Gambaran Perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara Koefisien Determinasi R Uji t-Statistik Uji Parsial

64

4.2. Gambaran Perekonomian Kabupaten Tapanuli Utara

Perekonomian Tapanuli Utara didominasi oleh sektor Pertanian, khususnya sub sektor tanaman pangan dan peternakan. Selain sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran juga berkembang di Kabupaten Tapanuli Utara.

4.3. Gambaran Umum tentang Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Mual Na Tio

4.3.1 Sejarah Berdirinya PDAM Mual Na Tio

Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara, dasar pendiriannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Perda Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara Nomor 08 tahun 1991 tanggal 2 Maret 1991 tentang Pendirian PDAM Mual Na Tio Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara. Awal dari adanya pendistribusian air bersih kepada masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara adalah di Kota Tarutung dengan sumber air berasal dari Sitakka yang dikelola oleh Kolonial Belanda sebelum Indonesia merdeka yaitu sejak tahun 1926. Setelah Indonesia merdeka pengelolaan air bersih ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Dati II Tapanuli Utara. Sejak penyerahaan air bersih diserahkan kolonial Belanda kepada Pemerintah Kabupaten Dati II Tapanuli Utara sampai dengan bulan Nopember Tahun 1974, pengelolaan air bersih dilaksakan secara kedinasan oleh Pemerintah Kabupaten Dati II Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 65 Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio adalah perangkat pemerintah daerah untuk melayani kepentingan umum melalui pelayanan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan program nasional yaitu 85 perkotaan dan 75 pedesaan. Sejalan dengan itu dari berbagai pendataan pengembangan air minum di dalam memacu pengembangan pelayanan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara secara bertahap dapat dikembangkan untuk melayani penyediaan air bersih di pedesaan sedang di ibu kota Kecamatan merupakan pembangunan penyempurnaan dan penambahan jaringan pipa distribusi. Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio merupakan perusahaan daerah yang bergerak dibidang air bersih public utility dan usaha penyediaan air bersih sehat dan memenuhi standart untuk diminum masyarakat banyak.

4.3.2 Struktur Organisasi PDAM Mual Na Tio

Struktur organisasi merupakan suatu komponen susunan organisasi yang saling berhubungan yang menunjukkan kerangka perwujudan hubungan antara fungsi, bagian, posisi, kedudukan, tugas, maupun wewenang dan tanggung jawab yang saling berhubungan satu sama lain dari orang yang diberi tanggung jawab atas fungsi yang bersangkutan. Struktur organisasi mencerminkan pembagian dan hierarki wewenang dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas khusus kepada manajemen yang lebih bawah, agar dapat dicapai pembagian pekerjaan yang lebih bermanfaat. Suatu organisasi yang baik harus mempunyai struktur organisasi yang jelas agar tanggung jawab yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien. Struktur yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 66 jelas juga dapat menghindari terjadinya tumpang tindih pekerjaan dari fungsi masing- masing bagian yang ada, serta untuk mencegah timbulnya kecurangan yang mungkin terjadi di dalam organisasi. Perusahaan Daerah Air Minum bergerak dalam usaha penyediaan air bersih yang sehat dan memenuhi standart untuk diminum masyarakat banyak. Perusahaan melakukan pembangunan daerah khususnya di bidang air bersih dan merupakan satu rantai pengembangan pembangunan perekonomian dalam sektor produksi yang bersifat memberi jasa pelayanan, menyelenggarakan pemanfaatan umum dan memupuk pendapatan usaha. Pelayanan kebutuhan air bersih di tingkat Kecamatan dilaksanakan oleh kepala unit yang merupakan bagian dari struktural organisasi dari PDAM Mual Na Tio yang menjadi pusat pelayanan di Kabupaten Tapanuli Utara. Susunan organisasi yang terdapat pada PDAM Mual Na Tio didasarkan kepada keputusan Bupati Tapanuli Utara. Susunan Organisasi Perusahaan terdiri dari : 1 Badan Pengawas 2 Direktur Utama 3 Satuan Pengawas Intern : a. Pengawas Intern Bagian Umum b. Pengawas Intern Bagian Teknik 4 Direktur Umum membawahi : 1. Bagian Keuangan terdiri dari : a. Sub Bagian Kas b. Sub Bagian Pembukuan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 67 c. Sub Bagian Bendahara Gaji 2. Bagian Langganan terdiri dari : a. Sub Bagian Pembaca Meter b. Sub Bagian Rekening c. Sub Bagian Penagihan 3. Bagian Umum terdiri dari : a. Sub Bagian Pengadaan b. Sub Bagian Tata Usaha c. Sub Bagian Pergudangan d. Sub Bagian Kepegawaian 5 Direktur Teknik 1. Bagian Perencanaan Teknik terdiri dari : a. Sub Bagian Survey dan Pengukuran b. Sub Bagian Konstruksi Teknik 2. Bagian Produks i terdiri dari : a. Sub Bagian Laboratorium b. Sub Bagian Pengolahan 3. Bagian Distribusi terdiri dari : a. Sub Bagian Penyambungan b. Sub Bagian Perawatan 4. Bagian Peralatan Teknik terdiri dari : a. Sub Bagian Water Meter b. Sub Bagian Bengkel Umum Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 68 6 Unit Pelayanan Kecamatan terdiri dari a. Urusan Administrasi dan Keuangan b. Urusan Teknik Tugas dari masing-masing bagian pada struktur organisasi di atas antara lain: 1 Badan Pengawas • Mengawasi kegiatan direksi. • Memberi pendapat dan saran kepada Bupati terhadap pengangkatan anggota direksi. • Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap rencana pinjaman dan ikatan hukum dengan pihak lain. • Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap laporan neraca dan perhitungan labarugi. 2 Direktur Utama • Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan perusahaan dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pengelolaan dan pelayanan air minum. 3 Satuan Pengawas Intern • Menyusun langkah-langkah untuk pemeriksaan keuangan dan pembukuan secara berkala dan mengajukannya untuk mendapat pertimbangan dari direksi. • Mengadakan pemeriksaan terhadap bidang-bidang, sub-sub bagian dan unit pelayanan dengan menyesuaikan kepada ketentuan yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 69 • Meninjau kembali kebijaksanaan keuangan dan prosedur pembukuan untuk menjamin tertib administrasi. a. Pengawas Intern Bagian Umum • Melakukan pengawasan intersil terhadap jalannya administrasi keuangan dan kepegawaian. • Mengawasi pelaksanaan tugas unit pelayanan kecamatan dengan cara langsung dan dengan pengendalian pembinaan. • Mendukung penegakan seluruh petunjuk atasan dan ketentuan lainnya yang berkaitan dengan perusahaan. b. Pengawas Intern Bagian Teknik • Mengawasi kegiatan perusahaan dalam bidang teknik produksi, air, disribusi dan perawalan sambungan secara berkala. • Mengawasi secara intensif dan terpadu atas operasional bidang teknik perawatan transmisi atau distribusi air. • Meneliti dan memeriksa tentang tata cara perawatan dan distribusi air terhadap pelanggan. 4 Direktur Umum • Melaksanakan pengurusan dan pengelolaan perusahaan menurut kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direktur Utama dan Badan Pengawas sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah daerah. • Menyusun tata tertib dan tata cara menjalankan perusahaan dengan mempedomani peraturan yang berlaku sesuai petunjuk Direktur Utama. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 70 • Melaksanakan penyelenggaraan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan, penyusunan program keuangan, merumuskan naskah rancangan peraturan daerah dan keputusan Bupati tentang air minum. 1. Bagian Keuangan • Menerima bahan dan petunjuk disposisi serta merencanakan operasional pelaksanaan tugas-tugas bawahan sesuai dengan program kerja dan pedoman kerja. • Mengelola keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menyiapkan bahan rencana anggaran pendapatan dan belanja perusahaan, pembukuan, verifikasi, perbendaharaan dan pertanggungjawaban keuangan. a. Sub Bagian Kas • Mempersiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pengelolaan kas. • Memelihara dengan baik dan teratur pengisian buku kas dan buku bank. • Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Melakukan pengelolaan administrasi kas keuangan baik di dalam maupun diluar perusahaan serta mempertanggungjawabkan kepada atasan dengan menbuat laporan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 71 b. Sub Bagian Pembukuan • Melaksanakan pengisian data-data transaksi dan biaya pada buku jurnal dan buku pembantu. • Menyelenggarakan pencatatan dengan membukukan semua unsur biaya operasional perusahaan yang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. • Mengawasi dan memeriksa perhitungan harga pokok produksi dan penjualan air. • Menganalisa dan memberi kesimpulan dari data keuangan dan pembukuan untuk perumusan dasar-dasar atas anggaran perusahaan. c. Sub Bagian Bendahara Gaji • Mempersiapkan administrasi di bidang gaji. • Menerima uang dan membayarkan gaji pegawai, karyawan, direksi dan badan pengawas. 2. Bagian Langganan • Melaksanakan monitoring pelayanan terhadap langganan dengan mengendalikan secara efisien dan terarah untuk data, pembaca meter dan pengaduan. • Menyelenggarakan pencatatan meteran air dan pengolahan data yang dibutuhkan bagi langganan. • Menampung dan menyelesaikan pengaduan masyarakat serta menyusun bahan pertimbangan bagi pimpinan dan penentuan kebijakan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 72 • Memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai penggunaan air tentang peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk kecermatan dan pemahaman masyarakat tentang pemakaian air dan lain-lain yang berkaitan dengan tugas perusahaan. a. Sub Bagian Pembaca Meter • Melaksanakan pembacaan dan pencatatan kubikasi volume meteran dengan menjadwalkan pelaksanaannya untuk dapat dimonitor dan diketahui besar pemakaian air oleh pelanggan pada tiap-tiap kawasan. • Menerima laporan dari petugas dan atau masyarakat seraya memproses masalahnya dengan memerintahkan petugas agar memperbaiki gangguan meteran air yang tidak dapat dibaca atau dicatat untuk melakukan perbandingan atau penafsiran biaya rekening atas pertimbangan. • Mengevaluasi pemakaian air dengan berusaha mendapatkan informasi tentang kelancaran distribusi air minum dan permasalahan secara periodik. • Menghimpun dan memelihara kartu-kartu pembacaan meter dan kartu kontrol dengan mengkoordinir bahan-bahannya sesuai sistem yang berlaku. b. Sub Bagian Rekening • Mengendalikan penerimaan kartu stand meter dan mengkoordinasikannya dengan sub bagian pembaca meter untuk mengetahui jumlah kubikasi pemakai meter. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 73 • Mengendalikan proses perkiraan-perkiraan pembuatan rekening untuk kelancaran tugas perusahaan. • Melakukan pemeriksaan sekaligus memperbaiki kesalahan-kesalahan untuk tindak lanjut penagihan sesuai dengan daftar rekening yang telah terseleksi diuji kebenarannya. • Mengelola rekening berikut daftar yang telah tertagih untuk diserahkan kepada sub bagian kas atau bagian lain yang berwenang. c. Sub Bagian Penagihan • Melaksanakan penagihan, intensifikasi dan evaluasi terhadap rekening air dan tagihan-tagihan lainnya termasuk yang tertunggak kepada langganan dengan tertib dan lancar. • Memberikan peringatan atas kelalaian pelangganpemakai air dan mengusulkan tindak lanjut sesuai prosedur yang berlaku. • Menjadwalkan kegiatan penagihan dengan menyusun rencana menurut kawasan dan jumlah petugas. 3. Bagian Umum • Memimpin dan membina pelaksanaan tugas administrasi umum, urusan rumah tangga perusahaan, kepegawaian, pembelianperbelanjaan secara teknis dan dengan mengelola pelayanan barangalat tulis kantor dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 74 a. Sub Bagian Pengadaan • Melaksanakan pemesanan dan pembelian barang untuk kebutuhan perusahaan sesuai dengan daftar pesanan yang telah dilaksanakan oleh atasan. • Menerima barang unit yang masuk sesuai dengan pesanan. • Memperhatikan dan memeriksa kualitas dan kuantitas barang-barang yang dibeli atau dipesan. • Menyusun laporan inventaris dan pengadministrasiannya. b. Sub Bagian Tata Usaha • Melaksanakan pengelolaan administrasi umum mulai dari proses awal hingga proses akhir. • Melaksanakan pemeliharaan peralatan sesuai dengan fungsinya dan mempertanggungjawabkan pemakaian dan keamanan serta keselamatannya. c. Sub Bagian Pergudangan • Menerima barang-barang yang sudah dipesan sesuai dengan Order Pesanan OP dan barang-barang bantuan lainnya. • Mencatat nama-nama barang inventaris yang ada di gudang baik barang yang masuk maupun yang keluar. • Membuat permintaan atas barang sesuai dengan kebutuhan. • Membuat laporan keadaan barang kepada atasan sesuai dengan mutasi barang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 75 d. Sub Bagian Kepegawaian • Mempersiapkan berkas-berkas dalam rangka usul kenaikan gaji, pangkat dan mutasi pegawai untuk persyaratan pengajuan kepada atasan. • Memelihara semua berkas-berkas pegawai yang menyangkut pengangkatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, pemutasian, pemberhentian dan berkas lainnya. 5 Direktur Teknik • Menyusun tata tertib dan tata cara menjalankan perusahaan dengan mempedomani peraturan yang berlaku dan petunjuk direktur utama atau badan pengawas. • Mengoperasionalkan dangan terproses dan terkendali tugas-tugas di bidang perencanaan, teknik produksi, distribusi dan peralatan teknik. • Melaksanakan pengendalian pemeliharaan instalasi produksi, sumber mata air dan sumber mata air tanah secara berhasil guna dan berdaya guna. 1. Bagian Perencanaan Teknik • Mencari, mengumpulkan dan menganalisa data serta informasi yang berkaitan dengan pembuatan gambar konstruksi dan proyek-proyek yang akan dilaksanakan oleh perusahaan. • Menyiapkan rancangan-rancangan proyek pengembangan sumber air baru sistem transmisi dan distribusi berikut perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 76 a. Sub Bagian Survey dan Pengukuran • Membuat disain pengembangan pipa distibusitransmisi, bangunan jalan-jalan dan pekarangan lain-lain. • Melakukan studi kelayakan proyek-proyek yang akan diajukan tahun berikutnya. • Meneliti dan mengendalikan pengelolaan penyambungan- penyambungan baru dan perluasan jaringan distribusi air untuk potensial distribusi, komersial dan perusahaan. b. Sub Bagian Konstruksi Teknik • Melaksanakan penyusunan, pembuatan, perawatan, pemeliharaan dan penyimpanan dokumen dari keseluruhan yang bersifat perencanaan. • Mengawasi kegiatan penggambaran proyek-proyek yang telah dan atau akan dilaksanakan untuk kelancaran tugas. • Memberikan penjelasan kepada atasan atau pihak tertentu mengenai gambar-gambardetail yang disimpan untuk keterpaduan dan keakuratan penyimpanan atau kelayakan. 2. Bagian Produksi • Memberikan bimbingan kepada bawahan ke arah penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan produksi. • Mengendalikan kualitas produksi air minum termasuk rencana kebutuhan materiil produksi. • Mengendalikan pemeliharaan instalasi dan peralatan teknik. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 77 • Melaksanakan tata cara sterilisasi air bersih dengan penyediaan bahan-bahan kimia agar kualitasnya terkontrol melalui pengujian laboratorium. a. Sub Bagian Laboratorium • Melaksanakan pengambilan contoh-contoh air dari sumbernya berikut pipa distribusi untuk kemudian diteliti di laboratorium guna pengawasan kualitas air minum. • Merencanakan dosis bahan-bahan kimia dalam membuat pengobatan dan penjernihan air. • Melakukan pemeriksaan kimia dan bakteriologis dari air minum secara teratur dan dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap contoh air dari jaringan pipa distribusi dan rumah-rumah langganan untuk kelayakan informasi. b. Sub Bagian Pengolahan • Memonitoring kegiatan-kegiatan pengujian kualitas air minum. • Memonitoring meter-meter kontrol secara kontiniu pada konstruksi instalasi produksi agar terkontrol untuk pertanggungjawaban angkanya. • Mempersiapkan dan menyelesaikan laporan bulanan sesuai bukti-bukti controlyng lyst guna bahan masukan atasan. 3. Bagian Distribusi • Memimpin dan mengendalikan kegiatan distribusi, instalasi dan meter air. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 78 • Memantau pemasangan dan pemeliharaan pipa distribusi serta memperbaiki gangguan akan kelancaran air minum. • Menyebarluaskan informasi kepada pelanggan dari segi pendistribusian dengan mempertimbangkan pelunasan dan rencana material distribusi untuk pemasangan atau demi kelanjutan konsumsi airnya. a. Sub Bagian Penyambungan • Melaksanakan tindakan perbaikan atas kerusakan dan kebocoran pipa transmisi dan pipa distribusi agar tersalurkan dengan baik. • Melaksanakan pemasangan pipa distribusi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. • Mempelajari konstruksi dan tata cara pemasangan proyek pekerjaan distribusi dengan menyesuaikan pada sasaran dari gambar rencana untuk ketetapan bon atau pesanan barang yang akan atau sudah terpasang. b. Sub Bagian Perawatan • Mengadakan perealisasian pemasangan baru serta presslegalisasi instalasi pipa dalam dan pipa dinas. • Menyelesaikan pengeboran pipa distribusi. • Menyiapkan perhitungan perbaikan pipa dinas dan pipa dalam. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 79 4. Bagian Peralatan Teknik • Perencanaan pembangunan dan pengembangan kegiatan pengadaan barang- barang perusahaan serta pengurusan perbengkelan material dan peralatan teknik. • Pengkoordinasian kegiatan pengadaan barang-barang perusahaan serta pengurusan perbengkelan material dan peralatan teknik. • Pembinaan umum dan teknis kegiatan pengadaan barang-barang perusahaan serta pengurusan perbengkelan material dan peralatan teknik. a. Sub Bagian Water Meter • Memeriksa hasil kerja denga mengevaluasi temuan-temuan untuk dapat ditempuh perbaikan yang lebih cepat. • Mengadakan pengujian yang serasi atas peralatan meter yang dipergunakan di dalam operasi perusahaan. • Mempertanggungjawabkan ruang lingkup tugas mengenai peralatan meter dengan memeriksa pendayagunaan subjek dan objek untuk keberhasilan operasional. b.Sub Bagian Bengkel Umum • Membuat barang-barang pembantu dalam pekerjaan teknik pada bengkel umum atau perbaikan-perbaikan teknik pada bengkel umum atau perbaikan-perbaikan alat-alat kerja lainnya. • Memberikan petunjuk dan pengendalian kepada bawahan dengan penyesuaian sasaran dalam upaya kelancaran pemasangan pipa, alat-alat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 80 listrik, pembubutan, pengelasan dan lain-lain yang diperlukan untuk efektivitas dan efisiensi penggunaan barang-barang. • Menyusun konsep dan monitoring laporan saran pendapat dari staf dengan mempedomani sistem pelaporan perbengkelan dan orientasi kegiatan utnuk bahan masukan penilaian dan pembinaan. 6 Unit Pelayanan Kecamatan • Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga unit pelayanan kecamatan. • Memeriksa dan memonitor jalannya peredaran aliran air secara kontiniu terhadap pelanggan. • Melakukan usaha-usaha pengembangan jaringan-jaringan pipa terhadap pemukiman yang diharapkan menjadi calon-calon pelanggan. a. Urusan Administrasi dan Keuangan • Melaksanakan urusan ketatausahaan, rumah tangga, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan. b. Urusan Teknik • Melaksanakan eksploitasi, pemeliharaan bangunan-bangunan air minum, pembinaan peletakandetail pipanisasi, transmisi dan distribusi air di ibu kota kecamatan, desa dan kelurahan.

4.3.3. Klasifikasi Pelanggan PDAM Untuk mengetahui permintaan air bersih PDAM Mual Na Tio dilakukan

dengan menjumlahkan semua permintaan pelanggan jumlah yang diminta semua individu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 81 Pelanggan PDAM dibagi atas 5 golongan besar, yaitu : 1. Golongan sosial a. Sosial umum Sosial umum adalah kategori pelanggan yang setiap harinya memberikan pelayanan pada kepentingan umum khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, antara lain : hidran umum, ledeng umum, kamar mandi umum, WC umum dan terminal air. b. Sosial khusus Sosial khusus adalah kategori pelanggan yang setiap harinya memberikan pelayanan kepentingan umum dan masyarakat serta mendapat sumber dana sebagian dari kegiatannya, antara lain : yayasan sosial, dekolah negeriswasta, panti asuhan, rumah ibadah, rumah sakit pemerintah, kantor organisasi massapartai politik. 2. Golongan non niaga NA a. Rumah tangga A Rumah tangga A adalah kategori pelanggan rumah tangga dengan bahan bangunan dari kayu atau semi permanen termasuk bangunan lama yang mengalami perubahan tanpa merubah bentuk bangunan misalnya rumah sangat sederhana. b. Rumah tangga B Rumah tangga B adalah kategori pelanggan rumah tangga yang didalamnya hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dengan ukuran di atas 21 m 2 dan permanen serta rumah dinding papan bertingkat. 3. Golongan niaga N Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 82 a. Niaga Kecil N1 Niaga kecil meliputi : kioswarung, pedagang kaki lima, toko, biro jasa, rumah jasa, losmenpenginapan, rumah makan, bengkel kecil, salon kecil, wartel, hotel, praktek dokter, apotek dan badan usaha yang bernaung di bawah satu yayasan serta niaga kecil lainnya. b. Niaga Besar N2 Niaga besar meliputi : perusahaan importireksportir, agenmakelar, kolam renang, rumah sakit swasta, BUMNBUMD, PT, CV, tempat karaoke, showroom, gedung bertingkat tinggi, service station, department store, bioskop, bank dan usaha-usaha besar lainnya. c. Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah meliputi : sarana instansi pemerintahABRI, lembaga pemerintah, kolam renang milik pemerintah. 4. Golongan Industri a. Industri kecil Industri kecil meliputi : industri kerajinan tangan, kerajinan rumah tangga, sanggar seni lukis, usaha konveksi kecil, peternakan lecil dan usahaindustri kecil lainnya. b. Industri besar Industri besar meliputi : pabrik atau industri motormobil, industri kimia, pertambangan, perkayuan, pembuatan kapal, pabrik makananminuman, pabrik kimiaobatkosmetik, pabrik tekstil, pergudangan dan pabrik atau industri besar lainnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 83 5. Golongan khusus meliputi : pelabuhan laut, pelabuhan sungai, bandara mobil tangki dan sejenisnya.

4.3.4. Data Permintaan Air Bersih Y dan tarif oleh PDAM Mual Na Tio

Permintaan Air Bersih pada rumah tangga adalah besarnya penggunaan air bersih pada sebuah rumah tangga rata-rata setiap bulan. Variabel permintaan air bersih pada rumah tangga dinyatakan dalam satuan M 3 volume perbulan. Besar kecilnya permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara sangat tergantung dari variabel-variabel yang mempengaruhinya, sebagaimana telah disebutkan di atas. Tarif air bersih yang ditetapkan pada tabel di bawah ini merupakan harga air bersih sesuai dengan pengelompokan pelanggan dan sesuai jumlah ukuran yang di konsumsi. Besarnya tarif air bersih tersebut di sesuaikan dan diputuskan oleh Bupati pada tahun 1993. Tabel 4.3 Tarif Air Minum Sesuai Pelanggan dan Ukuran No. Golongan Pelanggan Tarif Pemakaian Air Minum per m 3 Rp 0-15 m 3 16-30 m 3 31m 3 ke atas Abonomen 1. Sosial 100 150 200 5000 2. Non Niaga NA 150 200 250 7000 3. Niaga N 200 250 300 10000 4. Industri 250 350 450 15000 5. Kategori Khusus 300 400 500 20000 Sumber : PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 84

4.4. Analisis Deskriptif

Di dalam bab ini penulis akan mengemukakan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan air bersih pada rumah tangga dengan objek penelitian masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara. Data yang dikumpulkan meliputi data primer yang diperoleh dengan melakukan penelitian secara langsung terhadap responden di Kabupaten Tapanuli Utara. Dilengkapi dengan data sekunder yang diperoleh di perpustakaan, BPS dan instansi terkait. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan queissioner sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya. Dari data yang dikumpulkan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap permintaan air bersih pada rumah tangga. Analisis data yang dipakai penulis untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi besarnya permintaan air bersih masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara meliputi analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Permintaan air bersih antara satu responden dengan responden yang lain berbeda-beda. Perbedaan permintaan air bersih antara responden yang satu dengan responden yang lain mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Untuk hal tersebut penulis mencoba untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi responden sehingga menyebabkan perbedaan permintaan air bersih antar responden. Data-data yang dipakai dalam analisis deskriptif diperoleh melalui queissioner dengan responden masyarakat Tarutung, Sipoholon, Pahae Jae, Siborong-borong, Sipahutar yang mencakup antara lain pendapatan responden mengenai kerjaan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 85 sampingan, pendapat responden mengenai tarif dasar air bersih, dan pendapat responden mengenai waktu pengggunaan air bersih.

4.4.1. Tanggapan Responden Mengenai Adanya Pekerjaan Sampingan

Berikut penulis sajikan data mengenai pekerjaan sampingan responden : Tabel 4.4 Pendapat responden mengenai pekerjaan sampingan Pendapat Responden Responden Persentase Mempunyai pekerjaan sampingan 5 10 Tidak mempunyai pekerjaan sampingan 45 90 Jumlah 50 100 Sumber : Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai pekerjaan sampingan sebesar 10 sedangkan 90 tidak mempunyai pekerjaan sampingan. Hal ini berpengaruh terhadap permintaan air bersih dariKabupaten Tapanuli Utara. Responden yang mempunyai pekerjaan sampingan mempunyai indikasi permintaan air bersih juga tinggi karena permintaan air bersih ini berkaitan dengan penggunaan air bersih untuk menunjang kelancaran pekerjaan sampingan tersebut. Salah satu contoh riil adalah pekerjaan sampingan yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara adalah beternak ayam, kambing, dan babi. Dalam pekerjaan sampingan ini membutuhkan air bersih untuk membersihkan kandang ternak mereka. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 86

4.4.2. Tanggapan Responden Mengenai Tarif Air Bersih

Berikut penulis sajikan data tanggapan responden mengenai tarif air bersih: Tabel 4.5 Pendapat responden mengenai tarif air bersih Pendapat Responden Responden Persentase Mahal 2 4 Tidak Mahal 48 96 Jumlah 50 100 Sumber : Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 responden berpendapat bahwa tarif air bersih mahal sedangkan 96 berpendapat tidak mahal. Hal ini mempunyai implikasi yang negatif terhadap permintaan air bersih dari masyarakat Tapanuli Utara, semakin kecil tarif air bersih maka permintaan air bersih responden semakin besar. Begitu sebaliknya semakin besar tarif air bersih maka semakin kecil pula permintaan responden terhadap air bersih.

4.4.3. Tanggapan Responden Mengenai Waktu Penggunaan Air Bersih

Berikut penulis sajikan data tanggapan responden mengenai waktu penggunaan air bersih : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 87 Tabel 4.6 Pendapat responden mengenai waktu Penggunaan Air Bersih Waktu Responden Persentase Pagi Hari 04.00 – 10.00 32 64 Siang Hari 10.01 – 15.00 3 6 Sore Hari 15.01 – 18.00 14 28 Malam 18.01 – 03.59 1 2 Jumlah 50 100 Sumber : Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan tabel di atas, responden dari masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara dapat diketahui bahwa mayoritas waktu penggunaan air bersih dari responden adalah pada waktu pagi hari 04.00-10.00 dengan persentase responden sebesar 64. Sedangkan waktu penggunaan air bersih dari responden yang paling kecil adalah pada waktu malam hari 18.01-03.59 dengan persentase 2. Pada waktu siang hari 10.01-15.00 hanya 6 responden dan 28 responden yang menggunakan air bersih pada waktu sore hari 15.01-18.00. Waktu pagi hari penggunaan air bersih dari responden mempunyai persentase terbesar hal ini dikarenakan penggunaan air bersih untuk memasak, mandi, mencuci, dll lebih di fokuskan pada waktu pagi hari. Sedangkan waktu siang, sore, dan malam hari mempunyai persentase kecil. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 88

4.5. Analisis Kuantitatif

Dalam analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier dengan data-data kuantitatif yang mencakup antara lain pendapatan rata-rata total keluarga X 1 , pengeluaran energi minyak tanah, kayu bakar, gas, premiumsolar dan listrik X 2 , dan sumber air lainnya Dummy yang berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan air bersih pada rumah tangga Y.

4.5.1. Data Permintaan Air Bersih Pada Rumah Tangga Y

Permintaan air bersih pada rumah tangga adalah besarnya penggunaan air bersih pada sebuah rumah tangga rata-rata setiap bulan. Variabel permintaan air bersih pada rumah tangga dinyatakan dalam satuan M 3 perbulan. Besar kecilnya permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara sangat tergantung dari variable- variabel yang mempengaruhinya, sebagaimana telah disebutkan di atas. Berikut penulis sajikan dalam tabel 4.7 data permintaan air bersih pada rumah tangga terhadap responden di Kabupaten Tapanuli Utara : Tabel 4.7 Pendapat responden mengenai penggunaan air bersih Volume Air Bersih yang di Minta Responden Persentase 7 23 46 7 – 14 14 28 14 13 26 Jumlah 50 100 Sumber : Responden Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 89

4.5.2. Data Jumlah Pendapatan Total Keluarga X

1 Pendapatan rata-rata total keluarga adalah seluruh pendapatan rata-rata perbulan dari suami, istri, dan anak yang mempunyai penghasilan serta tinggal menetap dalam rumah tersebut, baik itu pekerjaan utama maupun sampingan yang menjadi sumber penghidupan keluarga. Pendapatan rata-rata total keluarga ini berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan air bersih masyarakat, dengan asumsi masyarakat yang mempunyai pendapatan tinggi akan mengkonsumsi air bersih untuk pemenuhan kebutuhan keluarga dalam jumlah yang tinggi pula, seperti mandi, mencuci, air aquarium dan lain sebagainya. Variabel pendapatan rata-rata total keluarga dinyatakan dalam rupiah perbulan. Tabel 4.8 Jumlah Pendapatan total keluarga Pendapatan Rpbulan Responden Persentase 700000 31 62 700000 X 900000 4 8 900000 X 1000000 2 4 1000000 13 26 Jumlah 50 100 Sumber : Responden Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 62 responden berpenghasilan dibawah Rp 700.000,- perbulan, 8 responden berpenghasilan antara Rp 700.000,- sampai Rp 900.000,- perbulan, 2 responden berpenghasilan antara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 90 Rp 900.000,- sampai Rp 1.000.000,- perbulan dan sebanyak 13 responden mempunyai penghasilan di atas Rp 1.000.000,- perbulan. Pendapatan paling besar Rp 3.750.000,- perbulan dan pendapatan paling rendah Rp 300.000,- perbulan. Mayoritas penghasilan keluarga masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai tingkat penghasilan yang cukup, hal ini terlihat dari tabel 4.8 di mana responden mempunyai tingkat penghasilan perbulan berada dibawah Rp. 700.000,-. Ini memberikan gambaran kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara.

4.5.3. Data Jumlah Pengeluaran Energi Perbulan X

2 Pengeluaran energi minyak tanah, kayu bakar, gas, dan premiumsolar dan listrik adalah besarnya pengeluaran seperti minyak tanah, kayu bakar, gas, premiumsolar dan listrik yang digunakan pada rumah tangga perbulan. Berikut penulis sajikan data mengenai pengeluaran energi perbulan : Tabel 4.9 Tabel Jumlah Pengeluaran Energi Pengeluaran Energi Responden Persentase 100000 16 32 100000 X 150000 8 16 150000 X 200000 10 20 200000 16 32 Jumlah 50 100 Sumber : Responden Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 91 Dari tabel 4.9 dapat diketahui dari 50 responden Masyarakat Tapanuli Utara sebanyak 32 responden mempunyai pengeluaran energi kurang dari Rp 100.000,- perbulan, 16 responden mempunyai pengeluaran energi antara Rp 100.000,- sampai Rp 150.000,- perbulan, 20 responden mempunyai pengeluaran energi antara Rp 150.000,- sampai Rp 200.000,- perbulan dan 32 responden mempunyai pengeluaran energi lebih dari Rp 200.000,- perbulan.

4.5.4. Data Jumlah Tanggungan Keluarga X

3 Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya orang yang terdapat dalam keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan pembantu. Jumlah tanggungan keluarga ini berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan air bersih masyarakat dengan asumsi masyarakat yang mempunyai jumlah tanggungan keluarga banyak akan mengkonsumsi air bersih untuk pemenuhan kebutuhan keluarga dalam jumlah yang tinggi pula. Variabel jumlah tanggungan keluarga dinyatakan dalan satuan orang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 92 Tabel 4.10 Tabel Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga orang Responden Persentase 3 11 22 4-6 36 72 7-9 2 4 10-12 1 2 Jumlah 50 100 Sumber : Responden Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa jumlah tanggungan keluarga kurang dari 3 orang sebanyak 22 responden, jumlah tanggungan keluarga antara 4-6 orang sebanyak 72 responden, jumlah tanggungan keluarga antara 7- 9 orang sebanyak 4 responden dan jumlah tanggungan keluarga antara 10-12 orang sebanyak 2 responden. Secara umum rata-rata jumlah tanggungan keluarga responden di Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 4-6 orang.

4.5.5. Data Sumber Air lainnya Dummy

Sumber air lainnya merupakan unit yang mampu menghasilkan air bersih di luar yang dikelola oleh PDAM Mual Na Tio berupa sumur, sungai, pemandian air panas, pancuran dll. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 93 Tabel 4.11 Tabel Sumber Air Lainnya Sumber Air lainnya air hujan, sumur, sungai, pencuran, pemandian air panas Responden Persentase Ada 30 60 Tidak ada 20 40 Jumlah 50 100 Sumber : Responden Masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara Dari tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa masyarakat Tapanauli utara sebanyak 60 masih mempergunakan sumber air lainnya walaupun sudah menjadi pelanggan PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara. Hal ini dikarenakan dilihat dari kontur wilayahnya, Tapanuli Utara merupakan daerah yang curah hujannya tinggi dan dikelilingi pegunungan. Hal ini membuat masih banyak tersedia mata air yang kualitasnya tidak jauh beda dengan produksi air yang di kelola oleh PDAM Mual Na tio. Sementara 40 dari responden memilih untuk tetap mengkonsumsi air bersih produksi PDAM Mual Na Tio.

4.6. Analisis Data

Dengan melihat hubungan antara variabel bebas independent variable yaitu jumlah penduduk, pendapatan perkapita, tarif air minum terhadap variabel terikat dependent variable yaitu jumlah permintaan air minum maka digunakan model regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 94 Analisis pembahasan ini dimaksud untuk mengetahui korelasi antara kedua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang dibuat, penulis mengajukan dalam bentuk analisis matematik apakah jumlah permintaan air minum dipengaruhi oleh jumlah penduduk, pendapatan perkapita dan tarif air minum. Seberapa jauh tingkat pencapaian data yang tersedia dalam pencapaian kebenaran akan dijelaskan dalam perhitungan serta pengujian terhadap masing-masing koefisien regresi yaitu uji R 2 R-Square yang diperoleh dengan alat bantu komputer. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan program Eviews 4.1 dapat dilihat hasilnya dalam tabel regresi lampiran 2.

4.6.1. Interprestasi Model

Berdasarkan hasil regresi linier berganda dengan menggunakan E-Views 4.1 diperoleh estimasi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 95 Tabel 4.12. Hasil Regresi Jumlah Permintaan Air Minum Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat model estimasi sebagai berikut : Y = 14.11196323 + 1.793661125e-07X1 - 8.448917068e-06X2 + 0.6156933797X3 - 10.06776662D Dari hasil estimasi di atas, dapat dijelaskan pengaruh variabel independen pendapatan total keluarga, pengeluaran energi, jumlah tanggungan keluarga, dan sumber air lainnya terhadap variabel dependen permintaan air bersih sebagai berikut: a Variabel pendapatan total keluarga mempunyai pengaruh yang positif terhadap permintaan air bersih PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara. Hal sesuai Y = 14.11196 + 1.79E-07X1 - 8.45E-06X2 + 0.615693X3 - 10.06777D t-stat = 6.523498 0.261935 -2.106634 1.582832 -8.650789 S.error = 2.163251 6.85E-07 4.01E-06 0.388982 1.163797 R 2 = 0.766242 Akaike = 5.215911 Adjusted = 0.745464 Schwardz = 5.407113 D-W = 2.286378 F-stat = 36.87670 Prob = 0.000000 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 96 dengan hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan total keluarga berpengaruh positif terhadap jumlah permintaan air bersih. b Variabel pengeluaran energi memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan demikian koefisien regresi yang negatif telah sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara pengeluaran energi dan jumlah permintaan air bersih. c Variabel jumlah tanggungan keluarga memiliki pengaruh positif terhadap permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan demikian koefisien regresi yang positif telah sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara jumlah tanggungan keluarga dan jumlah permintaan air bersih. d Variabel sumber air lainnya memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah permintaan air bersih. Dengan demikian koefisien regresi yang negatif telah sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara sumber air lainnya dan jumlah permintaan air bersih. 4.6.2. Test Goodness of Fit Uji Kesesuaian

a. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar persentase variabel independen terhadap variabel dependen yang dijelaskan secara bersama- sama. Berdasarkan hasil estimasi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi sebesar 0.761776. Artinya secara bersama-sama variabel X 1 pendapatan total keluarga, X 2 pengeluaran energi, D sumber air lainnya memberikan variasi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 97 penjelasan 76,17 terhadap jumlah permintaan air minum. Sedangkan 23,83 lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model estimasi, atau disebabkan oleh disturbance error.

b. Uji t-Statistik Uji Parsial

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang ada, yakni pendapatan total keluarga X 1 , pengeluaran energi X 2 , jumlah tanggungan keluarga X 3 dan sumber air lainnya Dummy mampu secara parsial mempengaruhi jumlah permintaan air bersih Y di Kabupaten Tapanuli Utara. • Variabel X1 pendapatan total keluarga a. Hipotesis Ho : b1 = 0 Ha : b1 ≠ 0 b. α = 1 ; α = 5 ; α = 10 ; n = 50 ; k = 4 ; dfn-k-1 = 45 T 0,01 = 2,326 ; T 0,05 = 1,645 ; T 0,10 = 1,282 c. Statistik penguji: t-hitung = 0.262 t-tabel = 1,282 d. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima apabila t-hitung t- tabel α = 10 Ha diterima apabila t-hitung t- tabel α = 10 Keputusan Ha ditolak karena t-hitung t-tabel 0,262 1,282. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan total keluarga x1 tidak memberikan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 98 pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap jumlah permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara. Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -2 -1,282 0 1,282 2 Gambar 4.1 Uji t-Statistik Pendapatan Total Keluarga • Variabel X2 pengeluaran energi a. Hipotesis Ho : b2 = 0 Ha : b2 ≠ 0 b. α = 1 ; α = 5 ; α = 10 ; n = 50 ; k = 4 ; dfn-k-1 = 45 T 0,01 = 2,326 ; T 0,05 = 1,645 ; T 0,10 = 1,282 c. Statistik penguji: t-hitung = 2,107 t-tabel = 1,645 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 99 d. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 Ha diterima apabila t-hitung t- tabel α = 5 e. Keputusan Ha diterima karena t-hitung t-tabel 2,107 1,645. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel pengeluaran energi X2 memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap jumlah permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara pada tingkat kepercayaan 95. Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -2,107 -1,645 0 1,645 2,107 Gambar 4.2 Uji t-Statistik Pengeluaran Energi • Variabel X3 jumlah tanggungan keluarga a. Hipotesis Ho : b3 = 0 Ha : b3 ≠ 0 b. α = 1 ; α = 5 ; α = 10 ; n = 50 ; k = 4 ; dfn-k-1 = 45 T 0,01 = 2,326 ; T 0,05 = 1,645 ; T 0,10 = 1,282 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 100 c. Statistik penguji: t-hitung = 1,582 t-tabel = 1,282 d. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima apabila t-hitung t- tabel α = 10 Ha diterima apabila t-hitung t- tabel α = 10 e. Keputusan Ha diterima karena t-hitung t-tabel 1,582 1,282. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga X3 memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap jumlah permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara pada tingkat kepercayaan 90. Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -1,582 -1,282 0 1,282 1,582 Gambar 4.3 Uji t-Statistik Jumlah Tanggungan Keluarga • Variabel D sumber air lainnya a. Hipotesis Ho : b4 = 0 Ha : b4 ≠ 0 b. α = 1 ; α = 5 ; α = 10 ; n = 50 ; k = 4 ; dfn-k-1 = 45 T 0,01 = 2,326 ; T 0,05 = 1,645 ; T 0,10 = 1,282 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 101 c. Statistik penguji: t-hitung = 8,650 t-tabel = 2,326 d. Kriteria pengambilan keputusan Ho diterima apabila t-hitung t- tabel α = 10 Ha diterima apabila t-hitung t- tabel α = 10 e. Keputusan Ha diterima karena t-hitung t-tabel 8,650 2,326. Berarti dapat disimpulkan bahwa variabel sumber air lainnya D memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap jumlah permintaan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara pada tingkat kepercayaan 99. Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima -8,650 -2,326 0 2,326 8,650 Gambar 4.3 Uji t-Statistik Sumber Air Lainnya

c. Uji F-Statistik Uji Overall