2.2 Tutorial
Berdasarkan asal kata, tutorial dapat diartikan dalam dua kategori bentuk kata, yaitu kata benda dan kata kerja. Sebagai kata benda tutorial berarti pelajaran pribadi, guru pribadi,
pengajaran tambahan sedangkan sebagai kata kerja tutorial berarti mengajar di rumah, mengajar ekstra, memberi les, pengajaran tambahan, pengajaran pribadi. Sadily, 1996: 608.
Sedangkan tutorial secara istilah adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan dan motivasi agar mahasiswa belajar secara efektif dan
efisien Hamalik, 2003: 73. Pemberian bimbingan berarti membantu mahasiswa memecahkan masalah-masalah belajar. Pemberian bantuan berarti membantu mahasiswa
dalam mempelajari program. Pemberian petunjuk berarti memberikan cara belajar agar mahasiswa lebih belajar secara efektif dan efisien. Pemberian arahan berarti mengarahkan
mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan dan pemberian motivasi berarti memberikan semangat untuk lebih mengikuti pembelajaran yang diterapkan.
Definisi tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer sebagaimana diungkapkan Hernawan 2004 dan Rusman 2008 adalah pembelajaran khusus dengan instruktur yang
terkualifikasi dengan menggunakan software komputer yang berisi materi pelajaran yang bertujuan untuk memberikan pemahaman secara tuntas mastery learning kepada mahasiswa
mengenai bahan atau materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam tutorial, komputer berperan sebagai dosenguru sehingga semua interaksi
terjadi antara komputer dengan peserta didik sedangkan dosenguru hanya sebagai fasilitator dan pemantau. Dalam model ini, sebenarnya software program komputer menggantikan
sistem tutor yang dilakukan oleh dosenguru atau instruktur. Pembelajaran dalam model ini disajikan melalui teks atau grafik yang ditampilkan oleh layar komputer. Kemudian
komputer menampilkan pertanyaan sesuai dengan masalah yang disajikan. Secara sederhana pola-pola pengoperasian dalam pembelajaran CAI model tutorial dapat dilihat sebagai
berikut: 1.
Komputer menyajikan materi 2.
Mahasiswa memberikan respon 3.
Respon mahasiswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi mahasiswa pada arah mahasiswa dalam menempuh presentasi berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya. Misalnya, penyajian turorial
konsep biologi
yang berhubungan dengan gen pada manusia.
Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan
inisiatif diri mahasiswa, informasi yang disajikan baru, memungkinkan dipelajari secara berulang-ulang. Prinsip pokok tutorial adalah “kemandirian mahasiswa”. Tutorial tidak ada,
jika kemandirian tidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan ‘kepala kosong’, maka yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial.
Dengan demikian, secara konseptual tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan “kuliah” yang umum berlaku di perguruan tinggi, di mana peran dosen sangat besar dalam hal ini.
Peran utama tutor dalam tutorial adalah: 1. “pemicu” dan “pemacu” kemandirian belajar mahasiswa, berpikir dan berdiskusi.
2. “pembimbing, fasilitator, dan mediator” mahasiswa dalam membangun pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan akademik dan profesional secara mandiri, dan
dalam menghadapi atau memecahkan masalah-masalah dalam belajar mandirinya; memberikan bimbingan dan panduan agar mahasiswa secara mandiri memahami materi mata
kuliah; memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara tatap muka atau melalui alat komunikasi; memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu
mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya. Tutor juga menstimulasi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam pembahasan:
1. Masalah yang ditemukan mahasiswa dalam mempelajari modul
2. Kompetensi atau konsep esensial matakuliah
3. Persoalan yang terkait dengan praktikum mahasiswa di kelas tutorial
4. Masalah yang berkaitan dengan profesi keguruan
2.2.1 Model-model Tutorial
Universitas Sumatera Utara
Model tutorial adalah suatu konsep tentang tutorial yang digunakan untuk menyarankan bagaimana sebuah proses tutorial selayaknya dilakukan. Model tutorial juga dapat diartikan
sebagai sebuah struktur konseptual tentang tutorial yang dapat membantu memberikan bimbingan atau arahan kepada tutor di dalam mengelola dan mengembangkan aktivitas
tutorial, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara efektif. Sebuah model tutorial, dikembangkan atas dasar pertimbangan-pertimbangan filosofis, psikologis, sosial, kultural
tentang hakikat tutor, materi, dsb. Model tutorial ini menurut Arsyad 1996:97 memiliki 2 jenis :
1. Tutorial Terprogram
Tutorial terprogram merupakan seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang terlebih dahulu diprogramkan. Secara berturut, seperangkat kecil informasi ditayangkan
yang diikuti dengan pertanyaan. Jawaban mahasiswa dianalisis oleh komputer dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkian jawaban yang telah dirancang oleh si pembuat
programdosen, dan berdasarkan hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan bercabang digunakan. Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian
materi pelajaran tambahan berdasarkan hasil analisis perkembangan mahasiswa setelah menyelesaikan beberapa latihan dan tugas. Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia,
semakin luwes program tersebut menyesuaikan diri dengan perbedaan individual mahasiswa. Media tambahan lain biasanya digabungkan untuk format tutorial terprogram, seperti tugas
bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboratorium, kegiatan latihan, simulasi dan interaktif dengan videodisc. Manfaat tutorial terprogram akan nampak jika
menggunakan kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif.
2. Tutorial Intelijen
Berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan mahasiswa dihasilkan oleh intelegensia artifisial kecerdasan buatan, bukan jawaban-
jawaban yang terprogram yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh si perancang. Dengan demikian, ada dialog dari waktu ke waktu antara mahasiswa dengan komputer. Baik
mahasiswa maupun komputer dapat bertanya ataupun memberi jawaban.
2.2.2 Langkah-langkah Tutorial
Untuk menghidupkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Oleh karena itu, selain aktivitas anggota kelompok, peran ketua
Universitas Sumatera Utara
kelompok atau tutor sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang disajikan. Ketua kelompok dipilih secara demokratis oleh
seluruh mahasiswa. Misalnya, jika di suatu kelas terdapat 46 mahasiswa, berarti ada 9 kelompok dengan catatan ada satu kelompok yang terdiri atas 6 mahasiswa.
Sebelum diskusi kelompok terbentuk, mahasiswa perlu mengajukan calon tutor. Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria:
1. Memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata mahasiswa satu kelas 2. Mampu menjalin kerja sama dengan sesama mahasiswa
3. Memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik 4. Memiliki sikap toleransi dan tenggang rasa dengan sesama
5. Memiliki motivasi untuk menjadikan kelompok diskusinya yang terbaik 6. Bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab
7. Suka membantu sesamanya yang mengalami kesulitan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Siklus Metodologi Waterfall
Metodologi waterfall adalah sebuah metodologi dalam tahap pengerjaan aplikasi yang akan dibuat. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar siklus waterfall
Gambar 2.1 Siklus Pembuatan Perangkat Lunak Pengajaran
Analisis Tugas Analisis Keperluan
Mulai
Analisis Arahan
Pengembangan Perangkat Lunak
Perancangan Perangkat Lunak
Implementasi Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
Selesai
Universitas Sumatera Utara
2.3 Macromedia Flash Professional 8