Sejarah Berdirinya Puri Artha Hotel

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PURI ARTHA HOTEL YOGYAKARTA

3.1 Sejarah Berdirinya Puri Artha Hotel

Puri Artha Cottages resmi didirikan pada awal tahun 1971 sebagai usaha yang bermula dari kecil, saat itu hanya merupakan usaha sampingan dari pemiliknya BapakIbu Soemadi. Pada waktu berdiri “Puri Artha Cottages” atau :Puri ArthaHotel” hanya mempunyai 3 tiga buah kamar saja, dengan fasilitas yang masih serba terbatas. Bentuk badan usaha yang dipilih adalah usaha perseorangan dengan maksud agar pengelolaanya sederhana dan mudah. Hotel Puri Artha berlokasi di Jalan Cendrawasih No. 36 bagian utara kota Yogyakarta. Lokasi ini tidak dipilih berdasarkan bermacam- macam pertimbangan ekonomis, melainkan secara kebetulan saja. Dapat dikatakan demikian karena semula BapakIbu Soemadi membeli tanah di Jalan Cendrawasih ini sebanyak 900 m 2 dengan tujuan untuk kantor atau gudang pemborong, bukan untuk usaha. Namun setelah itu adanya penawaran penjualan tanah sekitar tempat tinggal ini, beliau membelinya. Selanjutnya didirikan usaha penginapan ini yang sampai sekarang di kenal dengan nama Puri Artha Hotel. Pada tahun yang sama, 1971 jumlah kamar Hotel Puri Artha bertambah menjadi 9 sembilan kamar, tiga kali lipat dari jumlah kamar pada waktu didirikan. Penambahan jumlah kamar ini diadakan dengan mempelajari kenyataan bahwa jumlah pengunjung ke Yogyakarta dan permintaan kamar makin terus bertambah serta berdasarkan pada rasa optimisme ini makin menjadi kenyataan. Puri Artha Hotel menjadi semakin berkembang seiring dengan berkembangnya dunia pariwisata di Indonesia khususnya Yogyakarta. Pada tahun 1972 Puri Artha Hotel kembali mengoprasikan 12 dua belas kamar dengan adanya tambahan 3 tiga kamar Universitas Sumatera Utara baru. Pada tahun yang sama membangun lagi tambahan kamar sebanyak 9 sembilan kamar sehingga pada bulan Mei 1973 Puri Artha Hotel beroprasi dengan 21 dua puluh satu kamar. Nampak pada tahun ini ada penambahan kamar yang cukup banyak pada usia 2 dua tahun menandakan bahwa Puri Artha Hotel sudah mempunyai tamu-tamu dan langganaan yang bisa diharapkan serta menandakan semakin seriusnya BapakIbu Soemandi mengelola Puri Artha Hotel. Bertambahnya jumlah kamar menjadikan jumlah tamu yang menginap semakin banyak sehingga kebutuhan akan makan dan minum para tamu mendorong untuk melengkapi hotel ini dengan sebuah restoran yang lebih besar sehingga awal tahun 1974 jumlah kamar Puri Artha berkurang menjadi 19 sembilan belas karena harus membongkar 2 dua kamar untuk menambah area restoran. Namun bersamaan dengan itu di bangun pula 3 tiga buah kamar sehingga tahun 1974 Puri Artha Hotel menambah jumlah kamar menjadi 22 dua puluh dua. Pada tahun 1974 Puri Artha Hotel mengadakan perubahan-perubahan untuk mengikuti anjuran dan selera para tamu yang bersamaan dengan itu membangun kamar sehingga pada akhir tahun 1975 menjadi 26 dua puluh enam kamar. Pada tahun 1978 jumlah kamar Puri Artha Hotel bertambah lagi menjadi 36 tiga puluh enam kamar, terdiri dari 1 suite, 3 spesial room dan 32 standard room. Pada tahun 1979 Puri Artha Hotel memiliki 39 tiga puluh sembilan kamar dengan lobby yang representatif yang dilengkapi dengan restoran dan lobby bar. Sejak awal berdirinya Puri Artha Hotel sudah terkenal di manca negara melebihi keterkenalnya di kota maupun di negara sendiri sehingga tamu-tamu dan tanggapan lebih banyak dari luar negeri bila dibandingkan dengan tamu-tamu domestik. Puri Artha Hotel terkenal diluar negeri karena disebarkan secara mulut ke mulut oleh para tamu yang merasa puas tinggal beberapa hari. Disamping itu pula BapakIbu Soemadi sering mengadakan sate trips ke luar negeri : Eropa, Amerika, dll. Universitas Sumatera Utara Ditahun 1979 ini juga Puri Artha Hotel mendapatkan katagori hotel berbintang 3 dari Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Permintaaan terhadap kamar di Puri Artha Hotel terus bertambah banyak tamu yang datang langsung maupun dengan permintaan lewat reservasi amat banyak ditolak, sehingga penambahan jumlah kamar amat sangat di perlukan. Pada saat ulang tahun Puri Artha yang ke 11 sebelas di tahun 1982 penambahan terwujud 29 dua puluh sembilan kamar yang baru diresmikan bersama sebuah kolam renangswimming pool dan snack bar, beauty parlour, drug store dan art shop. Pada tahun 1982 Puri Artha Hotel memiliki 59 lima puluh sembilan kamar lengkap dengan segala fasilitas hotel katagori hotel berbintang 3 . Pada akhir tahun 1990 Puri Artha Hotel, menambah kembali jumlah kamarnya menjadi 73 tujuh puluh tiga kamar setelah 14 empat belas kamar yang baru terdiri dari 8 kamar superior dan 6 kamar standard di oprasikan. Dengan 73 tujuh puluh tiga kamar Puri Artha masih kewalahan menerima pesanan-pesanan dari berbagai travel agent, perusahaan- perusahaan maupun kedutaan besar negara-negara sahabat sehingga di tahun 1992 terpaksa membongkar 9 sembilan kamar untuk dirubah bertingkat dua menjadi 16 kamar superior dan 1 kamar suite. Di tahun 1992 Puri Artha Hotel beroperasi dengan 64 enam puluh empat kamar tetapi di tahun 1993 Puri Artha Hotel mulai beroperasi dengan 81 delapan puluh satu kamar terdiri dari 52 kamar standard, 25 kamar kelas superior, 3 kamar special room dan 1 kamar suite, dilengkapi dengan restoran bar, convention hall, swimming pool, drug store, beauty parlour, travel agent, money changer, postal cervice. Di dalam dilengkapi dengan colour TV, mini bar, telepon, musik, dan air condition yang baru. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 1999 karena kebutuhan tempat parkir mobil tamu, 4 empat kamar dirubah dan tidak dioprasikan sehingga mulai tahun 1999 sampai sekarang dioprasikan menjadi 77 tujuh puluh tujuh kamar. Pada tahun 2003 karena kebutuhan ruang konfrensi, 7 tujuh kamar dirubah menjadi ruang konfrensi dan ruang kantor sampai sekarang di operasikan menjadi 70 tujuh puluh kamar. Ornamen Puri Artha Hotel dari berdirinya sampai sekarang tetap konsekuen merupakan perpaduan dua kebudayaan, budaya Bali dan Jawa.

3.2 Kalsifikasi Hotel Puri Artha Yogyakarta