrasi Vitamin C
Kurva kalibrasi vitamin C ditetapkan dengan membuat deret standar sebanyak 6 konsentrasi pada rentang 0,0000 µgml sampai dengan 14,5454
µgml pada panjang gelombang 711 nm. Kurva kalibrasi vitamin C yang didapat dapat dilihat pada Gambar 4.3
berikut ini.
Gambar 4.3. Kurva Kalibrasi Vitamin C pada Panjang Gelombang 711 nm
0,4 0,42
0,44 0,46
0,48 0,5
15 25
35 45
55
A bs
or ban
si
Waktu menit
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6 0,7
5 10
15
A bs
or ban
si
Konsentrasi µgml
Universitas Sumatera Utara
32 Dari kurva kalibrasi ini didapat persamaan regresinya adalah y = 0,0415x
+ 0,0077 dengan koefisien korelasi r sebesar 0,9996. Menurut Adeeyinwo, dkk. 2013, nilai ini memenuhi syarat yang ditetapkan yaitu 0,997. Nilai
koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan hubungan yang linear antara sinyal detector yang terukur dengan jumlah antioksidan dalam sampel. Data kalibrasi
dan perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 44 dan Lampiran 6, halaman 47.
4.2.4 Hasil Uji Kapasitas Antioksidan dari Hasil Maserasi Herba Seledri