Air sebagai Barang Publik .1. Pengertian dan Sifat Barang Publik Penggunaannya tidak bersaingan non-rivalry. Satu orang dapat meningkatkan Hipotesis Penelitian

35 • Terganggunya kelestarian sumber-sumber air dan terancamnya kelestarian fungsi bangunan-bangunan pengairan sebagai akibat kurang terkendalinya pengambilan bahan galian utnuk bangunan. 2.3 Air sebagai Barang Publik 2.3.1. Pengertian dan Sifat Barang Publik Barang publik public goods dalam banyak hal sangat dibutuhkan oleh masyarakat namun tidak seorang pun yang bersedia menghasilkannya. Kalaupun ada pihak swasta yang menyediakannya dan jumlahnya sudah tentu terbatas. Barang publik adalah barang yang tidak dapat disediakan melalui sistem pasar yaitu melalui transaksi antara penjual dan pembeli. Oleh karena itu, barang-barang publik disediakan oleh pemerintah karena sistem pasar gagal dalam menyediakan barang tersebut. Sistem pasar tidak dapat menyediakan barang tertentu karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dinikmati oleh banyak orang. Suatu jenis barang dinamakan barang publik, bila mengandung dua karakteristik utama, yaitu:

a. Penggunaannya tidak bersaingan non-rivalry. Satu orang dapat meningkatkan

kepuasannya dari barang ini tanpa mengurangi kepuasan orang lain yang juga menikmatinya dalam waktu bersamaan. Misalnya, jalan raya yang tidak padat lalu lintasnya, penggunaan oleh seseorang tidak akan mengurangi kenikmatan orang lain yang juga sedang memanfaatkannya pada saat bersamaan.

b. Tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian non-excludability. Bila barang

publik sudah tersedia, maka setiap orang dapat memanfaatkannya tanpa ada Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 36 pengecualian. Misalnya, dalam kasus prasarana jalan. Kecuali jalan tol, maka pemerintah tidak dapat mencegah setiap orang yang berniat menggunakan prasarana jalan yang sudah disediakan. Karena pihak swasta tidak mau menghasilkan barang publik, maka pemerintah yang harus menghasilkannya agar kesejahteraan seluruh masyarakat dapat ditingkatkan. Sebagai contoh ketika pihak swasta memproduksi mobil, maka otomatis yang diperlukan adalah tersedianya prasarana jalan raya yang dibangun oleh pemerintah. Kalau prasyarat ini tidak dipenuhi maka kesejahteraan masyarakat pun tidak mencapai titik optimal. Pada barang publik ini, seseorang tidak bersedia untuk menghasilkannya karena adanya masalah kepemilikan. Penyediaan barang-barang publik yang dilakukan oleh pemerintah seperti pertahanan nasional, jalan raya, kehakiman, pekerjaan umum dan sebagainya dapat juga dihasilkan oleh perusahaan swasta tetapi dapat juga dihasilkan oleh perusahaan negara misalnya kereta api, jasa penerbangan. Jadi yang dimaksud dengan suatu barang publik yang disediakan oleh pemerintah merupakan barang milik pemerintah yang dibiayai melalui anggaran belanja negara tanpa melihat siapa yang melaksanakn pekerjaannya. Jalan raya negara pembiayaannya dilakukan melalui anggaran negara dan jalan tersebut dapat dikerjakan oleh pihak swasta atau oleh pemerintah sendiri. Dalam setiap sistem perekonomian, baik sistem perekonomian kapitalis atau sistem perekonomian sosialis pemerintah selalu mempunyai peranan yang penting. Peranan pemerintah sangat besar dalam sistem perekonomian sosialis dan sangat terbatas dalam sistem perekonomian kapitalis murni seperti dalam sistem kapitalis Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 37 yang dikemukakan oleh Adam Smith. Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah mempunyai tiga fungsi pokok sebagai berikut: 1. Memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan. 2. Menyelenggarakan peradilan. 3. Menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta misalnya prasarana jalan, bendungan dan sebagainya. Dapat dipahami bahwa dengan kemajuan-kemajuan dan perkembangan di setiap negara, tidak ada satu pun negara kapitalis di dunia ini yang melaksanakan sistem kapitalis murni. Dalam dunia modern, peranan pemerintah diharapkan mengatur jalannya perekonomian dan tidak sepenuhnya diatur oleh pihak swasta. Adam Smith berpendapat bahwa dalam perekonomian kapitalis seseorang akan melakukan hal-hal yang dianggap terbaik bagi dirinya sendiri. Setiap individu akan melaksanakan aktivitas yang harmonis seakan-akan telaj diatur oleh tangan gaib yang tak nampak invisible hand. Karena itu, Adam Smith menyatakan lingkup aktivitas pemerintah sangat terbatas. Prinsip kebebasan ekonomi ini dalam kenyataannya menghadapi berbagai benturan kepentingan, karena tidak adanya koordinasi yang harmonis di antara kepentingan masing-masing individu. Misalnya, kepentingan pengusaha sering bertentangan dengan kepentingan karyawan dan bahkan saling bertentangan. Dalam hal ini, pemerintah mempunyai peranan dan wewenang untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas sektor swasta. Hal ini disebabkan oleh karena sektor swasta tidak dapat mengatasi masalah perekonomian, sehingga perekonomian tidak mungkin diserahakan sepenuhnya kepada sektor swasta. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 38 Dalam perekonomian modern peran pemerintah dapat diklasifikasikan menjadi tiga ketegori berikut:

1. Peran alokasi

Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor swasta. Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh sistem pasar ini disebut barang publik public goods yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara penjual dan pembeli. Barang swasta private goods adalah barang yang ketersediaannya dapat dipenuhi oleh sistem pasar. Adanya barang yang tidak dapat disediakan melalui sistem pasar disebabakan karena adanya kegagalan sistem pasar market failure. Sistem pasar tidak dapat menyediakan barang dan jasa tertentu oleh karena manfaat dari adanya barang tesebut tidak hanya dirasakan secara pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain. Contoh barang dan jasa yang tidak dapat disediakan melalui sistem pasar antara lain: prasarana jalan, pembersihan udara dan sebagainya. Oleh karena itu, peranan pemerintah di sini adalah menyediakan barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan oleh pihak swasta dan menjamin bahwa tujuan swasta tidak terhambat.

2. Peran distribusi

Peranan pemerintah di bidang alokasi sumber daya ekonomi adalah mengusahakannya agar alokasinya dilakukan secara efisien. Peran lain yang perlu diupayakan pemerintah adalah menjadikannya sebagai alat distibusi pendapatan. Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan faktor-faktor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, sistem warisan dan kemampuan memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan bagi seseorang tergantung dari Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 39 pendidikan, bakat sedangkan warisan tergantung dari hukum yang berlaku. Pemilikan faktor produksi sebagai sumber pendapatan tergantung dari permintaan akan faktor produksi dan jumlah yang ditawarkan oleh pemilik faktor produksi. Sementara permintaan dan penawaran faktor produksi akan menentukan harga dari faktor produksi yang bersangkutan dan akhirnya, pasar faktor produksi amat dipengaruhi oleh tingkat teknologi.

3. Peran stabilisasi

Selain peran alokasi dan distribusi, pemerintah mempunyai peranan utama sebagai stabilisator perekonomian. Perekonomian yang sepenuhnya diserahkan kepada sektor swasta akan sangat peka terhadap goncangan-goncangan keadaan yang menimbulkan pengangguran dan inflasi.

2.3.2. Teori Penyediaan Barang Publik

Salah satu kewajiban pemerintah adalah menyediakan barang dan jasa yang tidak dapat dihasilkan oleh pihak swasta. Masalah selanjutnya adalah seberapa besar pemerintah harus menyediakan barang publik, karena keterbatasan kemampuan anggaran pemerintah. Penyediaan barang publik dalam jumlah yang terlalu besar akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber-sumber ekonomi, sebaliknya penyediaan barang dan jasa publik yang terlalu sedikit akan menimbulkan ketidakpuasan masyarakat. Beberapa teori telah dikemukakan oleh para ahli ekonomi seperti Pigou, Bowen, Lindahl, Samuelson dan teori anggaran. Teori Pigou Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 40 A.C. Pigou berpendapat, bahwa penyediaan barang publik akan memberi manfaat utility bagi masyarakat sebaliknya pajak yang dikenakan akan menimbulkan ketidakpuasan masyarakat disutility. Semakin banyak barang dan jasa publik disediakan pemerintah maka tambahan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat akan semakin menurun. Hal ini analog dengan fenomena law of deminishing marginal utility returns. Misalnya, pada kasus segelas air yang diberikan terus-menerus kepada seseorang. Gelas pertama akan memberi kepuasan yang besar, gelas ketiga memberikan kepuasan yang lebih kecil dan akhirnya gelas keenam, ketujuh dan setersnya mungkin sudah tidak memberi kepuasan sama sekali. Sebaliknya semakin banyak barang dan jasa publik semakin besar biaya yang dibutuhkan dan konsekuensinya semakin besar pula pajak yang dipungut dari masyarakat. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya ketidakpuasan masyarakat. Secara teoritis, penyediaan barang dan jasa publik akan optimal apabila kepuasan masyarakat yang diperolehnya sama dengan ketidakpuasan masyarakat dari pemungutan pajak. Kelemahan dari analisis ini adalah, bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan sesuatu yang tidak dapat diukur secara kuantitatif karena analisisnya didasarkan pada rasa ketidakpuasan marginal masyarakat dalam membayar pajak dan rasa kepuasan marginal terhadap barang publik. Teori Bowen Bowen mengemukakan suatu teori mengenai penyediaan barang publik dan didasarkan pada teori harga seperti dalam penentuan harga pada barang swasta. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 41 Bowen mendefenisikan barang publik sebagai barang dimana pengecualian tidak dapat ditetapkan. Jadi sekali suatu barang publik sudah tersedia maka tidak seorang pun yang dapat dikecualikan dari manfat barang tersebut, misalnya saja pertahanan nasional. Sekali pemerintah menyediakan pertahanan nasioanal, tak seorang pun yang dapat dikecualikan dari menerima manfaat pertahanan. Kelemahan teori Bowen adalah karena Bowen menggunakan analisis permintaan dan penawaran. Yang menjadi masalah adalah karena pada barang publik tidak ada prinsip pengecualian sehingga masyarakat tidak mau mengemukakan kesenangan mereka akan barang tersebut. Teori Erick Lindahl Lindahl mengemukakan analisis yang mirip dengan teori yang dikemukakan oleh Bowen, hanya saja pembayaran masing-masing konsumen tidak dalam bentuk harga absolut akan menggunakan harga relatif yaitu persentase dari total pembiayaan pemerintah. Teori pengeluaran pemerintah yang dikemukakan oleh Lindahl adalah teori yang sangat berguna membahas penyediaan barang publik yang optimum dan secara bersamaan juga membahas mengenai alokasi pembiayaan barang publik antara anggota masyarakat. Kelemahan teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa membahas mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta. Teori Samuelson Sedangkan Samuelson juga mengemukakan teorinya dengan menggunakan pendekatan keseimbangan umum. Ia menyimpulkan, bahwa adanya barang publik Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 42 tidak menghambat masyarakat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang optimal. Teori Samuelson mengenai pengeluaran pemerintah merupakan teori paling baik karena sederhana, jelas dan komprehensif. Namun, ini juga mengandung beberapa kelemahan misalnya pada anggapan bahwa konsumen dapat mengemukakan kesukaan mereka terhadap barang publik yang menjadi dasar pengenaan biaya untuk menghasilkan barang publik. Hal ini merupakan kelemahan yang mendasar dari analisis pengeluaran pemerintah karena masalah utamanya adalah bagaimana pemerintah memungut pembayaran dari konsumen barang publik. Tidak seorang pun yang mau dengan sukarela mengemukakan kesukaannya akan barang sosial karena kesukaan ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengenakan tarif. Selain itu, apabila barang publik sudah tersedia mereka tidak dapat dikecualikan dari penggunaan barang tersebut. Kelemahan berikutnya adalah barang publik yang dibahas memiliki kebersamaan yang dapat digunakan konsumen dalam jumlah yang sama. Barang- barang publik yang memilki sifat tersebut praktis sangat terbatas misalnya pertahanan, kehakiman. Sementara itu, sebagian besar dari barang publik tidak mengandung sifat-sifat tersebut seperti rumah sakit dan sekolah. Teori Anggaran Teori lain yang menerangkan tentang penyediaan barang publik adalah teori alokasi barang sosial melalui anggaran. Teori ini didasarkan pada suatu analisis, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 43 bahwa setiap orang harus membayar penggunaan barang pubik dalam jumlah yang sama sesuai dengan sistem harga utnuk barang swasta. Semua teori ekonomi mengenai penyediaan barang publik di atas secara konseptual sangat baik. Sayangnya, semua itu kurang bermanfaat untuk diterapkan dalam praktek. Oleh karena itu, untuk mendapatkan cara mengenai penentuan jumlah barang publik perlu meminjam teori yang dikembangakn dalam ilmu politik yaitu pemungutan suara voting. Pemungutan suara dapat dilakukan dengan berbagai cara tetapi cara yang terbaik adalah dengan aklamasi dimana suatu program pemerintah akan dilaksanakan hanya apabila semua orang menyatakan setuju. Hasil yang diperoleh dengan cara aklamaxi akan sama dengan mekanisme pasar sehinggan bisa dicapai hasil yang terbaik.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahannya dapat diajukan beberapa hipotesa. Hipotesa ini merupakan jawaban sementara dari permasalahan dan tidak terlepas dari kerangka teori yang terkait. 1. Pendapatan total keluarga diduga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara 2. Pengeluaran energi diduga berpengaruh negatif terhadap permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara. 3. Jumlah Tanggungan keluarga diduga berpengaruh positif terhadap permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 44 4. Sumber air lainnya diduga berpengaruh secara negatif terhadap permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara. BAB III Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 45 METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dan atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

3.1. Ruang Lingkup Penelitian