Penguasaan Tanah Berada pada Kawasan Lindung Data Yuridis dan Data Fisik Tidak Lengkap

Kendatipun misalnya penduduk nelayan mengajukan permohonan hak dengan dasar alas hak surat-surat tanah yang diperbuat di bawah tangan dan diproses di Kantor Pertanahan dengan melakukan pengukuran atas tanahnya, namun pada saat dipetakan pada Peta Blat yang ada di Kantor Pertanahan atau pada saat dilakukan penelitian di lapangan oleh Panitia Pemeriksaan Tanah A atau Panitia A salah satu anggota Panitia A adalah Lurah setempat, pasti akan diketahui bahwa tanah tersebut terletak pada areal Hak Pengelolaan.

2. Penguasaan Tanah Berada pada Kawasan Lindung

Bahwa tanah Hak Pengelolaan atas nama PT. Persero Pelabuhan Indonesia-I yang terletak di Kecamatan Medan Belawan hanya seluas 423,15 Ha, namun sebagaimana dalam Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 1982 dan Nomor KM.70AL.101PHB.82 tanggal 14 Januari 1982 tentang Batas-batas Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Belawan ditetapkan daerah lingkungan kerja pelabuhan Belawan adalah seluas 2.217,95 Ha. Daerah lingkungan kerja pelabuhan Belawan tersebut umumnya adalah kawasan sempadan pantai dan kawasan sempadan pantai tersebut merupakan kawasan lindung sebagaiamaa diatur dalam Undang Undang Tata Ruang Nomor 26 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997. Dari areal seluas 2.217,95 Ha yang merupakan daerah lingkungan kerja Pelabuhan Belawan, sudah barang tentu tidak semuanya dikuasai secara fisik oleh PT. Edi Sahputra : Tinjauan Hukum Terhadap Pengaturan Penguasaan Dan Penggunaan Tanah Di Kawasan Pantai Studi Di Kecamatan Medan Belawan, 2009 Persero Pelabuhan Indonesia-I, bahkan di atas tanah Hak Pengelolaan pun tidak seluruh areal tanahnya dikuasai secara fisik. Terhadap bidang-bidang tanah yang dikuasai oleh penduduk setempat yang berada pada areal kawasan lindung sempadan pantai yang merupakan daerah lingkungan kerja pelabuhan belawan tersebut, maka tidak dapat diproses pemberian haknya kepada penduduk yang menguasai tanah dimaksud, sebab pihak pengelola pelabuhan Belawan akan mengajukan keberatan.

3. Data Yuridis dan Data Fisik Tidak Lengkap

Sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pemberian hak atas tanah, maka pemohonsubyak hak harus memenuhi persyaratan formalitas berupa adanya keterangan mengenai tanahnya, yaitu data yuridis surat-surat bukti perolehan tanahnya atau dasar penguasaan atau alas haknya, data fisik Surat Ukurpeta pendaftaran yang menunjukkan tanah tersebut dikuasai secara fisik. Subyek hak yang mengajukan permohonan hak atas tanah, khususnya masyarakatpenduduk nelayan yang menguasai tanahnya secara fisik dengan penggunaan tanah berupa rumah tempat tinggal, ternyata tidak mempunyai surat- surat sebagai dasar penguasaan atau alas haknya. Sebaliknya, ada permohonan hak atas tanah yang diajukan oleh subyak hak yang hanya mempunyai surat bukti perolehan tanahnya atau dasar penguasaan atau alas haknya, tetapi tidak menguasai tanah tersebut secara fisik, bahkan tidak mengetahui dengan jelas letak tanahnya, misalnya pemilik surat-surat KLD. Edi Sahputra : Tinjauan Hukum Terhadap Pengaturan Penguasaan Dan Penggunaan Tanah Di Kawasan Pantai Studi Di Kecamatan Medan Belawan, 2009 Oleh karena tidak lengkapnya data yuridis dan data fisik bidang tanah yang dimohonkan tersebut, maka menjadi kendala dalam pemberian hak atas tanahnya, sebab dalam pemberian hak, harus dapat dipastikan terpenuhinya syarat formal yang merupakan kelengkapan permohonan hak atas tanah.

4. Tanahnya Dalam Keadaan Sengketa