BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Analisa Data Hasil analisa Nitrogen N daun Kelapa Sawit terdapat pada table berikut:
Tabel 4.1. Data Analisa Nitrogen N
No Berat kering
gr Faktor
Pengenceran Vol. HCl Yang Terpakai
N. HCl N
Untuk Contoh mL 1
0,1 5 kali
3,50 0,01023
2,29 2
0,1 5 kali
3,38 0,01023
2,21 3
0,1 5 kali
3,64 0,01023
2,39 4
0,1 5 kali
3,50 0,01023
2,29 5
0,1 5 kali
3,45 0,01023
2,26 6
0,1 5 kali
3,32 0,01023
2,16
Volume HCl yang terpakai untuk blanko = 0,30 mL
4.2. Perhitungan
Berat Kering Contoh = 0,1 g
Faktor Pengenceran = 5 kali
Volume HCl Yang terpakai = 3,50 mL
Normalitas HCl = 0,01023
Universitas Sumatera Utara
N =
= = 2,29
Menentukan Standar Deviasi Rata-rata
= Σx
i
n
= = 2,267
Variansi σ
2
=
Σx
i
- rerata
2
n-1
= x
1
-rerata
2
+ x
2
-rerata
2
+ x
3
-rerata
2
+ x
4
-rerata
2
+ x
5
-rerata
2
n-1
= 2,29-2,267
2
+ 2,21-2,267
2
+ 2,39-2,267
2
+ 2,29-2,267
2
+ 2,26-2,267
2
+ 2,16-2,267
2
5
= 0,023
2
+ -0,057
2
+ 0,123
2
+ 0,023
2
+ -0,007
2
+ -0,107
2
5
= 0,0295
= 0,0058
Universitas Sumatera Utara
Standard Deviasi σ
= √σ
2
= 8
= 0,076
4.3. Pembahasan
Dari hasil analisa daun kelapa sawit di laboratorium diperoleh kadar Nitrogen adalah 2,267±0,076 . Ketersediaan akan Nitrogen dalam tumbuhan kelapa
sawit semakin lama akan semakin berkurang. Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan hara Nitrogen didalam daun sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor
yang berawal dari dalam tanah seperti daya serap akar, banyaknya bahan organik, populasi jasad renik, iklim, karena proses panen, dan proses pencucian akibat hujan,
jenis tanah dan sebagainya. Adanya proses panen mengakibatkan unsur hara tersebut berpindah secara langsung melalui pemangkasan daun dari pemanenan tandan. Pada
proses pencucian, kadar unsur hara yang hilang bervariasi bergantung pada tipe tanah dan intensitas curah hujan. Pencucian dapat dikurangi dengan cara menanam tanaman
penutup lahan dengan baik atau mencegah aliran air yang deras. Tanah yang bertekstur agak berpasir lebih mudah rusak oleh pencucian berat dari pada tanah yang
berkadar liat tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Nitrat sangat mudah larut dalam tanah sehingga cepat hilang karena proses pembusukan. Taraf ketersediaan nitrogen dalam tanah tergantung pada banyaknya
bahan organik, populasi jasad renik, tingkat pembasuhan. Dlm keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya yangg menentukan penyediaan
nitrogen dalam tanah. Pemanenan menyebabkan terkurasnya nitrogen karena pengambilan bahan organik dan erosi. Hal ini menyebabkan pertanian intensif sangat
tergantung pada tambahan pupuk nitrogen
Nitrogen memegang peranan sentral dalam pertanian modern. Nitrogen adalah suatu hara esensial dan juga merupakan hara pembatas utama pada sebagian
besar tanah pertanian yang ditanami tanaman-tanaman bukan legum. Kebutuhan Nitrogen tanaman terlibat dalam penentuan kebutuhan pupuk Nitrogen. Karena
tanaman adalah konsumen Nitrogen utama dan mengasimilasi sejumlah 30 sampai 70 dari Nitrogen pupuk yang diberikan. Jadi penggantian unsur hara atau
pemupukan harus dilakukan sebelum tanaman menunjukkan gejala defisiensi hara. Selain itu, perlu diperhatikan perubahan-perubahan tanah akibat pengelolaan tanaman.
Tanah perkebunan yang dipupuk terus-menerus selama berpuluh tahun akan mengalami degradasi , bias membuat pemupukan tidak respon terhadap tanaman.
Pupuk yang biasa digunakan untuk menambahn Nitrogen adalah pupuk Sulphat of ammonia ZA dan pupuk Urea CONH
2 2
.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan