BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu produksi dari hasil cipta manusia, yang pada gilirannya manusia-manusia itu perlu lebih mendalami dan mampu mengambil
manfaat dan bukan menjadi korban dari perkembangan ilmu dan teknologi itu sendiri. Mendalami serta mengambil manfaat dari perkembangan ilmu dan teknologi tidak mungkin
dilakukan oleh semua manusia dengan kadar waktu yang sama. Keterbatasan manusia dan waktu menuntut adanya spesialisasi yang semakin mendalam. Oleh karena itu untuk
mendalami ilmu dan teknologi dibutuhkan suatu pendidikan yang mendukung latar belakang dari ilmu pengetahuan tersebut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistemastis, yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat
sesuai dengan cita-cita pendidikan Achmad Munib, 2004:34. Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam
pertumbuhannya jasmani dan rohani agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat M. Ngalim Purwanto, 2002:10. Dalam arti lain, pendidikan merupakan pendewasaan
peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna
memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik mahasiswa. Prestasi belajar mahasiswa di universitas sering diindikasikan dengan permasalahan belajar
dari mahasiswa tersebut dalam memahami materi. Indikasi ini dimungkinkan karena faktor belajar mahasiswa yang kurang efektif, bahkan mahasiswa sendiri tidak merasa termotivasi
di dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Sehingga menyebabkan mahasiswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang bersifat sukar yang diberikan oleh dosen. Dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
yang menjadi tugas dosen adalah memilih model pembelajaran yang tepat untuk disampaikan demi terciptanya pembelajaran yang baik dan nyaman. Merujuk dari hal tersebut, salah satu
kesulitan yang ditemukan adalah bagaimana memahami bagian anatomi dan jenis kerusakan dari mata manusia, karena pada bagian ini perlu ditekankan adanya suatu pemahaman yang
lebih mendalam. Sehubungan dengan itu pembelajaran manual yang dilakukan seorang dosen dapat menjadi kendala tersendiri bagi mahasiswa, hal itu didasarkan dari kecenderungan
pembelajaran yang kurang menarik yang mengakibatkan kejenuhan, maka dari itu penulis ingin mengangkat masalah ini menjadi media pembelajaran yang bersifat interaktif, karena
dengan adanya media pembelajaran yang bersifat interaktif tersebut dapat membantu mahasiswa dalam memahami pembelajaran dengan bantuan animasi yang akan ditampilkan
tanpa adanya kejenuhan.
1.2 Rumusan Masalah